"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Alex yang di tolong oleh warga sekitar yang melihat kejadian tersebut membawa Alex dengan cepat kerumah sakit terdekat, pria itu mengalami luka yang cukup serius terutama di bagian kepala
Luka yang lumayan itu membuatnya tidak sadarkan diri untuk beberapa lama, kabar pria itu kecelakaan sampai ke telinga kedua orang tuanya membuat Asa dan Alderson buru-buru kembali ke tanah air untuk melihat putra mereka
Alex yang di rawat di salah satu rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan keluarga Rolexpun lantas langsung mengenal siapa pria itu
"Dia kecelakaan setelah kembali dari rumah keluarga pak Dani, sepertinya dia berusaha mencari Lily". Alderson menghela nafas "Untungnya luka di kepalanya tidak terlalu serius, dia akansadar sebentar lagi"
"Kau serius sayang?". Asa menatap putranya "Huh aku tidak menyangkan jika dia akan menjadi seperti ini, seakan hidup memberikan pelajaran berharga padanya"
Alderson yang mendapatkan kabar dari orang suruhannya sama sekali tidak menyangka jika putranya akan bertindak sejauh itu hanya untuk seorang wanita biasa yang dulunya bukan selera Alex sama sekali
"Dari kabar yang ku dengar, jika Lily tengah mengandung...wanita itu memutuskan pergi setelah mengetahui dirinya hamil". Jelas Alderson lagi wajah pria itu menjadi ikut cemas, pasalnya dia juga tidak mendapat kabar kemana Lily pergi "Lily dan keluarga nya sangat sulit untuk di tebak"
"Jadi karna itu Alex mencari Lily".
Alderson menggeleng "Tidak sepenuhnya seperti itu sayang, Alex memang sudah mencari Lily jauh sebelum dia tahu jika wanita itu hamil.... sepertinya dia baru saja menyadari perasaannya...dia bukan hanya sekedar tertarik"
Asa meneguk ludahnya susah dia amat mengerti karena Alderson pun bertindak demikian saat mereka muda,hanya saja sekarang kejadian bahkan sedikit lebih rumit
"Sekarang apa yang harus kita lakukan apa kita perlu menemui keluarga pak Dani? Jika Lily benar-benar mengandung itu artinya cucu kita juga akan berpisah dari kita"
Kedua orang itu diam banyak hal yang mungkin harus mereka pertimbangkan walau mereka minta maaf sampai berlutut sekalipun mereka tidak bisa memaksa keluarga itu karena pastinya Dani dan keluarganya juga sudah membuat keputusan terbaik dan berat
"Biarkan waktu berjalan dahulu sayang.... kau tahu sendiri bagaimana Lily di uji selama ini tidak mudah bagi perempuan itu mempercayai seseorang lagi'. jelas Alderson yang cukup mengenal Lily selama ini "perempuan yang sangat malang"
Alex tampak mengigau di samping mereka membuat perhatian kedua orang tua itu fokus kepada putra mereka
"Lily....maafkan aku....". Pria itu memanggil nama Lily berulang kali tanpa membuka matanya sama sekali, depresi pria itu tampak terlihat diwajahnya
Seminggu berlalu dan Alex masih berada di rumah sakit seakan hilang arah pria itu bahkan tidak bisa di ajak bicara dengan baik, dia hanya mencari keberadaan Lily yang membuatnya semakin stres
"Sayang....sampai kapan kau akan seperti ini?". Tanya Asa melihat berantakannya putranya "Apa kau pikir Lily akan kembali begitu saja? Kau harus menjalani hidup mu juga Alex"
"Entahlah Ma....aku merasa menjadi orang tidak berguna sekarang, orang mana yang membiarkan pasangan dan calon anaknya hidup sendiri?". Alex menatap kosong ke tangannya yang bertumpu di atas kedua kakinya
"Ya Alex tapi kau juga harus memberi waktu untuk keluarga mereka, nak.... Jika kau benar-benar menginginkan wanita itu dia pasti akan kembali pada mu ingat kau susah melakukan hal yang benar saat ini"
