Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.
Enam bulan pun berlalu, rangga masih belum bisa melupakan naurah, dan kini menjadi orang yang lebih banyak diam tak seperti dulu
" Randy, apa kamu tau siapa gadis yang sedang dekat dengan adikmu saat ini? " tanya bu sulastri saat sedang sarapan bersama randy
" Gak ada ma, jangankan dekat seorang gadis keluar kamar aja jarang, dia masih betah dengan kesendirian nya setelah naurah pergi ma"
" Jadi dia masih belum bisa melupakan naurah?"
" Sepertinya belum ma, dia sangat mencintai naurah"
" Padahal mama sudah bersusah payah untuk meminta naurah pergi, agar rangga bisa menikah dengan leona atau setidaknya rangga bisa menemukan gadis yang pantas untuknya" ucap bu sulastri
" Apa ma? Mama yang meminta naurah untuk memutuskan hubungan mereka? Dan mama juga yang meminta naurah untuk pergi meninggalkan rangga? " tanya randy terkejut
" Iya mama yang meminta nya"
" Astaga ma, buat apa mama melakukan semua itu? Mama tidak tau perasaan rangga? Dia sangat terluka ma, padahal mama tau bahwa rangga sangat mencintai naurah"
" Itu semua mama lakukan untuk kebaikan adik kamu? "
"Untuk kebaikan rangga? Apa ini yang mama bilang kebaikan untuk rangga? Lihat rangga sekarang ma, dia tak pernah lagi tersenyum dan tertawa seperti dulu, rangga itu bukan anak kecil lagi ma, dia tau gadis mana yang pantas dan bisa membahagiakan nya, mama gak usah ikut campur dengan urusan mereka" ucap randy sedikit kesal pada mamanya
" Aku gak tau apa yang akan rangga lakukan jika dia tau bahwa mama yang membuat naurah pergi meninggalkan nya" ucap randy lagi
" Dia juga gak bakalan tau kalo kamu menutup mulut" jawab bu sulastri
" Aku gak habis pikir sama mama, aku yakin suatu hari nanti rangga akan mengetahui fakta ini dan jangan salahkan siapapun jika dia mengabaikan mama karena mama telah membuatnya kecewa, bahkan aku pun ikut kecewa ma"
" Rangga tidak akan berani mengabaikan mama, karena mama tau rangga akan menuruti semua ucapan mama" teriak bu sulastri namun randy segera berlalu dan tak menghiraukan mamanya
Tak jauh dari ruang makan, tanpa sepengetahuan mereka rangga kini terdiam dan mematung mendengar percakapan mama dan abangnya, terkejut? Ya jelas saja dia sangat terkejut dan sedikit kecewa pada mamanya
Rangga melangkah ke dapur dengan pakaian yang sudah sangat rapi dan bersiap untuk ke kantor
" Rangga sayang, kamu gak sarapan nak? " tanya bu sulastri
" Gak ma, aku berangkat sekarang" jawab rangga tanpa ekspresi apapun di wajahnya
*******
Seharian di kantor, rangga hanya memikirkan naurah dan merasa sedikit bersalah karena tak pernah mencari tau alasan yang sebenarnya naurah pergi, yang ada dia hanya terus menyalahkan naurah
Rangga mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi naurah dan hasan namun masih sama nomor mereka tak dapat di hubungi, kemudian rangga beralih ke kontak reva dan segera menghubungi nya, mereka membuat janji temu di cafe milik keluarga reva
" Rangga, maaf gw telat" ucap reva yang baru saja tiba
" Santai aja, gw juga baru nyampe kok "
" Ada apa nih? Tumben lo ngajakin ketemu? Pasti ada maunya nih? "
" Hehehe.. Gw hanya pengen nanya lo tau gak alamat naurah di lampung? "
" Seingat gw sih naurah pernah bilang di teluk betung, tapi gw gak tau alamat pastinya, lo mau nyusul kesana? "
