Kris selalu di bully disekolahnya karena tak hanya lemah dan anak panti tapi juga memiliki wajah dibawah rata-rata. Suatu hari ia mendapatkan sistem pilihan, dia harus memilih satu dari dua pilihan setiap harinya. Mampukah Kris menjadi orang kuat dan kaya raya seperti impiannya dengan adanya sistem ditubuhnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irfan Sajilie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Beli mobil
Dan kebetulan showroom mobil ada diseberang mall yang mereka kunjungi sehingga mereka hanya perlu menyebrang jalan.
''pilihlah yang kalian mau'' ucap Kris lalu segera duduk di sofa yang sudah disediakan saat kedua pacarnya menjelajah showroom.
Kris sendiri membuka ponselnya dan kembali melihat notifkasi saldo masuk sebesar 1 milyar rupiah.
Setengah jam kemudian, Desi lebih dulu menghampiri Kris. Ia duduk disamping Kris lalu memeluk lengan Kris dan berkata dengan manja.
''sayangggg aku sudah memilih mobilnya tapi agak mahal, kalau kemahalan aku akan mencari yang lain''
''mari kita lihat dulu'' ucap Kris karena takut uang yang ia miliki tak cukup.
Kris dan Desi segera menuju mobil yang diinginkan Desi yang ternyata adalah audi seharga 15 milyar.
'syukurlah cukup' batin Kris bernafas lega.
''gesek!'' titah krtis sambil menyodorkan kartu ATM-nya pada penjaga showroom mobil hingga membuat Desi dan si penjaga senang. Desi senang karena memiliki mobil impiannya sedangkan si penjaga showroom akan mendapatan bonus dari penjualannya.
''mari nona kita mengurus surat-suratnya'' ucap si penjaga hormat dan semakin ramah setelah Kris berhasil membayar.
Kris kembali ke tempat duduknya sebelumnya dan kembali mengecek ponselnya yang masuk saldo sebesar 75 milyar hingga membuat mata Kris berbinar cerah.
Tiba-tiba datanglah Luna lalu segera menarik Kris menuju mobil yang ingin dibelinya.
''aku mau itu sayangggg'' rengek Lina sambil menunjuk sebuah mobil maybach.
''berapa?'' tanya Kris.
''hehehe 70 milyar'' kekeh Luna lalu menjawab dengan sangat pelan.
''gesek'' ucap Kris kembali menyodorkan kartu ATM-nya hingga membuat para penjaga showroom yang melihat semuanya dari awal menganga tak percaya.
''astaga siapa pemuda itu? anak konglomerat darimana?'' tanya mereka penasaran.
Setelah kris menerima kembali kartu ATM-nya, ia kembali menuju sofa sebelumnya dan tersenyum lebar saat melihat saldonya bertambah 350 milyar.
''hahahaha'' tawa Kris.
Beberapa saat kemudian Luna dan Desi kembali menemui Kris lalu mencium pipi Kris hingga membuat Kris senang.
CUP CUP
''ini sudah sore jadi kalian pulanglah, nanti kita belanja lagi saat aku ada waktu'' ucap Kris dan segera diangguki keduanya, Luna dan Desi memang sudah tak sabar untuk pamer pada orang tua ua mereka bahwa mereka menemukan kekasih yang sangat kaya dan royal.
''baiklah sampai jumpa lain waktu sayangggg'' ucap Luna lalu kali ini mengecup bibir Kris hingga membuat Kris membeku ditempat, Desi juga melakukan hal yang sama dan setelahnya keduanya segera pulang dengan mobil masing-masing yang sudah dibelikan oleh Kris.
Mobil kakaknya Luna'' akan diambil seseorang dari keluarga Luna sendiri.
Karena merasa tak ada urusan lagi, Kris segera pergi meninggalkan showroom, ia ingin membeli mobil juga tapi tak punya tempat parkir jadi ia akan membeli apartemen atau vila dulu lalu baru membeli mobil.
Kris kembali menaiki motornya dan dilihat oleh beberapa gadis yang sebelumnya terus mengikuti Kris dan kedua pacarnya.
''dia membelikan kedua kekasihnya mobil mahal tapi dirinya sendiri malah naik motor'' bingung salah satu gadis.
''dunia orang kaya memang aneh'' sahut gadis satunya.
''mungkin dia sudah bosan naik mobil sehingga memilih naik motor'' sahut gadis lainnya.
Setelah menimbang banyak hal antara membeli vila atau apartemen, akhinya Kris lebih memilih membeli vila sebab tak hanya memiliki garasi yang cukup luas namun juga tak ramai dan tenang.
