Alesia seorang gadis remaja yang baru saja merayakan hari jadinya ya Ke Delapan belas tahun bersama teman - temannya di sebuah bar ternama.
Tidak sengaja terbentur kursi saat tersandung dan langsung tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat alexia sadar dan perlahan membuka matanya.
Dan sangat terkejut setelah melihat sekeliling, karena setelah ia membuka matanya dia sudah berada di rumah sakit.
Yang lebih mengejutkan lagi saat dia tak sengaja melihat kalender yang ada di ruangan itu.
" Apa dua ribu dua puluh lima, bukanlah masih tahun dua ribu dua puluh yang benar saja masa aku pingsan selama itu "
penasaran dengan kisahnya yuk langsung mampir saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama putri01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Keesokan paginya seperti biasa Brian kembali bekerja di perusahaannya, sedangkan Xia sedangkan bersantai bersama sang putra di taman depan rumahnya.
" Rafa, bulan depan Rafa sudah masuk sekolah TK, bagaimana perasaan Rafa senang mau sekolah? " tanya Xia sambil berayun santai bersama anaknya itu.
" Iya Rafa senang sekali ma, Rafa sungguh sangat tidak sabar lagi sekarang, kenapa tidak sekarang saja ma, kenapa harus bulan depan? " sahut anak kecil itu dengan antusiasnya.
" Karena baru bulan depan penerimaan murid barunya, kalau sekarang masih belum, sabar ya sayang " kata Xia yang tak kalah senangnya melihat kebahagiaan sang putra.
" Baiklah ma " anak itu mengerti.
Kemudian mereka berdua kembali bersantai menikmati kebersamaannya, sampai ponsel Xia berdering notifikasi dari aplikasi hijaunya.
Langsung saja Xia membuka ternyata notifikasi dari grup persahabatannya.
" Hai guys, kumpul - kumpul lagi yu kangen nih... " chat dari Dita
" Sama aku juga kangen kalian, yu kita kumpul bagaimana.... " chat Nia juga
" Boleh, aku setuju dimana kita kumpul "chat Keyla
" Bagaimana di taman kota saja, di sana ada banyak permainan sambil kita seru - seruan, soalnya aku bawa anakku " chat Xia
" Setuju, aku juga bawa anak, disana tempat yang sangat tepat " chat Dita
" Benar, kita bisa sekalian bersenang-senang di sana " chat Nia juga.
" Oke, kita kumpul di taman kota sekarang ya " chat Keyla
" Oke siap " chat Xia karena memang Xia sedang santai sekarang tentu saja sangat setuju.
" Gas " Dita juga karena sama santainya.
" Gas juga " Nia sama
" Tunggu apa lagi, otw... " Keyla yang tidak lain.
Karena mereka berempat para istri Sultan dan suami mereka berempat juga ceo semua jadi mereka berempat hanya bersantai menikmati semuanya sebagai nyonya ceo.
Jadi daripada gabut, mereka kembali berkumpul bersama menikmati waktu luang, karena pekerjaan rumah tangga mereka sudah di gantikan para maid yang bekerja di rumah mereka, jadi mereka hanya santai saja.
Apalagi para suami mereka berempat sama sangat cintanya pada istri mereka sehingga meratukan mereka berempat dengan tidak memperbolehkan mereka mengerjakan pekerjaan rumah, jadi santai lah mereka sekarang menikmati kehidupan mereka.
Langsung saja mereka berempat bersiap dari rumah masing-masing menuju ke tempat yang sudah di rencanakan.
Begitu juga dengan Xia yang langsung bersiap dengan putranya.
" kita mau kemana ma? " tanya Rafa penasaran karena mereka berdua sudah sangat rapi dengan pakaian santainya.
" Kita mau kumpul lagi bersama para sahabat mama, dan teman - temanmu juga tentunya " sahut Xia
" Wah asik, kita mau kemana sekarang ma? " tanya Rafa dengan antusias nya.
" Kita ke taman kota, di sana Rafa bisa bermain sepuasnya, gimana Rafa mau " kata Xia saat mereka akan naik ke dalam mobil.
' Horeee, mau ma Rafa mau, ayo ma cepat kita kesana " seru Rafa dengan semangatnya.
" Let's Go " seru Xia juga dengan tak kalah senangnya.
" GO.... "
Dengan senangnya ibu dan anak pergi dengan menggunakan mobil dan seorang supir yang sudah di siapkan Brian untuk Xia bepergian.
Langsung saja mobil yang membawa Xia dan putranya berangkat menuju tempat yang sudah mereka sepakati.
Di tengah perjalanan entah kenapa perasaan Xia tidak enak, dan tak sengaja melihat ke belakang.
" Aneh kenapa sepertinya mobil itu mengikuti kami " batin Xia
" Lebih cepat pak, sepertinya kita sedang di ikuti " suruh Xia yang mulai merasa tidak enak.
