Seorang anak mahasiswa yang sangat miskin mendapatkan kekayaan yang sangat mencengangkan. Kehidupannya menemui banyak rintangan dalam kehidupan sehari harinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Faqih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Meminta Maaf Secara Tulus
Sebuah Bugatti La Voiture, Ferrari Aferta, dan Lamborghini Veneno dengan mudahnya di beli secara bersamaan.
Siapa pria ini, ucap salah seorang pengunjung yang memakai jas berdasi, dengan penampilan yang sangat formal.
Adam dan lainnya, mulutnya menganga menatap Faqih. Seakan akan rahangnya akan jatuh ke lantai. Adam masih terdiam, tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
Dengan tangan gemetar, karyawan itu memberikan kembali kartu kepada Faqih.
Dita menatap lekat Faqih, dengan penuh tanda tanya, rasa penasaran yang begitu dalam.
Siapa lelaki ini, mengapa ada orang yang sangat kaya raya di Kota Makarin, begitu royal membeli sekaligus tiga Mobil Sport ternama dengan edisi terbatas, harga yang mencengangkan. "Gumam Dita dalam hati".
Harliana yang begitu cantik, menatap lekat Faqih penuh kekaguman. Pakaian yang sangat tua, penampilan seperti orang yang sangat miskin, ternyata memiliki latar belakang yang sangat menakutkan. Untung aku bersikap baik kepadanya. Jika tidak! entah apa yang akan terjadi denganku. Bisik Harliana dalam hatinya.
Faqih berkata kepada Dita, "Sebaiknya Ibu memperkerjakan orang orang yang layak di kantor anda". Jika masih ada kotoran menempel, maka Citra Kantor Showroom Classik Car anda akan rusak. Tutur Faqih sedikit menyakitkan buat Adam dan lainnya.
Mendengar perkataan Faqih yang sedikit menyinggung Adam dan sales lainnya serta beberapa karyawan. Dita berkata dengan lantang "Kalian semua, cepat kemari.
Dengan penuh kemarahan dan ketegasan kepada bawahannya, Dita memerintahkan mereka semua yang menyinggung Faqih.
Kalian semua, segera meminta maaf secara tulus. Jika tidak kalian lakukan, jangan salahkan aku kalau kalian kupecat.
Dita tidak main main dengan sikap yang di tunjukkan sekarang. Wajahnya memerah. Sikap mereka sungguh keterlaluan telah menyinggung orang besar.
Jika mereka tidak segera meminta maaf kepada Faqih. Maka sudah pasti Dita akan memecat mereka. Kalau mereka sudah di pecat maka susah pasti mereka susah mendapatkan pekerjaan.
Kedekatan Dita dengan bos bos besar di Kota Makarin sudah sangat terkenal. Dia mampu membuat karyawannya di blacklist dari beberapa perusahaan.
Adam dan lainnya melangkah ke hadapan Faqih, mereka membungkuk dalam meminta maaf.
Tatapan Faqih datar. Dia mengacuhkan Adam dan lainnya. Dia melangkah ke hadapan Harliana, lalu berkata, "Terima kasih, sudah melayaniku dengan baik".
Wajah Harliana sedikit memerah menerima pujian dari Faqih. Wajah Faqih tampan, ada lesung pipi kecil di sebelah kanan, yang mampu memikat wanita. Ada perasaan senang bercampur legah di rasakannya.
Untuk ucapan rasa terima kasih, Faqih berjalan ke salah satu mobil Ferrari berwarna merah muda yang terpajang di bagian tengah tengah, sangat pas untuk seorang wanita.
Faqih bertanya kepada Harliana," Berapa harga mobil itu?". Faqih memegang pinggir Mobil Sport Ferrari F8 Spider.
Mendengar pertanyaan Faqih, Dita menimpali perkataannya. Harganya 14 miliar lebih Tuan. Terdengar panggilan Dita berubah yang awalnya hanya panggilan bapak berubah menjadi Tuan.
Faqih mengangguk pelan. Aku beli mobil ini, berikan kepada Harliana. Suasana langsung riuh. Harliana tercengang mendengar perkataan Faqih. Dia tidak dapat berkata kata. Dadanya sesak. Dia tidak pernah berkhayal memiliki mobil Sport itu. Gajinya hanya 5 juta lebih perbulan. Sangat tidak mungkin memiliki mobil
Dita dan lainnya masih kaku di tempat, kaki mereka serasa berat untuk di angkat, mereka terkejut hebat mendengar penuturan Faqih yang memberikan hadiah mobil Sport Ferrari F8 Spider untuk Harliana, yang hanya seorang staf biasa
Matanya berkaca kaca, bibirnya sedikit bergetar, dia tidak menyangka ada orang sedermawan Faqih.
Tuan, aku tidak bisa menerima mobil itu, pemberian itu terlalu besar untukku. Terima kasih sudah berbuat baik untukku. Harliana sedikit membungkuk kepada Faqih.
Tidak !. Suara Faqih terdengar tenang.
Ambillah, Uang bukanlah apa apa bagiku. Hanya sebuah angka. Memiliki sifat seperti yang kamu miliki, sangat susah di jumpai saat sekarang ini. Ini adalah ucapan terima kasihku.
Kini Faqih bisa menyombongkan diri, agar terlihat lebih berkelas.