NovelToon NovelToon
From Debt Collector To Great Mother

From Debt Collector To Great Mother

Status: tamat
Genre:Fantasi Wanita / Transmigrasi / Chicklit / Slice of Life / Menjadi Pengusaha / Orang Disabilitas / Tamat
Popularitas:292.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Putri Nilam Sari

Caroline seorang wanita cantik kaya dengan profesi sebagai lintah darat, tiba-tiba bertransmigrasi pada tubuh seorang istri dari pria lumpuh dan dua orang anak yang masih kecil, dan jangan lupa hidup dalam garis kemiskinan!

"Apa-apaan ini!"

Bagaimanakah kelanjutan kisah Caroline di tubuh wanita bernama Grace?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersamamu

Pelan, Caroline mengambil langkah pelan dengan mata yang tidak lepas dari Zian yang ada di sisi ranjang. Pria itu berada di hadapannya dengan senyumannya.

"Zian....." Ucap Caroline pelan.

"Grace.... aku....."

"Haa...." Caroline mend3sah pelan dan bibirnya perlahan melengkung dengan wajahnya yang bercahaya.

"Zian! Kau sudah sembuh!" Rasa bahagia tidak mampu lagi Carolline ungkapkan. Dengan cepat, dia mendekat dan Zian langsung menangkap tubuh sang istri yang terasa lesu untuk melangkah karena rasa bahagia di momen ini.

"Ya Grace, aku kembali normal. Aku sudah sembuh, aku sudah sembuh." Zian mendekap erat istrinya dan membubuhkan kecupan manis di kening Caroline.

"Uaaaa." Ella terdengar bereaksi dan membuat Zian mengalihkan perhatian nya pada sang putri.

"Putri kecil ku. Kau senang nak? Sekarang ayah akan membawa mu berjalan-jalan dengan kaki ayah sendiri, kita akan mengitari taman." Ella mengedipkan matanya seolah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya.

"Ayah?" Daniel yang baru kembali dari kamar mandi memastikan penglihatannya. Dia tadi belum yakin kalau ayahnya sudah setinggi itu saat duduk. Tapi siapa sangka, sekarang kedua kaki ayahnya sudah bisa normal kembali.

"Sini jagoan ayah!" Daniel tanpa kata langsung berlari dan berada di pelukan ayahnya.

"Ayah sudah sembuh... Ayah sudah sembuh!" Ucapnya, suaranya yang sebelumnya terasa jelas perlahan memudar digantikan dengan suara serak bercampur air mata.

"Kenapa sedih?" Bahu Daniel bergerak mengikuti suara tangisnya membuat Zian mengusap pelan kepala putranya.

"Daniel senang?" Tanya Zian, Caroline berdiri di sebelah sembari melihat dan mendengar apa yang terjadi pada putra mereka.

"Senang.... Da-daniel senang.... Se-se..." Dadanya sedikit sesak, Zian dengan sabar menunggu sang putra melanjutkan ucapannya.

"Sekarang Daniel bisa diantar ayah ke sekolah kan?" Setelah berhasil mengatakannya dalam satu tarikan, kepala Daniel kembali tenggelam di bahu ayahnya. Zian merasakan bahunya sudah basah karena air mata sang putra.

"Iya, tentu saja. Bukan hanya mengantar sekolah, ayah akan menjemput, dan menemani kemanapun Daniel ingin. Dan bermain sepak bola, Daniel mau kan?" Daniel menganggukkan kepalanya.

"Pintar! Setelah ini, ayah tidak akan biarkan kau bersedih lagi. Kalian semua, ayah menyayangi kalian semua." Zian kembali merangkul keluarga kecilnya.

**************

Sekarang wajah Zian tegak lurus menatap jalan yang disentuh oleh sandalnya. Tangannya mengayun dengan genggaman kecil di sana. Tentu saja genggaman Daniel yang tidak melepaskan tautan tangan itu.

Ella berada di gendongan lengan kuatnya. Wajahnya sesekali menoleh pada sang istri dengan senyuman yang merekah dari dibalas hal yang sama oleh Caroline. Langit biru dengan matahari yang tidak begitu terik membuat perjalanan pulang keluarga kecil itu terasa menyenangkan.

***********

"Hahahaha." Suara tawa Daniel terdengar beriringan dengan suara Ella. Caroline mengintip dari balik dapur ke ruang tengah. Dimana ayah dan dua anaknya tengah bermain. Menggunakan bola Daniel, Zian membantu putri kecilnya berdiri dan mengarahkan kaki mungil itu menendang bola dengan Daniel yang bertugas menjaga gawangnya.

"Gol!" Teriak Zian dan Ella tertawa akan itu. Dengan semangat, Ella menghentak-hentakkan kakinya seolah ingin kembali menendang bola.

"Adik kakak hebat!" Tawa Ella kembali terdengar ketika ciuman kakaknya mendarat di pipi gembul nya.

