Lintang Sang Baga

Lelah hari ini terbayar ketika Baga diperbolehkan ikut nyemplung dalam menyelesaikan satu kasus yang diemban kan bapak Abhi padanya. Nggak dia aja sih yang ditugasin buat garap kasus tersebut, ada satu tim yang terdiri dari beberapa advokat berpengalaman yang dirasa cukup kompeten dalam menangani kasus yang dipercayakan pada mereka.

Baga sampai rumah. Dia langsung menuju kamarnya di lantai atas. Bapaknya sudah stay di rumah lebih dulu, dan sekarang lagi pergi jalan-jalan sama emaknya. Entah kemana, dia nggak tau. Usia pernikahan orang tuanya sekarang lebih dari dua puluh tahun, tapi kedua sesepuh Baga itu selalu terlihat harmonis, akur dan nyaman satu sama lain. Jujur, Baga iri pada pernikahan bahagia sampai tua ala orang tuanya, dia ingin suatu saat nanti.. Nggak tau kapan, dia juga berjodoh dengan seseorang yang bisa melengkapi dirinya. Menerima kekurangannya, jika kelebihannya sih pasti semua orang juga mau mau aja.

Kaos hitam lengan pendek kerah V polos dipilih Baga untuk menutup bagian atas tubuhnya, yang bawah dililit sarung aja juga aman jaya sih ya, tapi Baga lebih suka memakai celana panjang Jogger untuk menyempurnakan penampilannya malam ini. Padahal dia juga nggak bakal kemana-mana, cuma mau tidur aja mengistirahatkan jiwa raga.

Setelah beberapa waktu membaringkan diri di ranjangnya, Baga teringat sesuatu... Dia belum memberi kabar pada pacar online nya. Kira-kira sang pacar lagi apa ya sekarang? Jangan sampai wadon nya itu uring-uringan dan milih hapus aplikasi karena Baga yang over cuek gini.

Baga secuek itu di dunia nyata tapi kalau sama akun pacarnya, dia bakal berubah jadi cowok super perhatian, penyayang, lembut dan sabar banget. Udah kayak orang berkepribadian ganda ya? Tapi enggak kok, banyak juga manusia yang hanya menunjukkan sisi hangatnya kayak Baga gitu ke orang terdekatnya aja.

Zyan609 : Yank, lagi apa? Udah tidur belum?

Baga menunggu. Dia menatap layar ponselnya yang masih redup, belum ada getaran sama sekali.

Zyan609 : Misal mau ketemuan, jangan Minggu ini ya, yank. Papa ngasih aku project yang harus selesai akhir bulan. Kayaknya aku bakal sibuk banget deh minggu minggu ini. Kamu nggak apa-apa kan misalnya aku jadi jarang chat kamu?

Baga membaca ulang pesan yang dia kirim. Nggak ada yang salah, dia yakin setiap huruf di chat itu mengandung mantra ajaib yang bisa bikin si pacar langsung ngerti jika dia bakal sesibuk itu nantinya. Ya! Baga adalah sang pemilik akun Zyan609. Seperti yang diketahui akun Zyan609 itu pacarnya akun Bintang212, yang artinya apa?? Artinya tanpa Baga dan Lintang ketahui jika sebenarnya mereka adalah sepasang kekasih (halu!).

Zyan609 : Marah ya? Oke deh, aku usahain setelah pulang kerja aku bakal selalu stay di sini buat mu.

Baga sebucin itu pada akun Bintang212, dia sampai nggak mau merem sebelum akun pacarnya itu membalas chatnya. Sialnya, aplikasi yang mereka pakai untuk bertukar pesan ini punya kekurangan, jadi user di aplikasi tersebut nggak bisa melihat apakah teman chat nya sedang online atau offline. Nggak ada tanda khusus apapun yang terselip di sana.

Agak bosen nunggu pacarnya on, dia membuka laptopnya di meja. Informasi gadis yang jadi partnernya ada di sana. Matanya menyipit kala membaca gadis kemoceng itu masih aktif jadi mahasiswa jurusan seni.

"Yang paling pantas dinobatkan jadi orang gila di sini siapa ya kira-kira? Papa ku, karena nerima orang yang nggak punya basic ilmu hukum sama sekali buat kerja di perusahaannya? Atau dia, yang udah tau nggak bakal nyampe otaknya ke arah sana tapi ngotot banget mau ngerusuhin hidup orang. Nggak habis pikir aku sama mereka berdua."

