NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Kamatian Silvia

Leon masih bersama Zidan- di ruang kerjanya. Mereka tampak serius dan juga fokus dengan beberapa dokumen yang sebelumnya sudah Zidan kumpulkan. Sebuah pengkhianatan- kecurangan dalam Perusahaan miliknya. Dan pelakunya- Orang dekat mereka. Salah satu bagian Staff yang bahkan Zidan ataupun Leon tidak pernah menyangka.

 "Damn.! Jadi dia berani bermain-main."

  "Dia bermain begitu rapi tuan, sampai semua terkecoh dengannya. Bahkan- dia sengaja berpakaian lugu untuk menutupi sifat aslinya."

  "Dimana dia sekarang."

  "Masih bersama para jala** peliharaannya."

Leon tersenyum. Zidan langsung menelan ludahnya kasar. Disaat seperti ini- senyuman itu. Zidan tau apa arti dibalik senyuman itu.

  "Biarkan dia bermain-main malam ini, dan shoot him tomorrow"

Glek.!

Zidan menelan ludahnya kasar. Dan- terjadi apa yang dia pikirkan. Leon- bukan laki-laki yang memiliki hati. mendengarkan pembelaan. Diam- beraksi- dead.

Dert,,,

Zidan merogoh jasnya. Dia menatap salah satu anak buahnya yang berada di markas.

  "Halo."

  "Maaf Tuan saya ganggu waktu Anda."

  "Katakan."

  "Nyonya Silvia- Mati.!"

Zidan menutup teleponnya dan kembali menatap Leon.

  "Ada apa."

  "Nyonya Silvia. Dia meninggal."

Leon tidak kaget. Bahkan siapa saja yang sudah masuk ke dalam markasnya tidak akan bertahan hidup.

  "Buang mayatnya. Jangan ada bekas."

  "Baik Tuan."

Zidan kembali menghubungi mereka dan memintanya untuk membuang jasad Silvia kelaut.

Beberapa orang terlihat sibuk menyeret tubuh Silvia yang sudah tidak bernyawa. Talita yang melihatnya terus berteriak. Bagaimana bisa Mamanya meninggal tepat di sampingnya.

  "Kalian mau bawa Mama saya kemana, jangan bawa dia."

Isak tangis terdengar dari bibir Talita. Namun, tidak ada satupun yang menatap dan menjawabnya. Mereka menyeret tubuh Silvia keluar.

  "Sesuai perintah. Buang jasadnya ke laut."

Talita menggeleng "Jangan- tolong jangan lakukan itu." Ucap Talita dengan suaranya yang bahkan sudah sangat lemah.

  "Diam.!" Bentak salah satu dari mereka dan kembali mengunci ruangan.

Talita menggeleng, dia tidak percaya Mamanya telah pergi. Dia kini sendiri- di dalam ruangan yang sangat gelap. Tidak ada cahaya, tidak ada ventilasi, bau menyengat, kotor. Napas Talita semakin sesak. Dadanya terasa sakit. Kepala berat.

Bruk.

Tubuhnya ambruk begitu saja. Tanpa siapapun yang melihatnya.

Di tepi laut.

Jasad Silvia sudah berada disana.

Byur..

Semua tersenyum saat melihatnya. Dan mereka kembali ke markas setelah sebelumnya mengirimkan pesan pada Zidan.

*******

Calista berada di dalam kamarnya- sendiri karena Lila sudah keluar. Calista berbaring menatap langit-langit kamarnya. Ucapan Leon- masih terus berputar dalam otaknya.

"Aku tidak ijinkan kamu keluar dari Mension apalagi bekerja."

Ucapan Leon- Ucapan itu terus berputar. Apa maksudnya. Kenapa Leon bicara seperti itu.

Suara langkah terdengar, Calista langsung menutup matanya berpura-pura tidur. Dan- benar saja langkah itu masuk ke dalam kamar. Dia tau jika itu adalah Leon. Dia hafal- parfum yang Leon pakai. Dia menciuminya.

Leon berdiri menatap gadisnya yang terlelap. Menatapnya dalam. Dia tau jika Calista hanya berpura-pura tidur, namun dia tetap akan mengikuti drama gadis kecilnya.

Ngapain Leon terus berdiri di situ. Jangan bilang dia bakal-

Cup.

Leon mengecup kening Calista, bahkan berpindah turun. Mata- kedua mata Calista. Leon menciumnya bergantian.

Calista kaget. Jantungnya berdetak sangat cepat. Apa yang terjadi. Leon menciumnya bahkan- ciuman itu terasa sangat nyaman.

Leon masih tetap betah berdiri disana. Sengaja- untuk melihat bagaimana gadisnya. Dan senyuman terbit di bibirnya saat Calista mengubah posisi memunggunginya.

Little girls,,, Kamu benar-benar menggemaskan.

Leon tersenyum, dia membenarkan selimut dan berlalu keluar.

Calista membuka matanya dan berbalik, dia memegang dadanya yang masih begitu terasa detak jantungnya.

Astaga, apa yang terjadi. Kenapa bisa Leon cium gue. Kening gue, mata gue.

Calista menggeleng, dia merasa- senang dia tidak bisa bohong soal itu.

