NovelToon NovelToon
Be Mine

Be Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Perjodohan / Bad girl / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mellmei

Kebahagiaan dan kehidupan damai yang diharapkan raisa, cewek keras kepala, dan galak, tiba tiba sirna, ketika ia dipertemukan dengan seseorang yang menurutnya menyebalkan, dan selalu membuat emosinya naik setiap saat.



Banyaknya lika liku kehidupan yang menumbuhkan benih cinta, terpaksa membuat raisa membuka kembali lembaran dimasa lalunya, dan, mencari siapa sebenarnya seseorang yang menjadi pahlawan kecilnya.


akankah raisa menemukan siapa pahlawan kecilnya?

atau ia harus melupakan dan mencari hati yang lain untuk berubah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellmei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meski dirinya mengeluarkan kata yang diharapkan, cowok itu tidak akan kembali.

34

Cewek berambut panjang dengan kacamata hitam dan masker yang menutupi wajahnya agar tidak ada orang yang tau tentangnya, ia berjalan santai menuju salah satu pramugari yang ada di sana, dirinya sangat senang ketika menginjakkan kaki kembali ke tanah kelahirannya, setelah sekian lama ia berada di negara orang asing melanjutkan sebuah mimpi yang selalu menjadi dambaannya sejak kecil.

"Selamat malam nona" sapa pramugari itu ramah

Ia tersenyum menganggukkan kepala dan menyerahkan kartu namanya pada pramugari itu dengan senang hati, pramugari cantik itu terkejut saat menerima kartu nama yang diberikan oleh orang dihadapannya, karena yang sekarang berdiri didepannya ini adalah seorang pelukis terkenal.

Memang sudah dikabarkan, bahwa pelukis terkenal itu akan menjadi salah satu penumpang yang akan mendarat di Indonesia malam ini, tapi tetap saja pramugari itu tidak menyangka akan bertatap langsung dengan seorang arletta spencer, seorang pelukis muda yang sudah berhasil memecahkan rekor tertinggi di eropa.

"Anda.... "

"Stttt, jangan kasih tahu sama siapapun" potong cewek itu mengedipkan sebelah matanya, sangat anggun.

Pramugari itu menutup mulutnya rapat dan menganggukkan kepala mengerti.

Arletta tersenyum di balik maskernya, setelah itu ia keluar dari bandara, menaiki sebuah mobil yang sudah menunggunya dengan beberapa pengawal yang menjaga jalan, agar ia terlindungi dari orang-orang yang berebutan untuk menyapa dan menghampirinya.

Arletta tersenyum memandangi sebuah foto lama yang diambil di sekitar 2 tahun yang lalu, sudah cukup ia membiarkan lelakinya bermain-main dengan cewek lain di luar sana.

Sekarang ia sudah kembali, dan ja tidak akan membiarkan siapapun mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya, ia tidak akan membiarkan andikanya disentuh orang lain selain dirinya.

💫💫💫

"Gue rasa lo harus pulang ra" ovy menatap raisa dan mengelus punggung cewek itu pelan.

Raisa sudah menceritakan semuanya pada ovy, awal dari dirinya kabur dari mansion dan bertemu dengan 4 laki-laki menyebalkan yang pada akhirnya salah satu dari mereka adalah cinta pertama sekaligus sudah berstatus tunangan dengannya.

"iya, gue emang harus pulang, mereka semua pasti khawatir karena gue gak balik dari kemarin"

"Kemarin lo kok bisa sih acak-acakan kayak gitu ra?" ovy mengingat kembali kejadian di mana ia menemukan raisa yang tidak sadarkan diri disamping mobilnya.

Awalnya ovy akan mengunjungi raisa kemansionnya, namun pada saat di perjalanan, ia malah melihat raisa berada di depan toko bunga terkapar lemah di samping mobilnya, dan yang paling membuat ovy terkejut adalah penampilan raisa yang sudah acak-acakan seperti habis di siram air got oleh seseorang ~ ralat, raisa memang disiram 1 ember air got yang membuat semua badan raisa bau dan lengket.

"Gue nggak tahu ka, intinya beberapa mantan pacar andika gak terima hubungan gue sama dia, jadinya ya gini, gue dijadiin objek bulian sama mereka, tapi sebelum mereka pergi, salah satu dari mereka nyebut nama cewek kalau nggak salah ingat namanya. . . ..siapa ya kak" raisa kembali mengingat-ingat nama yang disebutkan oleh sesil kemarin.

"Siapa?" tanya ovy tidak sabaran

"Akelta....bukan, apeta....juga bukan, aqucui....eh merk air mineral" ovy menjitak pelan kepala raisa sehingga membuat cewek itu mengaduh dan memegangi keningnya yang dipukul oleh ovy.

"Ngomong kok ngawur"

"Hehehe maaf kak maaf"

"Jadi siapa?"

Raisa kembali berpikir, mencoba mengingat kembali nama cewek yang disebutkan oleh sesil, ovy masih menunggu raisa memikirkan nama cewek yang disebut tadi sambil mengotak-atik remote TV yang ia pegang, mencari salah satu berita yang menarik di sana.

Siapa yang tidak mengenal arletta spencer? pelukis terkenal di Indonesia, yang sudah berhasil memecahkan rekor di negara eropa.

Suara pembawa acara membayarkan lamunan raisa, cewek itu mengerjapkan mata, yaaa, ia baru ingat sekarang bahwa nama cewek yang disebutkan sesil itu.....

"Gue ingat" raisa berseru, ia menggebrak meja di depannya sehingga membuat ovy terkejut dan mengelus dada.

