Su Runa hanya ingin hidup tenang, bekerja santai, dan rebahan damai di apartemen kecilnya. Tapi siapa sangka, setelah satu malam penuh deadline dan mie instan, hidupnya malah “di-upload” ke dunia kolosal sebagai… tokoh numpang lewat?!
Kini dengan nama Yun Ruona, ia mendapati dirinya bukan putri bangsawan, bukan tokoh utama, bahkan bukan penjahat kelas kakap—melainkan karakter sampingan yang kalau muncul, biasanya cuma jadi latar pemandangan.
Awalnya, hidupnya berjalan damai. Sistem hanya memberi satu misi: “Bertahan Hidup.” Tidak ada skenario aneh, tidak ada takdir tragis, tidak ada paksaan ikut alur novel. Ia tumbuh sebagai gadis biasa, menjalani kehidupan versinya sendiri—bebas dan santai.
…sampai takdir iseng mempertemukannya dengan seorang pria misterius. Sejak saat itu, hidup Yun Ruona yang tenang berubah jadi drama tak terduga, penuh salah paham kocak dan situasi yang bikin geleng-geleng kepala.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Aaliyah Thoati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31: Warna Pulang di Kediaman Yun
Di Akademi Tianwen, hari-hari berjalan lambat. Para murid diberi waktu untuk membaca, berlatih kaligrafi, atau membantu di taman akademi. Yun Zhen memilih kesunyian perpustakaan tua di sisi timur. Rak-rak tinggi dipenuhi gulungan kertas dan naskah berdebu. Ia duduk di meja kayu, menyalin ulang kutipan dari kitab Tianlun Ji tentang keseimbangan antara hati dan logika.
“Bila hukum berjalan tanpa kasih, dunia hancur perlahan. Bila kasih berjalan tanpa arah, dunia kehilangan bentuknya.”
Ia berhenti menulis, memandangi tinta yang mulai kering. Entah kenapa, pikirannya melayang pada keluarganya — ibunya yang selalu menenun dengan sabar, ayahnya yang tegas tapi lembut, dan adiknya yang selalu tertawa kecil sambil menggambar hal-hal aneh di buku kecilnya.
>【Sinyal lintas jarak: transmisi minor terdeteksi.】
>【Isi transmisi: memori hangat keluarga.】
>【Efek: fokus mental meningkat 11%。】
Senyum kecil muncul di wajahnya. Ia tidak tahu mengapa dadanya terasa hangat, tapi ia tahu, perasaan itu menenangkannya lebih dari doa apa pun.
Sementara itu di Yunshan, malam turun dengan langit jernih dan suara jangkrik dari kejauhan. Su Yulan sedang menjahit baju baru untuk anak sulungnya. Kainnya berwarna biru muda, di ujung lengan ada bordir halus berbentuk awan.
“Untuk keberuntungan dan ketenangan,” katanya pelan sambil mengulang jahitan terakhir.
Di sisi lain ruangan, Yun Haoran menulis di meja kerja, memeriksa laporan wilayah. Tapi sesekali, matanya berpindah ke arah istrinya dan putrinya yang sudah tertidur di lantai dekat perapian.
Ia tersenyum tipis. “Kadang aku berpikir, Yulan, dunia ini rumit sekali. Tapi setiap kali melihat mereka ... semuanya jadi sederhana.”
Su Yulan mengangkat wajahnya, menatap suaminya. “Karena kita tidak melawan dunia, Haoran. Kita hanya mencoba hidup dengan tenang di dalamnya.”
Ia melipat baju yang baru selesai dijahit, lalu menatap boneka Xiao Ming di pojok ruangan. Batu kecil di lehernya berpendar lembut — nyala yang kini lebih teratur, seperti napas yang damai.
