NovelToon NovelToon
Mafia Itu Kekasihku

Mafia Itu Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Roman-Angst Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: jasmoone

Farrah, gadis desa yang lugu, berhasil menaklukkan hati seorang Mafia kejam bernama Martin.

Kisah cinta mereka berawal ketika Martin tidak sengaja melihat Farrah menangis histeris di bandara, ia dipaksa ikut dengan seorang pria paruh baya sebagai ganti hutang ayahnya yang tidak bisa dibayar.

Meskipun saling mencintai, namun masalah besar yang dihadapi oleh Martin menjadi kendala dalam hubungan mereka.


Baca selengkapnya di novel ini >>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jasmoone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perlakuan tulus suami bohonganku

   Kehidupan pasangan palsu di rumah mewah itu berjalan sangat lancar, untuk lebih menyakinkan orang-orang di rumah itu, Anton pun mendapatkan satu tugas lagi.

   Lelaki yang mengantar Farrah dan Anton waktu itu, mengatakan pada Anton untuk bekerja sementara di perusahaan cabang milik keluarga Baharuddin yang kebetulan berlokasi di bali.

   Lelaki itu pun mengirim SMS pada Farrah, ia meminta Farrah dan Anton untuk menemuinya di taman yang tak jauh dari rumah itu.

   Sempat menolak, namun karena ancaman kelaki itu, Farrah dan Anton akhirnya menemui lelaki itu.

   Setibanya di taman, mereka tampak duduk di bangku taman dan terlibat beberapa obrolan penting.

   Dengan ekspresi dinginnya, lelaki itu mengeluarkan sebuah kotak HP dari dalam tasnya.

   " Nona, ini HP baru untukmu, kartu simnya sudah ada di dalam HP itu. " Ujar lelaki itu seraya memberikan kotak ponsel itu pada Farrah dengan tatapan tajam.

   " Tapi kan punya saya ada pak, " balas Farrah.

   Ucapan Farrah itu terdengar seperti penolakan baginya, dengan sorot mata yang penuh arti dan ekspresi wajah dingin, lelaki itu kembali mengancam Farrah.

   " Aku membelikan ponsel baru untukmu karena aku menginginkan ponselmu, Nona. berikan ponselmu padaku kalau kau ingin Martin baik-baik saja!!. " Ujar lelaki itu dengan mata tampak melotot.

   Segala hal yang menyangkut Martin Farrah tidak bisa menolaknya, ia sangat menginginkan ayah dari anaknya itu tetap hidup walaupun ia harus menderita.

   Dengan wajah tampak ketakutan, Farrah pun akhirnya memberikan ponselnya pada lelaki itu.

   Setelah memberikan ponsel pada Farrah, lelaki itu tampak mengeluarkan beberapa kertas.

   " Hehhh, sini tanda tangan dulu ini!. " Ujar lelaki itu seraya memberikan beberapa lembar kertas dan pena pada Anton.

   " Ini apa pak? " tanya Anton dengan tangan tampak gemetar.

   " Sudah jangan banyak tanya, tanda tangan saja!!!. " Bentak lelaki itu.

   Dengan tangan yang mulai terasa dingin dan gemetar, Anton pun mengambil pena, meskipun tidak diberikan kesempatan untuk tahu berkas apa itu namun sekilas ia melihat kertas itu bertulisan surat kontrak kerja.

   " B,, baik Pak, " balas Anton seraya mulai menandatangani berkas itu.

   Setelah Anton selesai menandatangani berkas-berkas itu, lelaki itu pun mengatakan pada Anton bahwa mulai senin depan Anton akan bekerja di salah satu perusahaan ternama di kota itu.

   " Mulai senin depan kau datang ke alamat kantor ini!, karena mulai hari senin depan kau direktur utama di perusahaan itu. " Ujar lelaki itu serius.

   Mendengar pernyataan lelaki itu, Anton sontak kaget. " Tapi pak. " Anton tampak hendak mengatakan sesuatu namun lelaki itu langsung memotongnya.

   " Tapi apa???, jangan khawatir, kau akan ber pemasukan selayaknya direktur utama pada umumnya!!. " Tegas lelaki itu seraya pergi.

   Beberapa langkah pergi, lelaki itu kembali lagi ke bangku tempat Farrah dan Anton duduk itu.

   " Ingat!, lakukan apa yang diperintahkan jika ingin hutang Ibumu lunas!. " Bisik lelaki itu seraya menarik kerah baju Anton.

   Dengan wajah yang tampak pucat, Anton pun menganggukan kepalanya tanda mengerti.

...***...

  Hari demi hari berlalu begitu cepat, kehidupan dua sejoli pasangan palsu itu pun semakin tampak harmonis.

   Farrah yang sejak datang ke rumah itu sudah hamil 18 minggu, dan sekarang perutnya sudah tampak sangat besar.

   Anton yang awalnya tidak mengetahui bahwa Farrah hamil, Sontak kaget melihat perut Farrah yang semakin hari semakin membesar.

   Hal itu sangat membebani hatinya, pasalnya Anton tidak pernah menyentuh Farrah sedikit pun walaupun tidur satu kamar selama beberapa bulan terakhir ini.

   Dengan rasa malu dan kecanggungan yang menyelimuti, Anton akhirnya memberanikan diri untuk bertanya mengenai perut Farrah yang semakin membesar itu.

   Pagi itu, saat masih di dalam kamar, Anton mencoba menanyakan perihal perut Farrah sudah tampak membuncit itu.

   Dengan ekspresi wajahnya canggung Anton berjalan menghampiri Farrah yang sedang duduk di kursi dekat jendela.

