NovelToon NovelToon
Sistem Autopilot

Sistem Autopilot

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Penyelamat / Tamat
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Pangeran Dari kerajaan Vazkal tiba-tiba mendapatkan sistem auto pilot saat kerajaannya diserang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua bocah yang berebut Lolipop

Begitu panah itu menancap di tanah di dekatnya, Pangeran Sekya segera menarik pedangnya dari sarung.

“Siapa di sana? Keluar!”

Eliana berdiri tegar di sisi Sekya, matanya menyorot waspada, siap menghadapi bahaya apapun yang datang. Tiba-tiba, dari balik semak-semak, Raja Saul muncul, menatap putranya dengan tatapan bangga.

"Aku di sini, Sekya." ujarnya, suaranya terdengar berat dan penuh wibawa.

"Kau harus selalu waspada; dalam perang nanti, serangan bisa datang dari mana saja, bahkan dari arah yang tidak kau duga sekalipun, dan jika kau tidak waspada, nyawamu bisa saja melayang tanpa sempat melakukan perlawanan."

Mendengar perkataan ayahnya, Sekya hanya bisa terdiam, mencerna setiap kata itu. Ia menatap Eliana, lalu ia menurunkan pedangnya.

"Maaf, Ayah, aku tidak tahu kalau itu panah Ayah."

{Ayahmu tidak perlu merasa khawatir, Pangeran Sekya, karena aku selalu ada di sini untuk melindungimu, dan tidak akan ada musuh mana pun di dunia ini yang bisa menyentuhmu selagi aku bersamamu.}

Raja Saul hanya menghela napas, ia kembali menatap putranya.

"Tidak apa-apa, Sekya, itu panahku, tapi dalam perang, itu adalah panah musuh, dan kau harus bisa menghadapinya dengan lebih baik dari ini."

Setelah menyelesaikan ucapannya, Raja Saul hanya mengangguk kecil, menatap Sekya dan Eliana secara bergantian dengan senyum penuh arti, dan dengan langkah kaki yang tenang, ia kembali masuk ke dalam hutan, membiarkan sepasang kekasih itu menikmati sisa waktu berharga mereka berdua di bawah langit malam yang penuh bintang, seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara mereka.

Keesokan paginya, sinar mentari pagi yang hangat menembus celah-celah dedaunan, menyentuh wajah mereka berdua yang tertidur pulas di atas bukit, dengan posisi kepala Eliana yang berada di atas dada Pangeran Sekya. Perlahan, Sekya membuka matanya, menatap wajah cantik Eliana yang masih terlelap, lalu ia mengusap rambut Eliana dengan lembut.

"Bangun sayang, ini sudah pagi."

Dengan langkah kaki yang riang, mereka berdua berjalan menuruni bukit, bergandengan tangan, menikmati setiap momen berharga yang mereka jalani bersama, sambil sesekali tertawa saat salah satu dari mereka tersandung akar pohon, dan di saat yang sama, mereka juga saling bertukar cerita tentang hal-hal lucu yang pernah mereka alami, seolah-olah dunia ini hanya milik mereka berdua.

Saat mereka tiba di gerbang istana, Master Durga menyambut mereka.

"Yang Mulia, kami telah menunggu Anda, dan semua persiapan sudah selesai."

"Kami berhasil menyelesaikan 400 meriam penghancur yang memiliki daya ledak hebat, 10 ribu busur yang mampu membunuh naga, dan yang paling penting adalah seluruh prajurit kita telah dilengkapi dengan tameng dan pedang baru yang tidak akan pernah hancur."

Sekya tersenyum dan mengangguk puas, ia menatap Eliana lalu berkata, "Bagus sekali, dengan kekuatan ini, tidak akan ada musuh yang mampu mengalahkan kita."

Eliana hanya tersenyum, lalu ia menggenggam tangan Sekya, dan mereka berdua berjalan memasuki istana, bersiap menghadapi takdir yang sudah menunggu di depan mata.

Tiba-tiba, Pangeran Sekya berdiri di tengah gerbang, menatap langit.

"Aku sudah tak memerlukan strategi rumit lagi untuk mengalahkan kalian, Lamina... Hahahaha!"

