Dalam pusaran dunia mafia yang gelap, Alex, putra mahkota dari klan Moralez, dihadapkan pada ultimatum ayahnya, Marco Moralez, seorang mafia kejam tanpa belas kasihan.
Untuk membuktikan dirinya layak memimpin klan, Alex harus menemukan adiknya yang bertahun-tahun hilang, sebagai syarat.
Namun, di tengah pencarian nya terhadap sang adik, Alex justru bertemu dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya, gadis yang mampu menggetarkan hatinya setelah lama mati.
Akankah dia berhasil menemukan adiknya dan memimpin klan ? Dan bagaimanakah kisah cinta akan mengubah arah hidupnya?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMBAWA KABUR
Setelah berdiri di hadapan Juan, Tuan Mahardika melepas tangan putrinya yang sedari tadi mengapit lengannya, lalu menyerahkan tangan itu pada Juan, sambil berkata, "Aku serahkan putriku, Elzatta, kepadamu, Juan. Lindungi dan cintailah dia seumur hidupmu." Dengan mata berkaca-kaca, Tuan Mahardika menyerahkan tanggung jawab terbesarnya kepada pria yang berdiri di hadapannya.
"Dengan segenap hati, saya berjanji untuk selalu melindungi, mencintai, dan menjaga Elzatta dengan kasih sayang yang tulus," Juan menjawab dengan suara yang mantap dan penuh keyakinan, sembari menerima tangan Elzatta ke dalam genggaman nya.
Kini Juan dan Elzatta sudah berdiri berdampingan di depan altar, bersiap mengikrarkan sumpah pernikahan. Suasana gereja dipenuhi dengan keheningan khidmat, cahaya lilin yang lembut menerangi wajah para tamu undangan yang hadir dan rasa haru membalut hati setiap orang yang menyaksikan momen sakral ini. Pendeta yang berdiri di hadapan mereka pun sudah siap memimpin prosesi pengucapan sumpah pernikahan yang akan mengikat Juan dan Elzatta seumur hidup.
Namun, tiba-tiba........
DOR !
DOR !
Dua buah peluru menghantam tepat di dada Juan, membuatnya terhuyung ke belakang. Sontak, ia memegang dadanya dengan kuat, darah pun dengan cepat merembes menembus ke jas putihnya. "Ah....." gumamnya sebelum akhirnya tubuhnya ambruk ke lantai. Mata Elzatta terbelalak melihat calon suaminya, "Juaaaaannn......" teriaknya, dan dengan sigap menyangga kepala Juan.
Pendeta berdiri kaku, wajahnya pucat dengan mata yang tak kalah melebar. Tamu undangan yang hadir berteriak histeris, panik, dan menjerit ketakutan saat menyaksikan tragedi berdarah langsung di depan mata mereka. Tangisan dan jeritan memecah kesunyian gereja, seketika suasana berubah menjadi mencekam. Banyak yang berlarian mencari tempat aman, ada juga yang terpaku di tempat, tak bisa bergerak karena rasa takut yang luar biasa.
Para anak buah Juan yang duduk menyamar sebagai tamu undangan seketika berdiri, lalu segera berlari menghampiri seseorang yang berdiri di ambang pintu gereja, sosok itu tak lain adalah pelaku utama di balik penembakan terhadap Juan. Ya, siapa lagi kalau bukan Alex. Mereka kompak mengacungkan pistolnya ke arah Alex, namun pria itu hanya tersenyum sinis tanpa sedikit pun menunjukkan rasa takut di wajahnya.
Anak buah Alex yang berada di belakang segera maju melindungi bosnya, membentuk garis pertahanan di depan Alex sambil menatap tajam anak buah Juan. Gereja yang seharusnya menjadi tempat suci dan damai, kini berubah menjadi arena pertarungan yang mencekam. Tanpa mempedulikan suara-suara tembakan di luar, Alex melangkah masuk ke dalam gereja dengan tatapan tajam seperti pisau. Auranya menakutkan dan mampu mengintimidasi siapapun yang melihatnya. Saat ini langkah panjangnya hanya tertuju ke altar, dimana Elzatta berada.
"Alex! Kenapa kau melakukan ini?!"Hardik Leon, yang saat ini menghalangi jalannya.
"Bukan urusanmu, menyingkirlah!" Alex bersuara datar, namun wajahnya di penuhi kabut amarah.
"Aku tidak mau, sebelum kau menghentikan kekacauan ini!"
"Terserahmu, tapi jangan sampai kau menyesal," ujar Alex memperingati. Leon tidak takut, dan tanpa ragu langsung melayangkan tinjunya ke wajah Alex, diikuti tendangan ke perutnya. Alex yang tidak siap, terjengkang ke lantai dengan wajah tertoleh ke samping.
"Hentikan semua ini, Lex!" Seru Leon sekali lagi.
Dengan mata menyala, Alex menyeringai dan bangkit, lalu membalas pukulan Leon dengan amarah yang tak terkendali. Pertarungan sengit pun terjadi, hingga akhirnya Alex membanting tubuh Leon dengan keras ke lantai. "Maaf, tapi kau yang lebih dulu memulainya," kata Alex dingin, kemudian berbalik meninggalkan Leon yang tergeletak tak berdaya.
Elzatta menoleh ke arah Alex yang semakin mendekat padanya, wajahnya memerah karena marah. Meskipun ia tahu ada motif di balik Juan menikahinya, tapi ia tidak bisa menerima Alex yang menggagalkan pernikahan nya. Apalagi dengan cara kekerasan seperti ini, Elzatta sangat membenci pembunuhan. "Bedebah... kenapa kau membunuh calon suamiku, hah!" desis nya sambil melangkah maju, siap menyerang. Namun, Alex lebih cepat dan langsung memukul tengkuk Elzatta, membuatnya terjatuh tanpa perlawanan.
Dengan gerakan cepat, Alex meraih tubuh Elzatta dan memanggulnya di bahu seperti karung, lalu membawanya keluar dari gereja, tanpa mempedulikan teriakan-teriakan keluarga Elzatta.
...----------------...
Bagaimana enaknya kita lanjutkan pertarungan apa sudahi Reader's ? 😁
Kira-kira Alex membawa Elzatta kemana ya, dan bagaimana nasib Leon?🤔 Nantikan terus kelanjutan ceritanya ya. Jangan lupa Like, coment, dan subscribe bagi yang belum, supaya tidak ketinggalan ceritanya. Terimakasih banyak 😍
Alex, nackal banget kamu/Curse/