NovelToon NovelToon
Kesucian Yang Ternoda

Kesucian Yang Ternoda

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta beda status / Tamat
Popularitas:315.4k
Nilai: 4.4
Nama Author: Amallia

Nirmala tak pernah menyangka jika kesuciannya akan di rampas paksa begitu saja. Sejak kejadian itu dia membenci sosok lelaki tak di kenalnya yang sudah menodainya. Namun siapa sangka, lelaki itu ternyata atasan yang baru di kantornya. Dia Alvin Sanjaya Kusuma, yang merupakan satu-satunya penerus perusahaan Sanjaya Group.

Akankah Alvin bertanggung jawab dengan perbuatannya? Atau dia akan pergi begitu saja? Sedangkan dia sangat mencintai mantan kekasihnya yang bernama Cantika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amallia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode.5

Nenek Sukma melihat Nirmala yang sedang mengemasi pakaiannya dari dalam lemari. Pakaiannya itu di masukan ke dalam tas besar miliknya.

''Mala, kamu mau kemana? Kenapa semua pakaianmu di kemasi?'' tanya Nenek Sukma yang saat ini berdiri di depan pintu.

Nirmala menoleh ke belakang saat mendengar neneknya berbicara kepadanya.

''Sebenarnya Mala harus pindah kerja, Nek.'' Nirmala menutup tas miliiknya, karena dia sudah selesai berkemas. Lalu dia menghampiri Neneknya.

''Apa maksudmu, Nak? Kamu mau tinggalin nenek?''

''Bukan sepertii itu, Nek. Ayo kita bicara di depan!'' Nirmala menggandeng tangan neneknya, lalu mereka pergi ke ruang depan dan duduk disana.

Nirmala mengatakan jika dia di pindahkan bekerja di rumah bosnya. Dia juga berkata kalau menolak pekerjaan itu, dia harus membayar denda yang cukup besar karena melanggar kontrak kerja yang sudah dia tanda tangani. Tentu Nenek Sukma tidak ingin jika cucunya harus membayar sebesar itu. Apalagi mereka orang tak punya, yang pastinya tidak memiliki uang sebanyak itu. Dengan terpaksa Nenek Sukma mengizinkan cucunya untuk pergi. Walaupun dalam hatinya masih berat, namun tidak ada pilihan lain.

''Baiklah, Nenek mengizinkanmu pergi, Nak.''

''Terima kasih, Nek. Oh iya nanti aku akan membelikan ponsel untuk nenek. Biar kita bisa selalu memberi kabar.''

''Iya, Nak. Tapi nenek tidak bisa menggunakan ponsel,'' ucap Nenek Sukma.

''Nenek tenang saja, nanti aku akan mengajarkan nenek menggunakan ponsel. Lebih baik nenek bersiap, karena kita akan pergi sekarang juga untuk membeli ponsel.''

''Memangnya tidak bisa besok-besok ya?''

''Tidak, Nek. Karena besok aku harus sudah pergi ke rumah majikanku. Harusnya sih sekarang, tapi tidak apa-apa lah aku pergi besok saja. Malam ini aku ingin tidur sama nenek.''

''Apa tidak bisa minggu depan saja perginya?'' Nenek Sukma merasa sangat berat jika cucunya pergi cepat.

''Tidak bisa, Nek.''

Nenek Sukma hanya menghela napas pasrahnya.

''Baiklah, nenek ke kamar dulu ya mau bersiap,'' Nenek Sukma berlalu pergi dari hadapan Nirmala.

Nirmala juga pergi ke kamar untuk mengambil tas miliknya.

Kini keduanya sudah keluar dari kamar. Mereka pergi keluar dari kontrakan. Niatnya mereka akan pergi dengan menaiki angkot.

Satu jam kemudian, mereka sudah pulang. Nirmala langsung mengajarkan neneknya cara menggunakan ponsel. Dia juga akan menghabiskan waktu yang tinggal beberapa jam lagi bersama neneknya.

Nirmala mengajarkan neneknya cara menelepon, menerima telepon, dan juga mengirim pesan.

