NovelToon NovelToon
Mari Kita Menikah! Tapi...

Mari Kita Menikah! Tapi...

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Bercocok tanam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: CatVelvet

"Mulai sekarang, kau bekerja sebagai istriku," tegas Gyan Adriansyah kepada istrinya, Jasmine.

Nasib sial tengah menimpa sang gadis cantik yang terkenal sebagai bunga desa. Mulai dari beredarnya video syur yang menampilkan siluet mirip dirinya dengan calon tunangan. Terungkapnya perselingkuhan, hingga dijadikan tumbal untuk menanggung hutang ayahnya pada pria tua.

Namun, ditengah peliknya masalah yang terjadi. Takdir kembali mempertemukan dirinya dengan musuh bebuyutannya semasa kecil dengan menawarkan pernikahan kontrak. Jasmine tak punya pilihan yang lebih baik daripada harus menikahi pria tua.

Akan seperti apakah pernikahan mereka? Gyan yang ia kenal dulu telah berubah drastis. Ditambah lagi harus menghadapi ibu mertua yang sangat membencinya sejak lama.

Yuk simak keseruan ^⁠_⁠^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CatVelvet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Menunggu jawaban

Masa lalu.

“Ayo ikut main bersamaku.”

Ajakan mengerikan dari gadis kecil berusia 5 tahun. Meski wajahnya polos namun aslinya dia seperti iblis yang menyeramkan bagi anak laki-laki berusia 8 tahun.

Gadis kecil yang berkulit hitam akibat sering panas-panasan serta rambut pirang bau matahari, menggandeng tangan anak laki-laki bertubuh gempal, pendek dan kulitnya putih pucat. Dia persis seperti lobak putih, pikir anak gadis itu. Anak laki-laki itu tampak terpaksa menuruti keinginannya meski rasanya ingin menangis.

Jasmine membawanya bermain dibawah pohon mangga. Mereka berada di kediaman Kakek David, sementara cucu mereka bermain dibawah pohon diujung halaman rumah itu. Kedua kakek itu terlihat sedang asyik bercengkrama sambil bergurau ditemani secangkir kopi panas dan juga beberapa camilan seperti kacang rebus dan juga ubi.

“Dasar cengeng! Awas kamu ya ngadu-ngadu lagi ke ibumu,” ancam Jasmine.

Gyan mulai menangis tertahan. “Aku nggak pernah ngadu ya ke mamaku! Lagian kenapa sih kamu nakal banget? Emangnya aku salah apa?“

“Salah apa? Banyak! Nggak perlu dijelaskan salahnya salah apa!“

“Aku nggak mau main sama kamu!“ Gyan beranjak ingin meninggalkan Jasmine. Tapi Jasmine dengan usil menembak pantatnya dengan mangga muda yang masih sangat kecil yang bergeletakan ditanah dengan ketapel yang selalu dikalunginya.

Tuk!

“Aw!“ Gyan meringis kesakitan. Tembakan dari ketapel itu tepat mengenai pantatnya.

Jasmine tersenyum lebar melihat reaksi itu. “Makannya jangan coba-coba pergi. Ayo sini!“

Gyan kembali dengan wajah cemberut. Dia berharap agar sahabat kakeknya segera pulang. Dan membawa cucunya pergi jauh-jauh.

“Aku mau main putri-putrian. Jadi panggil aku princess. Dan kamu jadi… jadi apa ya?“

“Aku nggak mau jadi apa-apa!“

“Kalau ada putri seharusnya ada pangeran. Ah! Benar! Kamu yang jadi pangeran. Tapi... nama pangerannya, pangeraaan looobak! Hahaha.“

“Nggak! Aku bukan lobak!“ Sergah Gyan.

“Nggak bisa! Pokoknya kamu itu pangeran lobak. Kenapa sampai dijuluki pangeran lobak? Ya karena kamu persis seperti lobak yang kakek tanam dihalaman belakang rumah. Putih dan gemuk. Lobak itu kan bagus, sayuran yang menyehatkan. Jadi ya… terima aja.“

“Nggak, pokoknya nggak! Kamu juga nggak pantes dipanggil putri!“

“Loh kenapa??“ Jasmine mulai kesal.

