Kedua keluarga nya sudah bertemu dan sudah memastikan tanggal pernikahan.Namun siapa sangka,dan tak ada yang bisa menduga.Mempelai wanita beserta keluarga nya meninggalkan resepsi pernikahan yang hanya menunggu beberapa jam lagi dilaksanakan.
Dua hari sebelum nya,calon pengantin mendatangi apartemen pemberian orang tua,namun pihak ketiga dari mereka lebih kuat.Mereka melakukan hal yang se harusnya tidak terjadi.
Yesha kamania jatuh ke dalam hasrat calon suami nya Lucky Yudhasoka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♍Virgo girL 🥀🌸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
Hari berganti hari,Minggu berganti Minggu,bahkan tak terasa Yesha sudah berada di tempat tinggal yang baru hampir lima bulan. Ia menjalani dan menikmati hari-hari nya dengan mengurus Nindya tanpa pembantu,mengurus rumah berbagi waktu dengan Yudha,padahal lelaki itu juga sering lembur dan pulang saat hari mulai gelap.
Saat mereka baru beberapa hari pindah rumah,William beberapa kali juga mendatangi nya, berbekal alamat dari pemilik rumah lama,karena Yesha pernah membawa kunci rumah lama saat pemiliknya pergi dan dia butuh untuk mengambil barang yang tertinggal.
William hanya mengobrol dan tidak lebih,lelaki itu beberapa kali menawari Yesha untuk melanjutkan beasiswa yang Yesha susah payah dapat kan,namun hingga saat ini Yesha tak pernah memberi kepastian akan melanjutkan atau tidak sementara ia juga tak bercerita kepada Yudha tentang itu.
Tidak pernah terpikir kuliah nya sejak kehadiran Nindya,bayi itu mengalihkan dunia Yesha dari pendidikan.
Apalagi kini Nindya sudah memasuki usia tujuh bulan dan Yesha semakin gemas dengan nya,beberapa celotehan nya membuat Yesha seakan terhipnotis dengan ciptaan Tuhan. Yesha dan Yudha menyadari jika ia berada di fase mencintai orang lain dibanding diri nya sendiri yaitu Nindya,bayi itu menciptakan kebahagiaan sesungguhnya.
Pagi-pagi sekali Yesha sudah bangun,bagian dapur ia selesaikan sementara Yudha menunggu Nindya bangun,saat bayi nya bangun Yesha langsung memandikan nya,begitu juga Yudha,dan diri nya mandi,kemudian Nindya bersama Yudha sarapan di meja makan yang sangat minimalis karena hanya kursi untuk dua orang dan tentu nya Nindya berada di kursi nya sendiri.
Telur,kentang dan juga pisang yang sudah di kukus menjadi sarapan mereka, Nindya yang sudah MP ASI mulai sedikit dikenal kan sayuran bercampur dengan nasi tim,tidak lupa beberapa potong buah sebagai pengganti gula.
Yesha yang sudah mandi pun turun ke bawah ikut bergabung,hari ini rencana nya ia akan ikut suami nya bekerja,beberapa rekan kerja nya pun ada yang membawa istri beserta anak nya,Yesha tidak tahu sejak kapan ada acara bekerja tapi ada hari untuk mengumpulkan keluarga.
"Ini seperti family gathering bukan?". Tanya Yesha penasaran.
"Bukan,ini hanya ide konyol ku saja. Beberapa bos dari perusahaan lain menganggap ku masih bujang". Gelak tawa Yudha,istrinya dari semalam bertanya dan kali ini ia menjawab.
Wajah Yesha cemberut seketika, bisa-bisanya ia baru tahu sekarang jika Yudha di anggap masih sendiri oleh mereka.
"Mereka banyak yang menginginkan ku untuk menjadi menantu nya". Imbuh nya lagi.
"Tidak usah cemberut begitu,kamu tambah cantik kalau seperti itu". Ucap Yudha,tangan nya terulur mencubit gemas pipi Yesha.
"Sudahlah,makan sarapan mu nanti terlalu dingin tidak enak". Perintah Yudha lagi pada Yesha,tapi istrinya belum juga bergerak,ia masih menatap Yudha kesal.
Yudha terkekeh,Yesha masih saja menatap nya. Lelaki itu mengambil sepotong pisang dan menyuapkan nya pada Yesha.
"Aku bicara pada mu saat ini karena tidak mau kamu memiliki pikiran yang tidak-tidak,lagi pula mana mungkin aku tertarik,kamu saja aku mendapatkan nya susah". Alasan Yudha.
