Deskripsi.
Ivona wanita cerdas, tangguh dan Licik usianya kini beranjak dua puluh delapan tahun. Saat ivona membeli cake untuk merayakan hari ulang tahunya kejadian naas menimpanya ivona ditabrak sebuah Truk. Tubuhnya melayang di udara dan terpental jauh. Matanya menatap nanar cake yang sudah hancur. Ivona terkekeh sesaat sebelum menutup mata.
"Bahkan aku tidak diberikan kesempatan meniup lilin untuk terakhir kalinya. Batinya menutup mata".
Seakan takdir mempermainkannya. jiwa Ivona memasuki raga Selir Putra Mahkota yang terkenal dingin dan kejam.
"Siall...
"Kenapa aku harus memasuki tubuh lemah ini, "Dan ingatan apa ini?
"Oo..shhiitt...
"Kenapa pemilik tubuh ini perempuan murahan
"Cinta sih cinta tapi gak juga sampai melakukan Hal sehina itu.
Umpatnya saat mengetahui semua ingatan perempuan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE. 35
Ivona baru kali ini menghadiri sebuah acara perjamuan semenjak dirinya menempati dunia baru itu.
Ivona duduk anggun.
Suara Bariton menyentuh gendang telinganya.
" Ternyata selir kelima seperti rumor yang beredar. Sungguh Cantik dan anggun.
Ba Xi'an melirik kaisar Matahari itu. Di antara lima kerajaan terbesar. Kerajaan matahari adalah kerajaan terbesar nomor lima.
Dan kaisar Matahari adalah sosok yang blak blakan dan juga angkuh. Dirinya mempunyai tiga puluh lima selir.
Telinga Ba Xi'an berdengung mendengar pujian yang di lontarkan Kaisar Matahari itu.
Matanya menatap tajam kaisar Tua Itu. Dia tidak suka mendengar pujian Yang di lontarkan kepada istrinya. Seperti mempunyai niat tersembunyi.
membuat sang Kaisar merasa merinding. Melihat tatapan yang menghunus ke arahnya
Walaupun perasaanya tidak nyaman mulutnya masih berkicau.
"Yang Mulia Ba Xi'an aku dengar selirmu tinggal tiga.
Putriku Yun ji tingkat sihirnya sudah mencapai tingkat enam.
Bukankah selangkah lagi maka Putriku Yun ji layak diangkat menjadi Permaisuri.?
Kini semua mata tertuju kepada seorang wanita yang duduk anggun di samping Kaisar Matahari. Wanita yang bergaun Kuning itu sedang menyesap teh persik yang di hadapannya.
Saat mata tertuju padanya.
Yun ji melakukan tindakan menyeduh Teh nya dengan anggun.
Semua orang yang hadir berbisik bisik.
" Ternyata Putri Mahkota dari kerajaan Matahari begitu kuat dan bertalenta.
Wajahnya juga cantik tak kalah cantik dari selir kelima Putra Mahkota.
" Akan sangat jaya Kerajaan Phoenix jika mempunyai Permaisuri yang kuat dan anggun.
" Mudah- mudahan Putra Mahkota mempertimbangkan usulan kaisar Matahari.
Bisik bisik itu mengalir lembut di daun telinga Ivona.
Ivona menahan gejolak di hatinya berusaha secuek mungkin dengan ucapan para bangsawan itu.
Selir pertama yang mendengar ucapan Kaisar Matahari itu sontak menahan amarahnya.
"Kenapa mulut Kakek Tua ini tidak bisa diam. Batinya.
"Ckk..Semakin jauh Posisi yang ku inginkan Batin. Selir kedua.
Baru saja dirinya merasa bangga karena saingannya tinggal satu.
Ternyata hari ini Dia akan di hadapkan dengan seorang wanita yang mempunyai sihir tingkat enam.
Satu langkah lagi maka Dia satu satunya kandidat menjadi Putri Mahkota kerajaan Phoenix sekaligus Permaisuri masa depan.
Ba Xi'an tidak memperdulikan ucapan Kaisar Matahari.
Matanya hanya fokus menatap permata hatinya. Dirinya menimang nimang jaraknya dengan Ivona.
Lalu berbisik kepada Kasimnya.
" Tidakkah posisi duduk istriku terlalu jauh.?
Sang Kasim sontak melihat kedepan. Menurutnya posisi selir kelima sesuai dengan ke dudukanya.
Hanya jarak delapan meja yang memisahkan.
Mungkin karena Putra Mahkota posisi duduknya sedikit tinggi sehingga Putra Mahkota merasa jaraknya dengan selir kelima jauh.
"Yang Mulia hamba akan menyuruh selir kelima menuangkan Teh untuk yang Mulia.
Ucapnya penuh pengertian.
"Hmm..bukankah memang harus seperti itu?
"Kenapa dari tadi kau Diam saja?
Sang Kasim gelagapan. "Salah lagi. Batinya.
Putri Mahkota dari Kerajaan Matahari Yun ji. Berdiri melangkah anggun menuju tempat duduk Ba Xi'an.
" Salam untuk yang Mulia Putra Mahkota.
"Izinkan Yun ji. Melayani yang Mulia.
Ucapnya lembut suaranya yang terdengar merdu itu seperti sungai yang mengalir tenang di telinga.
Tetapi di telinga Ba Xi'an seperti kotoran yang menempel di telinganya.
Dia merasa jijik.
" Tidak perlu.
Ba Xi'an berucap seenaknya. Bahkan matanya tidak melirik sedikitpun wanita yang di hadapannya itu.