Eliana yang berada di sampingnya langsung memukul pelan bahunya, dan berbisik, "Diam, Sekya, itu memalukan!" namun, ia tidak bisa menahan tawanya saat melihat tingkah Sekya yang kekanak-kanakan.

Ketika mereka berdua memasuki istana, para prajurit kerajaan sedang berlatih dengan sangat giat dan penuh semangat, suara dentingan pedang yang saling beradu dan teriakan mereka memenuhi seluruh halaman istana, membuat suasana menjadi sangat hidup. Sekya, yang menyaksikan hal itu, tidak bisa menahan senyum di wajahnya, ia merasa sangat bangga dan yakin bahwa dengan kekuatan yang mereka miliki saat ini, Kerajaan Vazkal tidak akan pernah bisa dikalahkan.

Tepat saat mereka melewati gerbang, Lyra tiba-tiba datang dan memberikan hormat.

“Yang Mulia, saya mendapatkan laporan penting dari mata-mata kita, Kerajaan Lamina menyewa para penyihir hebat yang akan membantu mereka dalam perang nanti.”

Mendengar itu, senyum Pangeran Sekya langsung menghilang, dan ia menatap Lyra dengan wajah serius.

Meskipun wajahnya terlihat serius, dalam hati Pangeran Sekya sebenarnya sangat tenang dan sama sekali tidak khawatir, karena ia sudah tahu tentang kekuatan senjata-senjata baru mereka, mulai dari panah Crowbow yang anak panahnya bisa menembus apapun, hingga tameng yang tak hanya mampu menahan serangan fisik, tetapi juga mampu menangkis sihir-sihir terkuat sekalipun, dan ia yakin, dengan kekuatan sehebat itu, Kerajaan Lamina tidak akan mampu melawan balik.

Setelah mendengar laporan itu, Pangeran Sekya menatap Lyra, dan ia berkata, "Baik, terima kasih atas laporannya," kemudian, ia kembali menatap Eliana.

"Sayang, tubuhku terasa sangat kotor dan lengket, bagaimana kalau kita mandi bersama?"

Eliana yang mendengar perkataan Pangeran Sekya langsung terkejut, lalu ia menoleh ke arah Lyra dengan wajah kesal karena Sekya tak tahu malu. Lyra hanya bisa tersenyum simpul, lalu ia berkata dengan nada serius.

"Maafkan saya, Yang Mulia, saya akan menjaga di luar, dan saya akan memastikan tidak ada yang mengganggu Anda berdua."

Mendengar itu, Eliana langsung memukul perut Sekya sambil tertawa.

Tepat saat tawa Eliana masih terdengar, Brutus tiba-tiba berteriak lantang di tengah lapangan latihan.

"Semua prajurit, fokuskan serangan kalian pada titik lemah musuh! Jangan beri mereka kesempatan untuk membalas, kita adalah kekuatan Kerajaan Vazkal!"

Pangeran Sekya menoleh kepada Eliana dengan wajah penuh kebanggaan, lalu ia berkata.

"Dengar itu? Mereka berlatih dengan semangat yang tinggi dan kesetiaan yang luar biasa, itulah yang membuatku yakin bahwa Kerajaan Vazkal tidak akan pernah kalah dalam perang nanti."

Eliana mengangguk, ia merasa sangat bangga dan lega melihat semangat para prajurit yang begitu besar.

Senyum Pangeran Sekya perlahan menghilang. Ia mengalihkan pandangannya dari Eliana, lalu ia mulai melangkah maju, mendekati para prajurit yang sedang latihan, dan dengan sorot mata yang menyeramkan, ia berkata dengan suara yang dalam:

"Sepertinya kalian semua masih lemah. Kemarilah kalian semua dan lawan aku. Akan kuajarkan bagaimana cara menghabisi musuh-musuh kita tanpa berbelas kasih."

Tiba-tiba, seluruh prajurit yang berada di lapangan latihan langsung terdiam, mereka semua menatap Pangeran Sekya dengan sorot mata yang penuh keheranan, sebab mereka tidak pernah melihat Pangeran Sekya bersikap seserius ini, dan pada saat yang sama, mereka juga merasa sangat takut.