Mengambil piring nya sendiri,Yesha mulai memotong pisang.
"Tapi kan bisa katakan itu dengan baik,alasan nya apa,kenapa baru sekarang. Apa anak-anak mereka sering ikut bekerja dan bersama mu juga?". Tanya Yesha,ia mulai memakan sarapan nya.
Yudha mengangguk.
"Tuh kan..." kesal Yesha,ia meletakan sendok nya kencang di meja.
Nindya pun mendongak,anak balita itu terkejut dengan suaranya.
Ingin rasanya Yudha menenangkan Nindya,meski tidak menangis ia menatap Ibu nya aneh.
"Maaf,aku baru cerita dan hari ini akan selesai. Kamu membuat Nindya terkejut,lihat!".
Nindya menjadi senjata Yudha untuk menenangkan istrinya. Yesha menghela nafas,emosi nya menurun seketika saat melihat Nindya yang menatap nya,mungkin jika ia sudah bisa bicara lancar pasti akan mengucapkan sesuatu pada Yesha.
Demi perasaan nya,Yesha pun mengalah. Nanti juga ia akan tahu sendiri dan tentu nya selesai di hari ini.
Sarapan selesai,Yesha menyiapkan Nindya,mengikat kecil rambutnya di bagian kanan kiri dan memberi pita berwarna merah.
"Sudah siap?". Tanya Yudha.
Yesha mengangguk,membiarkan Yudha mengangkat anak nya dari pangkuan. Mereka tidak menggunakan mobil atau motor yang baru beberapa Minggu Yudha beli untuk kebutuhan Yesha saat dirinya sedang berada di luar cukup lama.
Berjalan kaki,Yudha menggendong Nindya di depan seperti kangguru sementara beberapa kebutuhan Nindya berada di tas yang Yesha gunakan.
Hanya butuh waktu sepuluh menit mereka pun sampai di lobby,beberapa dari karyawan disana menyapa,dan beberapa lagi bergunjing.
Tak hanya itu, security disana terpana dengan kecantikan Yesha.
Kecantikan Asia
Ucapnya seperti itu,tidak lurus tidak juga keriting,rambut Yesha ia biarkan setengah ke bawah,sementara setengah nya lagi ia ikat dan dibentuk seperti donat.
"Mereka melihat mu". Bisik Yudha,namun Yesha hanya menyenggol bahu Yudha seolah dirinya tahu tapi juga malu.
Masuk dan naik ke lantai dimana ruangan Yudha berada,di sana pun beberapa sudah ada yang mengenal nya karena Yesha pernah di bawa saat meeting dadakan beberapa bulan lalu. Ada yang berbisik jika yang di depan mata mereka adalah wanita dan bayi yang ada di foto atas meja kerja bos nya.
"Woww... Morning adik ipar?".
Entah dari mana datang nya, tiba-tiba Boy berjalan mendahului mereka dan menyenggol bahu Yesha. Yudha yang tahu itu pun mengusap tidak terima.
"Kau tidak dekat dengan Yesha,jadi tidak usah sok kenal". Ucap Yudha sarkas.
Boy hanya tergelak,ia tahu watak siapa Yudha.
"Kalau begitu biar ku dekati bayi kecil yang cantik ini!".
Boy menyamakan tinggi nya hingga tepat berada di depan Nindya. Ia mencoba bicara, Nindya pun tertawa terpingkal hingga Yudha mengimbangi gerak nya.
"Apa semua sudah datang Boy?" tanya Yudha.
Boy mengangguk "Sekretaris mu bahkan ikut disana,ia bergabung bersama anak-anak mereka..." mata Boy melirik pada Yesha.
"Jangan jauh dari nya,ini saran ku!". Ucap Boy lagi pada Yudha.
Mungkin Marsha ada disana dan bergabung bersama anak-anak mereka untuk membuat kubu tersendiri,atau ia akan meracuni otak mereka untuk tidak suka pada Yesha karena menyukai Yudha.
Entahlah,apapun yang ada di otak Marsha suatu saat akan menimpa dirinya sendiri.Marsha tidak tahu saja jika ia sedang menggali kuburan nya sendiri. Berkerja di perusahaan yang jelas-jelas milik keluarga Yudha namun ia juga akan mencelakakan istri Yudha,bukan kah itu mencari penyakit?.
.
.
.
To be continue
🌺 Jangan lupa tinggalkan jejak, Heppy weekend & happy reading 😘
suami ngomong ngga didenger
suami ngambek malah kabur"an
bukan nya nyadar trus minta maaf