Azela Syakarina Adafsi, gadis cantik yang menjadi idola di sekolahnya itu harus mengalami kehidupan yang rumit.
Rumit karena di usianya yang masih sangat muda, dia di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan anak dari sahabat kedua Orang tuanya itu.
Awalnya Azela atau gadis yang akrab di sapa Zela itu menolak dengan keras rencana perjodohan orang tuanya, begitu juga dengan Kakaknya yang bernama Azifa Kamila Adafsi.
Tapi siapa sangka? jika dirinya di jodohkan dengan pemuda tampan dan kaya raya dari penerus keluarga Zafano.
Pemuda tampan yang menjadi Idola di kampusnya dan membuat wanita-wanita yang melihatnya begitu menggilainya, bukan hanya wanita-wanita di luaran sana saja yang mengidolakannya, tetapi kedua sahabatnyapun sangat mengidolakan pemuda yang akan menjadi suaminya itu.
Bagaimana kisah Azela dengan lelaki yang dijodohkan oleh orang tuanya..?
Ikuti ceritanya gaes.. 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaget
Zela terus memikirkan yang tidak-tidak, Dia mondar-mandir didalam kamar, Apa lagi suaminya itu cakep parah gampang banget kan wanita jablai menyerahkan dirinya untuk Brayen pikir Zela.
" Apa ini saatnya ya...?? Tapi Gue belum siap, Gue juga malu... akhh..gimana ini..?? Gumam Zela kebingungan.
Sedangkan Brayen dikamar mandi terlihat puas mengerjain Zela tapi birahinya tentu saja belum terpuaskan,
" Akhhhh siall nanggung banget, Masa Gue harus main solo, Mana Loe udah berdiri aja, Sialll...siall..siallll..." Gumam Brayen kesal.
Brayenpun mandi cukup lama untuk menidurkan adik kecilnya tapi bukan berarti Dia play solo ya, Dia hanya menenangkanya agar tidak berdiri lagi hehehe.
Setelah selesai mandi Brayen keluar, Terlihat Zela yang sedang mondar-mandir dengan tangan mengetuk-ngetuk pelipisnya seperti memikirkan sesuatu,
" Sana mandi.." Ucap Brayen yang lagi-lagi mengagetkan Zela.
" Astaga Kak... Loe selalu bikin Gue jantungan deh.." Jawab Zela menoleh ke asal suara sambil mengelus-elus dadanya agar tenang.
Brayen hanya tersenyum melihat Zela, Apa lagi dileher Zela terlihat banyak sekali tanda merahnya dan itu menurut Brayen membuat Zela terlihat semakin seksi.
" Emmm...Kak..Ray.." Sambung Zela.
" Kenapa..?? Tanya Brayen.
" Emmm....nggak jadi deh.." Jawab Zela bingung dan langsung masuk ke kamar mandi.
Brayen yang melihat tingkah Zela tertawa, Menurut Brayen Zela begitu lucu meskipun kadang menyebalkan.
Setelah mandi Zela keluar sudah dengan baju gantinya, Dia menghadap ke meja rias untuk merapihkan rambutnya, Sedangkan Brayen duduk disofa dengan laptopnya.
" Kak Rayyy......!!!!!!!! " Teriak Zela kaget melihat lehernya yang begitu banyak tanda merah.
" Kenapa..?? Gue disini.." Jawab Brayen.
" Lihat ini...." Tunjuk Zela menunjukan lehernya yang banyak bekas hisapan Brayen.
" Kenapa memangnya..?? Tanya brayen tanpa dosa.
" Ini...liatt.. leher Gue.. " Kesal Zela.
" Ya terus kenapa..??? Mau lagi..?? Jelas Brayen membuat Zela geram.
" Sumpah ya Kak Loe...ukhh.... gimana ini Gue malu sama Bunda juga Ayah, Besok juga di sekolah gimana..?? Pasti temen-temen Gue pada nanyain yang nggak-nggak.." Jelas Zela panjang lebar.
