Dijodohkan secara mendadak oleh sang paman, membuat Iswa Putri Sakinah harus menerima kenyataan menikah di usia yang sangat muda, yakni 19 tahun, terpaksa ia menerima perjodohan ini karena sang paman tak tega melihat Iswa hidup sendiri, sedangkan istri sang paman tak mau merawat Iswa setelah kedua orang tua gadis itu meninggal karena kecelakaan.
Aku gak mau menikah dengan gadis itu, Pa. Aku sudah punya pacar, tolak Sakti anak sulung Pak Yasha, teman paman Iswa.
Aku mau menikah dengan gadis itu asalkan siri, si bungsu terpaksa menerima perjodohan ini.
Apakah perjodohan ini berakhir bahagia bagi Iswa?
Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
VOLUNTEER
Sakti, papa, dan mama melongo melihat video yang diunggah Iswa di instagram pribadinya saat dia back flip dan bergelantungan di curug. Mama bahkan beberapa kali bilang Ya Allah. Bagi yang belum pernah lihat takut sekali, tapi bagi yang sudah mencoba bikin nagih.
"Iswa kok seberani itu?" tanya papa ikut merinding saat Iswa bergelantungan diterpa cipratan air tapi masih tersenyum bahagia.
"Hidupnya terlalu banyak menangis, Pa. Wajar dia tak punya rasa takut, pasrah mungkin, kalau dia kenapa-kenapa gak bakal ada yang sedih juga, mungkin begitu pemikirannya," jawab Sakti diplomatis.
"Kasihan memang, tapi kan Kaisar juga sayang sama dia, Bang!" ujar mama yang memang tahu si bungsu sudah tergila-gila dengan gadis itu.
Sakti menceritakan kondisi hubungan Kai dan Iswa sekarang. Besar kemungkinan Iswa melakukan kegiatan ekstreme itu untuk mengalihkan kekecewaan, saat Sakti mencoba chat, Iswa sengaja menjawab dengan tegas, seolah tak mau berhubungan dengan keluarga mereka lagi.
Please Bang, biarkan saya dan Kaisar begini dulu. Masa tenang dan hanya menunggu takdir apakah kami berjodoh lagi atau tidak. Kita sudah berusaha namun masih ada gangguan demit.
Sakti pun meneruskan pesan itu ke Kaisar, jelas sang adik makin pusing. Tapi Sakti sudah bilang ke Kaisar tidak mau membantu lagi. Ia juga menghormati keputusan Iswa. "Adik kamu itu kok bodoh terus sih, masih saja mantan diurus!" kesal papa mendengar cerita Sakti. Mama hanya menghela nafas, beliau sebagai perempuan juga akan melakukan hal yang sama seperti Iswa, bahkan bisa lebih parah, sekalian saja labrak di Adel itu.
Kaisar pun sekali lagi dinasehati oleh Sakti untuk kerja saja dulu, tenangkan diri dan kuatkan karakter. Sakti sendiri heran, kenapa Kaisar tak segarang saat menjadi ketua BEM dulu, urusan cinta kok bego banget. Memang manusia tak ada yang sempurna, ada satu sisi yang kuat, maka ada sisi satu yang lemah.
"Gue mau ikut ini, lo mau gak Lin?" tanya Iswa sedang asyik cek IG menemukan informasi seorang influencer saham yang sedang membangun sekolah di daerah Indonesia timur, membuka lowongan menjadi guru bantu selama 3 minggu. Tugasnya untuk memberi pelatihan pada guru tentang entrepreuner skill. Akomodasi makan dan souvenir ditanggung oleh pihak influencer, ada 10 orang yang beruntung yang akan diajak kerja sama.
"Lamanya 3 minggu, kuliah kita gimana?" tanya Elin yang masih mempertimbangkan kuliah daripada kegiatan lain.
"Lapor ke dosen masing-masing, merayu," ucap Iswa sembari tertawa, atau bisa mengajukan waktu cuti sementara selama 3 minggu. Elin menggeleng, tak mau ambil resiko. Oke Iswa akan berjalan sendiri, ia membuka link pendaftaran karena syaratnya mulai usia 18 tahun sampai 25 tahun. Berkas yang harus dipenuhi dicatat dan akan diurus keesokan harinya.
Malam itu, Iswa mengisi borang pendaftaran dengan teliti. Ia juga menghubungi Calista untuk meminta surat keterangan aktif menjadi pengajar pada program anti bullying di klinik Calista. Syarat dalam pendaftaran itu memerlukan surat atau keterangan pernah mengikuti kegiatan sosial, dan kegiatan lain yang merujuk pada keaktifan seseorang.
