NovelToon NovelToon
Diagnosa Cinta Istriku

Diagnosa Cinta Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter / Identitas Tersembunyi / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Cchocomoy

Anindya Selira, panggil saja Anin. Mahasiswa fakultas kedokteran yang sedang menempuh gelar dokter Sp.Dv, lebih mudahnya spesialis kulit.

Dengan kemurahan hatinya dia menolong seorang pria yang mengalami luka karena dikejar oleh penjahat. Dengan terpaksa membawa pria itu pulang ke rumahnya. Pria itu adalah Raksa Wirajaya, pengusaha sukses yang memiliki pengaruh besar.

Perbuatan baiknya justru membuat Anin terlibat pernikahan paksa dengan Raksa, karena mereka berdua kepergok oleh warga komplek sekitar rumah Anin.

Bagaimana hubungan pernikahan mereka berdua?

Akankah mereka memiliki perasaan cinta satu sama lain?

Atau mereka mengakhiri pernikahannya?

Yuk baca kisah mereka. Ada 2 couple lain yang akan menambah keseruan cerita mereka!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cchocomoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jantung tidak aman

“Aku antar kamu ke ruangan ya?” tawar Raksa begitu mobil yang dikemudikannya berhenti di parkiran rumah sakit.

“Kamu tidak perlu melakukannya, kamu langsung ke kantor aja. Aku tau kamu lebih sibuk dari aku. Jadi, kamu bisa langsung pergi,” tolak Anin.

Raksa hanya senyum tidak jelas mendengar penolakan Anin.

“Kenapa kamu senyum-senyum? Ada yang salah?” tanyanya bingung.

“Tidak ada. Asal kamu tau, aku bisa meluangkan waktuku untukmu. Dan masalah perusahaan sudah ada yang mengurusnya, bagianku hanya mengawasinya, itu pun bisa aku lakukan di rumah atau saat menemanimu bekerja. Jadi… tidak perlu memikirkan aku, aku antar sekarang.” Raksa meraih tangan Anin, menarik pelan, melangkah masuk ke dalam rumah sakit.

Anin hanya pasrah mengikuti langkah Raksa yang menuntunnya. Lagi pula yang dikatakan oleh suaminya memang benar tidak ada yang perlu diperdebatkan.

Walaupun tidak yakin, Anin merasa Raksa bukanlah orang biasa. Salah satu buktinya adalah rumah sakit ini, yang sekarang sudah alih nama menjadi miliknya.

Semua itu Anin ketahui pagi ini, sebelum mereka berdua turun untuk sarapan. Hal itu merupakan salah satu yang membuat Anin sedikit kesal dengan perubahan Raksa yang begitu drastis.

“Dengar, aku mau kita makan siang bersama. Tidak masalah jika harus di kantin rumah sakit. Kamu sendiri yang bilang mau memastikan makananku. Dan hari ini kamu tidak membawakanku makan siang.”

Anin menepuk keningnya. Bagaimana bisa ia melupakan hal sepenting ini. Tapi, jika Raksa harus datang ke rumah sakit lagi, itu bisa mempengaruhi kesehatannya karena harus bolak-balik menemuinya. Belum lagi nanti Raksa yang akan menjemputnya.

“Tidak perlu. Aku tidak ingin kamu kecapean. Kalau begitu kita ke kantin sekarang, biarkan aku yang membelikan makanan buatmu. Jadi, kamu bisa memakannya nanti. Kamu nanti sudah menjemput aku, dan kamu mau datang kesini lagi hanya untuk makan siang? Aku tidak akan membiarkanmu harus bolak-balik dari rumah sakit ke kantor kamu,” ucapnya panjang lebar.

Raksa mencubit gemas pipi Anin. “Aku tidak akan melakukan itu, sayang. Karena aku akan tetap di rumah sakit. Apa kamu lupa jika rumah sakit ini yang mengelola adalah suamimu? Aku ada pekerjaan disini. Aku masih sebagai pimpinan di rumah sakit ini. Aku ada rapat dengan direktur dan manager rumah sakit ini untuk membahas fasilitas yang kurang. Baik itu tenaga dokter dan medis, obat, dan alat kesehatan yang memang perlu disediakan.”

Anin mengangguk. Rumah sakit ini memang masih membutuhkan semua itu. Dari segi manapun, Anin bisa melihat masih banyak kekurangannya, meskipun sudah sesuai aturan yang telah ditetapkan.

Jika fasilitasnya sudah terjamin, rumah sakit ini akan lebih besar dari ini. Tentunya akan membutuhkan banyak tenaga medis lagi.

Dengan tata kelola yang saat ini, tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk rumah sakit ini mencapai puncaknya, tentunya bisa membantu orang lain, tanpa semua orang harus pergi keluar negeri untuk mencari rumah sakit dengan kualitas yang baik.

“Baiklah. Aku akan selalu mendukung kamu untuk hal baik ini. Jika kamu membutuhkan bantuanku, aku siap untuk membantu kapanpun itu. Kalau begitu kamu pergilah keruangan. Aku akan menunggumu untuk makan siang.” Raksa tersenyum mendengarnya. Mengusap pipi Anin, lalu melangkah pergi. Tidak lupa ia melambaikan tanganya, dan juga memberikan kedipan manja untuk Anin.

Anin langsung masuk ke ruangannya. Ia menyentuh dadanya yang berdegup sangat kencang.

