ini karya author yang ke empat, mohon dukungan nya ya....
**************
alzeera sabrina akira, telah lama terpisah dengan saudara kembar nya dan ia berusaha mencari nya dan akhir nya ia di pertemukan dengan kembaran nya arshaina sandrina axira yang ternyata satu kampus dengan nya bahkan mereka satu kelas.
****************
sudah 14 tahun lama nya arzaneo giondra berpisah dengan adek kembar nya karna pembantaian pada keluarga nya 14 tahun yang lalu. ia juga sudah memiliki perusahaan yang ia beri nama 'zan group' yang sudah menempati no.2 di dunia setelah perusahaan 'ad company', dan ia juga membangun sebuah kampus yang ia beri nama 'az univercity'.
setelah mengetahui bahwa adek kembar nya berkuliah di kampus milik nya, ia pun meminta asisten pribadi sekaligus sahabat nya untuk mencari data tentang kehidupan adek kembar nya, sedangkan kepala kampus yang juga sahabat nya di mintai untuk menjaga kedua adek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kejutan tak terduga
CPYAR
Seorang cowok menangkis pukulan Lauren menggunakan lengan nya membuat lengan nya terluka karna terkena pecahan botol tersebut, lalu cowok itu memelintir tangan Lauren kebelakang membuat Lauren kesakitan.
Sabrina yang tidak merasakan apa apa pun langsung membuka mata nya dan melihat seorang cowok berada di hadapan nya dengan posisi membelakangi nya.
Sabrina pun langsung melepaskan pelukan Clarin dan menampar nya dengan sangat keras, kemudian ia menghampiri cowok tadi.
"lo gak papa? Lengan lo terluka" ujar Sabrina dengan sedikit mendongak karna cowok itu lebih tinggi dari nya.
"gak papa, cuma luka kecil aja. Lo gak papa kan?" tanya balik cowok itu datar.
"gak papa kok, terima kasih dan maaf, gara gara gue lo jadi terluka"
"it's ok, kalo gitu gue ke uks dulu ya, lo urus aja mereka" ucap cowok tersebut seraya mengusap kepala Sabrina sebelum pergi dari kantin.
Sedangkan Lauren sudah di dorong oleh cowok itu hingga membuat nya tersungkur kala Sabrina menghampiri nya.
Kemudian Sabrina menghampiri kakak nya yang sudah memukuli Mauren yang sudah menghalangi kakak nya untuk melindungi nya.
"kak Arsha gak papa?" tanya Sabrina.
"gue gak papa, lo juga gak papakan? Ada yang luka gak?"
"gak ada kak, gue baik baik aja. Tapi cowok tadi yang terluka kak"
"ya udah, nanti kita samperin cowok itu ke uks, kakak juga mau bilang terima kasih pada nya. Sekarang kita ke Afzan sama yang lain yuk, kasian mereka nungguin kita lama"
"yuk. Untuk kalian bertiga, kalo kalian ngusik gue atau orang terdekat gue lagi, gue gak akan segan untuk berbuat lebih dari ini" ucap Sabrina dingin dan langsung pergi dari sana bersama sang kakak.
Di sisi lain Syakira dan Lea sedang berusaha menenangkan Afzan yang terus menangis padahal tadi sudah diam sejak pergi dari kantin, hingga Sabrina dan Sandrina datang menghampiri mereka.
"kenapa Afzan menangis Sya Lea?" tanya Sabrina seraya mengambil alih Afzan yang ada di gendongan Syakira.
"mungkin karna terlalu lama lo tinggalin, jadi dia nangis dari tadi" jawab Syakira.
"cup cup cup sayang, maafin bunda ya. Susu nya masih ada gak Lea?"
"ada nih tinggal satu botol"
"minum dulu sayang, ngantuk ya"
"ke kelas yuk, udah bel nih" ajak Lea.
"kalian duluan saja, gue sama kak Arsha masih ada urusan" ucap Sabrina.
"oke lah kalo gitu, sampai jumpa di kelas"
Mereka berempat pun berpisah di sana dan setelah Lea dan Syakira pergi ke kelas, Sabrina dan Sandrina pun pergi ke uks untuk menemui cowok yang menolong Sabrina tadi seraya membawa Afzan yang sudah terlelap di gendongan Sabrina.
"kalian ke sini?" Tanya cowok tadi kala melihat Sabrina dan Sandrina masuk.
"iya, gue cuma mau bilang terima kasih karna lo udah melindungi adek kembar gue" jawab Sandrina.
"lengan lo gimana? Parah gak luka nya?" tanya Sabrina datar tapi ada sedikit kekhawatiran dari sorot mata nya.
"gak kok, lagian cuma ke gores doang" jawab cowok itu.
"tapi kan tadi sempat ke pukul sampe botol nya pecah dan melukai lengan lo"
"it's ok, nanti sepulang dari kampus gue ke rumah sakit buat periksa lengan gue"
"oh ya, nama gue Arvan Davion, panggil aja Arvan" ucap Arvan memperkenalkan diri dengan wajah datar nya seraya mengulurkan tangan nya.
"gue Alzeera Sabrina Akira, biasa di panggil Sabrina. Kalo ini kakak kembar gue nama nya Arshaina Sandrina Axira, di panggil Sandrina" ucap Sabrina seraya menjabat tangan Arvan tak lupa dengan wajah datar nya dan ia juga mengenalkan kembaran nya.
"dia anak lo?" tanya Arvan memastikan.
"iya ini anak gue, nama nya Afzan Axvier dan di panggil Afzan" jawab Sabrina.
"nama yang bagus. Kalo gitu gue ke kelas dulu ya"
"oh ya, gue boleh nyium dia gak?" tanya Arvan meminta izin.
