Setelah menikah selama 7 tahun, Erwin tetap saja dingin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arum Dalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ingin bercerai
Mereka tidak punya apa-apa lagi untuk dibicarakan.
Memikirkan hal itu, Clara berbalik dan naik ke lantai atas.
Begitu Clara naik ke atas, dia melihat Elsa sudah terbangun dan keluar dari kamar untuk mencarinya dengan wajah kusut, "Mama, aku lapar, Apakah buburnya sudah siap?"
"Hampir matang."
Clara kemudian bertanya kepada Bibi Sari, "Apakah apinya masih menyala?"
Bibi Sari tersenyum, "Masih nyonya."
Clara merasa lega, lalu berbalik dan pergi ke dapur.
Setelah 6 menit kemudian, dia keluar dan berkata kepada Elsa, "Buburnya sudah siap."
Clara kemudian menyajikan buburnya.
Elsa, "Mama kenapa hanya ada satu mangku? lihatlah ayah datang ingin makan juga."
Clara tidak tahu kalau Erwin juga ingin makan.
Sebelum Clara sempat berkata-kata, Bibi Sari tersenyum dan berkata, "Biar aku saja yang mengambil mangkuknya."
Clara tidak berencana untuk makan, jadi dia membuat sedikit bubur.
Elsa tidak makan banyak, jadi bubur yang ada cukup untuk Elsa dan Erwin berbagi.
Setelah menyajikan bubur, Clara duduk dalam diam.
Erwin telah melepas arlojinya.
Dia memegang sendok itu dengan ujung-ujung jarinya yang ramping dan mengaduknya perlahan.
Setelah menyuapnya ke mulut, Elsa menyipitkan matanya dengan puas, "Mama aku sudah lama tidak mau makannya, baunya sangat harum."
Bibi Sari tersenyum dan berkata, "Sekarang kita sudah kembali ke rumah, kita bisa memakannya kapan saja kita mau."
" Hum."
Clara mendengarkan dan mematung sejenak, namun tidak mengatakan apapun.
Erwin duduk di seberangnya dan tidak mengatakan apapun juga.
Elsa sangat gembira, seolah-olah dia telah memikirkan sesuatu, dan dengan manja biar berkata kepada Clara, "Mama, bisakah Mama tidur denganku malam ini?"
Clara hendak menolak, tetapi ketika dia melihat wajah putrinya yang masih pucat dan tak berdarah, Dia pun akhirnya setuju.
"Oke."
Elsa hanya makan satu mangkuk kecil, dan Erwin juga tidak makan banyak.
Bubur dalam panci belum habis ketika mereka meninggalkan ruang makan.
Elsa mencintai kebersihan dan bersikeras mandi bahkan saat yang sedang pilek.
Clara takut dia kan masuk angin, dan mengawasinya.
Setelah Elsa selesai mandi, Clara ragu-ragu sejenak dan berbalik untuk pergi ke kamar utama.
Clara mengintip ke dalam kamar utama, tidak ada Erwin di situ.
Dengan cepat Clara mengambil beberapa keperluannya, lalu segera meninggalkan kamar utama, dan pergi ke kamar Elsa.
Elsa sedang duduk di tempat tidur sambil bermain dengan hp-nya.
Melihat pakaian dan handuk di tangan ibunya, dia merasa aneh, "Mama, Apakah Mama ingin mandi di kamarku?"
"Ya." Jawab Clara singkat.
Tidak lama setelah dia masuk kamar mandi, Erwin masuk ke dalam kamar Elsa.
Dia melirik sekilas ke arah kamar mandi.
"Mama sedang mandi di sana."
"Hum."
Lalu Erwin bertanya, "Apakah kamu yang meminta ibumu datang ke sini untuk mandi?
"Tidak, Mama sendiri yang datang membawa pakaiannya."
Erwin tidak bertanya lagi.
Dia hanya berbicara beberapa patah kata kepada Elsa, dan menyuruhnya tidur lebih awal, kemudian dia berbalik dan pergi.
Clara mendengar suara obrolan dari kamar mandi dan tahu bahwa Erwin telah datang, tapi dia tidak mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan.
