Rona baru saja sampai di mejanya, gadis itu terkejut saat mendengar suara seseorang yang tidak di duga-duganya menyatakan suka kepada nya.
Restu sosok laki-laki yang menjadi incaran para gadis berdiri sambil tersenyum lebar melihat nya
Akankah dia menerimanya ataukah tidak.
Apakah status sosial tidak membuat bimbang
Simak kisah nya di sini ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Malam pun semakin larut,Rona kini sedang duduk di kursi yang berada di meja belajar nya. Buku-buku masih tertumpuk rapih karena belum di bacanya.
Setelah sampai di rumah dan membuka amplop coklat yang di berikan oleh Pak Ari gadis itupun langsung membuka buku pelajaran nya.
Besok adalah hari penentuan di mana diri nya bisa mendapatkan beasiswa untuk masuk ke Universitas di luar Negeri sesuai impian nya.Sesaat gadis itupun termenung saat mengingat tempat tujuan dari beasiswa yang dirinya ikuti.
"Amerika".
Membayangkan negara itu gadis iyu mengingat tentang seseorang
" Restu".
Sejenak dia menyunggingkan senyuman nya
"Bolehkah aku berharap bisa bertemu dengan nya?tanyanya pada diri nya sendiri tapi sedetik kemudian dia pun langsung menggeleng kan kepala nya tanda tidak.
" Tidak, tidak Amelia.Jangan pernah memikirkan nya. Ingat dirimu bukan siapa-siapa baginya jadi cukup hilangkan semua perasaan mu padanya".ucapnya dalam hati lalu melipat kertas itu dan memasukkan nya kedalam amplopnya.
Lalu dia pun melihat kearah foto keluarga nya.
"Ini adalah kejutan untuk Bapak sama Ibu jadi aku akan bilang jika aku sudah benar-benar lolos test".gumamnya dalam hati lalu kembali lagi belajar.
Hampir jam 1 dini hari barulah gadis itupun langsung menyudahi belajar nya.
Setelah nya dia pun langsung istirahat untuk mempersiapkan diri untuk ujian besok.
Alarm pun berbunyi tepat jam 4 pagi.Rona pun langsung beranjak dari atas tempat tidur nya.Setelah merapihkan tempat tidur nya barulah gadis itu pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Dengan gerakan cepat gadis itupun langsung mengambil cucian kotor nya untuk di cuci sebelum berangkat untuk ke gedung tempat di mana test di adakan.
Di saat gadis itu sedang sibuk dengan cucian nya Ibunya pun mendekati nya
"Loh kak kakak sudah nyuci, ini masih jam lima loh".
Amelia pun melihat kearah Ibu nya sambil tersenyum
"Ngga apa-apa Bu,sengaja biar cepat selesai".
"Seharusnya tidak usah biar nanti Ibu saja yang mencuci nya".
" Ini sudah mau selesai Bu".
Ibunya pun melihat nya lalu tersenyum.
"Ya sudah Ibu tinggal mau siap-siap untuk buka warung".ucapnya dan gadis itu pun hanya mengangguk sambil melanjutkan pekerjaan nya yang sedikit lagi kana selesai.
Jam menunjukkan pukul 6 lewat.Kini Amelia sudah rapih dengan seragam nya,dengan langkah santai gadis itupun langsung menuju meja makan untuk sarapan.Semenjak Restu tidak ada gadis itupun tidak lagi membawa bekal, entah mengapa alasannya tapi yang pasti gadis itu ingin melupakan sesuatu yang memang sedari awal haris di lupakan nya.
"Bu".panggilnya setelah sampai di warung nasi milik Ibu nya.
Wanita itupun langsung menoleh dan melihat kearah Putri nya yang kini sudah berdiri tepat di pintu masuk warung nya.
"Kakak sudah mau berangkat? tanya nya sambil menghampiri putri nya.
" Iya Bu".
"Tapi ini masih jam 6,apa tidak terlalu pagi?
" Tidak Bu".
"Biar Bapak antar".kata laki-laki yang sedari tadi berdiri tidak jauh dari keduanya.
" Eng, engga usah Pak, kakak sudah pesan gojek. Sepertinya sudah menunggu di depan ".ucapnya menolak nya karena diri benar-benar tidak ingin Bapak nya tau kalau hari ini diri nya tidak masuk sekolah tapi pergi untuk mengikuti ujian masuk universitas.