" Owh..bukannya kemarin udah pernah ya..?? Tanya Brayen yang membuat Zela semakin geram bukannya kasih solusi malah nambah-nambahin emosi.
" Ya..tapi ini beda terlalu banyak Kak, Tuh disini, Disini dan...hahhhh..??? Disini juga..??? Kenapa Gue nggak ngeh sih.." Kaget Zela yang ternyata didada bagian atas juga ada bekas merahnya.
Brayen menutup laptopnya dan berjalan kearah Zela begitu dekat.
" Kak Ray mau ngapain lagi..?? Tanya Zela memundur-mundurkan dirinya dengan pelan.
" Mau Gue bantu ngilangin tanda merahnya nggak?? Tanya Brayen.
" Gimana caranya..?? Tanya Zela.
Brayen mengambil pondation yang berada dimeja rias Zela, Lalu mengoleskan kebagian leher yang terdapat kiss mark darinya,
" Mana lagi..?? Tanya Brayen.
" Sini biar Gue terusin.." Jawab Zela yang mengambil pondation dari tangan Brayen.
" Kak Ray mundur dulu dong.." Sambung Zela lagi yang dituruti oleh Brayen.
Zela mengoleskan kebagian atas dada,sedangkan Brayen hanya mengamati Zela yang sedang mengoleskan pondation,
*S*ialllll kenapa gue h***y banget sih sama nih cewek, Apa karna sudah khalal?? Apa Gue terlalu **** punya istri tapi belummmm... Akhhhhh batin Brayen kesal.
Zela yang sudah selesai lalu memandangi Brayen dengan bingung,
" Kak...??? Woy.. Kak...??? Ucap Zela mengagetkan Brayen tapi tentu saja Brayen yang kaget terlihat biasa saja beda kalau Zela pasti udah misuh-misuh nggak jelas.
" Kak Ray ngapain?? Ayo kebawah pasti Bunda sama Ayah udah nungguin.." Ajak Zela.
" Oke.." Jawab Brayen singkat.
Mereka menuju meja makan, Terlihat Bunda Wina sedang menyiapkan untuk makan malam.
" Bunda.. Zela bantuin ya.." Ucap Zela kepada Bunda Wina.
" Kamu nggak capek..?? Tanya Bunda Wina.
" Enggak kok bund...". jawab Zela.
" Baik Kamu susun piring sama sendoknya ya.. " Jelas Bunda Wina yang dianggukan oleh Zela dan memulai untuk membantu mertuanya.
" Ray.. panggilkan Ayah yaa.." Suruh Bunda Wina kepada Brayen.
Brayen hanya menuruti tanpa bilang sepatah katapun. Tak lama Brayen datang bersama Pak Riko.
" Wah...menantu Ayah rajin banget bantuin Bunda.." Ucap Pak Riko yang membuat Zela tersenyum malu.
" Iya nih Pah.. katanya pengen bantuin Bundanya.." Sambung Bunda Wina.
" Akhh..enggak kok Yah.. Zela hanya bantuin menata piring.." Jelas Zela.
" Ya sudah.. ayo.. Kita makan.." Sambung Bunda Wina lagi.
Mereka makan bersama, Tiba-tiba bel rumah berbunyi dan asisten rumah tangga yang membukakan pintu, Ternyata Dimas yang datang.
" Wah.. kebetulan sekali Gue belum makan.." Ucap Dimas tiba-tiba tanpa salam langsung kemeja makan.
" Lho.. sayang.. Kamu kapan masuk..?? Sini makan bareng.." Jawab Bunda Wina.
" Dengan senang hati Bunda.." Jawab Dimas lalu duduk dikursi makannya,
Sedangkan Zela dan Brayen, Mereka saling pandang dengan kelakuan Dimas.
" Tadi kamu mampir kantor Nak..?? Tanya Pak Riko kepada Dimas.
" Iya Yah.. terus lngsung kesini.." Jawab Dimas.
" Tadi Ayah ketemu sama klien terus pulang jadi nggak lihat kamu kekantor.." Jelas Pak Riko.