Brutus, yang mendengar perkataan Pangeran Sekya, melangkah maju dengan gagah berani.

"Maafkan saya, Yang Mulia, saya tidak bisa mengikuti perintah Anda, membunuh tanpa belas kasih bukanlah ajaran kita, itu hanya akan membuat kita menjadi monster yang tidak punya hati."

"Brutus, apa kau tuli? Aturan perang itu simpel, kita membunuh atau dibunuh! Lalu, apa yang akan kau lakukan kalau musuh-musuh kita tidak berbelas kasih padamu? Kau hanya akan mati dengan sia-sia, dan semua pengorbananmu tidak akan berarti apa-apa," Pangeran Sekya mendengus kesal, dan ia melanjutkan, "Kau yang paling kuat di antara mereka semua, jadi buktikan kepadaku kalau kau tidak lemah. Ayo, lawan aku sekarang juga, kita lihat apakah ajaranmu itu lebih kuat daripada pedangku!"

Eliana dan Lyra yang menyaksikan mereka beradu mulut hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela napas, mereka tahu bahwa Pangeran Sekya hanya ingin yang terbaik untuk prajuritnya, tapi caranya terlalu ekstrem dan berlebihan.

Brutus membalas ucapan pangeran dengan suara yang lantang dan tegas.

"Jika mereka mati, siapa yang akan menemanimu di medan perang dan memenangkan peperangan ini? Kematian adalah pengorbanan yang sia-sia jika tidak ada yang tersisa untuk berjuang."

Mendengar perkataan itu, Pangeran Sekya tidak mau kalah, ia tersenyum licik dan berkata dengan nada meremehkan.

"Aku tidak akan sampai membuat mereka terluka parah, aku hanya ingin memberi mereka pelajaran, jadi hentikan omong kosongmu dan hadapi aku, Brutus."

Seketika, suasana yang tegang di antara mereka pun mencair, dan para prajurit hanya bisa saling menatap satu sama lain, karena perdebatan mereka berdua terlihat seperti dua orang anak kecil yang sedang berebut lolipop. Sampai akhirnya, Eliana yang kesal dengan perdebatan yang tidak ada habisnya itu, langsung berjalan menghampiri Pangeran Sekya, lalu ia menjewer telinganya dengan keras, sementara Lyra melakukan hal yang sama pada Brutus, mereka berdua terdiam, menghentikan pertengkaran mereka, dan para prajurit yang melihat itu hanya bisa menahan tawa.

1
akkuyu
gambatte kudasai lyra sistur
akkuyu
otw ponakan online
akkuyu
sipaling pamer suami xixixi
akkuyu
ganbatte ne
akkuyu
paragraf terakhir /Doge/
akkuyu
semangat bikin pestisida hhe
akkuyu
omigoto desu
akkuyu
aelah tiba² hilang semua momennya
akkuyu
wahahahaha
akkuyu
wasaiiii nice pengembangan alur. dah tegang² dibuat happy
akkuyu
woohoho
akkuyu
haha mampus kau lamina /Chuckle/
Rizky Fathur
Thor cepat bantai raja bragas beserta keturunannya
Rizky Fathur
Thor baut satu bab lagi bautkan pangeran sekya Lebih licik sudah menyandera semua keluarga raja ginoa
Rizky Fathur
cepat tangkap raja bragas dan semua keluarganya bantai dengan kejam sama seperti kerajaan lamina bautkan raja bragas menyesal mencari masalah dengan sekya
Rizky Fathur
Thor hancurkan kerajaan ginoa dengan kejam buatkan raja bragas menyesal mencari masalah dengan mcnya Thor
Rizky Fathur
Thor cepat bantai raja bragas dan keluarganya dengan kejam bautkan raja bragas minta ampunan tapi mcnya tidak memberikan ampunan Thor
Khusus Game
Tolong segera ingatkan author bila mana ada cacad logika dalam alur.. agar segera direvisi
Rizky Fathur
hancurkan kerajaan ginoa dengan kejam Thor semua keluarga kerajaan bautkan mati dengan kejam seperti kerajaan lamina Thor
akkuyu
dih idih ikut²an
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!