"Ayo Ella, kita tendang lagi bola nya. Kita kalahkan kakak!"

Caroline menghentikan kegiatan nya yang tengah membuat adonan pie itu. Rolling pin berada di tangannya, wajahnya di poles tepung tipis-tipis yang membuat kecantikan nya tidak terganggu.

Senyuman manis di wajahnya tidak hilang sejak dari rumah sakit tadi. "Meskipun aku tidak mendapatkan keluarga seperti ini saat kecil, tapi aku bisa mewujudkan nya."

********************

Pasangan suami-istri itu saling berkutat dalam membagi tugas setelah kedua anak mereka tertidur pulas. Caroline mengeluarkan bahan pembuatan accesories nya.

Zian menyusun kotak manik-manik dan tali ataupun rantai kecil yang khusus untuk accesories. "Ini rancangan nya?" Caroline mengangguk, dia sudah meletakkan beberapa manik-manik yang dikumpul menjadi satu dan diletakkan di sebuah kotak khusus.

"Iya, tapi kita gunakan tali ini? Atau ring kecil-kecil ini dan merangkai nya menjadi satu?" Bingung Caroline.

"Kita coba keduanya. Bagaimana? Sekalian kita melihat berapa lama untuk membuat nya." Usul Zian.

"Benar! Kita akan mulai." Zian mengangguk dan memperhatikan istrinya yang mulai merakit. Dia siap siaga jika sang istri membutuhkan nya di saat seperti ini.

Awalnya tentu Caroline tidak langsung bisa. Dia membuat simpul tali terlebih dahulu. Setelah itu, baru menyusun rangkaian manik-manik bewarna terang itu. "Seperti ini? Lalu... Tidak-tidak."

Zian yang tidak ingin menunggu setelah melihat istrinya, ikut mencoba. Dia mengikuti warna dari rangkaian pilihan istrinya dan mulai membuat simpul, menyusun serta mengikatnya agar tidak lepas. Keduanya tidak berharap lebih di awal ini, terlebih Caroline. Menggambar saja tidak mudah, apalagi merealisasikan nya, tapi apapun itu. Mereka akan berusaha, dia tidak merasa sendiri seperti dulu. Karena ada pria yang dia cintai dan berada di dekatnya, menemani dan membantu dirinya. Seperti kata pepatah, pekerjaan yang berat akan terasa ringan jika dilakukan bersama-sama.

Bersambung.......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰

1
Dewiazizah
karya yang bagusss👍👍👍
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
🤎 Tétëh Sund@
ga kerasa udh tamat aja ceritanya.🤭
🤎 Tétëh Sund@
hadeeuuuhhh,,, tuan Vicky kalo emang mau menerima Zian sebagai menantu ga mesti lah pake kata kisminnya kau ucap jg jgn mentang² org kaya woyy... dasar udh tua jg tp mulutnya tajam bgt tr di bls smnorg lain baru tau rasa.🫣
🤎 Tétëh Sund@
Nah waktunya menurunkan ego mu tuan Vicky, apa slhnya kalo anak serta keluarga kecilnya bahagia tentu hdp anda jg akan damai tanpa hrs memandang rendah status kasta se²orang
🤎 Tétëh Sund@
semoga bs berkumpul lg keluargamu Grace dan papa, mamau menerima suami serta anakmu tanpa ada embel² nantinya.
🤎 Tétëh Sund@
wah kayaknya bakal ada fans nya zain nih, mg aja ga jd ulet bulu.🤭
🤎 Tétëh Sund@
keluarga harmonis.👍
🤎 Tétëh Sund@
semangat caroline.
🤎 Tétëh Sund@
thor typonya mohon di perbaiki krn di tiap bab pasti ada typonya.🙏
🤎 Tétëh Sund@
Aku suka ceritanya thor, menarik.👍
🤎 Tétëh Sund@
sudah mulai bs belajar jd orangbsusah dan menghargai setiap hal² kecil ya Line krn biasanya km arogan dan sadisnapanlg sm nasabah km.🤭
🤎 Tétëh Sund@
wkwkwkk.... tepatvsasaran ya Lyn, untung otak dan jiwamu masih pintar.🤭
🤎 Tétëh Sund@
awal baca, lumayan menarik.
Sulati Cus
seru jg walaupun konflik ringan
awesome moment
👍👍👍👍
awesome moment
😄😄😄sombongnya masih. tp...sdh melunak..krn...cintanya pd aurora. smua demi aurora
awesome moment
cinta ibu yg menang. bruntung 1x aurora dicintai vicky dgn bgitu besar. berkuasa. bruang. good looking. tp matanya hnya fokus pd aurora. tanpa berpaling. p pun keadaan aurora.
awesome moment
grace mmg hebat
awesome moment
dicerita n, ketulusan hati kliknya kuat bgts
awesome moment
hebatnya hati seorg ibu. meski hilang kontak dgn realita tp msh bisa ktmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!