   " Ummm..,, mbak, mbak belum mau sarapan?, tanya Anton dengan suara terdengar gugup.

   Mendengar suara tak biasa Anton, Farrah sontak menoleh dan menyorotkan matanya ke arah wajahnya Anton.

   " Belum, setengah jam lagi lah, rasanya masih malas banget turun ke bawah. " Ujar Farrah seraya memegang perutnya.

   " Yaudah mbak, istirahat saja dulu. " Balas Anton seraya berjalan ke arah ujung jendela dan membuka sedikit tirai jendela.

   Namun seketika ia tertegun, ketika menyadari pertanyaannya ternyata melenceng dari pertanyaan yang ia rencanakan tadi.

   Dengan wajah yang tampak seperti gugup, Anton pun kembali menghampiri Farrah.

   " Ummm, a, anuuu mbak, tapi maaf sebelumya jika hal ini akan menyinggung perasaan mbak. Apakah mbak Farrah sedang hamil? " tanya Anton dengan ekspresi wajah canggung dan gugup.

   Kondisi perut yang tidak bisa ditutupi lagi, membuat Farrah akhirnya menceritakan semuanya.

   Dengan berderai air mata, Farrah menceritakan bahwa dirinya sedang mengandung benih dari kekasih yang sangat dicintainya.

   " Iya, saya sedang hamil. Kamu pasti akan mempertanyakan mana suami saya, kan? . " Jawab Farrah sambil balik beratnya.

   Melihat wajah sedih Farrah, Anton merasa sangat bersalah.

   " Bukan begitu maksud saya mbak, saya cuma mau mastiin mbak memang sudah hamil sebelum datang ke rumah ini. " Ujar Anton sedikit merasa tidak enak hati.

   Farrah tampak menghela napas, lalu kemudian beranjak dari kursi itu.

   " Aku tahu apa yang kamu takutkan, Anton. Tapi kamu tidak usah khawatir, saya memang sudah hamil sebelum datang ke rumah ini. " Ujar Farrah.

   " Iya, saya mengerti tapi.. " Ucap Anton terdengar hendak mengatakan sesuatu lagi, namun Farrah langsung memotongnya.

   " Itulah alasan saya berada di rumah ini, saya ingin Bapak dari anak saya tetap hidup. " Sambung Farrah dengan wajah tampak sedih.

   Anton tampak terdiam, seketika ia teringat ucapan Farrah beberapa waktu lalu, yang mengatakan, " Tidak usah minta maaf, kita dalam misi yang sama, Anton."

   " Kamu benar mbak, kita dalam misi yang sama, " gumam Anton dalam hati, yang teringat bahwa dia melakukan drama pasangan palsu itu demi melunasi hutang sang Ibu.

   Tak lama kemudian, Anton turun ke bawah untuk sarapan.

   Setelah sarapan, Anton pun kembali ke atas, tak lupa ia membawa beberapa kue, buah dan segelas susu untuk Farrah.

...***...

   Singkat cerita, waktu menunjukkan pukul, 10.00 pagi waktu setempat.

   Setiap akhir pekan, Anton dan Farrah biasanya membawa semua pekerja di rumah itu keluar untuk refreshing dan berbelanja kebutuhan mereka.

   Para pekerja di rumah itu sangat menyukai Farrah dan Anton.

   Namun akhir pekan kali ini sedikit berbeda, mood Farrah yang sedang tidak stabil membuat mereka memutuskan untuk tidak ke mana-mana.

   Pasangan palsu yang tampak harmonis itu, memutuskan untuk di rumah saja.

   Selayaknya seorang suami walaupun hanya suami-suamian, Anton melayani Farrah dengan tulus.

   Anton tampak sangat sabar menghadapi kondisi mood Farrah yang kadang tidak stabil.

   Seperti wanita hamil pada umumnya, kadang Farrah ngidam makanan yang aneh-aneh dan susah untuk dicari, namun Anton dengan segala kesabarannya memenuhi keinginan istri bohongannya itu.

   Bukan tanpa sadar, namun keadaannya yang sedang hamil membuat Farrah sering menyusahkan Anton.

   Sering muncul perasaan tidak enak karena selalu merepotkan Anton setiap kali ia mengidam sesuatu.

   " Terima kasih banyak, Anton. Seharusnya ini bukan tugasmu tapi kau melakukan semuanya dengan tulus. " Gumam Farrah dalam hati seraya menuju tempat tidur.

   Baru saja hendak merebahkan badannya ke tempat tidur, ia pun dihentikan oleh nada dering pesan masuk di ponselnya.

   Ternyata itu pesan dari lelaki yang mengantarnya dan Anton ke rumah itu waktu itu, isi pesan itu seketika membuat Farrah lemas tak berdaya....

1
Roxanne MA
ak suka sama alur nyaa
jasmoone: Terima kasih, kk..
total 1 replies
Roxanne MA
seru banget plot nya kaa
jasmoone: Terima kasih, kak...mohon kritik dan sarannya juga ya kak. ☺🙏
total 1 replies
Tree
⭐⭐⭐⭐⭐😁🥳🔨
Tree: 🗿semoga~
jasmoone: Terima kasih ya, kk. semoga esok lusa dapat yang beneran, hehe.
total 2 replies
Curtis
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
jasmoone: Hehe, terima kasih sudah mampir kak ☺☺
total 1 replies
Lee
Hai..salam kenal ya..
mari saling dukung
dan semangat menulis 💪
jasmoone: Hai kak, salam kenal dari pemula ya 🤝💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!