Senyuman terukir jelas. Dia berbalik dan memeluk bonekanya. Berusaha memejamkan matanya dengan senyum di bibir mungilnya.

Keesokan Harinya-

Calista berjalan turun bersama Lila seperti biasanya. Namun Langkahnya terhenti saat dia melihat Leon yang sedang bicara dengan Zidan dan juga beberapa orang.

Leon sempat menoleh, tatapan mata mereka bertemu. saling diam- saling mengunci. Dan Leon menarik sudut bibirnya membuat senyuman yang begitu manis. Calista segera memalingkan wajahnya dan kembali melangkah turun.

"Lakukan semua yang saya perintahkan."

"Baik Tuan."

Leon mengangguk dan berjalan menuju meja makan, Calista sudah duduk di sana. Menunggunya dalam diam. Kejadian malam- masih dia ingat. kecupan itu masih begitu terasa.

"Ehem,, "

Calista mendongak dan menatap Leon yang tampak semakin tampan pagi ini. Calista mengakui itu.

"Pagi Calista." Sapa Leon setelah duduk di kursi.

"Pagi Leon."

Calista tampak gugup. Leon terus menatapnya. Gerak-gerik Calista sangat jelas terlihat gugup membuat Leon tersenyum dan menggeleng kecil.

"Aku berangkat- jangan berpikir hal tidak penting." Ucap Leon mengusap bibirnya dengan tisu.

"Tapi aku bosan." lirih Calista membuat Leon menatapnya.

"Apa kamu mau ikut ke kantor?"

"Hah- ke kantor? Memangnya tidak akan menggangu."

"Tidak - jika kamu menjadi gadis kecil yang nurut."

"Aku mau. Aku janji bakal duduk diam dan gak akan ganggu kerjaan kamu."

Leon tersenyum dan mengusap rambut gadisnya.

"Bersiaplah, aku tunggu di luar."

"Oke."

Calista langsung berlari masuk kamar, dia akan bersiap. Dia begitu semangat.

"Nona jangan lari." Ucap Lila saat tidak sengaja Calista akan terjatuh.

"Hahahaha,, untung saja Lila."

Lila menggeleng.. "Kamu mau kemana?"

"Aku akan ikut Leon ke kantor. Bye Lila.."

Lila mengangguk dan menatap Calista yang begitu semangat. Dia menggeleng dengan tingkah Calista yang seperti ini.

"Leon,, ayo aku sudah siap."

Leon menoleh dan terdiam. Dia menatap Calista yang terlihat begitu cantik.

Blouse putih selutut di padukan tas kecil, flat shoes berwarna senada membuatnya terlihat mungil- tapi sangat cantik.

"Ehem,, ayo." Ucap Leon gugup dan membuka pintu mobilnya.

"Terimakasih.."

Leon mengangguk dan berjalan memutar. Zidan membuka pintu mobil untuknya.

Setelah semuanya masuk, Zidan masuk dan mulai melajukan mobilnya Keluar.

Wajah Calista tampak berseri. Setiap hari dia hanya berada di dalam Mension. Semua yang dia butuhkan memang terpenuhi. Namun bukan itu yang dia mau. Dia merasa bosan berada disana . Dia merasa terkurung di dalam sangkar emas tapi sangat membosankan.

Leon meliriknya.- mencuri pandang ke arah Calista yang sangat cantik. Leon menyukainya.

Zidan tersenyum dan menggeleng melihat bagaimana Bosnya sedang jatuh cinta. Sebagai seorang Asisten dan sahabat. Zidan ikut merasa bahagia. Kedatangan Calista begitu pengaruh terhadap Leon. Leon sudah sangat jarang marah dan mengamuk.

Bahkan- sikapnya tidak sedingin dulu. Calista memang gadis kecil yang bisa mengubah semua sifat seorang Leonal Harits.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
partini
pasang yg cocok yg satu suka lobang yg satu suka batang,,semoga kena penyakit kelamin biar mamfussss
wo te
ko skrng up nya 1 ja kak 🤔🤔
Cindy
lanjut kak
partini
busettt mau main" kamu ma Leon
Cindy
lanjut kak
partini
ihhh Kunti kepo banget,,
partini
betul kan dia punya rasa cinta,,kalau kamu diem aja bakal bikin huru hara yg tegas jadi laki jangn myek2 ,,ular punya seribu bisa yg berbaya so be smart don't be stupid,,like novel yg aku baca percaya masa teman ujungya nyesek di tinggal pergi jauh
Cindy
lanjut kak
partini
teman ?
itu kamu kalau dia mah ga cuma teman pasti ada rasa lah
kamu aja yg ga peka ,,hati" dia bisa bikin masalah kedepan nya
biasanya ceritnya seperti itu
Salsa aja
mosok iya setragis ituu sehhh pk bagas.. /Facepalm/
#cumadinovelll
terkesan lebay
Encha Imout: Thanks buat masukannya Kak 🙏
yuk aku bakal baca cerita karya kakak
total 1 replies
wo te
tadi aletha skrng Bianca bntr lgi viola 🤣🤣🤣
wo te
ko Aleta SH 🤔🤔
wo te
ruang krja x kak BKN rmh krja 🤭🤭
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!