NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Bayaran

Pesona Gadis Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yamg terlihat.

Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.

"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Klien baru

Hari ini sejak pagi Runa tak pergi kemana-mana, bahkan untuk sekedar memeriksa ponselnya yang sejak tadi berbunyi saja ia tak sempat. Bukan tak mau, tapi ia sedang fokus menyelesaikan orderan yang masuk kemarin malam dari salah satu mahasiswa yang skripsinya sudah selesai dari bab satu hingga lima namun tak kunjung mendapat tanda tangan pengesahan dari pembimbing lantaran bagian abstrak yang tak kunjung betul.

Runa menggulung rambut panjangnya kemudian menyematkan pensil ditengah gulungan supaya rambutnya tak lepas. Sesekali ia membenarkan kaca mata sambil membaca dengan detail dokumen skripsi yang cukup banyak halamannya. Sebenarnya membaca bukan masalah baginya, dia bukan tipe orang yang membaca langsung ngantuk tapi jika dikejar waktu jadi lain lagi ceritanya. Semakin diburu-buru malah semakin sulit memahami isi dari karya ilmiah itu. Padahal kunci membuat bagian abstrak adalah harus memahami latar belakang masalah, tujuan, metode yang digunakan, hasil temuan utama dan kesimpulan. Tapi yang jadi masalah adalah bukan dia yang membuatnya sehingga butuh waktu untuk mempelajarinya terlebih dahulu.

"Gini amat nyari duit. Demi apa seratus lima puluh halaman gue baca kurang dari satu hari." Runa meneguk air putih dari tumblernya. Jika orang lain mengkonsumsi kopi untuk menghilangkan kantuk, Runa tak bisa. Lampungnya akan terasa perih setiap kali mengkonsumsi minuman berwarna hitam itu.

"Yuk bisa yuk!" ucapnya menyemangati diri sendiri.

Runa akhirnya selesai membaca karya ilmiah kliennya, ia juga sudah menandai poin-poin penting yang akan ia rangkai menjadi beberapa paragraf untuk di jadikan abstrak. Perkara abstrak memang susah-susah gampang, banyak poin penting yang harus disertakan tapi tak boleh lebih dari satu halaman. Andai saja membuat abstrak semudah mengerjakan tugas anak SMA yang kadang cukup seacrh pada AI atau chat GPT, sayangnya tak semudah itu.

Setelah hampir sore Runa baru menyelesaikan pekerjaannya. Ia segera mengirim hasil kerjanya pada klien. Rasa lelahnya langsung hilang begitu menerima bayaran. Lima ratus ribu, bagi Runa lumayan besar toh dia hanya modal membaca dan fokus sejak tadi malam.

"Kalo ACC ntar gue tf tambahin buat bonus." senyuman makin merekah mendapat chat yang baru saja masuk.

"Oke. Kalo sekiranya nanti lo butuh perkiraan pertanyaan yang bakal ditanyain dosen penguji boleh pake jasa gue yah. Dijamin 90% akurat lah." balasnya. Bagi orang yang sudah membaca karya ilmiah dan memahaminya tentu bukan hal sulit untuk mencari beberapa pertanyaan yang mungkin keluar saja pengujian, apalagi ia sudah pernah melaluinya. Meski jurusan mereka berbeda namun pertanyaan terkait ujian skripsi tak akan jauh berbeda, masih terakait latar belakang, metode, hasil yang diperoleh hingga keakuratan data yang digunakan.

Runa merebahkan tubuhnya, santai. "tugas udah selesai, saatnya cek medsos kali aja ada tugas baru." gumamnya seraya membuka aplikasi tok tok tempat ia promosi jasa.

"Wah alhamdulillah ada yang nyangkut lagi." Runa segera membalas pesan yang masuk.

"Selamat sore, Aruna disini. Mohon maaf baru merespon. Bisa jelaskan tugas yang harus saya lakukan?"

"Wah nggak di bales." Runa memandangi ponselnya, "supaya lebih fast respon bisa chat saja yah." Runa meninggalkan kontak WA nya di pesan kemudian menyimpannya dan pergi ke kamar mandi. Sejak pagi ia belum mandi gara-gara terlalu fokus pada tugas pembuatan abstrak.

Keluar dari kamar mandi Runa merasa lebih segar. Ia langsung mengeringkan rambut basahnya menggunakan hair dryer. Runa kembali rebahan sambil memeriksa ponselnya.

"Siap. Otw ke lokasi sekarang juga." Runa segera mengganti pakaian setelah membalas sebuah pesan yang dilengkapi titik lokasi yang harus ia kunjungi.