Yun ji merasa malu dengan penolakan langsung dari Putra Mahkota.
Di kerajaannya dirinyalah pusat perhatian para lelaki . Semua lelaki bertekuk lutut di kakinya termasuk semua yang hadir di aula itu.
Tetapi Putra Mahkota yang di hadapannya itu sepertinya jual mahal.
Memang sangat cocok dengan wajahnya yang tampan sempurna.
Membuat Yun ji tidak menyerah dirinya pasti bisa membuat Putra Mahkota bertekuk lutut padanya seperti pria lain.
Dia adalah seorang Putri Mahkota yang bermartabat. Mempunyai tingkat sihir enam. Wajahnya cantik seperti rembulan di malam hari. Semua yang di inginkanya selalu bisa di dapatkanya.
"Cepat atau lambat Putra Mahkota akan segera datang kepelukaku. Batinya penuh percaya diri.
Kaisar Matahari membeku melihat Putrinya yang multitalenta itu di tolak mentah mentah oleh Ba Xi'an. Dia hanya bisa menahan rasa malu di wajahnya saat Kaisar dari kerajaan lain menertawakannya.
" CK..Putrimu yang kau bangga- banggakan itu telah di tolak Putra Mahkota.
Ucap kaisar Bulan.
" Berhentilah mengganggu Putra Mahkota Ba Xi'an.
"Kudengar Dia sangat menyayangi selir kelimanya. Ucap Kaisar Fantasi.
Kaisar Matahari yang mendengar itu sontak melihat Ivona.
"Ckk.. walaupun cantik tapi sayang perbuatanya di masa lalu telah menodai Putra Mahkota yang Suci.
"Dan juga hanya mempunyai tubuh yang lemah. Tidak bisa berkultivasi dan tidak mempunyai kekuatan sihir ataupun hewan spritual.
Ucapnya remeh.
Selir pertama yang melihat penolakan itu. Tertawa bahagia.
"Siapa suru wanita itu begitu percaya diri. Bisiknya pelan.
Di sisi lain Ivona tidak memperhatikan interaksi Ba Xi'an dengan Yun ji.
Saat ini Ivona sibuk mendengarkan keluh kesah tabib tua yang di samping.
"Selir hamba mohon layani yang Mulia Putra Mahkota.
"Sedari tadi yang Mulia belum merasakan Teh Persik Ibu Suri.
"Selir Putra Mahkota sangat mengharapkan kedatangan selir.
Bisiknya sedikit takut.
Takut selir kelima itu marah.
Ivona mendengus.
" Bukankah ada selirnya yang lain.
"Suruh saja selir pertama atau selir kedua. Saranya.
Ivona merasa kesal walaupun statusnya selir.
Dia juga berhak mempunyai kebebasan.
Apalagi saat ini dirinya sedang hamil Tua..
Entah kenapa dirinya merasa di permainkan Ba Xi'an.
"Bukanya di sayang sayang karena sedang hamil ini malah di suruh suruh.
Gerutunya.
Bahkan beberapa hari ini lelaki itu seperti menusuk hidungnya dengan tali.
Seperti kuda yang mengikuti sang kusir.
Pikir Ivona yang sedang berkelana jauh.
Lalu Ivona memandang ke dua selir Putra Mahkota bergantian.
"Ck..Sementara kedua selirnya hanya menikmati kejayaannya.
Memikirkan itu ada rasa cemburu dan hatinya sedikit miris.
Sang kasim bergetar mendengar penolakan dan gerutu Ivona.
"Seharusnya selir bangga karena menjadi selir kesayangan Putra Mahkota. Batinya.
Sang Kasim tidak habis pikir dengan pemikiran selir kelima itu.
Sang Kasim menunduk hormat lalu melangkah pergi. Meninggalkan Ivona yang menunjukkan ekspresi datar.
Ba Xi'an. Yang menerima laporan Kasim Tua itu. Memicingkan matanya.
Sedari tadi dia sudah menunggu istrinya itu melayaninya.
"Berani sekali kamu menolakku. Batinya menyeringai matanya menatap tajam Ivona.
Sifat asli Ba Xi'an telah kembali.
Pulang dari perjamuan itu Dia akan menghajar istri kecilnya itu habis habisan.
Sontak tengkuk Ivona terasa membeku.
Ivona menatap Ba Xi'an yang berjarak beberapa meter darinya.
Ba Xi'an yang merasa di tatap memalingkan wajahnya.
Ivona terbelalak. Merasa Ba Xi'an seperti merajuk.
"Ckk..perduli amat. Ucapnya cuek.
Mulutnya memakanan habis hidangan yang di hadapannya.
Bahkan buah buahan itu tak luput dari pelampiasanya.
Saat Ivona sibuk mengisi perutnya.
Selir pertama melangkah anggun ke arah Putra Mahkota. Sontak semua mata tertuju kepada perempuan bermartabat itu.
'Yang Mulia izinkan Hamba melayani Yang Mulia.
Selir pertama menuangkan teh dengan hati - hati senyum merekah terpampang jelas di wajahnya.
Ba Xi'an menerima pasrah perlakuan selir pertamanya itu.
Netranya melirik permata hatinya itu.
Membuat Ba Xi'an jengkel. Ternyata istrinya itu tidak memperdulikanya.
"Bukankah dia mencintaiku?
" Kenapa raut wajahnya tidak menunjukkan kecemburuan. Batinya.
Ivona menggertakkan giginya melihat tingkah laku selir pertama.
"Dasar manusia ular. Umpatnya kesal.
Sekarang Dia menyesal telah menolak Putra Mahkota.