Disarankan untuk membaca novel My Wife SUGAR MOMMY terlebih dahulu ya gaes.
Setelah melewati malam panas dalam keadaan mabuk, dengan seorang pria yang usianya sudah sangat matang. Hazel Carter memutuskan untuk menjadi sugar baby dari pria tersebut.
Meskipun Hazel Carter sangat mengenal siapa sosok pria tersebut. Bukan hanya mengenalnya, Hazel Carter juga sangat mengenal baik keluarganya termasuk istrinya.
Apa sebenarnya yang Hazel inginkan dengan menjadi sugar baby? Sedangkan dia sudah memiliki segalanya.
Tak mungkin bila hanya untuk mencari kesenangan? Mungkinkah ada maksud lain?
Penasaran? Cus silakan di baca.
Warning
Hanya cerita fiksi, yang tidak suka silakan skip ya gaes. Semua pemeran yang ada di dalamnya, tidak patut di contoh!!!!!!!!!!
Novel ini hanya hiburan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaruMini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Besar, Panjang Dan Tahan Lama
“Zel, aku sedang bertanya padamu, apa yang sedang kamu lihat?” tanya Aca balik dan sekarang meraih dagu Hazel agar dia menoleh kearahnya. Saat pertanyaannya dan juga pertanyaan Ana tidak mendapat jawaban dari Hazel yang tatapannya entah mengarah ke mana.
Namun tatapan Hazel kembali menatap objek yang sedari tadi mengalihkan tatapan hingga dirinya tidak menjawab pertanyaan ke dua sahabatnya tersebut.
Tentu saja membuat Ana dan juga Aca, sekarang menoleh kea arah seseorang yang terus di tatap oleh Hazel.
“Zel, siapa dia?” tanya Aca penasaran, saat Hazel ternyata sedang menatap seorang wanita yang sedang duduk bersama dengan seorang pria, bukan hanya duduk saja, namun wanita dan pria tersebut sesekali berciuman, tanpa merasa risih pada para pengunjung kafe lainnya.
“Iya Zel, siapa mereka?” tanya Ana juga yang juga penasaran.
“Dia tante Mita, istri dari om Jimi,” jawab Hazel, tentu saja tatapan matanya terus tertuju ke arah Mita dan juga seorang pria yang Hazel tidak tahu siapa pria tersebut siapa, yang masih sesekali bercumbu. Tanpa menyadari keberadaan Hazel.
Kemudian Hazel langsung mengambil ponsel miliknya untuk mengabadikan foto Mita dengan seorang pria yang begitu mesra.
“Aku harus memberi tahu om Jimi tentang ini,” ujar Hazel yang kembali memasukkan ponsel miliknya setelah mengambil foto Mita dengan pria tersebut, namum tidak sempat mengambil video, saat Mita dan juga pria tersebut kini beranjak dari duduknya.
Membuat Hazel langsung menundukkan kepalanya, tidak ingin Mita mengetahui jika dirinya juga berada di kafe tersebut.
Kemudian Hazel menegakkan kepalanya saat mita sudah melewati meja di mana dirinya berada, lalu Hazel mengambil kunci mobil Ana yang ada di atas meja.
“An, aku pinjam dulu mobil kamu, dan kalian tunggu di sini. Aku akan mengikuti tante Mita,” ujar Hazel pada Ana yang langsung beranjak dari duduknya lalu meninggalkan ke dua sahabatnya tersebut, berniat untuk membuntuti Mita dan juga pria yang bersamanya, sebelum ke dua sahabatnya menanggapi apa yang baru saja Hazel katakan.
Entah mengapa melihat Mita dengan seorang pria dan bercumbu dengannya membuat Hazel teringat dengan Jimi, dan merasa kasihan dengannya. Karena Hazel selama ini mengetahui jika Jimi sangat mencintai istrinya tersebut.
Hazel segera masuk ke mobil Ana yang terparkir tidak jauh dari pintu kafe tersebut, tentu saja ke dua bola matanya terus mengintai Mita yang sudah masuk ke dalam mobil.
Dan dengan segera Hazel, langsung menginjak pedal gas mobil yang di naikinya untuk membuntuti mobil yang di naiki Mita dan pria yang bersama dengannya, saat mobil tersebut sudah terlebih dahulu keluar dari perkiran mobil kafe tersebut.
*
*
*
Di sini sekarang Hazel berada, di sebuah lobi hotel bintang lima yang letaknya tidak jauh dari kafe tempatnya tadi dia berada bersama dengan ke dua sahabatnya.
Hazel terus mengawasi Mita dan juga pria yang bersama dengannya dari kejauhan, saat ke duanya sedang memesan sebuah kamar.
Dan kembali lagi Hazel mengambil foto tersebut dari kejauhan untuk memperlihatkan pada Jimi, karena sekarang Hazel sangat yakin jika Mita dan juga pria tersebut memiliki hubungan khusus.
