"Namanya siapa?" tanya Gavindra, seorang pebisnis muda, pemilik pabrik skincare sedang menatap intens pada seorang gadis yang merupakan karyawannya. Tiba-tiba saja bagian dari tubuh bawahnya menegang saat menatap gadis itu.
Sebuah moment yang sudah lama tak dirasakan oleh Gavindra merasakan gairahnya bangkit setelah dikhianati oleh sang kekasih. Dan ia pastikan bahwa perempuan itu akan menjadi incarannya.
Gadis itu bernama Jasmine Putri salah seorang tim content spesialist di perusahaan Gavindra. wajahnya cantik, postur tubuhnya tinggi, dan kepiawaiaannya public speaking menarik perhatian Gavindra yang baru menginjakkan kakinya di perusahaan ini.
Selama ini perusahaan miliknya dihandle oleh sang kakak, dan sekarang sang kakak harus pindah ke Singapura mengikuti sang suami, otomatis Gavindra mengambil alih posisi sang kakak itu.
Bagaimana kisah mereka? ikuti kisahnya yang penuh gelora dan di luar nalar. happy reading.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MARAH
"Bim!" panggil Gavindra saat keduanya bekerja di ruangan bos ganteng itu, saling berhadapan fokus pada laptop masing-masing. "Lo gak mau melaporkan sesuatu?" pancing Gavindra yang sudah lama tidak mendapat foto Jasmine dari Bimo.
Asisten pribadi itu menelan ludah kasar, tatapan Gavindra seakan menguliti dirinya, yang sedang menghindari pembahasan tentang Jasmine. Bimo menghela nafas pendek, kemudian menggeser laptopnya. Sepertinya hari ini ia akan mengungkapkan keadaan Jasmine yang sebenarnya.
"Kayaknya lo harus stop deh, Vin!" Gavindra mengerutkan dahinya, belum paham dengan maksud Bimo. Asisten pribadinya itu menganjurkan dia untuk stop mencintai Jasmine begitu? Atau stop mempertahankan pernikahan dengan Agatha?
"Maksud lo?" tanya Gavindra dengan tatapan tajam pada Bimo. Asisten itu tak banyak omong langsung menunjukkan room chatnya dengan Jasmine pada Gavindra. Bos muda itu langsung membuang nafas kasar membaca permintaan Jasmine. Mendadak kepalanya pusing. Hatinya belum siap, bahkan dalam otaknya ingin mengajak Bimo untuk mencari alamat Jasmine.
"Ya menurut gue lo stop mengharap Jasmine lagi. Dia sudah bahagia di kehidupan barunya, Vin. Tak sepatutnya lo mengejar dia terus. Apalagi," Bimo urung melanjutkan ucapannya khawatir Gavindra makin emosi.
"Apa? Bilang yang lo tahu tentang Jasmine ke gue, Bim! Lo tahu kan, gue bisa gila kalau gak tau kabar dia." Nah kan, mulai marah. Bimo malas berurusan dengan Gavindra dalam keadaan emosi begini. Otaknya langsung miring dan tidak bisa menerima masukan.
"Sepertinya dia sudah punya pacar!" ucap Bimo sedikit takut, terpaksa jujur juga. Tadi ia sempat mendengar Sandra dan Fadli mengobrol dengan Arga, soal Jasmine yang punya pacar. Sedikit kaget juga, tapi Bimo merasa lega Jasmine sudah bahagia dengan kehidupan sekarang, sempat kasihan pada Jasmine bila diincar Gavindra terus, dia sampai pindah rumah untuk menghindari bos setengah gila itu. Baguslah kalau sekarang punya pacar, agar Gavindra segera fokus dalam pernikahannya juga.
"Pacar? Gak mungkin! Gue yakin Jasmine gak segampang itu menerima cowok sebagai pasangannya, gue yang sudah meniduri dia saja tidak pernah mendapatkan hatinya!" Gavindra sudah tidak bisa menutupi rahasia itu, entah keceplosan atau sengaja. Yang jelas Bimo mengulang pernyataan meniduri hingga tiga kali. Gavindra mengiyakan.
Bos setengah miring itu menceritakan detail hubungannya dengan Jasmine sampai terjadi pernikahan dan perceraian. Otaknya sudah buntu, dengan bercerita begini ia ingin Bimo masih berada di pihaknya agar Jasmine kembali pada Gavindra.
Bimo langsung lemas mendengar kenyataan, dan rasanya ingin meninju wajah Gavindra saat ini juga. "Kalau lo bukan bos gue, mungkin gue udah ludahin wajah lo, Vin. Kelakuan lo pasti membuat Jasmine marah. Baru pertama bertemu langsung lo cium dan lo tumpahin s***ma lo ke pahanya. Gila lo. Gue yang bejat begini masih izin buat mengajak tidur. Nah lo, udah gue gak mau bantu lo. Kalau lo mau pecat gue, gak pa-pa. Setidaknya lo tahu kalau tindakan lo yang melecehkan dia salah total. Sampai dia nekad mau menikah siri dengan lo! Sinting emang lo, Vin!" Bimo keluar ruangan dengan marah. Tak habis pikir, kelakuan bosnya sebejat itu pada Jasmine.
