ketika kita mengalami mental yang buruk tetapi tidak ada yang peduli
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seli Telik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29 cafe
Beritahu dia jika jam istrahat nanti temui saya di ruangan ini dan tolong siapkan perhatikan yang lain agar tidak melakukan kesalahan.
"Baik nyonya saya akan pastikan semua Karian disini berkompeten mereka tidak akan mengecewakan."menejer pun keluar dari ruang Alana ia akan memeriksa setiap karyawannya.
Alana hanya diam entah mengapa rasanya sungguh mengganjal di satunya apa mungkin ia perna mengalami hal seperti itu sehingga dia merasa ibah kepada gadis itu.Dia akan memperlakukan Gadi itu seperti itu seperti apa dia pun sangat bingung saat ini.
"Shit."Jack berdiri dan pergi keluar dari ruang Alana tiba tiba,hal itu membuat Alana kaget dengan suara keras yang di keluarkan oleh sang asisten.
Alana tidak berniat untuk mencegah Jack karena ia tau masalah yang Jack bukan hanya menemaninya saja tapi Masi banyak.Alana kini memeriksa dokumen dokumen dari menejer cafe dengan sangat teliti.Berkat bimbingan dari Jack Alana tidak kesulitan dalam hal berbisnis kini ia tidak sudah sangat tau banyak tentang cara berbisnis.
Tiba tiba handphone Alana berbunyi.Ia melirik sesaat tidak niat untuk mengangkat panggilan dari sang ayah,setelah Alana pindah ke apartemen dia sangat sulit di hubungi oleh kedua orang tuanya.Namun panggilan itu terus berlanjut Alana dengan terpaksa mengakat panggilan itu"ada apa?"tanyanya tanpa basa basi.
"Na ada yang yang perlu ayah bicarakan apa boleh?"
"Temui saya di cafe nanti jam tiga."setelah itu ia mematikan panggilan sepihak.
"Bagaimana mas apa Alana mau bertemu dengan kamu?"tanya Dona ia takut kalau sangat anak tidak mau bertemu mereka.
sang suami hanya mengagumkan kepalanya saja sambil tersenyum dan memeluk sang istri mereka sangat bahagia entah apa yang ingin mereka bicarakan"dia ingin bertemu di cafenya apa kamu ingin ikut?"
"Iya bunda akan ikut ."
Setelah jam istirahat Gadi yang Alana maksud pun di panggil menejer"ghea kamu di panggil ibu Alana ke ruangannya."
Ghea pun bingung apa kesalahan yang ia buat sehingga di panggil oleh pemilik cafe ia bekerja.Dia berpikir bahwa bosnya tidak menyetujui ada orang yang menumpang tinggal di cafenya dia mau bagaiman tinggal di mana kalau bos menyuruhnya keluar dari cafe.
Dia jalan menuju lantai dua dimana ruang Alana berada dengan sangat hati-hati hati Inga mengetuk pintu.Dia memegang ujung bajunya untuk mengontrol rasa takutnya tangannya sedikit gemetar langkah kakinya seolah olah di tahan beban yang begitu berat setelah dengar suara yang menyuruhnya untuk masuk.
"Permisi Bu saya masuk."sebelom ia benar benar masuk ke ruangan itu dia dengan sopan meminta ijin kepada sang pemilik.Dia melihat ada seorang gadis cantik yang duduk di kursi kebanggan di cafe itu dia sangat ulur untuk bernafas entar apa yang terjadi padanya apa dia begitu ketakutan sehingga untuk bernafas saja sangat sulit.Dia sampai di depan Alana tapi enggan untuk menatap sang pemilik cafe itu.
"Apa saya di bawa itu sehingga kamu selalu menunduk?"
"Ma -maaf Bu saya tidak bermaksud seperti itu."dia Masi saja memegang ujung bajunya dan suara sedikit gemetar.
"Apa saya se seram itu sampai kau tidak mau menatapku?"
Ghea yang di tanya begitu dengan rasa takut ia mengakat kepalanya untuk memandang Alana kini kedua mata mereka bertemu saling menatap entah apa yang membuat kedua orang itu diam membisu.Namun Ghea dengan cepat menyadarinya dan menundukkan kepalanya lagi"duduk ada yang ingin saya bicarakan."Ghea pun duduk dan menatap Alana dengan rasa takut.
"Apa benar kamu tinggal di gudang cafe ini.?
Dengan ragu ragu Ghea pun menjawab "iya Bu tapi saya janji setelah mendapatkan tempat tinggal baru akan segera keluar dari sini Bu."
"Sampai kapan?"tanya Alana
Ghea yang di cecar dengan pertanyaan itu diam ia juga bingung mau sampai kapan dia menumpang di gudang cafe.Jika ada pilihan lain selain di gudang cafe dia akan tetap memilih di gudang itu karena bisa jauh dari orang orang yang mengincarnya.
Namun tiba-tiba tiba Alana bersuara iya yang dari tadi memperhatikan Ghea dia tau apa yang anak itu pikirkan"Kemasi barang mu dan ikut dengan ku."
"Jangan tanya kita akan ke mana karena saya tidak suka mengulang."tegas Alana ia tau jika Ghea akan menanyakan hal itu.
lanjut up lagi thor
mungkin maksudnya mansion Kalio ya Thor
rumah yg mirip kyk istana itu
yg gede nya Segede gaban🤣🤣
Thor tolong,pake bahasa Indonesia aja lah
aku suka Ama ceritanya
tapi kadang kan nyerna nya jadi lama
kalau typo nya parah
ga ada mereka