" Iya gw harus nyusul naurah"
" Baiklah, sampaikan salamku padanya"
" Oke, kalo gitu gw cabut ya, makasih infonya" ucap rangga segera berlalu
******
Sehari berlalu rangga sedang bersiap ke bandara lagi itu, dengan memikul sebuah tas ransel di pundaknya
" Rangga, kamu mau pergi? " tanya randy
" Iya bang, aku izin ya bang, aku ingin mencari udara segar sementara waktu " jawabnya
" Emang mau kemana? "
" Kemana aja bang, aku juga belum tau pasti"
" Ya sudah kalo begitu hati hati "
" Aku jalan ya bang" ucapnya
Tak terasa kini rangga telah sampai di kota lampung, dengan memberanikan diri dia bertanya bagaimana caranya dia bisa sampai ke kota tempat tinggal naurah
Setelah semua selesai dan rangga pun tiba di kota teluk betung, menginap di salah satu hotel yang ada di sana
Rangga menyempatkan diri untuk makan siang di salah satu resto yang tak jauh dari hotel, rangga melirik seorang kurir yang sedang ngobrol dan terlihat akrab dengan salah satu karyawan di sana namun tak lama kurir itu kembali ke motornya
" Hasan? Sepertinya itu hasan? " gumam rangga mengejar nya
" Hasaan..!! " teriak rangga sebelum hasan berlalu
Hasan menatap nya dan menautkan kedua alisnya
" Mas rangga? "
" Iya hasan ini aku rangga"
" Mas rangga kok bisa ada di sini? "
" Gimana kabarmu hasan? Aku tak menyangka akan bertemu denganmu di sini"
" Aku baik baik saja, iya aku memang sering mengantar paket ke sini, dan pemilik nya adalah teman aku, oiya mas rangga ada keperluan apa ke kota ini? "
" Aku ke sini mencari alamatmu karena aku ingin bertemu naurah, aku sangat merindukan nya" jawab rangga
" Hasan, boleh aku bertemu naurah? Tolong pertemukan aku padanya" pinta rangga
Hasan sungguh dilema lantaran dia merasa sangat kasihan pada rangga, namun dia juga gak mau kalo naurah terluka karena hasan tau bahwa Naurah tak akan mau lagi menemui rangga karena permintaan bu sulastri
" Hasan, kamu mendengarkan ku kan? "
" Untuk apa mas menemui kak naurah? Bukankah kalian sudah lama berpisah? "
" Aku sangat merindukan nya"
" Maaf mas, tapi kak naurah sudah ingin menikah dengan pria lain, pria dengan keluarga yang mau menerima kak naurah, ibu dan aku, keluarga yang tak memandang status keluarga kami mas" ucap hasan
" Kamu serius hasan? Kamu sedang bercanda kan hasan? Mana mungkin naurah bisa secepat itu melupakan ku? "
" Lalu mas rangga ingin kak naurah terus mengingat tentang mas rangga? Sudahlah mas rangga gak usah memikirkan kak naurah lagi, dia sudah punya kehidupan sendiri, mas rangga juga harusnya bisa menemukan kehidupan baru atau setidaknya jadilah anak penurut untuk ibu mas rangga" ucap hasan
" Maaf mas rangga, aku harus pergi dan mengantarkan paket, sebaiknya mas rangga kembali saja ke jakarta karena mas rangga gak akan pernah bertamu dengan kak naurah lagi" ucap Hasan kemudian kembali ke motornya dan berlalu
Tanpa berkata apa apa, rangga hanya bisa duduk terdiam dan menyalahkan dirinya kenapa tidak dari dulu saja dia menyusul naurah, kenapa baru sekarang di saat naurah sudah menemukan penggantinya
Rangga pun memikirkan ucapan hasan tentang keluarga pria yang menerima status sosial keluarga mereka, rangga sedikit paham jika hasan sedang menyinggung nya, dan dia mulai menyalahkan mamanya karena ulah mamanya sehingga dia harus berpisah dengan naurah gadis yang sangat dia cintai