"Apa ini hukuman untuk ku, seharusnya aku tidak mempermainkannya sejak awal hanya untuk menghibur diri ku"
Asa hanya bisa tersenyum hampa "Mungkin benar begitu, tapi tidak sepenuhnya begitu...terkadang kau harus menghargai seseorang di tempat dan waktu kau berada"
"aku mengerti ma...tapi aku akan tetap mencari keberadaan Lily dan anak ku, meski mereka tidak ingin bertemu dengan ku sekalipun...aku harus memastikan jika mereka hidup di tempat yang aman"
Anderson mendengar percakapan kedua orang itu dari balik pintu, sangat sulit menerima fakta itu tapi begitulah waktu harus berjalan mereka hanya bisa melakukan yang terbaik untuk saat ini
Apa aku perlu membujuk Dani sekarang?. Alderson bergumam dalam hati, bagaimanapun dia tentu saja cemas mendegar Lily yang tengah mengandung dan hidup sendiri
Meski pria itu yakin jika ada orang yang tak biasa turun tangan untuk membawa Lily pergi dari negara itu
Nyatanya Alderson sudah mengerahkan seluruh anggotanya mencari keberadaan Lily di negara itu dan tidak ada informasi sedikit pun kecuali data terakhir Lily berada di kota yang sama dengan orang tuanya tinggal saat ini
Dan juga rumah sakit yang di kunjungi wanita itu terakhir kalinya, itupun Alderson mendapatkan nya dengan susah payah seakan data itu di jaga dengan ketat oleh seseorang
Ya sepertinya aku harus berbicara dengan Dani.
******
Kedatangan Alderson seorang diri membuat Dani dan keluarganya cukup terkejut, mereka tidak menyangka jika pria itu akan mendatangi keluarga mereka lagi
"Tuan Alderson anda berada di sini?". Dani menyambut pria itu dengan wajah datar seakan enggan melihatnya
"Apa kabar Pak Dani? kalian hanya berdua?"
"Ya seperti yang kau lihat". Ujar Dani mereka hanya berdiri di depan rumah menatap tajam satu sama lain "Jika anda hanya datang untuk menanyakan Lily, itu semua akan sia-sia meski kami tahu kami tidak akan memberi tahu keberadaannya kepada kalian"
Jadi mereka sendiri tidak tahu, ternyata benar jika ada seseorang yang turun tangan pada keluarga mereka. "Kalian mempercayakan anak kalian pada orang lain? Di tengah kondisi Lily yang tengah hamil?"
"itu keputusan Lily"
"Tapi tetap saja, bagaimana kalian tega membiarkan putri kalian pergi dengan keadaan hamil dan dia sendiri"
Dani terdiam dia tidak seburuk itu, setiap hari mereka masih bertukar kabar dengan putri mereka dan Lily terlihat baik-baik saja di belahan benua lain itu
"kami tahu apa yang terbaik untuk putri kami tuan Alderson, kami hanya ingin putri kami baik-baik saja seumur hidupnya"
Alderson kini merasa jengkel dengan keras kepala Dani, diapun tahu jika orang yang turun tangan membantu mereka tidak lain tidak bukan adalah Roy mantan kekasih Lily sendiri . Ternyata ini bukan sekadar sakit hati keluarga, tapi turun tangan mantan kekasih...yah-yah . "Kalian menyalahkan putra ku yang masih labil dalam perasaannya, sementara kalian memakai mantan kekasih Lily untuk menjauh Lily dan cucu ku dari kami"
Dani terperanjat kaget dia tidak menyangka jika Alderson mengetahui hal ini
"Dani..... kupikir kau telah berhadapan dengan orang yang salah, keluarga mu bukan masalah besar untuk ku..cepat atau lambat kami akan menemukan Lily"
"Jangan mengancam ku tuan Alderson!"
"Aku tidak mengancam mu, aku hanya ingin membawa kembali apa yang akan menjadi milik keluarga kami!"
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua