Jati memutuskan berhenti bekerja sebagai Mafia misterius bernama Blood Moon. Organisasi bayangan dan terkenal kejahatannya dalam hal hal kekayaan di kota A.
Namun Jati justru dikejar dan dianggap pengkhianat Blood Moon. Meski Jati hanya menginginkan hidup lebih tenang tanpa bekerja dengan kelompok itu lagi justru menjadikannya sebagai buronan Blood Moon didunia bawah tanah.
Sekarang Jati menjalani hidup seperti orang normal seperti pada umumnya agar tidak berada dibayang bayang kelompok tempatnya mengabdi dulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjaga Misterius
Didunia bawah tanah.
Tampak seorang pria misterius melesat sangat cepat bergerak dari balik bayangan pepohonan. Setelah cukup lama akhirnya pria itu berhenti... lalu menyelinap memasuki sebuah markas tersembunyi.
Pria itu berjalan sambil mengenakan pakaian serba hitam, menggunakan masker dan tudung kepala sebagai penutup identitasnya.
Sret...
Pria itu menyeret sebuah pedang mirip Katana. Pria itu juga menyimpan banyak sekali Shuriken, semacam belati berbentuk bulat namun sangatlah runcing bagaikan cakram tetapi mempunyai simbol.
"Huh, jadi disini markas "Shadow Guardian" berada?"
Gumam pria itu sambil bergerak cepat dari balik bayangan para penjaga... melewatinya tanpa kesulitan sama sekali.
Namun saat hendak memasuki lorong pintu menuju ke lantai atas.
"Ada penyusup."
"Cepat cari penyusup itu."
Para penjaga berhamburan setelah merasakan ada penyusup yang mencoba menerobos penjagaan.
Pria itu perlahan membuka matanya... tampak dingin dan datar. Sebenarnya dia malas untuk bergerak tapi karena sudah ketahuan apa boleh buat.
Pria itu meletakkan Katana disarung pinggangnya, lalu memejamkan matanya dengan serius.
Lalu.
SLASH...
Satu kali tebas membelah lantai menjadi dua serta para penjaga hingga bertumbangan.
Darah segar membanjiri tempat itu.
Pria itu perlahan melepas masker dan tudung kepalanya. David, dia bergerak sendirian ke tempat ini karena mendengar rumor jika organisasi Shadow Guardian bersiap bergerak ke kota A.
David harus segera mencegahnya sebelum bencana besar melanda kota tersebut. Mafia Mafia Blood Moon sama sekali tidak bisa diharapkan. Mereka hanya akan bergerak jika bisnis gelap mereka terancam.
David dapat merasakan hawa ditempat ini dipenuhi oleh aura aneh. Seolah kemampuannya dapat merasakannya meski dia sama sekali tidak mempunyai ilmu apapun.
"Cih, menyesal aku harus ke negara ini jika orang itu masih bersembunyi."
David kembali berjalan melewati lorong didepan itu yang tampak seperti lorong menuju bawah tanah.
Masalah putrinya-- Cila, dia mempercayakan kepada Jati. Dengan begitu dia dapat bergerak sesuka hati tanpa harus melindungi satu beban.
Namun David juga ragu, sebenarnya Jati itu mencintai Cila atau tidak.
"Keparat itu seharusnya bersyukur karena aku telah melindunginya dari buruan orang orang dunia bawah."
Saat berjalan sambil mengutuk Jati... tiba tiba saja dia mendengar seperti ada suara beberapa orang mengobrol di lantai atas.
David kembali menggunakan masker dan tudung kepalanya. Dia meloncat memasuki bayangan lalu berjalan tanpa suara. Keahliannya ini menjadi langkah sehari harinya, tak heran dia bisa ada dimana saja karena berjalan dibalik bayangan.
Namun baru sedikit hendak mencapai satu lorong lagi-- lorong menuju lantai atas.
Whusss...
Aura kuat berhembus kencang dan menyerang menuju kearahnya tanpa peringatan.
David segera terhempas dan memaksanya keluar dari bayangan... hingga mendarat tepat di altar cukup luas. David memandang seseorang duduk dikursi tua sambil menggoyang goyangkan cangkir tehnya.
"Lama sekali aku tidak bertemu penyusup."
Seorang pria berperakan kurus menggunakan anting di kedua telinganya, mungkin dia masih pemuda yang menjaga tempat ini. Dia memandang penyusup yang berpenampilan aneh dengan wajah mengejek.
Baru kali ini ada penyusup seperti itu.
"Orang itu cukup berbahaya, aku tidak mungkin bisa lari lagi jika sudah ketahuan basah seperti ini?"
David mengambil Katana miliknya, lalu.
SRING...
Pria itu hanya mengibaskan satu tangannya saja untuk menghancurkan tebasan yang menuju kearahnya.
Lalu dia menatap Katana yang digenggam penyusup itu.
"Menarik? Katana ya? Senjata itu sepertinya cukup tajam?"
Pria itu mengamati Katana itu seolah menilai seberapa kuat senjata yang terkenal akan ketajamannya. Pria itu mengelus jenggotnya yang tidak ada.
"Ketahuilah Katana ini hanya satu dari koleksi pedangku...
David kembali berucap dengan mata penuh ancaman.
"Aku bisa saja menggunakan pedang lainnya yang jauh lebih tajam dari ini untuk menebas pemimpin kalian."
Pria itu tersenyum kecut mendengar pemimpinnya diancam oleh penyusup asing itu. Lalu perlahan dia berdiri dari kursinya.
WHUSSS...
Aura kuat terhempas dan membuat udara menjadi sangat berat. Bahkan David harus memegangi lehernya karena hampir saja tercekik dengan aura yang dikeluarkan pria itu.
Pria itu berkata pelan.
"Ancaman recehmu belum bisa menandingi kekuatan pemimpin kami-- Shadow Guardian."
SLASH...
Serangan tak kasat mata melesat sangat cepat bagai angin tidak bisa dilihat.
BAM!
David terhempas kebelakang dan bertahan menggunakan Katananya agar tidak terkapar. David kembali berdiri, lalu membersihkan kotoran debu yang menempel di pakaian hitamnya.
SRING...
David melesatkan tebasan vertikal mematikan kearah depan. Lantai bahkan harus terbelah... lalu mengarah kepada pria itu.
Duarrh...
Pria itu mengibaskan satu tangannya kesamping untuk menghalau tebasan itu. Lalu dia tersenyum karena menemukan lawan yang sepadan dengannya.
Pria itu memuji lawannya yang seorang penyusup asing.
"Tebasan yang mematikan? Tapi itu masih belum bisa melukai segores kulitku."
Ucapnya dengan sedikit nada mengejek.
David hanya mendecih saja, dia sudah terbiasa menghadapi lawan yang kuat. Tetapi baru kali ini dirinya diledek musuhnya, David merasa harga dirinya diinjak injak oleh orang itu.
"Aku akan membuat kau membayarnya."
David memajukan Katana miliknya kearah depan.
SRING...
Aura dari Katana yang sangat tajam miliknya siap menebas musuh lagi. Setelah lama sibuk dengan pekerjaannya-- kini pembalasan dendamnya kembali dilanjutkan.