“Karena kamu jahat! Pantasnya kamu itu dipanggil 'devil princess' yaitu putri iblis!“

“Apa?! Dasar lobak! Aku akan mencari tau julukan mu dalam bahasa inggris! Lihat saja nanti!“

Mengenal dirinya tak begitu pandai dalam bahasa inggris. Jasmine mencari tau. Dan keesokan harinya dia mulai memanggilnya dengan sebutan 'turnip prince'. Sedangkan Gyan memanggilnya dengan sebutan 'devil princess'. Begitulah awal mula julukan itu berasal.

***

Kembali di waktu sekarang.

Jadi laki-laki di depanku ini beneran 'turnip prince'?

Gyan bisa menebak dengan jelas saat melihat ekspresi gadis dihadapannya. Gadis itu sudah mengingat dirinya. Gyan melepaskan genggamannya dan berdiri dihadapan Jasmine.

Gadis itu segera bangkit dan berdiri menatap pria jangkung dihadapannya. Jasmine mendorong tubuhnya. Gyan hanya sedikit terhuyung kebelakang.

“Da, dasar konyol! Apa-apaan ini?“ maki Jasmine.

Rasanya jauh lebih canggung dibanding saat ia belum mengenal siapa pria dihadapannya ini. Apakah karena sudah sekian lama mereka tidak bertemu? Seperti dua orang yang pernah dekat kemudian menjadi asing dan kembali dipertemukan dalam keadaan yang memalukan saat dirinya tertimpa kesulitan yang seperti ini. Gyan pasti sudah tau tentang masalahnya. Tebak Jasmine dalam pikirannya.

“Aku terpaksa mengingatkan hal itu bukan untuk membahas masa lalu. Cukup kau ingat saja siapa aku. Tujuanku kemari adalah untuk menikah denganmu.“ ucapnya dengan enteng.

“Apa? Kenapa? Jadi yang kau bilang didepan si tua brengsek itu sungguhan?“

“Ya, aku calon suamimu.“

“Jangan konyol, setelah ini kembalilah pada keluargamu. Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri. Mudah sekali kau mengatakan mau menikah? Memangnya ini permainan anak-anak? Nikah-nikahan? Begitu?“

“Memang iya! Ini hanya sekedar permainan. Memangnya kau pikir aku sungguhan ingin menikah denganmu? Dengan 'devil princess'?“ ejek Gyan dengan senyuman nakal menahan tawa.

Mereka bersikap seakan kembali di masa kanak-kanak. Jasmine semakin kesal dibuatnya. Bedanya, kali ini pria itu mulai berani mengejeknya. Ia mengernyitkan dahinya dan menatap sinis. Tak mengerti lagi dengan apa yang dibicarakan pria itu. Kenapa dia jadi seperti itu? Pikirnya. Padahal Gyan yang dulu ia kenal adalah anak laki-laki yang lemah, cengeng dan takut padanya. Pria ini berubah 360°.

Oh... apakah mungkin dia pernah kecelakaan sebelumnya dan rohnya tertukar dengan orang asing yang terlibat kecelakaan dengannya? Makannya dia berubah drastis seperti ini? Tebak Jasmine akibat terlalu banyak menonton drama.

“Apa kau pernah kecelakaan dijalan sebelumnya?“ tanya Jasmine tiba-tiba yang membuat Gyan heran.

“Nggak. Kenapa tiba-tiba pertanyaan mu nggak nyambung?“

“Oh, begitu ya. Tapi kenapa kau jadi aneh sekarang?“

Gyan menyeringai kemudian tersenyum sinis dan sedikit membungkukkan tubuhnya untuk menatap gadis di hadapannya dengan jarak yang begitu dekat. Jasmine cukup terkejut.

“Apa kau pikir aku lemah seperti dulu? Kau kecewa dengan diriku yang sekarang? Saat ini aku adalah pria dewasa. Bukan lagi anak-anak. Jadi… untuk calon istriku… jangan pernah meremehkan aku lagi ya?“ ucapnya dengan senyum licik sembari mengusap kepala Jasmine.

