wanita dengan dendamnya dan pria dengan rahasia kelam.
"huhuhuh, sungguh sial saya bertemu dengan wanita seperti kamu," ucapnya seraya menutup wajahnya sambil menangis.
wanita yang tidur bersamanya menatapnya dengan tak percaya,"bapak serius nangis, pak, yang harus nangis itu saya, kan bapak ambil keperawanan saya,"ujarnya tak percaya apa yang di lihatnya.
"kan kamu yang memaksa saya tidur bersama kamu, saya sudah menjaga punya saya, agar tetap suci, tapi dalam semalam kamu mengambil kesucian saya, huhuhuhu,"omelnya panjang lebar seraya menangis, dan tidur membelakangi wanita yang syok melihat reaksinya.
" tapi bapak suka kan, buktinya ngak tidur semalam,"ucapnya, membuat pria yang membelakanginya itu, sedang menahan malu dengan wajah memerah."lagian sok nolak cinta saya, jadinya kan perjaka bapak saya ambil aja,"lanjutnya dengan senyuman bangga, berhasil mengambil keperjakaan pria yang menolaknya.
"saya tidak akan bertanggung jawab," ucapnya membuat wanita di sampingnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di bela dosen killer
semua mata memusatkan perhatiannya pada Athera, Bima memijat pelipisnya.
berbagai pertanyaan di lontarkan.
eh serius lo nikah, kapan?
kok ngak ngundang kita?
emang dia temen lo?
ngak sih.
diam-diam ya nikahnya.
kok ada yang mau sama lu?
Eh dia cewek ya, pasti mau lah, bukan siluman kayak lo.
iya nih dasar bencong.
suaminya ngak malu, punya cewek tukang rusuh.
jangan-jangan dia hamidun
AAAAAAAAA!!
Mereka semua terkejut, saat Bima menggebrak meja, "diam kalian, simpan pertanyaan kalian nanti, kita lanjut, kalau ada yang masih berisik, bakalan saya kasih nilai D," katanya dengan tegas, membuat mereka semua menegakkan bahu mereka dan diam.
Bima menatap Athera dengan tajam, seakan-akan mengatakan ' bereskan masalah ini'.
Athera hanya nyengir.
selama Bima menerangkan, tak satu pun dari mereka yang fokus, mereka hanya melirik Athera, yang sok fokus mendengarkan, padahal dirinya tidak mengerti apa-apa.
Bima tentu menyadarinya, tapi ia cuek saja, ia malas menegur, dan terserah mereka bila semester depan nilainya D.
waktu rasanya melambat bagi semuanya, biasanya terasa cepat, entah kenapa kelas pak Bima, tumben selama ini.
mereka melirik jam, di tangan, maupun di handphone, dan laptop. mata mereka membola pak Bima baru mengajar hampir satu jam, karena kelas Bima biasanya 2 jam.
mereka semua lemas, menunggu satu jam Lagi, hingga Bima hanya menyetel seseorang sedang menjelaskan materi di depan, jadi selama satu jam mereka hanya akan mendengarkan seorang dosen luar negeri menjelaskan materi.
sedangkan Bima sedang saling chat dengan Athera.
Bima
(jangan sampai ketahuan, awas kamu😑🤬)
Athera
(awas apanya nih, ancemannya kayaknya mengarah ke enak xixixix😂)
Bima
(otak kamu omes banget, saya bakalan bikin nilai kamu nol nanti 🤗)
Athera
(🤯jangan dong pak, masa sama istri sendiri
tega,)
Bima
(biarin😑)
Athera
(nanti saya kasih mimik deh pak🤤)
Wajah Athera memerah menahan tawa, ia tertawa pelan, dan langsung jadi pusat perhatian.
Sedangkan Bima juga wajahnya memerah, ia menatap Athera yang juga menatapnya.
Bima
( ngak waras kamu ! )
seketika tawa Athera akan pecah, Sandra sendiri menegur Athera dengan senyuman. sedangkan Athera benar-benar ingin tertawa lepas.
Athera kayaknya lagi chatan sama suaminya.
Laporin, laporin aja sama pak Bima, biar di kasih nilai D.
Bisik mereka di pojok.
"Pak!" panggil si bencong, kita panggil Calvin, Bima menekan pause di video.
"ada apa Calvin," sahut Bima, melihat Calvin yang berpose bak seorang gadis tulen, ia membuka kipasnya.
"Athera kayaknya ngak fokus dengerin didepan, dia lagi sibuk chatan sama suaminya pak," adu Calvin. tentunya Bima bersikap biasa saja, karena suami Athera kan Bima. 🤭
"terus," jawab Bima membuat Calvin mati kutu.
" kok pak Bima ngak marah sih, " batin Calvin.
sedangkan Athera dan Sandra hampir tersedak oleh tawa mereka.
"bapak... harusnya kan negur dia," katanya pelan.
