NovelToon NovelToon
Janda Satu Malam

Janda Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / CEO
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: My Choki

Karena salah paham saat mendengar percakapan Ayahnya tentang pelaku yang terlibat dalam kecelakaan Kakeknya saat dia.masih kecil sehingga membuat seorang pemuda bernama lengkap Arishaka Narendra membalaskan dendamnya kepada seorang gadis bernama Nindia Asatya yang tidak tahu menahu akan permasalahan orang tua mereka di masa lalu.

Akankah Nindia yang akrab di sapa Nindi itu akan memaafkan Shaka yang telah melukainya begitu dalam?

dan Bagaimana perjuangan Shaka dalam meluluhkan hati Nindia gadis yang telah ia sakiti hatinya itu!

Mari kita simak saja kisah selanjutnya.

Bijaklah dalam membaca mohon maaf bila ada nama tokoh atau tempat yang sama. semua ini hanya hasil karangan semata tidak untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My Choki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dapat rezeki

Nindia menatap kepergian Rani dari balik dinding kaca Toko itu. Sebenarnya dirinya tidak tega melihat Rani harus di pecat. Tetapi apa mau di kata. Semua itu terjadi atas sikap kasarnya yang selalu memojokkannya. Semua yang dirinya lakukan selalu salah di matanya. Dirinya juga heran menggapa Rani sebenci itu padanya.

"Sudah, nggak perlu kasian sama dia. Dia begini ya, karena perbuatnya sendiri. Bukan kita yang membuatnya keluar dsri sini. Tapi sifatnya yang irii itu." Ucap Lia yang tiba-tiba saja sudah berada di belakangnya.

Nindia menunduk. Benar apa kata Lia, bukan dirinya yang membuat Rani di pecat dari pekerjaannya. Tetapi karena Rani sendiri.

"Iya kak, aku hanya heran saja. Kenapa dia begitu sama aku. Padahal kan sejak aku masuk sini . Nggak pernah deh aku jahat sama dia. Aku bersikap sama kepada kalian semua. Tapi dia memang dari awal sudah memasang garis perang sama aku." Ucap Nindiala. Yang masih tidak mengerti dengan sikap Rani.

"Nggak usah banyak pikiran. Ngapain kamu capek-capek mikirin dia. Dia saja begitu kok sama kamu. Anggap saja ini sudah jalan hidupnya. " Sahut Lia yang geram ketika tahu dari Ardi alasan Rani membenci Nindia.

"Iya kak. Terima kasih ya, selalu ada buat bantuin aku." Ucap Nindia tersenyum tulus. Menatap Lia.

Iya, nggak usah berterima kasih terus. Cukup sekali aja, biar aku nggak besar kepala." Sahut Lia terkekeh di ujung kalimatnya. Tawa renyah Lia menular juga pada Nindia yang ikut terkekeh. Mendengar kelakar dari Lia tersebut.

🌻🌻🌻🌻🌻

Waktu berjalan begitu cepat. Hari ini adalah hari yang selalu di nanti-nanti para karyawan. Hari ini adalah hari gajian bagi mereka. Yang mana sudah di nanti selama 30 hari bekerja.

"Nindi, ini gaji kamu bulan ini. Dan ini ada tambahan buat si Utun. Ini bukan dari saya saja. Tetapi dari teman-teman kamu yang lain. Walaupun tidak seberapa, tetapi ini bisa buat beli susu atau vitaminnya." Cici San-san menyodorkan dua buah amplop ke hadapan Nindia yang menerimanya dengan mata berkaca-kaca.

Tidak menyangka Boss dan teman-temannya sebaik ini terhadapnya. Dirinya tak tahu lagi harus berkata apa, selain Mendokan mereka.

"Terima kasih banyak Ci, semoga kebaikan Cici dan yang lainnya di balas oleh Tuhan dengan sebaik-baiknya balasan." Ucapnya sembari mengusap air mata harunya.

"Aamiin! Sama-sama Nindi. Semoga bermanfaat ya buat kamu dan si Utun. " Ucap Cici San-san lagi mengamini Nindia.

Keluar dari ruangan Cici masih dengan wajah dan mata sembab. Akibat menangis haru di dalam tadi. Nindia kemudian menghampiri teman-teman yang sudah berkumpul di ruang istirahat karyawan. Bersiap-siap untuk pulang.

"Hay Nindi, sini!" Panggil Lia saat menyadari kedatangannya. "Loh, kenapa mukamu sembab gitu? Kamu habis nangis ya? Kenapa, siapa yang buat kamu nangis?" Lia memberondong Nindia dengan pertanyaan.

Mendengar kata-kata Lia membuat yang lain ikut menoleh ke arah Lia dan Nindia.

"Aku nangis karena terharu dengan kebaikan kalian semua. Kalian udah baik banget sama aku. Kalian rela menyisihkan rezeki kalian untuk membantuku. Terima kasih banyak ya kak Lia, kak Rika. Bang Doni dan bang Ardi." Ucap Nindia. Air matanya kembali mengalir tak kuasa ia tahan lagi.

"Sudah dong! Jangan nangis lagi Bumil. Kasian si Baby kalau Ibunya sedih, entar dia ikutan sedih juga." Ucap Lia seraya mengusap-usap punggung Nindia yang kembali menangis.