“Astaga! Ini nggak aman buat jantung! Semakin kesini, kenapa Raksa seperti orang lain? Tidak ada Raksa yang seperti patung berjalan. Yang ada hanya Raksa yang manja dan tentunya mesum.”

Anin berjalan menuju lemarinya, mengambil beberapa laporan yang harus ia pelajari sebelum bertemu dengan pasiennya.

...* * *...

“Sayang, kapan kamu ada waktu? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu. Apakah bisa? Jika memungkinkan dalam waktu dekat ini. Mungkin minggu ini, apakah bisa?” tanya Ardhan.

“Aku liat jadwal aku dulu ya? Jika tidak salah besok aku lumayan free, tapi aku pastikan lebih dulu. Takutnya aku ada acara dadakan.”

“Baiklah, kabari aku kapan kamu punya waktu kosong.” Meira mengangguk dan tersenyum tipis.

Lalu, tidak lama kemudian Meira melamun. Antara siap atau tidak, ia memang harus bicara dengan Ardhan.

Sakit memang. Tapi Meira tidak punya pilihan lain. Kali ini, cintanya akan kalah untuk keselamatan untuk orang yang dicintainya.

Meira tau benar, orang yang selalu mengawasinya sangatlah berbahaya. Mungkin ia bisa saja meminta bantuan Anin untuk bicara pada Raksa, hanya saja ua tidak mungkin melakukannya.

Saat ini, Meira sudah tau siapa Raksa. Setelah pembicaraan semalam, ia tau semua kebenarannya. Apalagi saat ini ia bekerja di perusahaannya.

Menyeret Anin dan Raksa sama saja membongkar apa yang selama ini sudah ia tutupi dengan rapi. Meira tidak mungkin melakukan semua itu, apalagi sampai membahayakan nyawa orang lain hanya demi dirinya bisa bersama dengan Ardhan.

Bukan hanya Ardhan yang bisa dalam bahaya, melainkan orang-orang terdekatnya. Apalagi Larisa yang selama ini selalu mendukung dirinya.

Aku minta maaf, aku tidak punya pilihan. Lebih baik aku melepaskanmu daripada harus membahayakan dirimu dan orang-orang terdekat kita. Dia tau mengenai tuan Raksa, kalau dia terlibat, tentu saja Anin akan menjadi pancingannya. Aku tidak mau hal itu sampai terjadi, batin Meira.

Ardhan mengangkat alis, melihat Meira yang kini sedang melamun. Dalam hati-hatinya ia bertanya-tanya, apa yang saat ini dipikirkan oleh kekasihnya.

“Kamu ada masalah?” tanya Ardhan yang membuyarkan lamunan Meira.

“Hah?! Nggak kok. Cuma kepikiran aja buat pemotretan hari ini, apalagi sampe malem. Itupun kalau udah selesai, bisa aja hari ini menginap,” jawab Meira yang terlihat khawatir.

“Apa perlu aku temani? Atau nanti malam aku jemput? Aku tau kamu selalu mengutamakan karir, tapi kamu juga harus jaga kesehatan kamu. Jangan sampai lupa waktu hanya untuk mengejar yang belum tentu akan selamanya kita genggam,” nasehatnya, agar Meira tidak lupa waktu.

Meira tersenyum meskipun hatinya sangat sakit. “Aku tau. Terima kasih karena sudah mengkhawatirkan aku. Aku masih jaga kesehatan kok, aku juga masih sering istirahat kok.” Meira memegang tangan Ardhan.

“Tenang saja, kamu nggak perlu khawatir. Kamu fokus saja dengan perusahaan kamu. Sudah cukup beberapa hari yang lalu kamu terus menemaniku. Aku ingin kamu lebih fokus dengan diri kamu sendiri. Kamu pewaris perusahaan keluarga kamu, sayang. Jadi, aku mohon sama kamu jangan terlalu memperdulikan aku, cukup awasi aku dari jauh aja, itu sudah lebih dari cukup buat aku,” sambungnya.

“Baiklah, aku mengerti. Jika kamu butuh sesuatu langsung beritahu aku.”

“Tentu saja, kamu pacar aku. Sudah seharusnya kamu orang pertama yang aku beritahu,” ucap Meira dengan senyuman manisnya.

1
ani sumarni
bagus
ani sumarni
sy mampir thor br tambah semangat 1 vote dan 3 cangkir kopi buat mu 💪😍
partini
aneh aneh
partini
tunggu Ampe lumutan kah 😂😂😂
partini
Mai kamu gila sinting
partini
dihhh laki laki ko ngiri nanyakn perempuan dihhhh anehhh
partini
wkwkkwk lima tahun di tahan ya meledak,,aihhh ga boleh lama" yah dosa loh nolak 😂😂
partini
lah malah di suruh menjauh kemarin minta cerai gara" ga di sentuh
partini
hayo 5 tahun loh dr cuekin
partini
dah di persilahkan Kokop mengkokop 😂
partini
👍👍👍👍👍 lanjut thor
partini
bagaimana Rekasi mereka berdua biak bertemu dokter dan pasien pasti seru
partini
penyakit kulit Ampe segitunya penyakit kulit apa Thor
suamiku jg ada tapi ga nular tapi juga ga sembun sampe sekarang aneh segala obat udah hasil ya sama ,
partini
ruwet sekali
partini
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!