NovelToon NovelToon
Dibuang Suami, Dinikahi Duda Tajir

Dibuang Suami, Dinikahi Duda Tajir

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:56.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Inara harus menelan pil pahit ketika Hamdan, sang suami, dan keluarganya tak mampu menerima kelahiran anak mereka yang istimewa. Dicerai dan diusir bersama bayinya, Inara terpuruk, merasa sebatang kara dan kehilangan arah.
Titik balik datang saat ia bertemu dengan seorang ibu Lansia yang kesepian. Mereka berbagi hidup, memulai lembaran baru dari nol. Berkat ketabahan dan perjuangannya, takdir berbalik. Inara perlahan bangkit, membangun kembali kehidupannya yang sempat hancur demi putra tercintanya.
Di sisi lain, Rayyan Witjaksono, seorang duda kaya yang terluka oleh pengkhianatan istrinya akibat kondisi impoten yang dialaminya. Pasrah dengan nasibnya, sang ibu berinisiatif mencarikan pendamping hidup yang tulus, yang mau menerima segala kekurangannya. Takdir mempertemukan sang ibu dengan Inara,ia gigih berjuang agar Inara bersedia menikah dengan Rayyan.
Akankah Inara, mau menerima Rayyan Witjaksono dan memulai babak baru dalam hidupnya, lengkap dengan segala kerumitan masa lalu mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian yang mengejutkan

Keesokan harinya, setelah kejadian semalam, Rayyan benar-benar telah bersikap dingin seperti gunung es terhadap Inara, ia seolah lupa akan peristiwa semalam, sedangkan Inara, justru ia masih merasa kesal atas tindakan tidak senonoh suaminya. Dan kini mereka kini bersikap acuh dan tak peduli. Rayyan mulai di sibukkan dengan proyek barunya bersama perusahaan Tuan Abraham sekaligus membahas soal perkembangan bisnis utama perusahaannya yakni Fashion, dan ia sudah mengatur jadwal dengan beberapa karyawannya yang memiliki jabatan penting, salah satunya Pak James yang bertanggung jawab atas perkembangan produksi. Dan Frans selaku Assisten kepercayaannya mulai mempersiapkan semuanya, dan rencananya rapat yang akan ia adakan bersama karyawan perusahaan, setelah Tuan Rayyan bertemu dengan Tuan Abraham.

"Frans, jam berapa jadwal pertemuanku dengan Tuan Abraham?"

"Dari agenda yang sudah di jadwalkan, sebelum jam makan siang, anda akan segera bertemu dengan Tuan Abraham dan membahas soal proyek baru perusahaan kita, dan sekertaris Liana sudah membuat beberapa laporan dokumen penting dan rekapannya Tuan, tadi sudah saya kroscek, tinggal Tuan tandatangani saja!"

"Baiklah, kau bawa semua berkas penting itu, aku akan kroscek kembali sebelum kita bertemu dengan Tuan Abraham."

"baik Tuan!" Frans membungkuk lalu pergi ke tempat kerjanya Sekertaris Liana.

.

.

Pagi menjelang siang, Rayyan dan asistennya, Frans, tiba di kantor Abraham Group. Pertemuan yang telah dijadwalkan ini sangat krusial, membahas proyek properti Mega-scale yang akan menentukan arah bisnis kedua perusahaan. Mereka disambut langsung oleh Tuan Abraham, pemilik sekaligus founder Abraham Group, yang terlihat sedikit tertekan namun berusaha tampil profesional.

"Selamat pagi, Tuan Abraham. Terima kasih sudah meluangkan waktu Anda."

Tuan Abraham tersenyum tipis. "Selamat pagi, Tuan Rayyan,dan juga Pak Frans. Silakan duduk. Saya minta maaf karena Hamdan tidak bisa hadir. Ada urusan mendadak yang tak bisa ditunda."

 "Tidak masalah, Tuan. Semoga urusan beliau segera selesai."