Tak lupa Iswa mengunjungi pihak fakultas menanyakan pengajuan cuti sementara, ternyata mudah, berharap saat dia lolos nanti mudah juga. Iswa tak mau berdiam diri, ia akan menyibukkan otaknya agar tak mengingat Kaisar lagi. Mengingat kebiasan Kaisar pasti lelaki itu sekarang kelimpungan, jalur komunikasi telah diputus oleh Iswa bahkan IG juga diblok, Iswa harus tegas untuk kali ini.
Sedangkan Kaisar seperti orang gila, Sakti tak mau membantu lagi, Iswa main blok semua komunikasi. Hidup di pedalaman semakin menderita, apalagi masih lama lagi. Ya Allah, Tuhan, gak enaknya ditinggal orang yang disayang begini ternyata, kosong banget hidup, bangun tidur selalu mengeluh kapan aku pulang. Kapan aku bisa bertemu kamu, Wa. Sial.
Kaisar terpaksa membuat fake akun untuk melihat update aktivitas Iswa, tampak postingan terakhir dia sedang bermain di curug. Kaisar mendownload foto dan video yang dibagikan Isw tersebut.
Saat melihat foto Iswa hatinya nelangsa. "Senyummu manis cuma di depan kamera kan, Wa. Tapi di belakang menangis kayak aku kan, Wa?
Lanjut ke video saat Iswa bergelantungan, dalam video itu ada text yang sengaja disematkan dalam video itu pura-pura ketawa padahal hati lagi galau cieleh 🤣🤣.
kaisar tertawa membaca text itu, lanjut video saat back flip kembali ada text yang disematkan Iswa Asmara hancur Canyoneering meluncur.
"Gue yang salah, Wa. Gue yang hancurin kepercayaan loh untuk kedua kalinya."
Kaisar masih asyik menatap foto cantik Iswa, apalagi dengan latar belakang curug Iswa tampak stunning banget. Backsound perempuan paling cantik milik Dewa semakin menambah visual Iswa. Ah Kaisar kangen, nanti kalau bertemu Iswa dia akan memeluk gadis itu erat, dan tak akan dilepas lagi.
"Sekarang main-main saja dulu ya, Wa. Bahagiakan dirimu, nanti kalau aku sudah pulang, kamu cuma boleh sama aku," gumam Kaisar dengan mengharap penuh.
Namun sayang, saat Kaisar pulang dari Kalimantan, ia dibuat terkejut saat berkunjung ke rumah Iswa, hanya ada temannya Elin saja, dan mengatakan kalau Iswa sedang menjalani program volunteer bersama seorang influencer saham sampai 3 minggu ke depan, dan Iswa sudah berangkat dua hari yang lalu, ke Indonesia Timur.
Kaisar lemas seketika, pulang dengan harapan dan rindu yang memuncak. "Gimana?" tanya mama penasaran. Si bungsu malah memeluk mama dan menangis sesenggukan. Sebagai mama paham dengan yang dirasakan si bungsu sekarang, Iswa pasti menolak Kaisar.
"Dia pergi ke Indonesia Timur, Ma. Dia lolos ikut volunteer, selama 3 minggu di sana. Ya Allah, Ma. Kaisar kangen banget sama dia," ucap Kai menangis.
"Ya ditunggu saja, biar kangennya menumpuk," ujar mama menenangkan, mau bagaimana lagi. Iswa berhak juga bepergian tanpa persetujuan Kaisar, mereka tidak ada hubungan juga. "Kamu jangan sedih gini, gak laki banget coba. Iswa begitu berani mencoba hal baru, masa' kamu lembek begini sih, Ka!" ujung-ujungnya mama gemas pada sang putra. Melihat mantan menantunya mencoba hal ekstrem malah si bungsu cengek banget, gak ada gagahnya sebagai mantan Ketua BEM, bahkan sang mama menjuluki BEM melempem karena sikap Kaisar ini.
Sembari menunggu kedatangan Iswa, akhirnya Kai mau belajar di perusahaan sang papa. Belum ada proyek lagi, daripada sibuk berpikir tentang Iswa lebih baik kerja di kantor papa.
Menurut pertimbangan Sakti sih boleh saja, hanya saja Kaisar harus buka mata, hati, dan telinga serta kerja otak harus teliti, mengingat banyak oknum penjilat di kantor sang papa.
"Harus tegas, Dek! Kamu mantan ketua BEM, lakukan cara kamu handle para karyawan seperti kamu handle anggota organisasimh dulu, terutama yang punya niatan busuk. Ingat harus tegas! Yang tidak tegas dibuang mantan soalnya," ledek Sakti sembari tertawa membuat Kaisar langsung berdecak sebal.
hemmmm wa kamu jg terlalu gampang memberi kesempatan fokus dulu ke diri sendiri dulu biar mapan segala hadehhh
bang sat ( satya ) , bang kai ( kaisar )