NovelToon NovelToon
KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:361
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU


Suara itu sangat tidak asing di telingaku ... Apakah dia Ghavi yang kukenal ? Ghavi yang pernah mengisi hatiku selama 5 tahun dengan penuh cinta dan mamanya yang telah menghancurkan nya dengan cara yang tidak bermoral. Sudah susah aku bersembunyi darinya sejak 3 tahun lalu tapi kenapa harus bertemu dengannya disini ? batinku ingin berteriak antara yakin dan tidak bahwa laki-laki yang disebutkan oleh Amara sebagai tunangannya adalah Ghavi yang pernah mengisi hatiku beberapa tahun yang lalu saat kami berdua bersekolah di Paris.

Apakah Catelyn akan goyah dengan kehadiran Ghavi ?

Apakah Catelyn bersedia membuatkan gaun pernikahan untuk Amara dan Ghavi ?

Dan bagaimana perasaan Catelyn dan Ghavi atas pertemuan yang tidak terduga ini ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ACCIDENT

Walau Mama Papa sering datang ke sini untuk menemani aku, tapi tetap kan beda kalau suami sendiri yang ada disampingku" jawab Catelyn, tersenyum dan mengecup bibir Ghavi.

Beberapa bulan kemudian, Catelyn dan Gavin sedang mengikuti kegiatan outdoor sekolah di kebun binatang. Para ibu ikut mendampingi anak-anak mereka, menciptakan suasana yang riang dan penuh keakraban.

Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi malapetaka ketika mereka hendak menyeberang jalan. Sebuah sepeda motor melaju kencang ke arah mereka. Catelyn dengan sigap mendorong Gavin hingga selamat, namun ia sendiri yang menjadi korban.

Catelyn tertabrak motor dan tergeletak di jalan dengan luka parah. Darah mengalir deras dari tubuhnya. Para ibu dan anak-anak panik dan histeris. Gavin menangis histeris melihat ibunya terbaring tak berdaya.

Cepat-cepat Catelyn dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kabar buruk itu segera sampai ke telinga Ghavi. Ia sangat terkejut dan tidak percaya. Ia merasa aneh, karena setahunya rombongan anak-anak dan para ibu menggunakan bus pariwisata yang disediakan sekolah. Kenapa Catelyn bisa tertabrak motor ?

Dengan perasaan kalut, Ghavi segera menuju rumah sakit. Ia melihat Catelyn terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan perban di sekujur tubuhnya. Hatinya hancur melihat kondisi istrinya.

"Sayang ... apa yang terjadi ?" tanya Ghavi, dengan suara bergetar, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Ia menggenggam erat tangan Catelyn yang terasa dingin.

Catelyn berusaha tersenyum, meskipun wajahnya pucat pasi. "Aku tidak apa-apa, Sayang. Gavin selamat ... itu yang terpenting" jawab Catelyn, dengan suara lemah yang hampir tak terdengar.

"Tapi kenapa bisa begini ? Bukankah seharusnya kalian naik bus pariwisata ?" tanya Ghavi, kebingungan dan amarah bercampur aduk.

Catelyn menarik napas dalam-dalam, mencoba menjelaskan dengan susah payah. "Ada sedikit perubahan rencana ... Gavin merengek ingin melihat toko mainan di seberang jalan ... Aku pikir tidak apa-apa, hanya sebentar ... Tapi kemudian ..."

Air mata Catelyn menetes. Ia tidak sanggup melanjutkan ceritanya.

Ghavi mengusap lembut air mata Catelyn. "Jangan dipaksakan, Sayang. Istirahatlah".

"Tidak, aku harus memberitahumu ... Motor itu melaju sangat kencang... Aku tidak punya pilihan lain selain mendorong Gavin ..." Catelyn terbatuk.

"Cukup, Sayang ! Jangan bicara lagi !" Ghavi panik. Ia memanggil dokter dan perawat.

Setelah dokter memeriksa Catelyn, Ghavi keluar dari ruangan dengan wajah tegang. Ia menghampiri beberapa ibu yang ikut mendampingi anak-anak mereka.

"Apa yang sebenarnya terjadi ?" tanya Ghavi, dengan nada mendesak.

Salah seorang ibu, yaitu Mommy Jodie dengan wajah ketakutan, menceritakan kronologi kejadian yang sebenarnya. "Catelyn memang sangat sigap, Pak Ghavi. Kalau bukan karena dia, mungkin Gavin juga akan tertabrak. Motor itu benar-benar ugal-ugalan".

Ghavi menghela napas panjang. Ia merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Catelyn dan Gavin. Ia juga marah pada pengendara motor yang telah menyebabkan kecelakaan itu.

"Apakah ada yang melihat nomor plat motornya ?" tanya Ghavi.

..."Ada, Pak. Saya sempat mencatatnya," jawab seorang ibu, dengan suara gemetar, sambil menyerahkan secarik kertas kepada Ghavi.

Ghavi menerima kertas itu dan membaca nomor plat motor tersebut. Ia mengangguk, lalu bergegas menuju kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.

