Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan guru dan murid
Note : Mohon maaf buat pembaca walaupun saya sendiri ragu ada yang membaca novel saya, karena udah ga update selama 2 hari soalnya saya perhatikan statistik novel ini kurang memuaskan bagi saya dan kalah telak sama novel yang seumurannya. Sempat ingin menyerah namun cerita baru masuk keadaan yang krusial, jadi saya berusaha untuk melanjutkan namun dengan perubahan dimana ditundanya bab khusus cerita Yuan, sehingga ceritanya akan menyatu dalam satu novel aja walaupun nanti agak membingungkan nantinya. Walaupun sepi, saya harap orang-orang yang membaca novel saya memang sudah terpilih untuk mengetahui awal dan akhir cerita novel ini.
Kemudian cerita ini akan kembali ke tangan calon suami saya, mungkin ceritanya akan memiliki kesan berbeda dengan yang saya ciptakan sebelumnya. Sekian 🐼
Dengan waktu luang yang Yuan berikan kepada semua muridnya selama 2 hari, mereka akan berlatih secara mandiri dan memikirkan persiapan untuk keberangkatan menuju hutan bintang nantinya.
Karena latihan tanding sebelumnya selesai ketika sudah sore hari, Han Yu mengajak ku dan Dong Chie untuk bermain air di sungai setelah terakhir kali sebelumnya, karena memang tidak ada kerjaan yang harus dilakukan tentunya aku menerima ajakan itu.
Kami bertiga kemudian terlebih dahulu menyempatkan diri untuk kembali ke asrama guna mengganti pakaian renang, setelah selesai barulah kami pergi menuju sungai dimana selama perjalan menuju sungai terlihat ada banyak orang yang menuju ke sana.
"Sepertinya sungai menjadi salah satu tempat favorit banyak orang, ya ? Bahkan beberapa guru juga terlihat mandi disana."Ujar Han Yu.
Aku mengangguk."Benar, sejak hari pertama sepertinya sungai tidak pernah sepi pengunjung, apalagi ketika mulai sore hari."
Dong Chie melihat ke kanan, disana terlihat beberapa murid yang tampak akan melompat dari sebuah patung naga. Nampaknya patung naga itu sengaja diukir lurus guna menjadi tempat melompat, dengan sungai yang berada 60 meter di bawah.
"Aku bosan jika harus berjalan kaki, apalagi jarak sungainya lumayan jauh dan harus menuruni tebing, Bagaimana jika kita lompat saja ?"Ujar Dong Chie mengeluh seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu.
"Maaf Chie'Chie, sebagai perempuan kita harus menjaga kehormatan kita."Ujarku dengan bijak untuk menasehati Dong Chie, kemudian tersenyum."Apakah kalian pikir aku sungguh-sungguh mengatakannya, tentu kita harus mencobanya, benar'kan ?"
Han Yu tersenyum sembari mengangguk pelan dan berkata."Benar, kita harus mencoba melompat sesekali. Padahal kupikir nona Ling benar-benar menolak ajakan Chie'Chie tadi, mengingat nona yang selalu menjaga sikap seperti putri bangsawan."
Menanggapi Han Yu yang menggoda ku, aku hanya tersenyum malu."Itu karena aku merasa agak tertekan akhir-akhir ini dan merasa bosan, mungkin sedikit berulah tidak ada salahnya."
Ketika kami sudah sepakat untuk melompat bersama-sama tetapi saat sudah bersiap untuk melompat, aku menelan ludah dan merasa sudah membuat keputusan yang salah ketika mengetahui jarak lompatannya yang terlalu tinggi dari dugaan ku.
"Walaupun sudah berlatih keras dan fisik sudah lebih kuat, namun jika melompat setinggi ini tetap akan terasa menyakitkan'bukan ?"Ujarku.
Han Yu tertawa kecil."Tentu saja akan terasa sakit karena itulah sebelum melompat kita harus melapisi seluruh tubuh dengan energi Qi untuk menghalau benturan ketika menabrak air di bawah sana."
Aku mengangguk paham."Baiklah aku akan mencobanya."Seluruh tubuhku kemudian di selimuti energi Qi berwarna emas samar.