" Baik nyonya, nyonya benar sepertinya mobil itu mengikuti kita " kata supir itu juga setelah melihat sebuah mobil dari tadi berada di belakang mobil mereka.
" Ada apa ma? " tanya Rafa melihat sang ibu tidak tenang.
" Tidak apa - apa sayang, Rafa aktifkan ini " Xia langsung melakukan sesuatu pada jam tangan sang putra.
Lalu kemudian melakukan sesuatu juga pada anting-anting nya.
" Kenapa ma, ada apa? " tanya Rafa lagi penasaran.
" Tidak apa - apa sayang, mama hanya antisipasi saja, dengan begini kita bisa lebih mudah mengetahui satu sama lain " sahut Xia, entah kenapa perasaannya sungguh tidak nyaman dan sangat khawatir.
Tapi dengan sekuat tenaga Xia menyembunyikan kekhawatirannya, dan tetap bersikap tenang di hadapan putranya agar putranya juga bisa tenang.
Sementara sang supir terus melajukan mobilnya, sambil sesekali memperhatikan mobil di belakang mereka.
Tidak berapa lama, mobil yang dari tadi mengikuti mereka dari belakang langsung melaju lebih dulu sampai posisinya mendahului mobil mereka, lebih tepatnya mobil itu sekarang berada di depan mereka, dan langsung menghentikan jalannya.
Melihat itu mau tidak mau, supir yang membawa Xia juga berhenti karena mobil di depannya berhenti.
" Ada apa pak, kenapa berhenti? " tanya Xia terkejut mobil mereka berhenti mendadak.
" Mobil di depan tiba-tiba berhenti di depan kita nyonya " sahut supir itu yang mau tidak mau menghentikan mobilnya juga.
Setelah mobil di depan mereka berhenti langsung keluar beberapa orang berpakaian serba hitam yang berjumlah sekitar enam orang dan langsung mengepung mobil Xia.
" Astaga siapa mereka pak, mau apa mereka menghampiri kita " sungguh Xia merasa sangat khawatir sekarang.
" Siapa mereka ma, kenapa mereka mengelilingi mobil kita " Rafa tak kalah khawatirnya.
" Tenang ya sayang " Xia menenangkan putranya meskipun dirinya juga tak kalah khawatirnya.
Beberapa orang itu langsung mengetuk pintu mobil yang Xia tumpangi.
" Keluar, cepat keluar kalian " salah satu orang itu terus mengetuk.
Bertambah cemas dan takut yang Xia rasakan
" Bagaimana ini pak, siapa mereka semua " Xia langsung memeluk putranya.
" Saya juga tidak tahu nyonya, sepertinya mereka bukan orang baik, nyonya tunggu saja di dalam saya akan keluar sekarang " ucap supir itu bersiap bergegas untuk keluar.
" Hati - hati Pak " Xia tidak tahu lagi harus bagaimana.
Supir itu mengangguk dan langsung keluar dari mobilnya.
" Siapa kalian kenapa menghadang kami? " dengan memberanikan diri supir itu menghadapi mereka semua.
" Minggir, kami tidak ada urusan dengan mu, kami hanya berurusan dengan majikan mu, minggir " langsung saja supir itu di libas oleh beberapa orang itu karena yang mereka inginkan adalah Xia.
" Cepat keluar, ikut kami sekarang " langsung saja beberapa orang itu membuka mobil dan langsung menyeret Xia keluar dari mobil itu.
" Siapa kalian semua, lepas lepaskan saya " jerit Xia berontak sambil terus memeluk putranya.
" Huuuuuaaaaa, jangan sakiti kami, minggir kalian semua huuuuuaaaaa... " Rafa tak kalah histerisnya menjerit karena sangat ketakutan sekarang.
" Jangan berontak, ikut kami " tetap saja mereka membawa Xia dan anaknya menuju ke mobil mereka.
" Lepaskan nyonya saya, siapa kalian semua, lepaskan saya bilang " pak supir memberanikan diri demi keselamatan kedua majikannya itu.
" Berisik, hajar dia " kata salah satu dari beberapa orang itu.
Mereka mengangguk dan langsung menghajar supir yang membawa Xia.
Buk buk buk...
" Lepaskan, lepaskan jangan bawa majikan saya lepaskan " pak supir terus berontak tapi tenaganya kalah karena di bekap tiga orang.
Tiga orang lainya langsung membawa Xia dan Rafa kedala mobil mereka.
Karena Xia dan Rafa terus memberontak, akhirnya keduanya langsung di bius Xia dan anaknya hingga langsung tak sadarkan diri.
Sedangkan supir itu juga langsung di hajar tiga orang itu sampai babak belur dan langsung tak sadarkan diri juga.
Langsung saja Xia dan anaknya dibawa pergi dari tempat itu, meninggalkan supir yang sudah babak belur tak sadarkan diri di pinggir jalan.