"Gedebag gedebug banget gue hari ini." gumamya. Tak pakai lama ia sudah siap untuk pergi. Mengingat jarak tempuh yang lumayan dan melewati daerah rawan macet, Runa memilih naik ojeg dari pada taksi.

Tak sulit mencari pengedara di sekitar kampus, tak sampai lima menit ojeg pesanannya sudah ready di depan dormitory. Runa segera mengenakan helm yang diberikan dan naik dengan gercep.

"Ke kantor utama Imperium Living yah mba?" tukang ojeg mamastikan tujuan sebelum berangkat.

"Iya, mang. Rada di gass yah, ngejar waktu soalnya." jawab Runa.

"Siap mba."

Runa berdiri di depan gedung pencakar langit dengan nama Imperial Living terpampang besar di halaman. Bukan hal baru baginya datang ke tempat seperti ini. Perusahan milik ayahnya juga tak kalah besar tapi mungkin karena gedung di depannya bergerak di bidang properti kesan mewah dan high end begitu terasa ketika ia memasuki area lobi. Pandangannya langsung tertuju pada kalimat *Where Luxury Finds Its Home *dibelakang front office.

"Nggak kaleng-kaleng nih klien gue kali ini kayaknya." batin Runa seraya menghampiri front office dan menunjukan chat yang diterimanya tadi sesuai instruksi dari pengirim pesan.

"Suruh menghubungi kepala bagian pemasaran." ucap Runa.

"Baik. Sebentar yah kak, saya sambungkan. Mohon maaf sebelumnya atas nama siapa?" tanya resepsionis.

"Runa, bilang aja yang tadi di chat." jawab.

"Baik. Tunggu sebentar yah kak."

Runa berdiri di depan resepsionis sambil mengamati sekitar, bahkan lobi pun begitu unik dan mewah. Ia jadi kepikiran untuk menyarankan perusahaan ini jika keluarganya butuh hunian baru.

"Kak Runa silhakan tunggu di sofa sebelah sana. Pak Izqian nanti akan menemui kakak, mohon ditunggu yah." ucap resepsionis dengan ramah.

"Baik, terimakasih." jawab Runa kemudian berlalu pergi ke tempat duduk yang tadi diarahknya padanya.

Duduk bersandar dengan santai, Runa memikirkan kira-kira tugas apa yang akan diterimanya. Saat resepsionis menyebut kata 'bapak' pikirannya langsung kembali pada beberapa waktu kebelakang. Kala ia mendapat pekerjaan untuk menjadi mata-mata istri orang kaya yang selingkuh, meskipun bonusnya besar tapi caci maki yang ia dapat dari istri kliennya juga lumayan.

"Runa."

Sebuah panggilan menyadarkan Runa yang sibuk dengan pikirannya sendiri, "Iya." jawabnya reflek. Ia cukup tercenang melihat lelaki berjas rapi yang duduk di hadapannya, masih muda.

"Izqian." Qian mengulurkan tangannya.

"Salam kenal pak, saya Runa." jawabnya seraya menyambut tangan Qian.

"Saya yang tadi menghubungi, terkait jasa yang kamu tawarkan saya cukup tertarik. Bisa bebas jasa apa saja?" tanya Qian.

Runa masih menatap Qian dengan kagum, ia tak menyangka jika klien nya kali ini masih muda. Ia kira akan bapak-bapak karena resepsionis tadi menyebutnya bapak. Lantas sekarang ia harus memanggil Qian dengan sebutan apa? bapak? ah rasanya tak ikhlas, wajahnya tak mendukung untuk di panggil bapak, masih muda. Runa yakin mungkin usianya tak jauh dengan dirinya.

"Runa!" panggil Qian.

"Iya, pak. Mohon maaf bisa diulang tadi bapak ngomong apa?" tanya Runa, "ya ampun Runa, fokus please." batinnya.

"Jasa yang kamu tawarkan. Bebas request sesuai kebutuhan?"

"Iya, pak. Apa pun bisa saya bantu selama saya mampu." jawab Runa.

"Kalo jaga orang sakit bisa nggak? bukan yang sakit parah tapi perlu ditemani selama berobat sama mencatat hal-hal penting yang perlu diperhatikan. Seminggu tiga kali, jika tarif yang kamu tawarkan di postingan 250k/per 10 jam, saya bersedia membayar dua kali lipat bahkan tiga kali lipat jika pekerjaan kamu memuaskan." jelas Qian.

Runa mengulurkan tangannya,"deal, pak."

Qian menyalaminya, "oke. Jadwal kamu selasa, jum'at dan sabtu."

"Mohon izin pak, boleh tau detail penyakit orang yang harus saya jaga? supaya saya persiapan. Supaya bisa menjaga pasien dengan baik biasanya saya mencari beberapa referensi terlebih dahulu." tanya Runa.