Kemudian setelah semua siap dengan tubuh di selimuti energi Qi, kami bertiga melompat bebas menuju ke bawah dengan begitu cepat. Rasanya begitu mendebarkan ketika hembusan angin terasa begitu kencang dengan keadaan di bawah yang mulai terlihat semakin dekat.
*Duarrrr....
Terdengar suara hempasan air yang begitu kencang ketika kami bertiga menabrak permukaan air dengan kecepatan tinggi, dengan diiringi deburan ombak yang muncul karenanya.
Han Yu yang muncul ke permukaan kemudian tertawa lepas dan berkata."Tadi sangat mendebarkan !"
Aku yang ikut muncul ke permukaan juga merasa begitu bersemangat, rasanya sungguh sangat menyenangkan."Pantas saja anak laki-laki rela jauh-jauh naik kembali ke atas untuk melompat, ternyata memang sangat menyenangkan."
Dong Chie terlihat sangat menikmati suasana dan berenang dengan santai ke sana kemari sementara aku bersama Han Yu asik melempar air ke wajah masing-masing sambil tertawa seperti kembali menjadi anak kecil.
Ketika aku dan teman-temanku bersenang-senang, terdengar beberapa murid memanggil nama Yuan sehingga menarik perhatian ku untuk melihat ke sekitar dan mencari keberadaannya. Ternyata pemuda tersebut sedang berjalan menuruni bukit dengan masih berpakaian lengkap seperti saat mengajar sebelumnya.
Akupun kemudian berenang pelan ke tepian sungai untuk menemuinya yang tampak berjongkok disana sembari tersenyum dengan khas.
"Kau tidak main air ?"Tanyaku.
"Tidak, aku baru saja kembali dari gedung pertemuan setelah menyelesaikan rapat para tetua sekte."
"Oh. Begitu."
Akupun tidak bereaksi banyak seperti tidak memperdulikannya, denganku yang berputar dan berenang pelan ke tengah.
Yuan tersenyum canggung."Aku belum selesai berbicara, kenapa kau berenang menjauh."
"Tuan Yuan, anda sangat sibuk, sebaiknya anda jangan buang-buang waktu disini."Ujarku dengan datar sembari berhenti dan menoleh ke arahnya.
Yuan hanya bisa tersenyum masam karena mengetahui suasana hati Hao Ling yang sedang buruk.
"Kemarilah, aku ingin bicara denganmu."
"..."Kedua alis Hao Ling menegang dengan ekspresi seperti tidak senang telah di ganggu, walaupun begitu perempuan cantik itu tetap berenang menghampiri Yuan dengan sekujur tubuh berada di dalam air hingga hanya menampakkan mata dan hidungnya saja.
"Aku minta maaf karena membuat mu merasa kesep...."Yuan terdiam di pertengahan kalimat dengan wajah basah oleh air yang di semprotkan Hao Ling dengan mulutnya.
Untungnya keadaan di pinggiran sungai sedang sepi dan orang-orang tidak memperhatikan, dimana seorang guru kebanggaan sekte di perlakukan tidak hormat oleh murid yang status hubungannya masih samar-samar.
"Jangan banyak bicara tuan sibuk, kemudian jangan ganggu aku dan lekaslah pergi."Ujar Hao Ling ketus sembari mengacungkan jari tengahnya.
Yuan merasa kesal dan berkata."Apakah kamu sedang dalam fase bulanan ? Sikap mu buruk sekali hari ini, sangat buruk seperti wajahmu."
"Memangnya kenapa jika iya ? Apalagi setelah seseorang memukul perutku, rasanya sangat menjengkelkan melihat seorang pengemis seburuk dirimu."
"Padahal aku kemari untuk meminta maaf dan akan mengajak mu jalan-jalan namun apa yang aku dapatkan sekarang hanyalah hinaan."Ujar Yuan dengan masih merasa kesal, namun tetap berbicara selembut dan setenang mungkin walaupun raut wajahnya menunjukkan hal sebaliknya.
"Pergilah jalan-jalan dengan wanita lain, bukankah itu adalah keahlian mu ? Aku bisa saja mengajak Ling Zhu untuk menemani ku nanti."Ujarku dengan datar dan tidak perduli jika dia tersinggung.
