kisah ini menceritakan tentang seorang tuan muda dari klan besar yg di sebut sampa karena tidak bisa berkultivasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melanjutkan Perjalanan
Setelah selesai meminum pil penyembuhan yang diberikan oleh Xiao Yi padanya.
luka di sekujur tubuhnya perlahan menghilang dan staminanya mulai kembali pulih.
"terimakasih atas pil berharga yang telah kau berikan padaku." ucap Yin Zu melihat gadis remaja yang duduk di depannya.
"jangan berterimakasih padaku tapi berterimakasihlah pada kakak Liyan."
"apakah yang kau maksud adalah orang yang berjubah hitam dan menggunakan topeng putih tadi."
"tidak bukan dia, dia hanya menjalankan perintah dari kakak Liyan."
Yin Zu yang mendengar itu menjadi keheranan...
"apa maksudmu dia itu adalah bawahanya.?
tanya Yin Zu menunjuk Bing Hua yang sedang membantai para pembunuh bayaran yang ingin membunuhnya tadi.
"ya.... bisa dibilang begitu." jawab Xiao Yi.
"oh... ya kakak kenapa kau bisa terluka melawan pembunuh bayaran itu sedangkan aku bahkan tidak bisa melihat tingkat kultivasi kakak." ucap Xiao Yi kebingungan.
Yin Zu yang mendengar itu hanya tersenyum.
"itu karena aku ini lebih kuat dari mereka gadis manis dan mereka mengepungku setelah aku membunuh atasan mereka yang kekuatanya setara denganku jadi aku mengalami luka seperti tadi." ucap Yin Zu.
Xiao Yi yang mendengar Yin Zu menyebutnya gadis manis merasa senang karena tidak ada yang pernah ada orang yang memanggilnya seperti itu sebelumnya.
"terimakasih atas pujiannya, kakak juga sangat cantik dan warna rambut kakak sama seperti kakak Hua." ucap Xiao Yi sambil memegang rambut putih panjang Yin Zu.
"kakak Hua.? tanya Yin Zu.
"iya dia adalah...
sebelum Xiao Yi menyelesaikan kata-katanya.
wusss....
muncul sosok berjubah hitam yang menggunakan topeng berwarna putih di depan mereka.
Yin Zu yang melihat itu terkejut.
'padahal tingkat kultivasinya lebih rendah dariku tapi kenapa aku tidak merasakan aura keberadaanya.' batin Yin Zu.
"hei kakak Hua lihatlah rambut kakak ini sama sepertimu dan dan warna matanya hampir sama denganmu, apa mungkin kalian ini adalah saudara.?
tanya Xiao Yi sambil menatap Bing Hua yang masih menggunakan jubah hitam dan topeng saljunya.
Bing Hua yang mendengar pertanyaan Xiao Yi langsung menoleh kearah gadis yang ditolongnya tadi.
"itu tidak mungkin dan misiku sudah selesai sebaiknya kita harus kembali agar tuan tidak menunggu lama."
Xiao Yi yang mendengar itu hanya mengangguk.
"baik ayo kita pergi." saat Xiao Yi ingin melesat.
"tunggu.!!
"ada apa.?
"aku ingin berterima kasih kepada kakakmu." ucap Yin Zu.
Xiao Yi yang mendengar itu menoleh kearah Yin Zu.
"apa kau yakin ingin berterima kasih kepada kakaku.? tanya Xiao Yi.
"iya bagaimanapun aku harus berterima kasih kepada orang yang telah menyelamatkan nyawaku."
"um... aku mengerti." ucap Xiao Yi sambil melesat kearah Yan Liyan diikuti Bing Hua dan Yin Zu dibelakangnya.
"........................."
Yan Liyan yang sedang duduk dibawah pohon yang rindang sambil mengelus kepala Rubah Elemen yang duduk di pangkuanya.
tidak lama kemudian Yan Liyan merasakan keberadaan tiga orang menuju kearahnya.
"akhirnya mereka selesai juga dan sepertinya mereka membawa satu orang baru." gumam Yan Liyan.
setelah beberapa menit kemudian muncul tiga orang di depannya.
"kerja bagus Bing Hua." ucap Yan Liyan sambil melihat kearah Bing Hua yang masih memakai jubah dan topengnya.
Bing Hua yang mendengar itu hanya mengangguk.
"itu sudah tugas saya tuan." ucap Bing Hua membungkuk kepada Yan Liyan.
sedangkan Yin Zu yang melihat itu langsung mengerti bahwa remaja laki-laki di depannya adalah orang yang telah menyelamatkanya.
tapi dia tidak menyangka bahwa orang yang menyelamatkannya adalah seorang remaja terlebih dia tidak bisa melihat tingkat kultivasi remaja itu.
"apakah kau yang telah menyuruh bawahanmu untuk menyelamatkanku.? tanpa basa basi Yin Zu langsung bertanya pada Yan Liyan.
Yan Liyan langsung menoleh kearah gadis yang berdiri disebelah Xiao Yi terlihat penampilan gadis hampir sama dengan Bing Hua mempunyai rambut putih panjang dan mata biru langit yang menambah kecantikanya
"bisa dibilang seperti itu." jawab Yan Liyan.
"kalau seperti itu terimakasi dan kalau aku boleh tahu siapa namamu.? tanya Yin Zu.
"kau sudah mengetahuinya dari Xiao Yi, jadi jangan menanyakan hal yang sudah kau ketahui." jawab Yan Liyan yang masih mengelus Rubah putih dipangkuanya.