Kini Rayyan meletakkan map di meja. "Kami mengerti, kami bisa langsung membahas poin-poin utama dalam proposal ini dengan Anda, Tuan Abraham. Apakah Anda sudah mempelajari revisi terakhir yang kami kirimkan?"

 "Sudah. Jujur, Tuan Rayyan, ini proposal yang luar biasa. Saya tertarik dengan konsep Eco-Living yang Anda tawarkan. Hanya saja, ada beberapa penyesuaian di bagian alokasi modal awal..."

Sementara di ruang rapat, proyek miliaran sedang dibahas, Hamdan, sang CEO, sedang berada di sebuah toko perhiasan mewah. Ekspresi wajahnya tampak lebih seperti seseorang yang sedang menjalankan hukuman daripada mencari hadiah.

Keperluan mendadak yang dimaksud Tuan Abraham memang benar-benar mendadak dan pribadi. Putrinya, yakni Megan, calon istri Hamdan, menugaskannya untuk mencari cincin pernikahan mereka.

Megan berbicara via telepon, beberapa jam sebelumnya. "Pokoknya, cincinnya harus yang paling langka, Mas Hamdan! Pernikahan kita akan digelar beberapa minggu lagi. Ini pernikahan pertamaku, aku mau yang megah dan tak terlupakan!"

Hamdan menghela napas berat sambil memandangi deretan berlian. Bagi Megan, ini adalah fairytale yang dinanti. Namun, bagi Hamdan, ini adalah pernikahan keduanya yang ia anggap tak berarti dan hanya untuk kepentingan kedua orangtuanya dan juga perusahaan. Hatinya terasa berat, bayangan Inara, mantan istrinya, masih terlalu jelas. Rencananya untuk kembali mendekati Inara pupus begitu saja saat takdir mempertemukannya dengan Megan, dan kini, Inara sudah dinikahi oleh Rayyan. Fakta itu seperti duri tajam yang selalu menusuknya. Hamdan tidak suka. Tidak sama sekali.

Pertemuan kali ini akhirnya berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan awal yang positif. Rayyan dan Frans berjalan menuju lift, membahas rincian terakhir dari proyek tersebut. Dan Rayyan mengajak Frans untuk menikmati kopi sejenak sebelum mereka kembali ke perusahaan dan setelahnya akan ada jadwal meeting dengan para karyawan di sana.

Saat melewati sebuah kafe eksklusif di dekat gedung perusahaan Abraham, pandangan Rayyan terhenti. Ia melihat siluet seorang wanita yang sangat familiar, duduk membelakangi mereka di sudut ruangan.

Rayyan berhenti mendadak, menajamkan pandangannya.

"Frans, tunggu sebentar."

Wanita itu adalah Nyonya Martha, ibunya sendiri. Rayyan nyaris tak percaya dengan apa yang ia lihat. Namun, yang jauh lebih mencengangkan adalah pria yang duduk berhadapan dengan ibunya. Pria itu menoleh sedikit, memperlihatkan profil sampingnya yang tegas.

Frans mengikuti arah pandang Tuan Rayyan, suaranya tercekat "Tuan, bukankah itu adalah Pak James? Ada hubungan apa antara Pak James dengan Nyonya Besar?"

Rayyan menggeleng, bingung. "Entahlah, Frans. Nanti pas acara rapat dengan karyawan selesai, aku akan tanyakan soal ini."

Rayyan menatap punggung ibunya dan Pak James yang tampak serius berbicara.

Rayyan dalam berbicara dalam hati.

'Tidak mungkin, kan, Ibuku memiliki hubungan spesial dengan Pak James? Kalaupun iya, ini benar-benar gila.'

.

.