>【Koneksi keluarga: sinkronisasi ritmik stabil.】
>【Efek sistem: energi keluarga dalam kondisi harmonis.】
Musim perlahan beralih. Hujan turun lebih sering, dan dedaunan mulai berganti warna. Tiga minggu berlalu sejak ujian terakhir selesai. Hari-hari di Akademi Tianwen berjalan lambat, sementara di Yunshan, keluarga Yun melewati waktu dengan kesabaran yang sama—menanti kabar yang tak kunjung datang. Di Akademi Tianwen, kabut pagi menutupi halaman akademi, suara murid-murid yang gelisah menunggu hasil ujian mulai terdengar di setiap sudut.
Yun Zhen duduk di taman belakang. Ia melihat seorang guru melewati jalan setapak sambil membawa gulungan besar. Hatinya berdebar. Ia tahu waktu itu sudah dekat.
>【Deteksi sistem: perubahan emosional ringan.】
>【Status lingkungan: menjelang peralihan hasil.】
Ia menatap ke arah kolam kecil di taman. Permukaan airnya memantulkan bayangan langit kelabu. Di tengah pantulan itu, ia membayangkan wajah-wajah yang menunggunya di rumah. Entah mengapa, bayangan itu tampak begitu nyata — seolah jarak antara Tianwen dan Yunshan tidak lagi ada.
Di Yunshan, pagi itu lebih sibuk dari biasanya. Para pelayan keluar masuk halaman, membawa keranjang sayur, memeriksa lentera, membersihkan aula tengah.
Su Yulan menyiapkan teh dan makanan ringan di meja batu. Ia tidak mengatakan apa pun, tapi semua orang tahu — hari ini hari kepulangan Yun Zhen dengan membawa pengumuman hasil ujian.
Yun Ruona duduk di tangga depan, memeluk bonekanya. Ia menatap jalan di luar gerbang, meski tahu kabar itu belum tentu datang hari ini. Tapi hatinya ... seolah tahu.
“Niangqin,” katanya pelan, “kalau Gege dapat hasil bagus, apa dia langsung bisa pulang?”
Su Yulan tersenyum, tapi matanya lembut dan dalam. “Mungkin belum langsung, sayang. Tapi kabarnya pasti sampai dulu.”
Yun Ruona menatap langit. “Kalau gitu, langit yang duluan tahu, ya?”
> 【Analisis sistem: percakapan anak–ibu → menumbuhkan resonansi spiritual.】
> 【Efek tambahan: probabilitas kabar baik meningkat 9%。】
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Akademi Tianwen cabang Yunshan — empat hari sebelum kepulangan Yun Zhen.
Langit mendung tapi terang. Di halaman tengah akademi, sebuah papan besar didirikan, di atasnya terpajang lembar pengumuman baru.
Kerumunan murid sudah menunggu bahkan sebelum jam pertama lonceng berbunyi. Yun Zhen berdiri di antara mereka. Suara langkah, bisik-bisik, dan napas yang tertahan memenuhi udara. Ia tidak menolak rasa gugup yang muncul.
Di matanya, huruf-huruf tinta mulai terbaca satu per satu — nama-nama para peserta, peringkat mereka, dan simbol kehormatan kecil di sebelah nama-nama teratas. Tangannya perlahan naik, mengikuti baris demi baris, matanya mencari namanya sendiri di antara ratusan nama lain.
Denyut di dadanya meningkat, tapi pikirannya tetap jernih. Setiap huruf yang ia baca terasa seperti langkah di jembatan menuju masa depan.
>【Pemindaian sistem: hasil ujian ditemukan.】
>【Data pribadi: “Yun Zhen — kandidat terdaftar.”】
>【Efek emosional: detak jantung meningkat 27%。】
Ia berhenti. Matanya berhenti di satu titik di tengah daftar. Ada sesuatu yang bergetar di dadanya — bukan sekadar kebanggaan, tapi campuran lega dan tak percaya.
>【Status: hasil ujian ditemukan.】
>【Detail: tertunda untuk publikasi penuh.】
Yun Zhen menatap nama itu lama, sampai kabut pagi menipis. Lalu, tanpa sadar, ia tersenyum kecil.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Empat hari berlalu sejak pengumuman itu.
Di Yunshan, sore hari mulai turun perlahan. Burung-burung kembali ke sarang, dan suara aliran air terdengar jelas dari arah taman. Su Yulan menatap jalan dari balkon lantai atas. Langit berwarna jingga lembut.
