kisah tentang seorang pemuda bodoh yang bekerja sebagai pembohong, suatu hari karma datang dan ajal menjemputnya, bereinkarnasi ke dalam salah satu buku favorit nya dan berjuang untuk membahagiakan karakter favoritnya, sang villaines dalam buku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JOSHUA HUTABARAT 258, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekaisaran Kuwan
Sesampainya di kekaisaran kuwan William dan Anna mencari jejak lokasi penelitian yang menjadi misi mereka.
Tentu saja kali ini berbeda dari sebelumnya.
Dengan informasi dari kekaisaran raksa, dan jejak penjualan budak yang mereka temukan, mereka memiliki arah dalam pencarian ini.
Disebuah kota tua yang merupakan ibukota lama kekaisaran Kuwan.
William dan Anna berjalan menyusuri gang - gang sempit.
Dari informasi yang mereka dapatkan, kota ini menjadi pusat utama perdagangan budak.
Sebagai kepala tim dalam misi ini, William memutuskan untuk memulai penelusuran pusat penelitian dari tempat ini.
William yang telah hidup kedua kalinya tahu betapa buruknya sifat manusia.
Dia tahu bahwa bagi peneliti, percobaan akhir akan selalu dilakukan pada manusia.
Lagipula di kekaisaran yang memiliki konflik kecil setiap hari, kadang nyawa manusia lebih murah dari sekarung beras.
Sebagai agen dalam misi kali ini, penyamaran William dan Anna berbeda dari sebelumnya.
Mereka kini berpakaian serba hitam yang menutupi tubuh mereka.
Terutama bagian yang bisa menunjukkan identitas seperti mata dan rambut tertutup rapat dengan teknologi canggih.
William dan Anna yang berjalan di pelosok pasar gelap mengamati sekitar mereka dengan seksama.
Di tempat ini, sifat buruk manusia diperbesar berkali - kali lipat.
Di Sepanjangan jalan, berbagai macam barang dijajakan.
Dari tanaman yang mengeluarkan aroma aneh, sampai senjata biologis seperti racun disebar di depan tokoh kecil di sekitar mereka.
Berbeda dengan pasar pada umumnya, tidak ada penjual yang dengan antusias menjajakan dagangan mereka.
Pada setiap barang, sebuah kertas kecil berisi informasi singkat dipajang di depan.
Informasi ini berisi berbagai elemen penipuan.
Seperti contohnya botol di depan William.
Pada kertas kecil tertulis informasi.
Item: ' racun lebah stinter '
Fungsi: racun poten bersifat neurotoksin yang mematikan.
Harga: 30 koin emas/barter barang dengan harga yang sama.
Sambil mengamati beberapa barang di depannya, William mencoba memulai tawar - menawar dengan pedagang toko ini.
Dengan nada rendah, William meraih ke botol coklat yang tampak lusuh " apakah racun ini diolah dengan benar ? "
Pria dengan tampang tua di depannya menatap ke botol di tangan William " aku tidak tahu ada ahli racun lain di tempat ini "
" boleh aku tahu namamu ? "
Dengan nada tanpa emosi William membalas " kau bisa menghentikan penelusuran mu "
" aku kesini bukan untuk bersaing, aku hanya mencari beberapa materi yang kuperlukan "
Sepintas cahaya tampak di mata pria tua itu, seperti dia memahami keadaan William.
" apakah kekaisaran raksa memiliki konflik baru yang besar ? "
" setahuku hanya ada 3 ahli racun yang bisa menggunakan efek utama racun stinter dengan baik "
William masih tidak menjawab pertanyaan pria tua itu.
tangannya bergerak tanpa ragu, dia membuka tutup botol itu, sekumpulan cairan seperti lendir berwarna kuning tampak di dalamnya.
Dengan hati - hati William mengamati cairan itu.
Di depan tatapan tercengang pria tua itu, dia meneteskan cairan itu ketanah.
Melihat sedikit tanah yang mengeluarkan bau hangus dan berubah hitam, William mengerutkan keningnya.
" pengolahan racunmu sangat jelek, bahkan aku perlu melakukan distilasi beberapa kali lagi dari produk ini "
Mendengar komentar William pria tua itu tersenyum malu, dengan nada ringan dia menjawab " itu bukan masalahku, kau tahukan bahwa kemurnian racun stinter tidak dapat dipertahankan lebih dari 2 bulan "
" Pengolahannya juga sangat sulit, hanya produk setengah jadi didepanmu yang berhasil di olah "
" kalau tidak apakah kau pikir harga nya hanya akan mencapai 30 koin emas ? "
William terdiam beberapa saat, beberapa kerutan tampak di dahinya.