Beberapa saat kemudian Kris sampai di kawasan vila mewah.
Melihat penampilan Kris yang biasa saja membuat para agen properti tak menganggapnya hingga tiba-tiba seseorang datang menghampirinya.
''ada yang bisa saya bantu tuan?'' tanyanya ramah hingga mendapat sindiran dari para agen properti lainnya.
''aku mau mencari vila dengan harga kisaran 350 milyar, apa ada?'' tanya Kris hingga membuat semua orang tertegun lalu setelahnya mereka tertawa terbahak-bahak.
''hahahaha''
Kris tak menanggapi mereka yang menertawakannya sebab setelah ini dia yang akan menertawakan mereka.
''kebetulan kami memiliki vila dengan harga yang diinginkan tuan, mari'' si agen properti yang bernama Sari juga tak memperdulikan para seniornya dan fokus melayani pelanggan pertama. Meskipun nanti pelanggan pertamanya tak jadi membeli maka dari tak mempermasalahkannya sebab ini bisa menjadi pengalamannnya dalam melayani tamu.
Sari pun segera mengenalkan vila yang sesuai dengan harga yang diinginkan Kris dan ternyata vilanya bernomor 3.
''berapa harganya?'' tanya Kris setelah puas mendengarkan penjelasan sari.
''345 milyar tuan'' jawab sari.
''baiklah aku ambil yang ini, gesek'' ucap Kris sambil mengeluarkan kartu ATM-nya.
''cih'' decih para agen properti lainnya tak percaya bahwa pemuda yang tengah dilayani Sari bisa membayarnya.
Sari menggesek kartu ATM kris lalu terdengarlah suara pembayaran berhasil hingga membuat seluruh agen properti yang meremehkan Kris berdiri dengan mata melotot dan mulit yang menganga.
''hmph'' dengus kris menatap remeh sekumpulan agen properti yang sempat menyindirnya.
Sedangkan Sari tengah bahagia karena akan mendapat bonus besar di pelayanan pertamanya.
''silahkan duduk tuan, saya akan mengurus berkas-berkasnya dulu'' ucap Sari lalu segera mengurus berkasnya dengan cepat karena tak ingin membuat pelanggan pertamanya ,menunggu.
Kris duduk lalu memeriksa ponselnya yang kembali mendapatkan notifikasi ada saldo yang masuk dan kali ini mata kris hampir meloncat keluar sebab saldonya bertambah 1,725 triliun.
'sudah satu triliun, bahkan sedikit lagi 2 triliun. hahahaha' batin Kris kembali tertawa terbahak-bahak.
'dengan begini aku bisa membeli tanah yang luas dan membangun panti' sambung Kris.
Beberapa saat kemudian semua berkas kepemilikan vila selesai, Kris segera melenggang pergi menuju showroom mobil yang lebih mahal sebab dirinya menginginkan mobil sport.
Lagi-lagi Kris tak mendapat pelayanan karena pakaian yang ia pakai, apalagi ia datang dengan motor sehingga membuat para salesman mobil tak menanggapinya.
'hahhh memang penampilan yang selalu diutamakan' desah Kris tak berdaya.
Kris terus berjalan mengelilingi barisan mobil sport dan akhirnya berhenti disepan sebuah porsche.
'sepertinya hanya ada porsche ini disini, mungkin harus ke ibukota kalau ingin mobil sort lainnya' batin Kris menebak, ia ingin mengoleksi semua mobil mahal didalam garasi vilanya.
''kemari'' panggil Kris pada seorang salesman pria, salesman pria itu mendekati kris dengan enggan namun tetap saja mengikuti perintah kris.
''nggak usah banyak tanya dan nggak usah banyak bacot. Gesek saja, kalau aku nggak bisa membayarnya maka telpon saja polisi'' ucap kris sambil menyodorkan kartu ATM-nya.
Si salesman terdiam sebab sebelumnya memang ingin membacot si pemuda namun sekrang ia kicep.
'ya sudahlah palingan aku bakalan nelpon polisi' batin si salesman pria yang ternyata bernama Surya.
Surya menggesek kartu dengan tak bersemangat seba sudah menebak apa yang terjadi namun setelahnya melotot saat suara pembayarn berhasil berbunyi.
''40 MILYAR'' teriak para salesman terkejut melihat apa yang terjadi mereka sangat tau harga mobil porsche tersebut.
''si-silahkan duduk tuan muda, saya akan mengurus semua surat-suratnya'' ucap Surya senang bukan kepalang karena bakalan mendapatkan bonus yang banyak.