“Aku harus memberi tahu om Jimi, jika tante Mita ada di hotel ini,” ucap Hazel yang langsung mengambil ponsel miliknya untuk menghubungi Jimi.
Namun sudah beberapa kali Hazel menghubungi ponsel Jimi, ternyata ponselnya tidak aktif. Dan Hazel sangat tahu jika ponsel Jimi tidak aktif, itu artinya Jimi sedang menangani pasien darurat di rumah sakit.
“Om temui aku jika Om sudah tidak sibuk,” Hazel mengirim pesan suara pada Jimi. Lalu dia meninggalkan lobi hotel tersebut saat Mita dan juga pria tersebut sudah pergi menuju kamar yang di pesannya.
“Sayang, apa kamu tadi merasa ada yang membuntuti kita?” tanya Jordi pada Mita saat ke duanya sudah masuk ke dalam kamar hotel yang baru saja di pesannya.
Bukannya menjawab apa yang baru saja di tanyakan oleh Jordi, Mita malah menoleh ke arah Jordi lalu melingkarkan ke dua tangannya di belakang leher Jordi, saat dirinya berada di hadapannya.
“Itu hanya perasaan kamu sayang, pasti kamu takut jika istri kamu mengikuti kita, iya kan?” tanya Mita sambil menunjukkan senyum manis dari bibirnya yang begitu sexy.
“Untuk apa takut padanya yang tidak bisa melakukan apa pun,” sambung Jordi yang sekarang memeluk pinggang Mita dan menempelkan dengan tubuhnya. “Benar apa yang kamu katakan sayang, mungkin hanya perasaan aku saja,” ujar Jordan yang sekarang melepas ke dua tangannya dari pinggang Mita dan beralih menggendongnya.
Tentu saja Mita langsung mengapit tubuh Jordan dengan ke dua kakinya saat Jordi menggendong tubuhnya di depan, lalu Mita menempelkan bibirnya di bibir Jordi yang sekarang berjalan menuju ranjang hotel di mana ke duanya berada, tentu saja Jordi membalas ciuman Mita.
Jordi merebahkan tubuh Mita di atas ranjang tersebut, setelah ke duanya melepas tautan bibirnya. “Baik sayang, saatnya kita bersenang senang,” ujar Jordi yang sekarang naik ke atas ranjang di mana Mita sudah berada di atasnya.
“Came on sayang,”
*
*
*
Setelah membuntuti Mita, kini Hazel kembali ke kafe untuk menghampiri ke dua sahabatnya kembali.
"Dasar gila. Sudah punya suami main di belakang dengan pria lain. Benar benar gila," oceh Hazel yang kini sudah duduk di samping Ana dan juga Aca. Saat Hazel mengetahui sisi lain dari Mita istri Jimi.
"Ish datang menggerutu tidak jelas," sambung Ana.
" Gila saja, dia sudah memiliki suami seperti om Jimi yang memiliki semuanya. Tampan, baik, pengertian pokoknya paket komplit," ujar Hazel yang secara tidak langsung mengagumi Jimi.
Tentu saja membuat Aca dan juga Ana yang mendengar ucapan Hazel kini menatap ke arah sahabatnya tersebut.
"Kenapa kalian menatapku?" tanya Hazel yang menyadari jika ke dua sahabatnya sedang menatap ke arahnya.
"Apa kamu menyukai om Jimi kamu itu?" pertanyaan yang keluar dari bibir Ana, setelah mendengar ucapan Hazel.
"Apa yang kamu katakan?" tanya balik Hazel, tanpa ingin menjawab pernyataan dari sahabatan tersebut.
"Ngaku aja Zel, jika kamu menyukai om Jimi kamu itu," sambung Aca untuk meledak Hazel.
"Tidak masuk akal," ujar Hazel pada ke dua sahabatnya, dan Hazel langsung meraih jus mangga yang berada tepat di hadapannya, tidak ingin meladeni ucapan ke dua sahabatnya tersebut.
"Aku mendukung kamu jadi pelakor untuk mendapatkan Om Jimi kamu itu. Dari pada dia masih bersama dengan istrinya, yang kamu bilang sudah bermain di belakangnya dengan pria lain,"
"Iya aku setuju itu. Kamu lihat saja tubuh om Jimi kamu itu Zel, Aku rasa milik om Jimi kamu itu besar, panjang dan tahan lama yang tentu akan memuaskan kamu Zel," sambung Aca menyetujui apa yang baru saja Ana katakan.
"Dasar gila," sambung Hazel yang langsung menonyor kepala Aca.
"Ayo ngaku saja, pasti besar kan? Kamu kan sudah pernah di masukin sama tuh tongkat om Jimi kamu itu," tentu saja Aca ingin terus meledak Hazel.
"Jimi?" tanya seseorang berdiri tepat di depan meja, di mana Hazel, Ana dan juga Aca berada, saat seseorang tersebut mendengar apa yang baru saja Aca katakan.
Tentu saja ke tiganya langsung menatap ke arah seseorang tersebut.
Bersambung..........................