NovelToon NovelToon
Karena Aku Bukan Dia

Karena Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Juu_30

Aku selalu tersakiti.
Tetapi, aku tidak membencinya.
Tidak. Seditikpun tidak.
Bahkan aku selalu berdoa untuknya.

"BANGSAT!!!, Ngapain kamu disitu? atau biar semua orang tahu kalau kamu adalah orang paling tersakiti? "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juu_30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34 Jangan Ganggu Aku

Vasca berlari secepat mungkin, dia tidak menghiraukan tatapan aneh dari siswa lain yang melihatnya seperti musuh.

"Ca... tunggu Ca". Teriak Bara dari belakang, yang mengundang pertanyaan dari banyak orang.

"Ca, please tunggu aku". Kata Bara ketika sudah sampai dikelas.

"Ca... aku akan jelaskan semuanya. Dengarkan aku". Pinta Bara pelan.

"Bara, jangan ganggu aku dulu ". Kata Vasca datar.

"Maaf Ca". Kata Bara.

"Aku bingung sama kamu Bara". Bentak Vasca penuh emosi.

"Ca... tahan Ca, ini masih di sekolah, gk enak berantem disekolah apalagi dilihat banyak orang". Kata Bara pelan sambil memegang tangan Vasca.

"Kenapa... kamu takut semua orang tahu tentang kita? ". Kata Vasca penuh emosi dan menghempaskan tangan Bara.

"Tenang Ca". Kata Bara pelan.

"Jangan ganggu aku Bara, tolong". Kata Vasca lelah, sambil duduk di kursinya.

Bara menghembuskan napasnya pelan dan menganggukkan kepalanya.

"Iya Ca... aku gk ganggu kamu sekarang, tapi aku mohon pulang sekolah nanti, pulang bareng aku". Kata Bara dan pergi ke tempat duduknya.

Bell pulang sekolah berbunyi, semua siswa langsung berhamburan keluar kelas. Termasuk Vasca.

"Pulang yuk". Ajak Bara sambil memegang tangan Vasca.

"Bara sayang, ayok pulang. Tadi kata papa kamu, aku harus merawat kamu, kamu kan lagi sakit". Kata Vaiser manja, ia tidak peduli dengan Vasca yang pelan-pelan mulai melepaskan tangannya dari genggaman Bara.

"Cukup ganggu aku, gue jijik tau gk". Bentak Bara kepada Vaiser.

"Kamu lupa ya Bara, kita ini hampir tunangan, kamu harus jaga sikap kamu ke cewek lain". Kata Vaiser sinis.

"Jangan mimpi lo, aku gk peduli apa perjanjian itu". Kata Bara datar dan kembali mengajak Vasca pulang.

"Ayo Ca.. kita pulang". Ajak Bara.

"Gk Bara, kamu pulang sama Kak Vaiser aja". Tolak Vasca pelan sambil berusaha menahan air matanya agar tidak keluar.

"Ca, jangan kayak gini, aku janji akan cari jalan keluarnya ". Kata Bara frustrasi.

"Percuma Bara, kamu hanya buat aku tambah sakit". Kata Vasca sambil terisak. Ia menyerah dengan keadaannya yang berusaha untuk jangan menangis.

"Ca.... bukan hanya kamu yang tersiksa, aku juga". Kata Bara pelan dan putus asa.

Vasca tidak peduli dengan apa yang Bara katakan, ia terus melangkah keluar gerbang sekolah karena sebentar lagi hujan akan turun.

Bara memandang kepergian Vasca dengan tatapan putus asa. Ia sekarang sudah seperti pengecut yang tidak bisa melakukan apa yang mau ia lakukan.

Ting

Suara notifikasi dari ponsel Bara berbunyi. Bara cepat-cepat mengambilnya, ia pikir Vasca yang mengirim pesan tapi ternyata...

"Hari ini, kamu pulang bareng Vaiser ke Rumah, Vaiser akan bantu mengobati luka kamu, jangan kasar sama dia Bara, papa tidak mau mendengar laporan itu ".

**Papa**

Bara menatap ponselnya lama, dan tersenyum dengan getir. Ia menertawakan kebodohan dirinya.

"Ayo sayang kita pulang". Kata Vaiser sambil mengapit lengan Bara.

"Gue pikir lo bukan anak kecil, lo bisa pulang sendiri, gue ada urusan ". Kata Bara tajam dan melepaskan tangan Vaiser.

"Oke.... jangan salahkan aku kalau ada sesuatu yang akan menimpa Vasca". Teriak Vaiser marah.

"Bangsat, jangan berani bawa nama Vasca disini. Dibandingkan dengan lo, Vasca lebih bersih dan gk licik kaya lo". Bentak Bara tepat didepan wajah Vaiser.

"Gue peringatkan lo, jangan sekali-kali lo sentuh Vasca, berani lo sentuh dia, gue akan pastikan lo akan habis sama gue, sebenarnya bukan tipe gue untuk menyakiti perempuan, tapi kayanya lo cewek yang beda, jadi gue bisa saja melakukan apa saja untuk membalas dendam sama lo, lo juga harus ingat kalau ayah lo sama ayah gue sama-sama mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang besar". Kata Bara panjang lebar dengan suara yang datar dan dingin. Ia seperti ingin melindungi Vasca dari semua ancaman dari luar.

Vaiser yang mendengar itupun hanya bisa diam dengan mata yang memerah menahan tangis. Ia berusaha untuk tetap tenang dan diam.

"Gue harap lo gk nyesal nantinya". Kata Vaiser lalu pergi dari situ.

Bara memandang kepergian Vaiser dengan sorotan mata yang tajam setajam elang, dan dingin sedingin es.

