Anatasya adalah seorang gadis cantik yang manja suka ber foya-foya, bahkan sangat sombong dan angkuh, tapi dibalik itu semua ia lakukan agar ia tidak larut dalam kekecewaan yang orang tuanya lakukan, orang tua Anatasya suda bercerai ketika ia berumur 15thn, dan mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. dan tidak pernah mau menanyakan kabar tentang dirinya, walaupun keuangan nya terjamin, tapi itu tidak membuat, Anatasya bahagia.
Anatasya juga mencintai seseorang, ya itu sangat lama , waktu ia sekolah menengah pertama dulu, ia pernah di tolongin, oleh pria tampan
Dia adalah Zevino Stuck Williams, seorang putra kedua konglomerat.
Yang ternyata perusahaan nya bekerjasama baik dengan papa Nya.
Yuk simak cerita selanjutnya di Bab berikut nya?......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SitiLatifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.32
Bab.32.
" Bagus-lah, ayo sebaiknya kita segera pulang, aku sudah sangat merindukan anak-anak ku.!" Sahut anatasya, melangkah kan kaki jenjang nya keluar dari resort, dinda mengikuti anatasya dari belakang.
Sampai di halaman resort, seketika anatasya menghentikan langkahnya, tubuh nya mematung, dia terkejut bukan main, dengan kedatangan seseorang yang sangat ia hindari.
Langkah kaki anatasya perlahan mundur, jantung nya rasanya ingin copot saja, anatasya membalikkan badannya dan ingin kembali masuk ke dalam resort.
" Tunggu." Cegah zevino
Hap tangan anatasya di cekal oleh tangan kekar zevino, mata anatasya melotot, ia langsung menepis tangan zevino yang lancang memegang tangannya.
" Apa yang kau lakukan." Desis anatasya menatap tajam zevino.
Zevino tersenyum mendapati desis san anatasya pada nya, penglihatan nya ternyata bukan hanya sekedar halusinasi.
Ternyata benar dia adalah anatasya, untung ia segera menghubungi anak buahnya yang pintar hacker.
" Nona, saya pinjam bos mu dulu, ada yang harus saya bicarakan."
Zevino menarik tangan anatasya masuk ke dalam resort, tanpa menghiraukan anatasya yang berusaha ingin melepaskan cekalan tangan dari nya.
" Gak, lepas." Sahut Anatasya, memelintir-lintirkan tangannya agar terlepas dari genggaman tangan zevino.
Anatasya membulat kan matanya, mendapati zevino menarik tangan nya masuk ke dalam kamar yang sempat dinda menginap, yang ternyata tidak di kunci.
Zevino menghentak kan tubuhnya anatasya ke dinding kamar itu.
" Awss..!" Ringis anatasya, merasakan punggung nya yang membentur dinding.
" Apa kamu tidak merindukan ku, hmm.!" Tanyanya zevino, menatap dalam mata anatasya yang sangat ia rindukan.
Anatasya mengepalkan tangannya, ia menatap datar wajah zevino, dan mendorong kuat dada zevino yang menghimpit tubuhnya.
" Apa yang anda lakukan tuan, lepaskan saya dan menyingkir-lah, sungguh anda sangat tidak sopan.!" Ucap anatasya datar dengan suara tegas.
Bukan nya melepaskan dan memberi kan anatasya ruang untuk keluar dari kungkungan nya, zevino malah memeluk anatasya erat.
Dan tidak mengindahkan ucapan anatasya tadi.
"kenapa kamu tidak menemui ku kalau kamu masih hidup.!" Lirih zevino, di hirup nya aroma wangi anatasya, yang membuat zevino merasakan tenang, zevino memejamkan matanya.
Dengan sekuat tenaga anatasya mendorong kuat tubuh besar zevino, yang memeluk dirinya, agar terlepas dan..
Bruk.
Zevino yang tidak siap menyeimbangkan badannya dan tidak tau kalau anatasya akan mendorong dan menendang kaki nya, zevino terduduk jatuh di lantai, ia memejamkan matanya mendapati pantat nya yang sakati.
" Dasar pria aneh." Cibir anatasya, bergegas berlalu meninggalkan zevino, yang duduk di lantai.
" Ana tunggu.!" Teriak zevino, ingin bangkit tapi kaki nya sakit, mungkin akibat dari anatasya yang menendang nya tadi.
Dengan menahan sakit di kaki nya, zevino bangun dari duduknya, mengejar anatasya yang masuk ke dalam mobilnya.
" Ayo jalan pak.!" Sahut anatasya ketika sudah duduk di kursi belakang.
Anak buahnya mama sonya mengangguk." Baik nona." Jawab nya.
