Di dunia fantasi timur yang misterius, seorang dewa racun yang kuat dan ditakuti bernama "Wu Tian" telah dikalahkan oleh sekutu para dewa dan rohnya tercerai-berai ke dalam siklus reinkarnasi. Namun, jiwa Wu Tian tidak pernah benar-benar hilang, dan dia menunggu kesempatan untuk bereinkarnasi kembali.
Suatu hari, seorang pemuda bernama "Ling Feng" meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Jiwa Wu Tian melihat kesempatan ini dan mengambil alih tubuh Ling Feng, menghidupkannya kembali dengan kekuatan dan pengetahuan yang luar biasa.
Wu Tian mulai mengendalikan tubuh Ling Feng, mempelajari kehidupan dan kenangan yang dimiliki oleh Ling Feng sebelumnya. Namun, Wu Tian juga menemukan bahwa ada beberapa kenangan dan emosi yang masih tersisa dari Ling Feng, membuat dia merasa ada sesuatu yang tidak biasa.
Dengan kekuatan dan pengetahuan yang luar biasa, Wu Tian memulai perjalanan untuk mencari jawaban tentang masa lalu dan alasan ia di bunuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Coretan Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemimpin Paviliun Wufang Cabang Tianjing
Ning Yun menyimak pembicaraan keduanya, ia tidak terlalu peduli dengan senjata yang di maksudkan oleh adiknya Wu Tian, ia lebih memikirkan bagaimana caranya agar Wu Tian bergabung dengan Paviliun Wufang.
Setelah melihat kelihaian Wu Tian dalam berpedang membuat Ning Yun ingin segera merekrut Wu Tian secepatnya, tapi Wu Tian tidak perduli sama sekali dengan pemikiran Ning Yun.
karena jika ia ingin memiliki kekuatan di belakangnya ia bisa membangunnya sendiri, ia bisa membentuk sekelompok pendekar hebat dan menjadi kekuatan pendukung Wu Tian.
"Nona Ning Yun, terimakasih atas semua bantuan anda, terakhir bisakah saya menjual 2 dari pedang ini" Wu Tian menyodorkan dua dari pedang yang baru ia tempa, 2 buah pedang tingkat 2 dengan kualitas yang sangat baik, ia jual begitu saja.
Sebuah senjata tingkat 2 mungkin banyak di jual di Paviliun Wufang, namun kualitasnya di antara yang setingkat hanya biasa saja, kini Wu Tian ingin menjual 2 pedang sekaligus yang berkualitas sangat bagus membuat Ning Yun kesenangan, ia bahkan menunjukkan wajahnya penuh senyuman.
"Tuan Muda Wu, ketepatan nanti malam kami akan melakukan pelelangan, bagaimana kalau kita memasukkan barang ini ke pelelangan" Ning Yun memberitahukan alasan ia penuh dengan senyuman.
Jikalau ke 2 pedang itu di jual di pelelangan seharusnya pedang itu bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi, dengan kualitas pedang Wu Tian Ning Yun ingin menjadikan nya sebagai barang pembuka acara pelelangan.
"Tentukan saja bagaimana baiknya, kalau begitu saya izin pamit" Wu Tian pergi bersama adiknya kembali ke penginapan, Wu Tian sudah tidak sabar ingin menjelajahi informasi tentang negara Liun.
Di giok Teknik Guqin 'Mo Yin' dua alat musik lagi dan sebuah kitab teknik tapak kosong yang di gunakan penari mereka di kumpulkan di satu tempat, namun nama tempat itu tidak di beritahu kecuali hanya ciri-cirinya saja.
******
"Kakak, aku sangat lelah, aku ingin istirahat, bangunkan aku di saat jam makan siang" setelah mengatakan itu Qing-er langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur dan terlelap.
Wu Tian memperhatikan wajah adiknya yang sangat ia sayangi, ia mencium dahinya dan kemudian memperhatikan kalau adiknya memeluk kura-kura Xuan Wu yang terus-terusan bermeditasi, Wu Tian sungguh menantikan kebangkitan kura-kura nya.
Wu Tian kemudian duduk bersila dan segera memasukkan kesadarannya ke dalam giok itu, perlahan sebuah informasi terus masuk ke dalam Wu Tian, butuh waktu setengah jam untuk mencerna nya, Wu Tian tidak menyangka ternyata informasi tentang negara Liun cukup banyak walau tidak menyeluruh.
Sementara itu di lantai 3 Paviliun Wufang.
"Ketika acara pelelangan berakhir katakan padanya untuk menemukan ku" ucap seseorang wanita berpakaian sedikit terbuka, di tangannya juga ada pedang yang baru saja di tempa oleh Wu Tian.
Wanita itu adalah ibunya Ning Yun, namanya adalah Ning Jie, ia terlihat terus menerus memperhatikan pedang yang di tempah oleh Wu Tian, sebuah pedang dengan kemurnian 80%.
Jika sebuah pedang memiliki kemurnian 50%-70% maka ia hanyalah senjata yang cukup standard di tingkatannya, namun sebuah pedang dengan kemurnian 80% merupakan yang terbaik di antara tingkatannya.
Bahkan sebuah senjata dengan kemurnian 90% bisa menyaingi senjata dengan tingkatan di atasnya, Wu Tian sendiri bukan tidak sanggup menempa dengan kemurnian yang lebih tinggi, tapi karena bahan senjata yang ia pakai masih kurang sempurna, tapi Wu Tian merasa pedang dengan kemurnian 80% itu sudah cukup.
Ning Yun sendiri tidak bisa menilai seberapa bagusnya senjata yang di tempah Wu Tian, ia hanya mengira itu senjata yang bagus, sedangkan Ning Jie sedikit menyesali tidak berada di tempat saat kejadian, ia ingin membuat penawaran yang menggoda agar Wu Tian bergabung dengan Paviliun Wufang.
Ning Jie memperkirakan saat ini jika Wu Tian meminta 10.000 keping emas untuk perekrutannya maka di masa depan mungkin ia akan meminta 100.000 keping emas, hal itu tentu karena dengan meningkatnya kemampuan Wu Tian, ia pasti menaruh harga yang lebih tinggi.
Ning Jie juga tidak bisa menyalahkan anaknya, bahkan tawaran anaknya sudah cukup menggiurkan tapi mungkin Wu Tian masih merasa kurang, jadi ia memutuskan untuk menemuinya setelah pelelangan dan mengajaknya bergabung dengan Paviliun Wufang sebelum di dahului kelompok lain.