"Yang harus kamu jaga, mama saya. Beliau sakit gagal ginjal kronis stadium 5. Harus cuci darah seminggu-"

"Seminggu dua kali dan satu kalo kontrol ke dokter spesialis dalam. Konsumsi air dibatasi dan tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi kalium seperti pisang, alpukat, jeruk, mangga dan beberapa buah lain." Sela Runa.

"Sepertinya kamu sudah lebih tau." ucap Qian.

"Sedikit." jawab Runa. Mendengar nama penyakitnya saja membuat Runa teringat pada sosok ibu dan anak yang terakhir ia temui di rumah sakit minggu lalu. Gimana yah kabarnya ibu itu beserta anaknya? nyesel kenapa tempo hari Runa tak meminta kontak mereka. Bukan hanya kabar ibu yang ia khawatiran, tapi kondisi mental gadis yang kerap di sapa adek mengingat gadis itu terlihat begitu manja.

"Soalnya minggu lalu saya juga sempet ketemu pasien gagal ginjal kronis yang berobat diantar anaknya. Kasihan, anaknya kelihatan khawatir banget." lanjutnya dengan wajah sendu.

"Eh maaf malah curhat pak." ucap Runa.

"Nggak apa-apa, saya juga jadi inget saudara. Sama, dia juga nangis terus pas tau mama sakit." seketika bayangan Mayra dengan wajah sedihnya memenuhi pikiran Qian.

"Besok jam tujuh yah di rumah sakit. Alamat nanti saya share." ucap Qian seraya mengulurkan tangannya, sepakat.

"Siap." balas Runa sambil mengangguk ramah.

Keduanya berpisah, Runa keluar sementara Qian kembali ke ruangannya.

Runa berdiri di depan kantor, menunggu ojeg pesanannya. Tiba-tiba seorang wanita menarik tangannya dan memarahinya habis-habisan.

"Nggak usah caper sama calon suami gue!"

"Gue peringatin dari sekarang jangan deket-deket sama Qian!"

"Paham?" sentaknya sambil melotot kemudian pergi begitu saja ke dalam gedung.

Runa hanya diam sambil menatap wanita berambut pendek itu melenggang pergi, "orang gila." batinnya.

.

.

.

Like komennya guys jangan lupa

Kata Runa see u di RS besok🤗🤗

1
sum mia
emang sungguh kacau....
ya udh sih... nikmati aja . suruh nikah ya nikah aja.... gitu aja kok repot . emang kamu gak mau Qian nikah sama Aruna . pasti mau dong....masak gak mau...harus mau lah.... 🤭🤣🤣🤣 maksa ya .
oh ... Sandra....aduin aja ke mama Retno , sudah bisa dipastikan mama Retno bakal iya in aja . secara dia udah amat sangat cocok dengan Aruna .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Maria Kibtiyah
klw ngadu pasti tante retno seneng bgt
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣aku suka pikiran mu disemogakan,skrg aku dukung Sandra ,ayo San ksh tau mm retno ma myra
Rita
nah yg cowok da baper,hmmmm aruna gmn kmu???
Rita
Aruna dag dig dug ngga nih?
Rita
🤣🤣🤣lgsg praktek tanpa aba2👍
*Septi*
yah hadapi saja wkwkwkwkwk 🤭
*Septi*
🤣🤣🤣
*Septi*
nggak salah, bisa request apapun 🤣🤣🤭
*Septi*
menemani rutin yang kontrol satu bulan sekali aja melelahkan, run. apalagi seminggu 2 kali gitu
Net Profit: mama mertua
total 3 replies
Herlambang Lutvi
ga bakal kacau kok run palingan cuma heboh aja ya kan 🤣🤣🤣
👑yosha💣
gimana ya kalau tanggapan mamanya Qian, Qian beneran pacaran,🤔🤭🤭🤭
MACA
klo ketahuan malah di harapi. bnget sm keluarga qian🤭
Rita
karena kmu pantas,dan g boleh smpe lepas😁🤣
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ya sudahlah... setelah wisuda langsung lamar runa & nikah. 🤭😊🤭😊
Rita
😁😁😁😁😁👍
marie_shitie💤💤
telat km,hahaha nikmati ajh sih kan udah di atur m author
marie_shitie💤💤
hello km dah end ya,g ingat siapa duluan selingkuh dan runa itu g JD orang ke tiga km yg orang ketiga yaitu setan jalang
marie_shitie💤💤
wah KLO lapor Tante Retno dengan senang hati pasti girang bgt
Net Profit
karena aku yang nulis menurutku yah bagus🙃🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!