Dia menyebutku 'calon istri', rasanya sungguh aneh. Batin Jasmine.

"Lelucon yang cukup meyakinkan. Sekarang pergilah! Aku ingin sendiri."

"Apa kau pikir aku masih bercanda?" tanya Gyan serius. "Aku punya tawaran bagus untukmu. Kita akan menikah dalam waktu satu tahun dengan sebuah kesepakatan. Hal ini sudah disetujui kakekmu dan kakekku. Aku akan menebus hutang ayahmu dan aku akan mendapatkan imbalan dari kakekku. Aku juga punya kesepakatan dengan beliau,” ucapnya to the point.

Jasmine menyunggingkan senyumnya. "apa kau sedang membeli ku? Tak ada bedanya dengan pria tua itu yang melunasi hutang ayahku dan menjadikan aku istrinya," tatapnya tajam.

"Kalau begitu menikah saja dengan pria tua itu, aku baru tau ternyata kau lebih suka yang tua keriput dibanding aku muda dan tampan," ucapnya dengan percaya diri.

Jasmine kalah telak, ia langsung berdecak. "Ck! Terus kenapa aku harus menikah denganmu? Kenapa tak kau pinjamkan saja uang padaku?"

Gyan memijat kepalanya yang terasa pening saat kesulitan meyakinkan gadis keras kepala dihadapannya.

"Kalau begitu anggap saja kau bekerja denganku. Lagipula ini hanya setahun. Hutang ayahmu yang menggunung itu akan jadi bayarannya. Kakekku sangat menyukaimu, beliau ingin kau yang menjadi istriku. Dengan begitu ia akan menyerahkan hotel legendarisnya padaku. Tenang saja. Selama kita menikah, kita tidak akan melakukan hubungan suami istri. Dan kau akan tinggal di rumahku. Kau bebas melakukan apa saja yang kau suka. Asal jangan berkencan dengan pria lain selama kita menikah. Itu akan menghancurkan rencanaku.“

“Siapa juga yang semudah itu mau kencan dengan pria lain!“ hardik Jasmine.

“Ya… mungkin saja kan. Bukankah kau juga baru ditinggal kekasihmu? Ck, ck, malang sekali. Mungkin saja kau butuh pria lain untuk mengisi kekosongan hatimu.“

“Omong kosong!“

Gyan menyunggingkan senyumnya menatap gadis dihadapannya yang mudah sekali tersulut emosi. Ada hal yang tidak berubah dari gadis itu.

Namun tiba-tiba saja Gyan merasa kepalanya pusing. Mungkin akibat kehujanan dua kali. Lagi pula tubuhnya masih dalam keadaan basah. Ingin sekali rasanya mengganti pakaiannya dengan pakaian kering dan merebahkan tubuhnya diatas kasur.

“Pikirkan saja tawaranku. Akan ku tunggu jawabannya besok pagi.”

Gyan membuka pintu kamar Jasmine. Dan pergi meninggalkannya yang hanya terdiam menatap punggungnya berlalu. Meski ada hal yang masih ingin ia tanyakan. Tetapi melihat Gyan enggan menanggapinya dan melihat pakaiannya basah, Jasmine jadi memaklumi hal itu dan membiarkannya pergi. Ia juga harus segera berganti pakaian dan mengeringkan rambutnya sebelum terkena flu. Panas perih dipipinya juga terasa nyut-nyutan.

Kenapa tenaga ibuku begitu besar? Pipiku serasa ketempelan setrika. Panas dan juga perih. Sakit sekali...

***

1
Roxanne MA
yuk bantu ramein karya ku jugaa💖
Roxanne MA
akhirnya up jugaa
ARM
oke kak siyap 👍🏻
ARM
Terima kasih banyak kak🙏🏻 btw aku masih pemula, banyak kesalahan yg perlu ku koreksi 🙏🏻☺️
Roxanne MA
lanjut thor
Roxanne MA
baru awalan bab sudah sebagus inii
riniasyifa
Semangat terus berkarya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!