Cewek itu menatap raisa sinis, yang ditatap hanya memperlihatkan cengiran tanpa dosa.

"Maaf lagi kak ov"

"Siapa namanya?"

"Arletta kak, iya namanya arletta"

"Lo yakin?"

"Iya gue yakin"

Drttt drttt drttt

Suara dering ponsel mengalihkan perhatian kedua cewek itu, raisa mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja, ia menatap layar ponselnya dengan satu alis terangkat bingung, karena yang menghubunginya adalah nomor tidak dikenal.

"Siapa?" tanya ovy penasaran.

Raisa hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu, ia kemudian menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan itu dan menempelkannya ke daun telinga.

"Halo"

"sa, ini gue auren"

Suara auren terdengar seperti panik.

"Oh auren, tumben, kenapa ren?"

"andika ra, andika......"

"Kok lo nangis? andika kenapa ren?" jantung raisa berdetak kencang tak karuan, berharap tidak terjadi sesuatu pada andika.

"andika ra, dia...... hiks, ra... "

"Andika kenapa ren?"

"detak jantungnya berhenti..... hiks, kata dokter, dia gak bisa diselamatin, dia udah......"

DEG!!!

Dunia raisa terasa hancur, saat mendengar perkataan auren.

"ini gak mungkin kan?" raisa berseru pelan, lidahnya terasa kelu, tanpa terasa air matanya juga ikut mengalir, bahkan ponsel yang ia genggam sudah jatuh entah ke mana.

Ovy melihat kebingungan melihat raisa yang seperti ini, tanpa fikir panjang, ia mengambil ponsel yang terjatuh, setelah mengetahui apa yang telah terjadi, cewek itu langsung mendekati raisa, mendekap raisa ke dalam pelukannya.

Ovy ikut menangis merasakan apa yang dirasakan oleh raisa saat ini, raisa tidak membalas pelukan ovy, ia benar-benar merasa hancur sekarang, dunianya terasa benar-benar runtuh, hatinya hancur seperti ada ribuan pisau yang menghantam dadanya.

"Kak ovy bilang sama gue, andika gak mungkin pergi ninggalin gue kan kak, DIA GAK BAKAL NINGGALIN GUE KAN KAK, DIA GAK MUNGKIN MATI KAK" raisa berteriak histeris seperti orang kesetanan.

"raisa tenang dulu ya, kita pergi ke sana sekarang ya" ovy mengelus punggung raisa yang bergetar hebat, raisa mengangguk pelan di dalam dekapan ovy, jujur saja raisa benar-benar tidak siap untuk kehilangan andika, dirinya benar-benar tidak siap.

💫💫💫

Kamar VVIP yang ditempati andika begitu ramai oleh orang-orang yang ada di sana, tangis mereka pecah melihat tubuh kaku andika yang terbaring di atas brangkar rumah sakit.

Raisa membuka kamar ruang inap andika, matanya fokus menatap seseorang yang terbaring di atas brangkar, semua selang yang ada di tubuh andika sudah terlepas entah ke mana, lutut raisa benar-benar lemah untuk sekedar menopang berat tubuhnya.

Raisa tidak sanggup untuk mendekat pada andika, tubuhnya merosot jatuh di atas lantai dingin rumah sakit, ia membekap mulutnya agar isakannya tidak terdengar, tangis raisa benar-benar pecah sekarang, ia tidak bisa menahan isakan yang keluar dari mulutnya.

Apakah raisa benar-benar kehilangan andika-nya untuk selama-lamanya?

Auren mendekati raisa, cewek itu ikut menangis merasakan apa yang raisa rasakan.

Ia menarik raisa agar berdiri, sementara teman-teman yang lain keluar memberi ruang untuk raisa dan andika berdua, auren mendudukkan raisa di samping andika, mencoba kuat, ia kemudian keluar menyusul teman-temannya diluar untuk memberi ruang untuk raisa melihat andika untuk yang terakhir kalinya.

Raisa menggenggam sebelah tangan andika, dingin itu yang dirasakan raisa saat pertama kali menggenggam tangan andika, cewek itu sesegukan menahan isak tangis, ia mempererat genggaman tangannya.

Tangan andika-nya yang dulu hangat saat menggenggam tangannya, tangan andika yang selalu hangat saat mengacak rambutnya, tingkah laku andika yang menyebalkan saat mengganggunya, atau menciumnya tanpa pamit, raisa benar-benar merindukannya, merindukan andika-nya.

"Lo bener-bener ninggalin gue ka? kenapa lo ninggalin gue setelah gue ngebuka hati gue buat lo? lo udah janji bakal jagain gue, tapi kenapa lo pergi ka? kenapa? jangan tinggalin gue andika, lo harus bangun, lo gak boleh ninggalin gue sendiri" tangis raisa semakin menjadi, cewek itu menunduk, menyembunyikan wajahnya di balik lipatan tangan.

"Kalau lo bangun, gue janji bakal jadi tunangan lo, bener-bener jadi tunangan lo, tanpa harus nutupin dari orang-orang, asal lo jangan tinggalin gue"

Raisa tahu,meski dirinya mengeluarkan kata yang diharapkan, cowok itu tidak akan kembali kepada raisa, andika-nya telah meninggalkannya.

Tapi, bolehkah raisa berharap? bahwa akan ada keajaiban yang datang padanya, sehingga andika-nya bisa kembali?

BISAKAH?

💫💫💫

1
danisya inlvr
Wajib lanjutin ceritanya thor!
Amellia: iya, semoga kalian suka ya
total 1 replies
Leblanc🌶️
Gila seru!
Amellia: oh thank you yaa sudah mau baca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!