''Wah ternyata main ponsel tidak sulit ya. Nenek lanjutkan nanti saja deh belajar main ponselnya. Sekarang nenek harus masak,'' ucap Nenek Sukma.

''Biar Mala saja yang masak makan malam untuk kita,'' ujar Nirmala yang tak mau melihat neneknya kecapean. Karena baru beberapa menit mereka duduk, namun neneknya hendak beraktifitas lagi.

''Nenek bukan mau masak makan malam, Nak. Tapi nenek mau bikin kripik singkong kesukaan kamu buat kamu bawa nanti.''

''Tidak usah, Nek, Nanti nenek kecapean loh.''

''Tidak apa-apa, Nak.''

''Baiklah kalau begitu. Biar Mala bantuin nenek ya.''

''Iya, Nak. Ayo!'' ajaknya.

Keduanya pergi ke dapur untuk memasak kripik singkong kesukaan Nirmala.

........

Pagi ini tepat pukul enam pagi, Nirmala sudah siap dengan semua barang bawaannya. Niatnya dia akan pergi sekarang juga menuju ke alamat rumah Alvin.

''Nek, Mala pergi dulu ya. Nenek baik-baik di rumah,'' Nirmala berpamitan kepada neneknya. Dia menatap wajah keriput neneknya. Rasanya berat harus meninggalkan neneknya sendirian. Namun dia tidak punya pilihan lain.

''Hati-hati ya disana, Nak. Jaga kesehatan, jangan tidur terlalu malam. Sering-sering tengokin nenek.''

''Iya, Nek. Nenek juga di kontrakan saja ya jangan sering keluar. Nanti setiap bulannya pasti Mala akan memberikan uang bulanan untuk nenek.

''Iya, Nak.'' Nenek Sukma memeluk cucunya.

Terlihat ojek online berhenti di depan kontrakan. Nirmala langsung naik ke ojek. Dia melambai-lambaikan tangannya kepada neneknya tanda perpisahan.

Sekitar empat puluh menit di perjalanan, kini Nirmala sampai juga di tempat tujuan. Dia memandang rumah mewah yang sangat luas yang ada di depannya. Dia menyamakan nomor rumah dengan nomor rumah yang ada di kartu nama milik Alvin. Ternyata sama, itu memang rumah milik Alvin.

Setelah membayar ojek online, Nirmala melaangkah mendekati rumah itu. Dia menghampiri satpam yang sedang berjaga di depan rumah.

''Maaf, Pak. Saya mau bertemu dengan Pak Alvin,'' ucapnya dengan ramah.

'''Nona ini siapa ya? Kenapa mencari majikan saya?''

''Saya pelayan baru yang akan bekerja disini,'' ucapnya.

''Baiklah, mari saya antar ke dalam!'' ucapnya mempersilakan Nirmala untuk melangkah lebih dulu.

Kini keduanya melangkah memasuki halaman rumah yang cukup luas. Sesampainya di depan rumah, Pak Satpam mengetuk pintu rumah itu. Ternyata yang membukakan pintu itu Bi Ijah, yang merupakan pelayan paling senior di rumah itu.

''Ada apa,  Pak?'' tanya Bi Ijah.

''Ini ada wanita yang datang, katanya pelayan baru di rumah ini,'' ucapnya.

Bi Ijah menatap Nirmala yang sedang berdiri di samping pak satpam.

''Neng Nirmala ya?''

''Benar, Bi. Saya Nirmala,'' ucapnya.

''Mari ikut saya!'' ajaknya.

Nirmala melangkah memasuki rumah. Dia mengikuti kemana Bi Ijah pergi. Nirmala menatap kanan kirinya. Dia melihat desain rumah itu tampak modern dan terlihat sangat mewah.

Kini keduanya sudah berada di kamar belakang. Bi Ijah menunjukan kamar Nirmala yang berada tepat di sebelah kamarnya. Kebetulan kamar semua pelayan bersebelahan. Pelayan wanita di rumah itu ada tiga orang. Jika di tambah Nirmala jadinya empat orang.

Kini Nirmala sudah masuk ke kamar yang akan dia tempati. Setelah menaruh barang bawaannya, Bi Ijah mengajaknya untuk berkeliling rumah itu.