" Nggak apa Yah.. Dimas masih bisa handle.. " Jawab Dimas dengan senyum.
" Ow iya.. lupa ada pengantin baru.." sambung Dimas menoleh kearah Zela dan Brayen.
" Makan.. ngga usah ngomong terus.." Jawab Brayen ketus.
" Wuihhhh...kalemm broo.." Jawab Dimas yang membuat mereka tertawa dan melanjutkan makan malamnya,
Setelah makan malam Pak Riko dan Bunda Wina menuju kamar untuk istirahat, Sedangkan Brayen dan Dimas memilih untuk main PS terlebih dahulu, Zela yang bosan nemenin mereka pamit kekamar terlebih dahulu,
" Kak Ray.. Kak Dim.. Gue kekamar dulu ya ngantuk.." Ucap Zela kepada kedua cowok yang sedang asik itu
" Wuih... kode itu Rey.." Ucap Dimas ngawur.
" Kak dimasaas...!!! Teriak Zela yang melempar bantal sofa ke arah dimas.
" Iya..ya.. ampun... Zel.. gue bercanda, Sensi amat Loe, Udah lagi isi ya.." Jawab Dimas terkikik dan menambah Zela semakin murka.
" Kak Dimmm..!!! bener-bener ya... sekali lagi ngomong Gue sumpel pakai lap dapur.." Kesal Zela lalu naik keatas.
" Iya..ya.. sorry Zel, Santai dong jangan ngegas.." Teriak Dimas tapi sudah tak ditanggapi oleh Zela yang sudah berlalu keatas.
" Woyy udah ngapain aja sama istri Loe..?? tanya Dimas kepo.
" Tidur.." Jawab Brayen singkat.
" Wah..cepet banget Loe..Gue juga yakin Loe pasti nggak bakal bisa nahan lama-lama sama si Zela.." Jelas Dimas yang membuat Brayen menoleh tapi kembali kedepan lagi.
" Gue belum apa-apain tuh cewek.." Jawab Brayen yang membuat dimas kaget.
" Hah..?? yang bener kok bisa Ray..?? Loe udah nggak normal ya.." Tanya Dimas penasaran.
" Sialan Loe.. normal lah tapi Gue pengen Dia yang meminta dulu.." Jelas Brayen.
" Halahh Loe... Dia nggak minta-minta tau rasa, Udah tinggal pepet lagian udah khalal juga, Kalau Gue jadi Loe ya nggak harus nunggu Dia minta Gue yang bakal minta hak Gue..." Jelas Dimas yang membuat Brayen mengerti.
" Terus kapan Loe mau lakuin..?? Tanya Dimas lagi.
" Ngapain Loe tanya-tanya..??? Tanya balik Brayen.
" Akh.. ya biar Gue belajar sama Loe.. pengalaman dulu gitu.." Jawab Dimas ngasal.
" Anak kaya Loe ngomong belajar.." Jawab Brayen.
" Ya..kann Gue polos Ray.." Jawab Dimas cekakakan.
" Iya polos saking polosnya bukan cuma cewek tp cowok juga Loe mau.." Sahut Brayen.
" Sialan Loe.." Ucap Dimas.
Brayen sebenarnya bukan lelaki polos, Bahkan Dimas yang terlihat lebih nakal tapi Dia masih jauh dengan Brayen yang pernah tinggal dinew york dan hanya mereka berdua tentunya yang tahu gimana Brayen, tapi biarpun Dia pernah Punya banyak pacar bukan berarti Dia sudah melakukan dengan cewek lain, Dan itu pointnya Brayen masih perjaka dan akan diberikan kepda istrinya tentunya 😁😁
cuma nama2nya diganti, dan statusnya kuliah semua🤔🙏
Walaupun udah baca ulang2 tetap aja baper..wkwkwkw
itu imajinasi sy menyesuaikan sklh2 jmn skrg. kecuali SD bnyk yg msh kyk jmn dl. terlihat semua dr luar.
maafken, hny komen sj.