Mobil pun berjalan meninggalkan halaman resort milik mama sonya.
" Anatasya.!" Teriak zevino.
*****
" Mbak, bukan kah tuan itu, tuan zevino ya?" Tanya dinda. Melihat ke belakang dimana zevino berteriak memanggil nama anatasya.
" Mungkin." Jawab anatasya, anatasya menyandarkan tubuhnya matanya ia pejamkan.
Mengingat zevino yang seperti itu, ia seperti tidak mengenali zevino yang dingin.
" Nona, sepertinya mobil di belakang mengikuti kita sedari tadi." Ucap anak buahnya mama sonya.
Seketika mata anatasya terbuka lebar, mendengar anak buahnya mama sonya berkata kalau ada mobil yang mengikutinya.
Anatasya menoleh kan kepalanya ke belakang, dimana ada sebuah mobil mewah mengikuti mobil yang ia tumpangi.
Tunggu, mobil yang mengikutinya bukan hanya satu yaitu ada tiga.
Astaga....
" Lebih cepat lagi pak jalan nya.!" Sahut anatasya.
Anatasya berdecak kesal, kenapa dia mengikuti nya? apa yang ia mau, dia bukan siapa-siapa nya. Tapi kenapa?
Akkh
Teriak anatasya kaget, mendapati mobil yang berhenti mendadak karena telah di selip mobil yang melaju dari arah belakang.
" Awww.." Anatasya meringis sakit di kening nya yang menghantam kursi depan.
" Anda tidak papa mbak.!" Tanyanya dinda, khawatir dengan anatasya yang membentur kursi depan di keningnya.
Anatasya menggelngkan kepanya." Untung nya aku tidak papa din." Sahut anatasya mengusap keningnya yang sakit.
Zevino keluar dari mobilnya dan menghampiri mobil yang ada anatasya nya, zevino mengetuk-ngetuk pintu mobil.
" Ada apa tuan, kenapa anda main selip-selip mobil kami, untung kami tidak kenapa-kenapa.!" Ucap anak buahnya mama sonya menatap tajam zevino.
Zevino menoleh kan kepalanya ke arah anak buahnya mama sonya, menatap dingin dan tajam anak buahnya mama sonya.
" Ana cepat buka pintu nya." Sahut zevino tegas, dengan sedikit meninggi kan suara nya.
" Mbak, sebenarnya tuan zevino apa sih mau nya, sehingga mengikuti kita seperti ini, oh astaga lihat mbak anak buahnya keluar dari mobil hitam.!" Ucap dinda menatap takut pada anak buahnya zevino, yang berpakaian serba hitam dan jangan lupa tubuhnya yang besar dan kekar-kekar.
Dinda bergidik ngeri.
Anak buah mama Sonya keluar dari mobil, walaupun sebenarnya ia agak takut juga melihat anak buah zevino yang banyak, sedangkan dirinya hanya sendirian.
" Kami tidak punya banyak waktu tuan, tolong menyingkirlah kami ingin lewat." Ucapnya anak buahnya mama sonya.
Zevino menatap tajam anak buahnya mama sonya itu.
" Ana keluar dari mobil sialan ini, atau kau ingin menunggu aku menghancurkan mobil ini." Ancam zevino dingin.
Anatasya dengan kesal membuka pintu mobil nya, tapi dinda menahan tangan anatasya.
" Apa mbak yakin akan keluar, biarkan dinda aja yang keluar.!" Sahut dinda takut anatasya kenapa-napa aja.
" Tidak Dinda, kamu diam saja di sini biar aku keluar dulu.!" Jawab anatasya, lalu keluar dari mobil.
Zevino tersenyum senang dalam hati nya, melihat wajah cantik anatasya yang semakin cantik saja, kemana aja dirinya selama ini? kenapa baru sekarang dirinya menyadari kalau betapa cantik nya wanita yang selama lima tahun ini ia rindukan.
Baru saja anatasya menapakkan kaki nya di jalan, tapi zevino langsung menarik tangan anatasya dan membawa nya ke arah mobilnya.
" Kalian urus mereka jangan sampai mereka kabur.!" Sahut zevino dingin, anak buahnya mengangguk patuh.
" Apa yang kau lakukan." Ucap anatasya, berusaha melepaskan tangannya dari zevino yang lagi-lagi di tarik.
" Pak mbak tasya di bawa, hey lepaskan saya." Teriak dinda yang ingin mengejar anatasya yang telah di bawa zevino, tapi kedua tangannya di cekal oleh salah satu anak buahnya zevino.
" Hey kalian apa kan nona dinda.!" Teriak anak buahnya mama sonya yang tidak bisa berbuat apa-apa karena kedua tangannya di cekal oleh anak buahnya zevino.