Waktu menunjukkan sekitar pukul satu siang. Gedung perusahaan Witjaksono grup kini diselimuti ketegangan yang pekat. Rapat bersama para karyawan inti telah dimulai. Di mata mereka, Tuan Rayyan adalah sosok dewa yang menakutkan, setiap gerak-gerik dan nada suaranya bisa menjadi penentu nasib. Bagi mereka, meeting dengan Tuan Rayyan terasa seperti menghadapi hidup di ujung tanduk, sedikit saja melakukan kesalahan, maka murka sang bos besar akan datang, dan yang paling mengerikan lagi adalah bayangan surat peringatan, atau bahkan surat pemecatan, sudah menanti.

Semua karyawan telah menyiapkan hasil laporan terbaik mereka. Di antara wajah-wajah pucat pasi itu, duduklah Pak James, Kepala Bagian Perencanaan perusahaan. Ia adalah otak yang bertanggung jawab atas hasil produksi dan ide kreatif yang telah menghasilkan maha karya terbaru milik perusahaan.

Rayyan duduk di kursi utama, di sampingnya ada Frans. Ia membuka rapat dengan tatapan dingin, yang langsung membekukan suasana.

Namun, di tengah presentasi laporan, sesuatu yang langka terjadi. Rapat kali ini berhasil membuat Tuan Rayyan tersenyum lebar. Rasa puas terpancar jelas di wajahnya. Kinerja para karyawan di kuartal ini luar biasa, ditambah lagi, permintaan konsumen melonjak drastis, khususnya untuk hasil rancangan yang Inara miliki. Rahasia ini hanya diketahui oleh Rayyan dan Frans. Rayyan secara ketat merahasiakan siapa pemilik desain revolusioner tersebut yang telah membawa warna baru di perusahaannya,yang sempat mengalami penurunan minat konsumen dan anjloknya Brand Lewwis mereka.

"Hasil yang memuaskan," ujar Rayyan, suaranya lebih tenang dari biasanya, membuat semua orang bernapas lega. "Terus pertahankan kualitas dan kreativitas ini. Kalian boleh bubar."

Seketika, ruangan yang tadinya dipenuhi aura mencekam berubah menjadi lega. Para karyawan bergegas membereskan berkas dan meninggalkan ruangan secepat mungkin, tak ingin berada di dekat Rayyan lebih lama dari yang diperlukan.

Pak James adalah salah satu yang terakhir berdiri. Saat ia baru hendak melangkahkan kaki keluar pintu, suara Rayyan yang dingin menghentikannya.

"Pak James. Tetap di sini."

Langkah Pak James terhenti. Jantungnya berdebar kencang. Firasatnya sejak awal tidak enak, dan kini ia merasa benar-benar akan terjadi sesuatu. Ia berbalik, menatap Rayyan yang masih duduk dan menatapnya lurus.

Pak James berusaha bersikap tenang. "Baik, Tuan Rayyan. Ada yang bisa saya bantu lagi?"

Rayyan menggeser kursinya, mendekat ke meja. Tatapan matanya yang tajam dan menakutkan kini tertuju sepenuhnya pada Pak James. Suasana di ruangan menjadi senyap, hanya menyisakan Rayyan dan James.

 Nada suaranya Rayyan mendatar, namun penuh intimidasi. "Tadi pagi menjelang siang, sekitar pukul sebelas lebih, saya selesai bertemu dengan Tuan Abraham di gedungnya. Dalam perjalanan menuju keluar perusahaan, saya sempat melewati kafe eksklusif yang ada di ara tersebut."

Pak James menelan ludah. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. Ia berusaha menyangkal, tetapi Rayyan belum selesai berbicara.

 "Saya melihat siluet seseorang yang sangat familiar. Ibu saya, Nyonya Martha."

Rayyan berhenti sejenak, membiarkan nama itu menggantung di udara. Ia kemudian bersandar, tatapannya semakin mengintimidasi.

"Dan yang duduk berhadapan dengan beliau... adalah Anda, Pak James."