Laki-laki itupun akhirnya tidak jadi mengantarkan karena putri nya menolak nya.
" Ya sudah tidak apa-apa. Hati-hati di jalan ya ".ucapnya akhirnya dan di angguki oleh putrinya.
" Kakak berangkat dulu."katanya sambil menyalami tangan kedua orang tuanya bergantian.
"Assalamualaikum".
" Walaikumsalam ".jawab keduanya sambil melihat putri mereka keluar dari dalam warung menuju luar rumah.
Amelia pun menaiki motor ojek yang sudah menunggu nya untuk menuju gedung tempat test nya di adakan.Setelah beberapa menit kemudian motor itupun sampai di tempat tujuan nya.
Setelah membayar nya gadis itupun langsung melangkah memasuki gedung. Dia melihat begitu banyak orang-orang yang sudah hadir untuk mengikuti ujian. Dengan teliti dia pun mencari nomor kursinya.Hingga beberapa saat kemudian dia mencari akhirnya dia pun menemukannya.
Dan disinilah kini dirinya berada. Di tengah-tengah banyak nya para peserta ujian gadis itu berjuang untuk mendapatkan nilai yang baik dan bagus agar bisa merubah hidupnya.
"Demi cita-cita ku ini aku harus berjuang agar bisa lulus ujian ini".ucapnya sambil menyemangati dirinya sendiri.
Sementara di tempat lain
" Elo lihat Rona nggak? tanya Prisa yang kini duduk tepat di depan sahabatnya.
"Nggak.Memangnya nggak ada di kelasnya? tanyanya balik.
" Gue udah ke kelas nya tapi tuh anak nggak ada".
"Mungkin telat kali".
" Masa sih?
"Ya bisa aja kan,kesiangan".ucapnya dan membuat gadis itupun akhirnya pun mengangguk.
" Bisa jadi sih ".
" Lagi elo tumben banget sih pagi-pagi nyariin Rona. Apa elo belum ngerjain pr ya? tanya Dinda dan membuat Prisa pun nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"He... he... he.. ketahuan ya? tanya nya
balik membuat Dinda pun langsung menggeleng kan kepala nya.
" Dasar elo dari dulu nggak berubah masih sama ".
" Sama-sama tukang nyontek ".sela Prisa membuat Dinda hanya memanyunkan bibir nya.
" Udah kerjain sendiri aja".
"Sini buku nya".ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya untuk meminta buku.
" Buku apaan?
"Ya buku elo Dinda".katanya dengan wajah sedikit memelas agar sahabatnya itu mau meminjamkan buku PR nya.
" Nih. kalau banyak salah jangan marah".
"Nggak apa-apa yang penting gue ngerjain PR".ucapnya lalu langsung menuju mejanya dan mengerjakannya.
" Gue tinggal ke kantin dulu ya".ucap Dinda bangun dari kursinya.
Prisa pun menoleh kearah sahabatnya yang kini sudah berdiri.
"Mau ngapain ke kantin? tanyanya
"Mau mandi".jawabnya membuat gadis itupun langsung tertawa
" Udah tau mau isi perut pake nanya lagi".gerutunya kesal lalu berjalan kearah luar kelas tapi langsung berhenti dan berbalik.
"Elo mau nitip nggak?
" Nggak usah gue udah sarapan ".
" Ya udah gue pergi ".
" Iya".
Hening suasana pun berubah menjadi hening saat sahabatnya itu pergi.
"Elo kemana sih Rona, jadi berasa kehilangan gue".lirihnya dalam hati.
Lalu dia pun teringat seorang laki-laki yang kemarin memberikan sebuah amplop ke sahabatnya.
" Arthur ".
" Sepertinya gue selesai mengerjakan PR gue harus temuin tuh cowok."ucapnya lalu kembali mengerjakan PR nya.
Setelah beberapa saat kemudian gadis itupun telah selesai mengerjakan nya lalu kembali memasukkan alat tulis nya ke dalam tasnya.Lalu dia pun langsung berjalan menuju keluar kelas.
Dengan langkah sedikit tergesa-gesa dia pun mencari laki-laki yang bernama Arthur di kelas nya.Dan tak lama dia pun melihat nya dan mendekati laki-laki itu yang sedang duduk di kursi nya.
"Boleh gue bicara? tanya seseorang membuat laki-laki itupun langsung menoleh.
" Elo".
Bersambung