Dari kejauhan, suara kuda terdengar. Pelayan di depan gerbang berlari kecil, membawa gulungan surat bersegel merah muda. Su Yulan berdiri, jantungnya berdetak cepat.
“Dari Akademi Tianwen, Nyonya!” teriak pelayan itu.
Yun Haoran muncul dari ruang dalam, ekspresinya berubah dari tenang menjadi serius. Yun Ruona ikut berlari kecil, masih memeluk boneka Xiao Ming. Su Yulan membuka gulungan itu perlahan. Tulisan di atasnya rapi, tegas — kabar resmi dari akademi.
> “Ujian tingkat dasar telah selesai. Hasil diumumkan beberapa hari lalu di papan utama Akademi Tianwen. Murid-murid dengan hasil baik akan menerima surat panggilan khusus dalam waktu dekat.”
Su Yulan menutup surat itu, menatap suaminya. “Itu berarti ... sudah keluar.”
Yun Haoran mengangguk pelan. “Dan sebentar lagi, kita tahu hasilnya.”
Yun Ruona memeluk bonekanya erat. “Gege pasti bisa ... pasti bisa.”
>【Analisis sistem: resonansi emosional keluarga tinggi.】
>【Efek: energi doa memperkuat stabilitas lingkungan 14%。】
Angin sore berembus, membawa aroma lembut bunga Ziwei yang mulai gugur. Di langit Yunshan, warna jingga perlahan berubah menjadi ungu — seperti meniru warna kelopak bunga terakhir di taman.
Dan di tempat jauh, di halaman akademi Tianwen, selembar daun jatuh di depan papan pengumuman, menutupi sebagian nama — sebelum angin kembali meniupnya, menyingkap nama yang kelak menjadi kebanggaan keluarga Yun.
Di antara bisikan angin itu, tinta di papan belum sepenuhnya kering — seolah langit sendiri baru saja menulis ulang satu baris nasib.
Matahari sudah condong ke barat ketika suara langkah kuda terdengar dari kejauhan.
Su Yulan menoleh cepat, begitu juga Yun Haoran. Di jalan batu yang memantul jingga senja itu, seorang pemuda berpakaian sederhana tampak mendekat perlahan — wajahnya teduh, tapi sorot matanya jernih seperti air pegunungan.
Di dadanya tergantung lencana kecil berbentuk awan perak dengan ukiran angka empat di sisinya.
Yun Ruona memekik kecil. “Gege!”
✨ Bersambung ✨
Tentang reinkarnasi jadi bayi, trus tetiba ada sistem. Tapi sistemnya bukan membantu si FL punya kehidupan lebih baik. Lebih ke sistem yang menghubungkan perasaan atau ikatan hubungan gitu. Ini sistem yang baru sih.
Dari judulnya Panduan Tokoh Numpang Lewat. sempet di sebutkan bentar di bab 1 & 4 tentang novel dan ingatan FL. Tapi masih belum di temukan. Ini sangat pas, berarti tokoh numpang lewat itu beneran lewat aja di buku tanpa ada yang kenal dan sadar akan keberadaannya.
Sepertinya dari 24 bab ini masih pembuka cerita. belum masuk ke intinya. Mungkin semakin ke tengah, akan semakin terbuka alur-alur tersembunyi lainnya.
Good job Author. Aku suka gaya pikirmu. Lanjutkan! aku dukung .... /Joyful//Determined//Applaud//Rose//Heart//Good/
bikin nagih deh. ditunggu bab berikutnya, ya!
/Good/
dengan berkat dukungan dan cinta kalian, aku bisa tetap ada di sini dan tetap melanjutkan kisah ini, meski gak mudah.
makasih semuanya! love U All ....
/Rose//Heart//Pray/
Kutunggu dewasamu, Nana!
alurnya mulus bgt. gak kerasa kepaksa alurnya, kayak lagi naik rollercoaster!
pokok sukak bgt!!!!
semangat mamathor!
/Drool//Angry//Determined/