Kata-kata Hao Ling benar-benar menyulut emosi terpendam Yuan, kemudian Yuan yang tampak kesal berdiri dan secepat mungkin melepaskan semua aksesori dan pakaiannya hingga hanya meninggalkan celana panjang berwarna putih.
Biasanya Hao Ling tidak merasakan apa-apa ketika melihat tubuh Yuan yang bertelanjang dada, namun kini dirinya lekat memperhatikan susunan otot perut pemuda tersebut yang sangat rapih dan elegan.
*Sejak kapan proporsi tubuhnya menjadi semenarik ini ? Apakah aku baru menyadarinya ??*Batin Hao Ling dengan wajah merah padam.
Yuan kemudian menyeka poninya ke belakang dan mengikatnya agar tidak merepotkan ketika basah.
"Padahal aku sudah bicara baik-baik namun kamu malah menyinggung anak itu, apakah kamu sengaja melakukannya ?"Ujar Yuan dengan senyuman kesal di wajah.
"Melakukan apa ?"Ujarku pura-pura tidak tau untuk semakin membuat Yuan marah.
"Baiklah, mungkin aku harus menangkap mu dulu untuk merubah mu menjadi anak rumahan seperti sebelumnya."Ujar Yuan kemudian mengalirkan sejumlah energi Qi ke sekujur tubuhnya."Berenanglah sejauh yang kamu bisa."
Hao Ling Kemudian mengacungkan kedua jari tengahnya, kemudian berenang menjauh dan menyelam untuk menghilangkan jejaknya.
Yuan tersenyum kemudian melompat memasuki air dan berenang dengan sangat cepat seperti hewan laut, kemudian menangkap Hao Ling yang berada di dasar lautan dan menyeretnya pergi.
Hao Ling mencoba melepaskan cengkraman tangan Yuan yang menahan salah satu kakinya, dengan cara menendang dan memukul namun hasilnya sia-sia saja.
"Si4l lepaskan aku ! Apa-apaan kau ini huh ?!"
"Setelah menghina seseorang, tentu akan mendapatkan hukuman. Aku akan meninggalkan mu jauh di sana, kemudian membiarkan mu berenang sendiri melawan arus sungai menuju sekte."Ujar Yuan sembari berenang dengan sangat cepat mengikuti arus sungai dengan satu tangan masih menyeret Hao Ling.
"Hukuman ?"Hao Ling tersenyum sinis, kemudian memunculkan ular naga putih berukuran sedang yang kemudian langsung menggigit pantatnya.
"Argh !!"Yuan merasakan sesuatu menggigit pantat indahnya yang berharga, iapun berhenti dan melepaskan Hao Ling sembari melepaskan ular putih yang menggigitnya.
"Astaga, apa-apa ini ? Kau memunculkan hewan jiwa mu kemudian memerintahkannya untuk mengigit ku ?"
Hao Ling kemudian melipat kedua tangan didepan dada."Bukankah kau punya dua mata untuk melihat ? Kenapa bertanya ??"
Yuan menghela nafas, kemudian dalam satu tarikan nafas dirinya sudah berada di belakang Hao Ling.
"Sebaiknya nona Ling tidak memancing terlalu jauh dari sekarang, aku takut akan melakukan hal buruk pada nona nantinya."Ujar Yuan dengan suara datar dan tidak main-main.
"Kau mengancam... !"Kedua mata Hao Ling melotot ketika merasakan benda keras menempel di belakang punggungnya, iapun kemudian langsung sadar bahwa dirinya sudah terlalu berlebihan.
"Ba-baiklah, aku menyerah. Aku minta maaf karena sudah membuatmu kesal."Ujar Hao Ling dengan wajah merona dan nafas terengah-engah.
Yuan mengusap wajahnya dan berusaha untuk menjadi tenang."Aku berniat untuk membuat mu bertanggung jawab karena membuatnya terbangun, tapi sekarang bukan waktu yang tepat."
"...."Hao Ling hanya tertunduk dengan wajah merona.
"Sebaiknya kita kembali sekarang."Ujar Yuan, kemudian menggendong Hao Ling dan membawa kembali ke sungai sekte karena mereka sudah terlalu jauh.