Seketika, Pak James terkejut tak percaya. Wajahnya memucat. Bagaimana bisa Tuan Rayyan melihatnya? Ia bahkan sampai terpaksa menelan ludah, suaranya tercekat di tenggorokan.

Pak James menjadi gugup.

"T...tuan... maksud Tuan apa? Saya rasa Anda salah lihat..."

Rayyan memotong dengan cepat, suaranya meninggi sedikit. "Saya tidak mungkin salah lihat, James. Jadi, saya bertanya. Ada urusan apa Anda bertemu dengan Ibu saya? Dan apa hubungan Anda dengan Nyonya Besar?"

Bersambung...

1
Sunaryati
Surat perjanjian hangus, karena Selina mengatakan mencintai Rayyan🤣🤣🤭
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: Inara mungkin Bun, bukan Selina 🤭
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: siip kk 👍😊
total 1 replies
Nar Sih
kisah inara dan rayyan bagus kak ngk bnyk konflik👍🥰🥰
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih banyak kak 🙏😊
emang sengaja tidak aku buat banyak konflik kak, aku buat konflik yang ringan saja
total 1 replies
Nar Sih
pasti bntr lgi surat perjanjian akan selesai batal ,dan di musnah kan sja ,biar jdi psngan yg sebnr nya
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: maunya seperti itu kak 🤣🤣🤣
total 1 replies
I Love you,
astaga🤣🤣🤣😱😱😱😱😱astaga😱😱😱😱🤣🤣🤣🤣
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Determined//Determined//Determined//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Les Tary
Ed dah gitu aja Rayyan udh baper😄
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: emang baper dia mah kak 🤣🤣
total 1 replies
Ratna Dewi
tambah lagi dong. masih kurang rasanya😁 selalu penasaran sama episode episode selanjutnya
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: maaf kak, hari ini tiga bab dulu ya 😅👍
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
heh Hamdan kenapa mesti cemburu..
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: karena masih ada rasa kak sama Inara
total 1 replies
Cindy
lanjut
Sunaryati
Hamdan kamu yang membuangnya dan kamu telak mentalak Inara, demi harta. Maka jangan salahkan Inara mendapatkan pria yang melebihi segalanya darimu
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul Bun 😅
total 1 replies
neny
dl emng rayyan imponten tp skrng sdh ada obat nya,,km jng khawatir,,liat sj nanti akan ada brp turunan rayyan dr inara,,lanjut kak💪😘
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: siap kak 👍😊
total 1 replies
suryani duriah
belum tau hamdan kalo brid rayyan bukan emptit tapi udah jd elang yg gagah perkasa🤭🤣🤣dasar hamdan najong😁😁lanjuuut👍👍
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: waduh, jadi burung elang 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Les Tary
ga ada hak loe handam marah marah sama inara
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul 👍👍
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
semoga hubungan Rayyan dan Inara semakin membaik. dan Rayyan juga akan menceritakan masalah impoten nya pd Inara.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: siip kk 👍
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
apakah Hamdan mantan suami Inara atau Viona mantan istri Rayyan.
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
wkwkwk Inara yg polos.. nyamuk besar dan nakal yg menggigit..
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
bersabar Rayyan terus aja bicara dgn lemah lembut lama kelamaan Inara akan luluh
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
thor biar si Rayyan diberi otak yg cerdas utk berpikir merobek surat perjanjian yg konyol itu wkwkwk
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: tenang kak, nanti ada part-nya, tunggu tanggal mainnya 😅
total 1 replies
Nar Sih
good jobb👍inara ,mantan suami durjana seperti hamdan emang perlu di beri pelajaran biar kapok
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak 👍🤣
total 1 replies
Teh Euis Tea
si handam udah stres x ya kan km yg buang anak istrumu karna takut miskin sekarang melihat mantan bahagia dia yg kepanasan
duhh bahagianya rayyan di bela inara di tunggu rayyan bucin sm inara
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: siap akak 👍😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!