''Bi Ijah ... Bi ... ''' terdengar Alvin berteriak memanggil pembantunya.

Bi Ijah yang sedang berada di belakang rumah, langsung saja masuk ke dalam. Kebetulan tadi sedang menunjukan taman belakang dan ruangan-ruangan lain yang ada di belakang, kepada Nirmala.

Kini Bi Ijah sudah berada di dekat Alvin.

''Ada apa, Tuan?"

''Mana Nirmala?'' tanya Alvin.

''Ada di belakang, Tuan.'' jawabnya.

''Cepat ajak kesini!'

''Baik, Tuan.'' Bi Ijah berlalu pergi untuk memanggil Nirmala.

Setelah Bi Ijah memanggilnya, Nirmala langsung saja menghampiri Alvin. Sekarang dia berdiri di hadapannya.

''Ada apa, Pak?'' tanya Nirmala.

''Jangan panggil Pak. Mulai sekarang kamu panggil Tuan sama seperti pelayan lain memanggil saya,'' pintanya.

''Baik, Tuan.'' jawabnya.

''Sekarang ikut saya ke kamar!''

''Ngapain?'' Nirmala sedikit takut. Dia takut jika Alvin akan macam-macam.

''Bereskan kamar saya,'' setelah mengatakan itu Alvin melangkah pergi menuju ke kamarnya. Sedangkan Nirmala mengikutinya dari belakang.

Sesampainya di kamar, Nirmala tampak kagum melihat kamar yang cukup luas, bahkan terlihat sangat mewah.

''Cepat kamu bersihkan kamar saya! Saya mau jogging dulu di luar. Saat pulang nanti, saya mau kalau kamar saya sudah bersih dan rapi.''

''Baik, Tuan.'' jawabnya.

Alvin meninggalkan Nirmala sendirian di kamar itu. Setelah kepergian Alvin, Nirmala pergi keluar untuk mencari alat kebersihan. Dia bertanya kepada Bi IJah apa saja yang harus dia lakukan ketika membereskan kamar majikannya itu. Nirmala takut jika nanti ada yang terlewat.

Nirmala sudah kembali ke kamar Alvin. Dia mulai meyapu kamar itu. Saat dia menyapu di kolong ranjang, tiba-tiba dia menemukan sesuatu yang lentur. Dia mengambilnya dengan tangan. Sejenak dia mengamati apa yang sedang dia pegang itu. Nirmala bukan wanita bodoh. Dia tahu apa yang dia pegang itu.

''Kenapa ada pengaman? Apa ini milik Tuan Alvin?' gumam Nirmala.

1
Meyma Chamie
mala thor bukan cantika mantan si Alvin
Meyma Chamie
udah tukar watak ya thor, Rania apa Nirmala?
ayu cantik
suka
Wiwik Hartoyo
baru kali ini ada cerita punya bapak bodoh bangett/Frown//Frown//Frown/
Wiwik Hartoyo
kok ada laki laki bodoh macam itu yaa
Dewi Dama
baik..tapi sebel baca nya...laki2gk.punya harga diri...
Dewi Dama
Alvin laki2 yg gk.tegas..mau aja sm.istri yg gk.bener
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
klo langsung nemuin dr..langsung abis cerita nya
Fie Lian
Luar biasa
Syamsul Bahri
membosankan
Safa Almira
bagus
Herta Siahaan
tapi Dengan Nirmala tinggal dirumahnya orang tua Doni bisa memicu masalah jg .bisa bisa Alvin tuduh Nirmala sengaja lari krna selingkuh dengan Doni . bagus nya Nirmala tdk ada hubungannya dengan Doni
Dian Sumaryanto
mantap mantap mantap ceritanya lanjutkan/Smile//Smile//Frown//Smile/
Hari Saktiawan
kenapa ceritanya kebanyakan perkosaan
Ara
Alvin bodoh,mala pura² polos pdhl udah ada ank..nt Alvin 'mkn luar' lari dr rumah lagi
Qurratul A'yun
ayo donk lnjut
Anonymous
Extra part dong
Anonymous
Lanjutannnnnnn
Puja Kesuma
top cer kali kau alvin sebentar aja anak mau dua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!