Bara melangkahkan kakinya menuju ke mobilnya. Niatnya tadi ingin pergi menemui Vasca di kontrakan tapi, ia berpikir lagi kalau itu bukan ide yang bagus, karena hanya akan membuat Vasca tambah sakit dan terluka. Biarkan Vasca sendiri dulu seperti permintaannya tadi.

Bara melangkahkan kakinya menuju ke rumah besar bak istana milik keluarganya.

"Sayang, kamu sudah pulang?". Tanya Lani ketika melihat putranya. Bara hanya menganggukkan kepalanya.

"Mana Vaiser?". Tanya Xander.

"Dia bukan anak papa sama mama". Kata Bara datar.

Bara pergi ke kamarnya dengan sangat lelah, ia masuk kedalam kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya. Setelah itu, Bara berbaring ditempat tidur dan memandang langit-langit kamarnya. Ia kembali mengingat kejadian tadi di UKS yang membuat Vasca salah paham dan malah pergi menjauh darinya.

Flashback On

Bara membaringkan badannya yang lelah ke atas brankar di ruangan UKS. Ia akan beristirahat sejenak seperti yang dipesan oleh Vasca.

Ketika hendak menutup matanya, Bara mendengar suara Vaiser yang datang.

"Sayang, kamu kenapa? ". Tanya Vaiser prihatin.

"Bukan urusan kamu, mending keluar aja". Kata Bara dingin.

"Bara, jadwal pertandingan udah aku kirim di grup tadi, tolong di cek ya". Kata Ronald dari pintu masuk.

"Nanti aku cek, ponsel aku dibawa sama cewek aku". Kata Bara yang membuat Vaiser marah. Ia mulai melancarkan aksinya untuk membuat hati Vasca panas. Ia yakin, cepat atau lambat Vasca akan datang menemui Bara karena isi pesan tersebut.

"Aduh aku pusing banget sumpah ". Kata Vaiser berpura-pura kesakitan.

Bara yang melihat itupun tidak tega karena melihat wajah Vaiser yang sudah memerah. Bara menyandarkan kepala Vaiser ke atas bahunya, dan membiarkan Vaiser memeluknya. Ia sedikitpun tidak tahu akan apa yang direncanakan oleh Vaiser.

"Udah baikan?". Tanya Bara pelan.

"Tolong gini aja bentar, aku gk tau tiba-tiba kepala aku mendadak pusing". Kata Vaiser alibi.

Bertepatan dengan itu, pintu UKS terbuka dan menampilkan wajah Vasca yang menatap kejadian itu dengan tatapan kecewa.

Bara yang menyadari itu, langsung melepaskan tangan Vaiser dari pelukannya. Ia yakin kalau Vasca pasti salah paham dengan itu semua.

Ia berusaha untuk mengejar Vasca dan menjelaskan semua kebenaran itu tapi, Vasca tidak memberinya kesempatan.

Flashback Of

Bara menghembuskan napasnya, bingung harus berbuat apa. Bara bangkit dan duduk disamping tempat tidurnya.

Tok... Tok... Tok

"Boy, papa bisa masuk? ". Tanya Xander dari luar kamar.

Bara tidak menjawabnya, ia hanya menatap kosong dinding didepannya.

"Boy, maafin papa". Kata Xander pelan sambil memeluk putranya.

"Pa... papa terus meminta maaf, tapi papa juga terus buat aku terluka ". Kata Bara pelan.

"Papa hanya mau yang terbaik buat kamu". Kata Xander pelan dan membelai rambut putranya.

"Papa.... aku hanya butuh dukungan papa, gk lebih". Kata Bara lelah.

"Papa akan berusaha bantu kamu, tapi papa gk janji ini akan berhasil". Kata Xander pelan membuat Bara membulatkan matanya tidak percaya.

"Benaran Pa?". Tanya Bara.

"Iya boy, sekarang biarkan papa obati luka kamu dulu, boleh gk?". Tanya Xander.

Bara hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanda ia setuju.

"Boleh Pa". Kata Bara.

1
Eva Karmita
Bara kamu harus perjuangkan cinta mu jgn mau dijodohkan dengan vacer
Junn30
Makasih untuk komentar nya kak... jangan lupa Follow ya, Makasih
🙏
Eva Karmita
ngak papa bara diterima jad teman dulu nanti pelan" baru kamu katakan perasaan mu ibaratnya menyelam sambil minum ari
Eva Karmita
semangat ca jgn sedih semoga ada laki" yg benar" mencintaimu pokoknya apapun yang terjadi jgn mau balikan sama langit ... semoga bara mau berteman dgn mu ca, seperti bara ada rasa sama kamu Ca
Eva Karmita
Langit kata nya cinta mati tanpa apa buktinya kamu sama saja seperti yang lain nya , Vasca jgn terlalu berharap dan bergantung dgn manusia karena sejatinya manusia itu penuh tipu daya .. berharap lah dgn Allah karena Allah tidak pernah mengkhianati hambanya
Eva Karmita
😭😭😭😭💔 harus kh seperti itu teganya anak sendiri disiksa sedemikian rupa 💔😭 , ingat suatu hari nanti Kamu akan menyesal sudah membuang darah daging mu sendiri, vasca kamu harus kuat terima saja dgn ikhlas jika keberadaan mu tak di inginkan lagi ya sudah lebih baik kamu pergi jgn buat kamu tambah menderita ca 🤗🥰😭
Eva Karmita
ya Allah nyesek 😭😭💔💔 tega"nya anak sendiri dibuang dasar manusia
Yue Sid
Aku berharap kisah ini tidak berakhir terlalu cepat, cepat update ya!
Junn30: Makasih ya..... oke, aku janji akan segera update
total 1 replies
Phedra
Membuatku terhanyut.
Junn30: Gimana lanjut? 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!