"saya lihat, kayaknya kamu yang paling fokus disini, jelaskan apa yang di maksud oleh peter F. drucer, silahkan Calvin,"
Calvin menyenggol Bobi dengan kakinya, "anu... itu... tentang modern manajemen," jawabnya.
"iya, semua juga tahu itu, tapi apa maksudnya jelaskan," sahut Bima menatap datar Calvin yang berdiri, sedangkan Calvin bingung setengah mati.
"Calvin," panggil Bima dingin.
"iya Pak,"
"silahkan duduk dan perhatikan, jangan perhatikan Athera, fokuslah pada diri kamu sendiri," ucapnya dan Calvin di sorakin sekelas.
"apa lo diam lo, kayak ngerti aja," kata Calvin nyolot, matanya menatap tajam ke arah Athera, sedangkan Athera menjulurkan lidahnya.
"awas lo, " gumamnya."lo sih, ngak ngasih tahu gue,"lanjutnya pada Bobi, yang duduk bersamanya.
"lah, nyalahin gue, gue aja ngak ngerti," sahut Bobi di sambut tawa dari semuanya.
Bima mematikan video, dan menutup laptopnya, menggulung kabel. mereka semua bingung. "pak, udah selesai,"
"iya," mereka langsung kegirangan tapi di tahan.
sampai Bima benar-benar pergi dari sana.
Athera baru saja memasukkan bukunya ke tas, semuanya langsung mengerumuninya.
beneran lo udah nikah kapan?
Suami lo umur berapa, om-om ya.
Lo ngak lagi hamidun kan.
kok ada yang mau sama lo.
"DIAAAAM, LO ANJING, BANGSAT, benar-benar ya lo pada, kepo banget sama gue heran deh, Gue belum nikah paham," katanya tersenyum di akhir kalimatnya dan terkikik. tawanya menular pada Sandra.
Kok dia ketawa sih, apa yang lucu
Ngak tahu, gila dia kali
Udah ah bubar yok.
Stress dia nih.
Athera dan Sandra tertawa ngakak, semuanya menatap mereka dengan heran, meski tak di pungkiri tawa mereka menular pada sebagian mahasiswa disana.
Mereka kenapa sih, hahahha tawanya nular anjing.
ngak tahu hahahahahha.
Athera dan Sandra tertawa sampai keluar kelas, banyak mata memperhatikan mereka, dan banyak juga yang ikut tertawa dan tersenyum, melihat mereka.
"udah ah ketawanya, sakit nih pipi gue," ujar Sandra mengelap air matanya.
"iya udah, hahha, udah haha," Sandra jadi ikut tertawa lagi.
"udah Athera haaa," kata Athera manja.
"oke, hah, oke, haha, oke udah hahahhaaha,"kata Athera berusaha untuk tidak tertawa.
"lo lihat ngak muka si bencong, malu banget anjing,"lanjutnya mengelap air matanya.
"iya ih, goblok dia, ngak tahu aja, dia lapornya ke suami lo," kata Sandra berbisik.
"ternyata ada untungnya yah, nikah sama dosen sendiri xixixi,"ujarnya seraya terkikik geli.
"iya ih, iri deh," sahut Sandra menggandeng tangan Athera.
Mereka terus berjalan dan kebetulan Farel berpapasan dengan mereka, "itu Farel, lo masih ingat taruhan kita kan,"kata Athera sumringah.
"iya, tapi harus sekarang?" tanyanya memelas.
"ngak usah masang muka memelas gitu lo, " tunjuknya pada Sandra, dan mendorongnya menabrak Farel.
"awwssh, sorry-sorry, tadi gue di_"
"lo sengaja ya, ngak lihat jalan lo, atau jangan-jangan lo suka ya sama gue,"katanya dengan narsis.
Sandra menaikkan bibirnya, " idih,"ucapnya dan langsung pergi diikuti Athera.
"kok ngak di goda?" tanya Athera.
"modelan gitu di goda, kayak ngak ada yang lain aja, serius lo mau gue jadian sama dia hah," omelnya menatap Athera dan ngak fokus ke depan, hingga dirinya menabrak tubuh besar dan kekar di depannya.
mata Sandra seketika membulat, ia mundur beberapa langkah, "Athera," panggilnya pelan, mencari tangan sahabatnya untuk di pegang erat. "kok kita ketemu mereka terus sih, mana serem-serem lagi," bisiknya,tak berani melihat mereka, wajahnya ia tutupi dengan rambutnya yang lurus.
"Hai kita ketemu lagi," sapa Samuel dengan muka genitnya. ia mengulurkan tangannya, tapi tak di sambut sama sekali. "oke, menarik, nama lo Athera kan?" tanyanya tak di jawab.
Athera menatapnya dengan datar, "ATHERAAA" teriak Sandra.
mohon dukungannya para readers, dengan like, vote, dan kasih bintang lima supaya nanti banyak yang lihat bukunya dan dapat penghasilan..