"boleh nih" jawab Sabrina.
Arvan pun mendekat dan mencium kening Afzan sekilas namun mampu membuat Sabrina sesak nafas karna jarak mereka yang terlalu dekat, setelah itu Arvan mengusap kepala Sabrina dengan lembut membuat Sabrina salah tingkah kemudian Arvan hendak keluar dari uks.
"tunggu, kita ke kelas bareng aja kayak nya kita searah" ucap Sandrina.
"oke, yuk"
...****************...
Saat pelajaran berlangsung, tiba tiba seorang dosen datang ke kelas Sabrina untuk memanggil Sabrina karna di panggil oleh kepala kampus.
"Sabrina, kamu di panggil kepala kampus" panggil dosen yang mengajar Sabrina.
"baik bu sebentar. Kak, gue nitip Afzan bentar ya" ucap Sabrina.
"titipkan ke Syakira saja, kakak ikut lo"
"gak usah kak, gue cuma bentar kok...."
"Alzeera"
"gue bisa sendiri kok jadi...."
"Alzeera"
"oke oke, kak Arsha boleh ikut. Sya, gue titip Afzan bentar ya" pasrah Sabrina kemudian memberikan Afzan yang masih tertidur pada Syakira.
Sabrina dan Sandrina pun mengikuti dosen yang di perintahkan untuk memanggil mereka ke ruang kepala kampus.
Tok
Tok
Tok
"masuk" sahut Jovan dari dalam.
"kalian masuklah" ucap dosen yang mengantar mereka tadi.
"bu dosen gak ikut masuk?" tanya Sandrina.
"gak, saya hanya mengantarkan kalian saja" jawab dosen tersebut.
"kalo begitu, terima kasih bu"
"iya"
Sandrina dan Sabrina pun masuk ke ruang kepala kampus, tapi baru saja mereka masuk Sabrina langsung mendapatkan tamparan keras di pipi nya dan kejadian itu terlalu tiba tiba membuat Sabrina tidak bisa menghindar.
"Zeera!! Are you okey?" tanya Sandrina khawatir.
"i'm okey kak" jawab Sabrina.
"apa yang anda lakukan? Hah!!" marah Sandrina.
"apa?!! Saya hanya menampar nya saja karna dia telah melukai putri kesayangan ku ini" ucap mama Clarin.
"sudah sudah, kita dengar penjelasan dari Sabrina dulu" ucap Jovan menengahi.
"Sabrina, bisa tolong jelaskan kenapa kamu melukai Clarin dan kedua teman nya?" tanya Jovan.
"saya hanya membela putra saya yang di katakan anak haram oleh mereka, hati ibu mana yang tidak sakit jika anak nya di katai anak haram apalagi mereka tidak tau kebenaran nya" jawab Sabrina dingin seraya menatap tajam ke arah Clarin dan kedua teman nya.
"alah alasan aja kamu, pasti kamu sengaja kan bilang kayak gitu biar gak di keluarkan dari kampus ini" ucap mama Mauren.
" sudah pak, keluarkan saja dia dari sini agar tidak mencoreng nama baik kampus ini" ucap papa Mauren.
"iya betul, kita juga gak akan rugi bila mengeluarkan nya dari sini" timpal papa Clarin.
"siapa yang berani mengeluarkan adekku dari sini?" tanya seseorang yang tiba tiba masuk bersama orang lain.
(akhir nya dia datang juga) batin Jovan seraya bernafas lega.
Sabrina dan Sandrina terkejut kala melihat dua orang itu datang apalagi salah satu dari mereka mengaku sebagai abang nya.
Orang tadi melirik ke arah kedua adek kembar nya, meskipun wajah mereka datar tapi ia tahu bahwa kedua nya terkejut dengan kedatangan nya yang tiba tiba dan mengaku sebagai abang mereka.
"ah tuan Arzan, siapa yang anda maksud adek anda?" tanya papa Lauren.
"mereka berdua adalah adek saya, kenapa?" tanya balik orang itu yang tak lain adalah Arzan.
"tapi dia sudah mencoreng nama kampus anda tuan karna dia hamil di luar nikah dan melahirkan anak haram" jawab papa Clarin sedikit takut.
Siapa yang tidak takut dengan penguasa no.2, sifat nya yang kejam dan dingin tak tersentuh bahkan ia tak segan untuk menyiksa atau bahkan sampai membunuh para pengkhianat yang mengkhianati nya.
"apa bukti nya?" tanya Arzan lagi.
"bukti nya dia membawa anak nya ke kampus dan itu sungguh mengganggu mahasiswa lain untuk belajar" jawab mama Lauren.
"itu tidak bisa di jadikan bukti"
"tidak bisa begitu tuan, bukan nya peraturan kampus tidak memperbolehkan mahasiswa membawa anak kecil, boleh pacaran tapi tidak boleh melebihi batas, sedangkan dia belum menikah tapi sudah hamil bahkan sampai melahirkan dan sekarang dia membawa anak haram nya ke kampus" ucap mama Clarin tak terima.
"kampus saya tidak melarang para mahasiswa untuk membawa anak kecil asalkan tidak mengganggu mahasiswa lain yang sedang belajar, dan untuk peraturan kedua memang saya buat seperti itu kecuali bila mereka telah menikah. Dan apakah kalian para orang tua tau bahwa putri kalian lah yang melanggar peraturan kedua?"
"tidak mungkin, putri kami tidak mungkin berpacaran sampai di luar batas bahkan sampai hamil" sangkal mama Mauren dan ia yakin putri nya dan kedua teman putri nya tidak mungkin seperti itu.
"benarkah begitu?" tanya seorang cowok yang tiba tiba saja masuk seraya membawa Afzan.
Bersambung........
...----------------...