Iya iya si paling pintar, iyaaaaa! Kenapa nggak mikir kalau dia juga sekarang masuk circle orang gila di kantor bapaknya ya? Dia aja mau kok dikasih temen duet kayak Lintang Denara. Meski sedikit dipaksa sih sebenarnya.

Bintang212 : Sayaaaang, maaf ya ai baru on. Ai tadi abis jalan-jalan sama orang tua ai. Ai traktir mereka makan karena ai lagi seneng.

Baga gragapan dan langsung menjamah ponsel ketika layar ponselnya memunculkan notifikasi pesan masuk dari sang pacar. Senyumnya mengembang. Dia udah membayangkan seimut apa gadis yang dia pacari di belahan ujung aplikasi nan jauh di sana selama setahun belakangan. Selama berpacaran dengan Bintang212, Baga selalu menanamkan sikap cuek terhadap visual dedek pacarnya. Visual nomer dua ratus dua puluh dua, kenyamanan yang utama.

Zyan609 : Nggak apa-apa kok, yank. Kamu seneng? Seneng kenapa?

Bintang212 : Seneng karena hari ini ai diterima kerja, yank. Ai sekarang udah nggak pengangguran lagi. Jadi ai traktir orang tua ai makan malam deh, maaf ya.. Ai nggak traktir you juga. Kita kan jauuuuuuuh!

Zyan609 : Don't worry, sayang. Asal kamu di sana happy, aku juga bakal ikut happy kok.

Bintang212 : Uuuuh so sweet, lope lope sekebun jahe, sayang. Aku makin sayang kamu deh! Sayang ku ke kamu sebesar tsunami!

Baga terkekeh. Dia bisa membayangkan bagaimana cerewetnya sang pacar. Kegiatan mantengin hp nyampe serasa hilang kewarasan kayak gini emang bikin orang lain yang melihat jadi ngelus dada. Ngucap istighfar berkali-kali. Memprihatinkan! Ganteng ganteng kok bisa baper hanya karena ketikan!

Zyan609 : Iya, yank. Aku percaya. Terlihat dari ketikan mu yang banyak menelan korban.

Baga belum sempat baca dua kali, dia langsung kirim gitu aja.

Bintang212 : What? Maksud you apa? Ai bukan playgirl, ai pacaran juga sama you doang! Ai nggak suka ya you ngomong kayak gitu! Ai mau off aja, bye!!

Lah lah lah.... Baga kebingungan. Kok marah, emang dia ngetik apa sih tadi? Dibaca lagi chatnya. Wah, Baga langsung ngeh kalo si pacar lagi nggak suka bercanda. Buset deh. Gitu amat punya pacar onlen. On nya ditunggu nyampe mata pedes, dibetah-betahin nggak tidur dulu padahal hayati udah lelah sekali. Eeeh baru beberapa menit on malah endingnya ditinggal pergi gitu aja. Beneran ngenes kamu, Ga Ga!

Zyan609 : Sayang, maksud ku nggak gitu lho.

Zyan609 : Sayaaaang..

Zyan609 : Sayang ku ke kamu sebesar nenek moyangnya tsunami. Lebih gede aku itu yank! Kamu tsunami, lha aku nenek moyangnya. Yank.. Please lah, baru on masa udah off sih.

"Kampret lah!"

Baga melempar ponselnya ke kasur. Jijik banget ya liat anaknya bapak Abhi yang sebucin itu sama akun halu?

"Nih, semua ini pasti gara-gara si gadis kemoceng itu. Dia itu punya aura kebodohan yang gampang nular. Baru sehari bareng dia aja, aku jadi kelewat blo0n gini. Apalagi kalau harus sebulan sama dia?! Bisa-bisa kepintaran ku terkikis habis!" dia ngomel sendiri, emosi sendiri, tapi nyalahin orang lain yang nggak tau apa-apa.

Demi menyelamatkan kewarasannya yang setipis tisu dibelah tujuh itu, Baga memilih untuk tidur aja. Besok pagi, kalau dia kebangun dan masih waras, itu berarti sebuah keajaiban!