Yin Zu menatap Yan Liyan lekat-lekat karena dia merasakan Yan Liyan mempunyai Elemen Es sama seperti bawahannya.
"apa kau dari keluarga Bing yang masih selamat.?
"kenapa kau bertanya seperti itu.?
"karena aku merasakan adanya Elemen Es dalam dirimu dan aku sangat peka terhadap orang yang memiliki elemen Es didalam dirinya." ucap Yin Zu
Yan Liyan yang mendengar penjelasan dari Yin Zu hanya mengangguk tanda mengerti.
"jadi seperti itu ya... tapi sayangnya aku bukan dari keluarga Bing dan soal Elemen Es yang ada dalam diriku merupakan rahasiaku sendiri lagipulah aku tidak punya kewajiban untuk menjawab pertanyaanmu."
Yin Zu yang mendengar itu langsung terdiam sambil memikirkan sesuatu.
"hei kakak Liyan bukankah itu adalah Rubah yang kau beli di pelelangan kemarin.? tanya Xiao Yi melihat kearah Rubah itu.
"kau benar dan aku sudah memberikanya sebuah nama." ucap Yan Liyan.
"benarkah... siapa nama Rubah kecil itu.?
"namanya Jiu Wei." ucap Yan Liyan memandang Bing Hua yang melihat Jiu Wei dari tadi.
"apa kau menginginkan Rubah ini.? tanya Yan Liyan pada Bing Hua.
Bing Hua yang mendengar itu langsung mengalihkan perhatiannya dari Jiu Wei
"saya tidak berani tuan aku hanya merasa rubah itu sangat imut." ucap Bing Hua membungkuk.
Yan Liyan yang mendengar perkataan jujur dari Bing Hua langsung terkejut.
'dia benar-benar jujur mengatakan itu karena dia adalah bawahanku aku bisa merasakan dia berkata jujur atau kebohongan.' batin Yan Liyan.
"aku tidak menyangka kau bisa mengatakan hal seperti itu."Yan Liyan melihat Bing Hua yang masi menunduk di depannya.
"hei kakak Liyan dia itu juga seorang gadis sepertiku jadi kakak Hua juga menyukai sesuatu yang imut sama sepertiku." ucap Xiao Yi sambil melihat kearah Bing Hua.
Yan Liyan hanya mengangguk.
'aku menduga dia pasti menyukai hal-hal seperti ini dulunya sebelum digantikan dengan perasaan balas dendam.' batin Yan Liyan.
"kakak Liyan apa kita melanjutkan perjalanan kita ke ibukota sekarang juga atau ditunda lagi." tanya Xiao Yi sambil melihat kearah Yan Liyan.
"sebaiknya kita lanjutkan perjalanan kita sekarang adik Yi."
Yin Zu yang mendengar bahwa mereka ingin pergi ke ibukota langsung melihat kearah Yan Liyan.
"apa aku boleh ikut dengan kalian karena kebetulan aku juga akan pergi kesana untuk menemui seseorang." ucap Yin Zu.
"kau boleh ikut lagipula tidak ada yang melarangmu untuk itu." ucap Yan Liyan nampak tidak masalah jika Yin Zu ikut bersama mereka.
Yan Liyan berdiri dari posisinya yang duduk dibawah pohon dan menaruh Jiu Wei di punggung Bing Hua.
Bing Hua yang melihat itu tersenyum senang tapi tidak terlihat karena masih memakai topeng.
sedangkan Jiu Wei tidak keberatan dengan hal itu dan duduk dibahu Bing Hua dengan tenang.
"baiklah kita pergi sekarang." ucap Yan Liyan.
Xiao Yi, Bing Hua dan Yin Zu menganggukan kepalanya. dan Bing Hua langsung melesat memimpin jalan lagi dan diikuti oleh Xiao Yi.
Yan Liyan tidak masalah jika Bing Hua memimpin jalan dan hanya mengikuti mereka berdua dari belakang bersama Yin Zu berada di sampingnya yang terus melihatnya dari tadi.
"aku tahu kalau aku ini mempunyai wajah diatas rata-rata tapi jangan menatapku seperti itu." ucap Yan Liyan tanpa menoleh kearah Yin Zu.
"aku memang akui jika kau mempunyai wajah yang sangat tampan tapi bukan itu masalahnya."
Yan Liyan yang mendengar perkataan dari Yin Zu langsung menoleh kearahnya.
"lalu apa masalahnya.?
truss gitu, cara penghitungan poin sistem yang tidak relevan atau terkesan orang tidak sekolah, jadi ya gimana ya, poin sistemnya gak diatur agar rapih, tidak dihitung baik baik, jadi terksesan berantakan, jadi bosen bacanya anjirr
serta hubungan awal mc sama pelayan pertamanya, setelah mc berubah, jadi terkesan terbuang, tak terpakai ajh, padahal ditampilin dicerita teruss, aneh emang, truss Xiao Li yang kenalan blum lama malah di akrapin teruss?, aneh, padahal digumam Mc, katanya "aku mengejar kekuatan untuk melindungimu" kata Mc kepada pelayan pertamnya, tapi di isi cerita malah berfokus penuh kpada Xiao Li truss, bosen juga
percakapan di Cerita ini, kesanya kagak ngotak, dan mc tidak bertindak tegas pula sama Xiao Li, ya, setidaknnya jangan nempel" diakan?
gue pembaca baru novel mu thor, tapi gue rekomendid sama ini novel, walau ada beberapa hal yang harus direvisi.