Gavindra menunduk frustasi, kepergian Bimo mengisyaratkan bahwa orang terdekatnya tidak mendukung hubungannya dengan Jasmine. Gavindra punyeng, rasa cinta yang menggebu ditambah kangen yang sudah berada di ubun-ubun, membuatnya nekad memanggil Sandra. Perempuan ini jelas masih berhubungan dengan Jasmine, karena keduanya sangat dekat.
Sandra sangat kooperatif, pemanggilan dirinya sudah ditebak pasti berurusan dengan Jasmine, karena ia merasa tidak ada masalah di kantor sampai dirinya harus dipanggil bos. Tak menyangka juga kalau Gavindra sefrustasi ini ditinggal Jasmine. Sebagai kakak yang melihat kehidupan Jasmine sekarang dan dekat dengan pria itu, tentu Sandra lebih berpihak pada Keputusan Jasmine. Gavindra sudah dinilai cacat oleh Sandra, mengejar perempuan yang tak mencintainya tapi tega mengkhianati pernikahan. Jelas bukan proa baik menurut Sandra.
“Jasmine ada di mana sekarang?” tanya Gavindra to the point setelah Sandra duduk di depan meja kerjanya. Sandra menahan tawa, melihat wajah frustasi Gavindra. Di sini ada laki-laki yang setengah hidup, sedangkan perempuan yang diinginkan malah bersenang-senang dengan pria lain di tengah laut sana. Gila, pesona Jasmine begitu kuat ternyata.
“Jasmine sekarang ada di Karimun Jawa!”
“Tinggal di sana?” Sandra menggeleng, bahkan punya niatan untuk menonyor kepala bosnya ini. Ya kali tinggal di Karimun Jawa. “Lalu dia tinggal di mana?”
“Saya sendiri juga tidak tahu dia tinggal di mana, karena setiap saya tanya dia tidak mengaku. Cuma yang saya tahu dia hidup di pedesaan.”
“Boleh aku melihat statusnya? Nomor saya tidak disimpan olehnya,” aduh Sandra sudah tak kuasa menahan tawa. Semakin melas saja mendengar kenyataan ini, Jasmine benar-benar kekeh tak mau dekat dengan Gavindra, bahkan sangat berani tidak menyimpan nomor bosnya.
“Untuk apa Bapak melihat status Jasmine?”
“Saya kangen sama dia. Dia pergi begitu saja tanpa memberi saya kesempatan untuk membuktikan bahwa saya laki-laki yang baik untuk masa depan Jasmine.”
Sandra tersenyum sinis, kali ini bukan urusan kantor, Sandra berani bertindak agar pikiran Gavindra segera terbuka. “Pak, tahu gak kenapa Jasmine tidak menyukai Bapak?”
Gavindra diam, harga dirinya tersentil atas pertanyaan itu. “Bapak gak bisa jawab kan? Bapak saja tak tahu tentang diri Bapak, gitu kok mau menarik cintanya Jasmine. Asal Bapak tahu, Jasmine perempuan tangguh, dan mandiri. Hidupnya sebatang kara, dia selama ini sudah banyak luka. Dia juga perempuan cerdas yang memikirkan masa depannya dengan baik, Pak. Dia paling tidak suka dengan pria yang tidak memegang ucapannya, seperti Bapak.”
“Maksudnya?”
“Bapak sejak awal menyukai bahkan menyatakan cinta pada Jasmine dan semua orang kantor tahu, tapi tak lama Bapak menikah dengan perempuan lain. Bapak sudah dicap plin-plan sama dia. Dari kejadian itu juga dia sadar statusnya siapa di depan keluarga Bapak, dia tak mau hidupnya ribet dengan urusan cinta yang tak direstui, makanya dia lebih baik menjauh dari bapak, apalagi sekarang, Bapak suami orang, mana mau Jasmine menerima cinta Bapak. Jadi saya sarankan agar Bapak berhenti mengejar Jasmine, dia tidak akan menerima Bapak. Saya jamin itu.”
“Meski dia punya kenangan indah dengan saya?” sindir Gavindra membuat Sandra mengerutkan dahi.
“Maksudnya?”
Giliran Gavindra yang tersenyum sinis, sejak tadi dia diomeli oleh Sandra, kini giliran Gavindra membuka rahasia antara dirinya dan Jasmine pada semua orang. Bagi Gavindra enak saja, sudah mengukir kenangan indah bersama, tapi Jasmine melupakan begitu saja sedangkan dirinya hampir gila menyimpan kenangan itu. Oh tidak bisa, setuju dengan ucapan Agatha, kalau dirinya tak bahagia, maka Jasmine pun tidak boleh bahagia. Biar dikata egois, Gavindra tak peduli.
sweet bgt mereka
jahat kamu....
kasian bgt hidup kamu, udah ga dicinta tapi maksa .
tunggu kehancuran mu Agatha
cakep Thor...
Thor apakah Erlangga bakal jadi obat hatinya Jasmine????
ditunggu part selanjutnya
nunggu otornya aja deh.
banyak kejutan tiap bab nya, seru, tegang , penasaran
ditunggu lanjutannya thor