Di dalam ruang perawatan, Catelyn masih terbaring lemah. Ghavi kembali ke sisinya, menggenggam tangannya erat.

"Bagaimana keadaanmu, Sayang ?" tanya Ghavi, dengan nada khawatir.

Catelyn tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja, Sayang. Hanya sedikit sakit".

"Dokter bilang apa ?" tanya Ghavi lagi.

"Dokter bilang ... kandunganku kuat. Bayi kita baik-baik saja" jawab Catelyn, dengan nada lega.

Ghavi menghela napas lega. Ia sangat bersyukur karena janin yang dikandung Catelyn masih selamat. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika sesuatu yang buruk menimpa bayinya.

"Syukurlah ... Aku sangat khawatir, Sayang" kata Ghavi, sambil mencium kening Catelyn dengan lembut.

"Aku tahu, Sayang. Tapi aku kuat. Aku akan berjuang demi kamu dan Gavin, dan juga demi bayi kita" kata Catelyn, dengan tatapan penuh semangat.

Ghavi tersenyum haru. Ia tahu bahwa Catelyn adalah wanita yang kuat dan luar biasa. Ia sangat mencintainya dan akan selalu berada di sisinya, apapun yang terjadi.

"Aku akan mengurus semuanya, Sayang. Kamu istirahat saja dan fokus pada pemulihan mu" kata Ghavi.

"Terima kasih, Sayang. Aku mencintaimu" kata Catelyn.

"Aku juga mencintaimu, Sayang" jawab Ghavi, sambil memeluk Catelyn dengan lembut. Setelah memastikan Catelyn beristirahat dengan tenang, Ghavi keluar dari ruangan dan menghubungi James, sahabatnya yang juga seorang pengacara di perusahaan nya dan memiliki koneksi luas.

"James, aku butuh bantuanmu. Catelyn kecelakaan, ditabrak motor. Aku ingin kau mengerahkan orang-orang mu untuk mencari tahu siapa pelakunya secepat mungkin" kata Ghavi, dengan nada serius.

"Apa ?! Catelyn kecelakaan? Bagaimana keadaannya?" tanya James, terkejut.

"Dia masih dirawat di rumah sakit. Kandungannya untungnya baik-baik saja. Aku ingin kau fokus mencari tahu siapa yang menabraknya. Aku tidak akan membiarkan orang ini lolos" jawab Ghavi, dengan nada penuh amarah.

"Oke, Ghavi. Aku akan segera mengerahkan semua sumber daya yang aku punya. Aku akan menghubungimu secepatnya jika ada perkembangan" kata James.

"Satu lagi, James. Aku baru saja mendapat informasi bahwa Ibu Renatta dan suaminya sudah keluar dari penjara. Aku ingin kau memperketat pengawasan terhadap keluarga ku. Aku tidak ingin mereka melakukan hal yang aneh-aneh" perintah Ghavi.

"Siap, boss. Aku mengerti" jawab James.

Beberapa hari kemudian, Gavin terus-menerus merindukan Catelyn. Ia sering bertanya kapan mommy nya akan pulang.

"Daddy, kapan Mommy pulang ? Gavin kangen Mommy" tanya Gavin, dengan mata berkaca-kaca.

Ghavi berjongkok di hadapan Gavin, memeluknya erat. "Mommy masih sakit, Sayang. Mommy harus istirahat yang banyak di rumah sakit supaya cepat sembuh".

"Tapi Gavin mau ketemu Mommy ... Gavin mau peluk Mommy" rengek Gavin.

Ghavi menghela napas. Ia tahu bahwa Gavin sangat merindukan Catelyn. Ia pun sebenarnya juga sangat merindukan istrinya.

"Baiklah, Sayang. Besok kita jenguk Mommy di rumah sakit, ya ? Tapi Gavin harus janji, tidak boleh rewel dan harus nurut sama Daddy" kata Ghavi, mencoba menenangkan Gavin.

"Janji, Daddy! Gavin janji !" jawab Gavin, dengan semangat.

Keesokan harinya, Ghavi membawa Gavin menjenguk Catelyn di rumah sakit. Gavin langsung berlari memeluk Catelyn dengan erat.

"Mommy ... I Miss you so bad !" seru Gavin, sambil menciumi pipi Catelyn.

Catelyn membalas pelukan Gavin dengan erat. "Mommy juga kangen Gavin, Sayang" jawab Catelyn, dengan air mata haru.

Ghavi tersenyum melihat pemandangan itu. Ia merasa hatinya sedikit terobati.

"Gavin, Mommy harus istirahat ya ? Gavin jangan berisik" kata Ghavi, mengingatkan.

"Iya, Daddy" jawab Gavin, patuh.

Gavin kemudian duduk di samping Catelyn, menggenggam tangannya dengan erat. Catelyn mengusap rambut Gavin dengan lembut.

***

1
Ma Em
Teruslah berujung Ghavin agar bisa meluluhkan Catelyn dan bisa mendapatkan maaf dari Catelyn , semoga Catelyn mau menerima Ghavi kembali .
deameriawan: Author juga terharu. Tapi sumpah ini ceritanya akan seru deh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!