Tangannya otomatis menggosok dagunya, seolah berpikir apakah harga yang di tawarkan pria tua itu masuk akal.
Setelah keduanya terdiam beberapa saat, pria tua itu tersenyum secara tiba - tiba.
Dengan nada ringan dia berkata " kau tidak perlu membayar dengan koin emas, kau bisa menukar barang dengan harga yang sama "
Dengan itu William seperti keluar dari lamunannya, dia memasukkan satu tangannya ke dalam saku jubahnya.
Dari dalam jubah itu sebuah botol kecil tampak di genggaman William.
Tampa basa - basi William melemparkan botol itu kepada orang tua itu.
Pria tua itu segera menangkap botol itu, dengan ekspresi seperti penjudi, dia membuka tutup botol itu.
Setelah mengamati bahan di dalamnya beberapa saat, senyum muncul kembali di wajahnya.
Dengan nada sedikit senang dia berkata pada William " apakah kamu memerlukan bahan lainnya ? "
" jika bahan itu tidak ada sekarang, aku dapat menggunakan relasiku untuk memesannya "
" selama kau menawarkan harga yang tepat, aku akan memastikan kau mendapatkan apa yang kau perlukan "
William yang mendengar perkataan orang tua itu tidak terkejut, dengan nada tenang dia menjawab " ini adalah bahan terakhir yang kuperlukan untuk saat ini "
" lain kali jika aku butuh sesuatu aku akan menghubungimu terlebih dahulu "
melihat pak tua yang masih tersenyum didepannya William mengajukan pertanyaan lainnya " ngomong - ngomong pak tua, apakah kau tahu tempat mencari tikus percobaan di sekitar sini ? "
Pertanyaan William membuat wajah orang tua itu berubah dari senyum menjadi tegang, dengan nada rendah dia bertanya " apakah kau membutuhkan tikus atau Tikus ? "
William yang masih tanpa ekspresi menjawab " aku memerlukan beberapa Tikus percobaan "
" lagi pula apa yang ku teliti tinggal efek akhir yang perlu dilihat secara langsung "
Mendengar itu, pria tua itu terdiam, setelah beberapa saat pria tua itu menunjuk ke salah satu gang gelap di dekat lokasi mereka.
" kau bisa menelusuri gang itu, ikuti saja arah yang sama beberapa saat "
" jika ada yang menanyakan tujuanmu katakan pak tua Jenkins memperkenalkan mu "
William yang mendapatkan informasi yang dia perlukan akhirnya tersenyum tipis.
Dengan tidak terburu - buru dia berjalan menuju arah yang diberikan pak tua Jenkins.
" terimakasih pak tua, lain kali aku akan membawakan mu barang baru "
Melihat ke arah sosok yang perlahan menjauh, pak tua Jenkins hanya bisa tersenyum ringan " aku harap kau tidak membawa masalah padaku bocah "
William yang memiliki tujuan berjalan bersama Anna secara diam - diam.
Dimata orang luar, keduanya kelihatan seperti rekan yang pendiam, namun hanya mereka yang tahu bahwa mereka berkomunikasi secara rahasia.
Mereka melakukan komunikasi melalui saluran energi yang keduanya hubungkan.
Saluran ini dibuat dengan menghubungkan mana dan aether sebagai satu frekuensi yang sama.
Anna yang dari tadi diam saat William melakukan percakapan dengan pak tua itu kini tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.
Melalui saluran komunikasi ini dia bertanya langsung pada William.
' hei.. hei.. William apa yang kau lakukan tadi ? Aku tidak tahu bahwa kau ahli di bidang racun '
William yang mendengar pertanyaan Anna hanya bisa tersenyum dalam batin.
' aku bukan ahli dalam pembuatan racun Anna, kau bersamaku hampir 24 jam setiap hari selama beberapa tahun ini '
' bagaimana bisa kau tidak mengetahui rutinitas ku ? '
Anna hanya bisa lanjut bertanya ' lalu bagaimana bisa kau berkomunikasi dengan pak tua itu ? '
William merasa bahwa otak kecil Anna tidak digunakan dalam waktu yang lama, inilah yang menyebabkan Anna sampai pada kesimpulan itu.
Dengan nada sedikit lelah William membalas ' aku akan menjelaskan ini nanti, sekarang kita harus fokus pada misi kali ini '
' kita sudah menemukan jalan menuju tempat incaran kita '
' kau harus bersiap untuk keadaan genting yang mungkin terjadi '
Dengan nada cemberut Anna menjawab William dengan nada tidak puas.
' hump... Serangga kecil itu tidak mungkin bisa mengalahkan kita, kau dan aku adalah pasangan terkuat '
Dengan desahan ringan William hanya bisa berpikir dalam batin ' aku harap juga begitu '