NovelToon NovelToon
Kontrak Panas Sang Aktris

Kontrak Panas Sang Aktris

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Nikah Kontrak / Model
Popularitas:743.3k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

Aruna Elise Claire, aktris muda yang tengah naik daun, tiba-tiba dihantam skandal sebagai selingkuhan aktor lawan mainnya. Kariernya hancur, kontrak diputus, dan publik membencinya.

Putus asa, Aruna memanfaatkan situasi dan mengancam Ervan Zefrano—pria yang ia kira bisa dikendalikan. Ia menawarinya pernikahan kontrak dengan iming-iming uang dan janji merahasiakan sebuah video. Tanpa ia tahu, jika Ervan adalah seorang penerus keluarga Zefrano.

“Kamu mau uang, kan? Menikah saja denganku dan aku akan memberimu uang setiap bulannya. Juga, foto ini akan menjadi rahasia kita. Tugasmu, cukup menjadi suami rahasiaku.”

“Dia pikir aku butuh uang? Aku bahkan bisa membeli harga dirinya.”

Pernikahan mereka dimulai dengan ancaman, di tambah hadir seorang bocah menggemaskan yang menyatukan keduanya.

“Liaaan dititip cebental di cini. Om dititip juga?"

Akankah pernikahan penuh kepura-puraan ini berakhir dengan luka atau justru membawa keduanya menemukan makna cinta yang sesungguhnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita Sudahi Permainan Ini, Aruna

Sejak hari itu, Ervan sulit dihubungi. Aruna sudah mencoba mengontaknya berkali-kali, namun semuanya sia-sia. Ponsel Ervan seperti sengaja dim4tikan. Ada rasa bersalah dan kehilangan yang mengendap di hati Aruna, membuat pikirannya kacau dan pekerjaannya terganggu. Ia tak bisa fokus, seolah jiwanya tidak lagi utuh.

"Haaa, cut! Cut!" seru sang sutradara sambil berdiri dari kursinya, menatap Aruna yang masih terbengong di tengah set pengambilan video.

"Aruna, kamu ini kenapa sih? Tolong dong, serius! Ini udah kelima kalinya gagal terus! Semua jadi berantakan gara-gara kamu, tahu nggak?" bentaknya dengan nada tinggi dan wajah penuh kecewa.

Aruna menunduk, menahan rasa bersalah yang menyeruak. "Maaf, Pak ...," ucapnya pelan, mencoba menata diri kembali.

Ia menarik napas panjang dan kembali berdiri di posisinya. Aruna mencoba fokus. Ia memaksakan diri untuk menyingkirkan segala beban pikiran. Perlahan tapi pasti, adegan berjalan lancar. Kali ini, dia berhasil.

"Nah, gitu dong!" seru sutradara lega. "Aruna, kalau kamu ada masalah pribadi, jangan dibawa ke sini. Kita semua pengen cepat selesai, dan karena kamu, semua jadi telat."

Aruna mengangguk penuh penyesalan. "Sekali lagi, maaf Pak ...," ujarnya lirih.

Setelah selesai syuting, Aruna segera melangkah keluar dari lokasi. Ia menghampiri Neo dan Reva yang sudah menunggunya di luar.

"Astaga, Beeeeb! Kamu tuh kenapa sih? Lagi mikirin ciciilan, apa gimana? Bukannya kemarin baru gajian? Jangan bilang cuma numpang lewat ya gajianya," kelakar Neo sambil membantu Aruna duduk dan membetulkan makeup-nya yang mulai luntur.

"Iya, Na. Kamu biasanya nggak pernah kayak gini. Tumben banget nggak fokus," ujar Reva sambil menyodorkan sebotol air.

Aruna menghela napas panjang, pelan tapi terasa berat. "Ervan ... kayaknya marah sama aku. Dia sengaja matiin ponselnya. Aku ... ngerasa bersalah, Rev." Tatapannya kosong, seolah hatinya sedang dipecah oleh gelombang tak terlihat.

Reva dan Neo saling berpandangan. Keduanya tahu, ini bukan sekadar masalah biasa. Ini masalah hati.

"Na ... kamu udah jatuh cinta sama Ervan?" tanya Reva hati-hati.

Aruna menggeleng pelan. "Nggak tahu. Mungkin aku cuma ngerasa bersalah karena udah nyentak dia dan nuduh yang bukan-bukan. Padahal, dia itu ... udah jaga Alian sepenuh hati. Aku ... terlalu berlebihan ya?"

Reva menarik napas. "Kalau boleh jujur ... iya, Na. Kamu emang berlebihan. Apalagi Alian kan cuma anak dari temen kamu. Dan kamu marahin Ervan karena hal itu?"

"Tuh kan," Aruna menunduk, menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan napas kasar. Ia memijat pelipisnya yang mulai berdenyut sakit. Kepalanya terasa berat, pikirannya kusut.

Tiba-tiba Neo teringat sesuatu. Ia menepuk paha Aruna, membuat dua wanita itu langsung menatapnya serius.

"Kalian tahu nggak? Malam itu, aku lihat Ervan dijemput pakai mobil sport mahal! Harganya ... belasan miliar, Beb!" pekiknya, penuh semangat dan rasa tak percaya.

"Whaaat? Serius, Neo?" tanya Aruna dengan wajah panik.

"Iya, beneran! Aku makin yakin kalau—"

"Ervan udah punya donatur baru? Istri baru yang lebih kaya? NEOOOO!" seru Aruna sambil memegang kepalanya. "Kamu makin bikin aku pusing!"

Neo meng4nga, syok. "Beb, bukan itu maksud aku ...,"

"Jangan di jelaskan, kepalaku sakit," potong Aruna cepat, tak ingin mendengar apa pun lagi tentang Ervan.

Di tengah percakapan yang mulai dingin, Reva tiba-tiba menatap ponselnya. Sebuah notifikasi email masuk. Matanya membulat, syok.

"Na! Keluarga Zefrano akan umumkan ahli warisnya!"

Aruna hanya mengangkat satu alis, tak terlalu tertarik. "Terus?"

"Kamu diundang secara resmi buat ngisi acara! Lumayan, Na. Pendapatan bisa buat nambah ciciilan kita!" Reva setengah berteriak kegirangan.

"Pas banget!" sambung Neo. "Kita bisa lihat langsung siapa pewaris keluarga Zefrano! Aduh, aku penasaran banget."

Tapi Aruna masih terlihat lemas. Pikirannya belum lepas dari bayangan Ervan. "Kayaknya besok aku nggak sanggup deh. Mood-ku masih …,"

"Na," Reva meraih tangannya. "Kamu tahu kan kita masih banyak ciciilan? Lagian ... aku masih jomblo. Siapa tahu jodohku ada di sana. Kamu pasti bawa aku, kaaan?" godanya dengan mata berbinar-binar.

"Udah siapin pelert ya kamu?" desis Neo mencibir.

"Biarlah. Pasti banyak yang terpikat dengan kecantikan paripurna Reva, sang manajer aktris!" jawab Reva percaya diri, membuat Neo meringis.

Aruna hanya diam, tatapannya kembali pada layar ponsel milik Reva. “Rencana cari Ervan besok ... gagal deh.” batinnya.

.

.

.

.

Hari ini adalah hari pengumuman besar. Acara keluarga Zefrano akan digelar secara megah—hari di mana pewaris keluarga konglomerat itu akan diperkenalkan ke publik.

Ervan berdiri di depan cermin. Tubuhnya dibalut setelan jas berwarna cokelat gelap yang disesuaikan sempurna dengan postur tubuhnya. Rambutnya ditata rapi, menambah kesan elegan dan dingin.

Ia menatap bayangannya dalam-dalam, seolah sedang menantang dirinya sendiri untuk percaya. Hari ini, ia akan berdiri di panggung besar, mengungkapkan identitas yang selama ini ia sembunyikan.

"Ervan, udah selesai belum?" suara lembut Elara menyusul dari balik pintu.

Wanita itu masuk dan menatap putranya. Sejenak ia tertegun, matanya berkaca-kaca. Anak laki-lakinya kini berdiri gagah, bukan lagi bocah kecil yang dulu sering bersembunyi di balik rok ibunya.

"Anak Mama ... kamu tampan sekali," bisiknya dengan bangga.

Ervan tersenyum hangat, meraih tangan sang ibu dan meng3cupnya. "Terima kasih karena Mama sudah menurunkan gen baik ini."

“Ekhem!”

Suara berat memecah momen haru itu. Arion, berdiri di ambang pintu, bersandar santai dengan tangan menyilang di d4da.

"Heh! Kamu itu, sebelum jadi manusia, asalnya dari Papa. Jelas dong, kamu mewarisi ketampanan ini dari Papa!" ucapnya dengan nada bangga.

Ervan hanya memandangnya datar. "Kalau Papa nggak nikah sama Mama, nggak akan ada aku. Jadi, semua ini karena Mama," balasnya datar namun tajam.

Elara tertawa kecil melihat mereka berdua saling menyindir. "Ayo, kita harus pergi sekarang. Jangan sampai terlambat," ajaknya sambil menggandeng Ervan.

Arion mendengus, merasa terabaikan. Ia berjalan menyusul istri dan anaknya yang sudah lebih dulu keluar.

Di Gedung Zefrano, mobil-mobil mewah berjejer. Para tamu penting berdatangan. Di depan gedung megah yang dipenuhi hiasan kristal dan karpet merah, tak lama mobil keluarga Zefrano berhenti.

Ervan turun lebih dulu, jasnya dirapikan sekali lagi. Wajahnya datar, dingin, dan penuh percaya diri. Kilatan kamera menyambar dari berbagai arah. Namun, ia tak peduli. Langkahnya mantap menyusuri karpet merah, masuk ke aula utama yang sudah dipenuhi tamu.

Di dalam, semua mata tertuju padanya. Sorot mata penasaran, kagum, bahkan terkejut. Aura pewaris sejati terpancar dari dirinya.

Tatapan Ervan menatap lurus ke arah panggung besar—tempat dirinya akan berdiri, membawa nama besar dan masa depan yang tak lagi bisa ia hindari.

"Kita sudahi permainan ini, Aruna ...," gumamnya dalam hati.

"Dan mari kita mulai permainan yang baru." Senyumnya mengembang tipis, satu sudut bibirnya terangkat tajam.

___________________________

Lunaaaaas😍

1
⁂▪▪Əuryzāā ₘₒₘₑₑₙₐ▪▪⁂
kan belasan tahun mereka gak ktmu itu di bab brp gitu ka, trs di bab brp pas remaja mereka menjalin hubungan..
kalo mmg mereka menjalin hbngn sekitar 5 thn yg lalu ( disesuaikan sm umur alian 4 thn ) masa sih ervan gak kenal sm wajah aruna, meskipun aruna hilang ingatan.
nah di situnya aku binggung ka.
koreksi yaa kalo salah 🤔/Hammer//Bye-Bye//Applaud//Facepalm/
Randa kencana
🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Lan
Lagi jumat berkah apa gimana ini Kak Ra🤣
baik amat hari ini
Hafifah Hafifah
udah tau suaminya tukang selingkuh tapi malah nuduh orang sembarangan
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣🤣 aduh mara bercandamu kok tepat banget ya
Hafifah Hafifah
emang abangmu mara
nuraeinieni
bukan otakmu yg konslet ervan,tapi emang aruna itu skylamu.
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
😅😅😅😅😅
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ada paparazi kah???
sleepyhead
Mungkin ini salah satu trick Aruna atau Skyla yg sedang mencoba memicu memori masa lalunya dengan Evan.., berharap kenangan yang pernah hilang bisa kembali perlahan-lahan...
𝕙𝕚𝕜
lanjutkan thorrrr
nuraeinieni
nggak salah alian,,;itu memang mommy mu.
sleepyhead
Between Paparazi 😅 and The Enemies
Nana Meidian
LBH baik kmu jujur aja Aruna KLO kmu itu skyla nya Ervan. erpan masak GK peka KLO Aruna itu skyla mu
bunda fafa
eeh apa kurang 2 bab lg kak othor 😍
nuraeinieni
dari pada penasaran mending tunggu kelanjutannya.
Teh Yen
haha kasian Ervan ayo tebak Van masa engg ngeeh jg kalau wanita yg ada d sisimu itu sebenarnya skyla walaupun wajahnya sedikit berubah
nuraeinieni
dari pada penasaran mending tunggu kelanjutannya.
bunda fafa
Sono konsul ke dokter atau psikolog sana biar otak kamu gak konslet van😁
Arini Ratnaningsih
💪💪💪 thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!