"Iya Nindi, kami ikhlas kok. Semoga itu bisa bermanfaat buat kamu dan Babymu ya. Buat beli vitamin." Sahut Rika yang di angguki pula oleh semuanya.

"Ya sudah yuk, kita pulang. Aku mau jalan malam ini, mau malam mingguan." Seru Lia tersenyum mesem tanpa menghiraukan Tatapan Ardi padanya.

Semua karyawan pun bubar pulang ke rumah mereka masing-masing. Nindia juga sudah di jemput oleh Luna.

"Nindi, kamu pengen makan apa malam ini? Kita beli makanan jadi apa kita masak aja?" " Tanya Luna sembari menyetir motornya dengan pelan.

"Aku udah gajian hari ini kak, dan dapat rezeki juga dari Cici dan teman-temanku. Nggak tahu ini dapat berapa. Belum ku intip. Gimana kalau gita ke pasar aja, beli ikan. Kita bikin lalapan saja malam ini. Kalau beli pasti mahal kan?" Ucap Nindia yang sudah membayangkan nikmatnya makan lalapan ikan goreng.

"Syukurlah, teman-teman dan boss kamu baik-baik semua ya Ndi. Aku senang dengarnya." Ucap Luna yang ikut bahagia setiap kali mendengar cerita Nindia tentang kebaikan boss dan teman-temannya.

Karena Nindia selalu menceritakan tentang temannya kepada Luna. Biarlah itu hanya dia dan teman-teman kerjanya saja yang tahu.

"Kalau begitu kita mampir ke pasar ya. Kita beli ikan sama sayuran. " Luna membelokkan motornya ke arah pasar sore yang tidak jauh dari rumah mereka.

Sesampainya di pasar Nindia dan Luna segera menuju penjual ikan. Tidak banyak ikan yang mereka beli. Mengingat tidak adanya lemari pendingin.

Maka dari itu mereka selalu membeli sayuran secukupnya saja untuk sekali makan. Saja. Sebab tidak ada penyimpanan yang memadai.

Mereka membeli ikan kembung 3 ekor. Dan sayuran lainnya seperti sayur bayam. Terong dan sawi daging sebagai pengganti lalapan daun singkongnya. Sebab jika daun singkong memakan waktu lama untuk merebusnya. Karena itu mereka memilih membeli sawi daging saja sebagai gantinya. Tidak lupa membeli cabai dan tomat untuk sambelnya pelengkapnya.

"Apapun makanannya, yang penting ada sambel. Itu sangat enak luar biasa!." Ucap Nindia seraya mengangkat Plasti cabai dan tomat. Tingkahnya itu membuat Luna terkekeh.

Jam setengah 6. Keduanya tiba di rumah. Tidak membuang waktu. Keduanya segera memasuki kamar masing-masing untuk membersihkan diri. Setelah itu barulah memasak. Ikan sudah di siangin tadi di pasar oleh penjualnya. Jadi tinggal di cuci saja.

Sembari menunggu masakan matang. Nindia membuka amplop pemberian Cici San-san dan teman-temannya.

Nindia kembali berkaca-kaca saat melihat nominal yang di berikan Boss dan teman-temannya itu. Semuanya ada lima lembar dengan pecahan 100 ribuan.

Nindia sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari teman-teman dan Boss nya yang begitu baik itu.

"Kak, ini biar untuk mengganti uang belanja tadi." Nindia menyodorkan selembar warna merah kepada Luna. Sebab tadi yang membayar belanjaan adalah Luna.

"Nggak usah Ndi, kamu tabung saja buat si baby nanti. Pasti banyak biaya yang kamu perlukan. " Tolak Luna.

"Nggak kak. Sekali-kali gantian dong, masa kak Luna terus yang belanja. Kak Luna kan juga butuh berhemat untuk mengirim ke kampung. Jadi biarkan hari ini aku yang bayar belanjaannya. Kan aku juga baru dapat rezeki ini. " Ucapnya lagi kembali memberikan uang itu kepada Luna. Yang akhirnya mau menerimanya setelah ia paksa.

"Dan ini untuk membayar tagihan PDAM. " Nindia kembali menyerahkan selembar uang warna merah lagi kepada Luna untuk membayar PDAM. Ya mereka saling membagi tugas.

Nindia yang membayar tagihan PDAM. Dan Luna yang membayar tagihan listrik. Rumah yang mereka tempati masih menggunakan listrik model lama. Bukan Voucher. Jadi setiap bulan harus membayarnya.

Sementara untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti beras dan lauk pauk itu mereka belinya gantian. Dan bulan ini giliran Luna lah yang membeli beras.

"Terima kasih ya Ndi, semoga kita sehat terus dan di mudahkan rezekinya. Jangan lupa kita harus selalu bersyukur dengan apa yang kita dapat setiap harinya." Ucap Luna lagi.

Next....

1
Khanza Orioncraft
ko lama Thor...
Greenindya
bagus cocok mereka berdua
Aku ga rela nindi balikan lagi sama shaka
Novansyah
bagus
Novansyah
lanjut kk kalau bisa update nya jangan cuma 1 bab kalau bisa update nya 4 sampai 5 bab kk biar enak bacanya nya
🐾Jingga
terimakasih kakak 🙏
cutesylvie160
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
KnuckleBreaker
Jleb banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!