Demam Elsa belum sepenuhnya pulih, dan dia merasa mengantuk setelah meminum obat.
Clara melihat hari sudah semakin larut, jadi setelah mandi, Dia segera berbaring di tempat tidur dan tidur bersamanya.
Elsa memeluk tubuhnya dengan erat, "Mama, tubuh Mama harum sekali dan lembut lagi."
Dia merasa nyaman dalam pelukan ibunya.
Ini lebih nyaman daripada pelukan Vanessa.
Namun, dia tahu ibunya tidak menyukai Vanessa, dan dia tidak mengatakan apapun.
Elsa tertidur dengan cepat.
Clara juga lelah dan segera tertidur.
Saat sedang sakit, Elsa sangat suka menendang selimut.
Mungkin khawatir sudah menjadi kebiasaan, Clara masih terbangun beberapa kali dalam semalam seperti yang dilakukannya saat merawat Elsa dulu.
Malam itu, Clara tidak tidur dengan nyenyak dan terbangun saat fajar.
Elsa masih tidur.
Clara turun dari tempat tidur dengan tenang, setelah Clara mandi, dia mencari beberapa pakaian untuk diganti sebelum turun ke dapur untuk membuat sarapan.
Setengah jam kemudian, dia menyerahkan sisa pekerjaannya kepada Bibi Sari.
Setelah memastikan bahwa Elsa tidak demam lagi, dia segera mengambil tas dan kunci mobilnya lalu pergi.
Tidak lama setelah dia pergi, Elsa terbangun.
Setelah mencari beberapa saat tetapi tidak menemukan Clara, dia bertanya kepada Bibi Sari, "Di mana Mama?"
"Nyonya pergi keluar untuk suatu keperluan."
"Hum." Seketika Elsa cemberut.
Bibi Sari tersenyum dan berkata, "Tapi sebelumnya nyonya pergi, dia sudah menyiapkan sarapan untukmu."
Elsa akhirnya merasa lebih baik.
Dia belum pulih sepenuhnya dari demam, tapi dia bersemangat dan menjadi lapar, jadi setelah mandi dia turun untuk sarapan.
Setelah beberapa saat, Erwin juga turun.
Karena tidak melihat Clara, Erwin berhenti sejenak dan bertanya kepada Bibi Sari, "Di mana dia?"
"Nyonya sudah pergi."
****
Saat ini.
Clara kembali ke rumah, dia mau makan sesuatu, lalu mengemas komputernya dan beberapa keperluan, dan baru saja hendak melaporkan perusahaan ketika bel pintu berbunyi.
Clara lirik kamera pengintai di pintu dan melihat bahwa itu adalah tetangganya, itu nyonya Feng dan putrinya Bella.
Clara segera membuka pintu, "Nyonya Feng...."
Nyonya Feng tampak cemas, "Nona Clara, nenek Bella sakit, saya harus segera membawanya ke rumah sakit, bisakah Nona membantu saya mengantar Bella ke sekolah?
Taman kanak-kanak tempat Elsa dan Bella bersekolah berada di rute yang sama dengan perusahaan, jadi Clara setuju.
20 menit kemudian, mereka tiba di dekat pintu masuk taman kanak-kanak.
Ketika Clara sedang mencari tempat parkir, dia melihat Erwin, Vanessa dan Elsa.
Elsa tampak bersemangat sekali.
Dia dan Vanessa berpegangan tangan, mall lompat-lompat saat berjalan dan tampak sangat bahagia.
Adapun Erwin, dia berdiri di samping Vanessa, dengan penuh perhatian menuntun Vanessa dan Elsa dari lalu lintas dan ke rumahnya.
"Tante lihat itu Elsa."
"Tante, siapa perempuan cantik yang memegang tangan Elsa? Apakah dia juga Ibu Elsa? Apakah Elsa memiliki dua ibu?
Clara tidak bisa menjawab, dia hanya menyentuh kepala Bella dan berkata kepadanya, "Bella, jangan beritahu Elsa kalau Tante yang mengantarmu, oke?"
"Bella tahu." Sahut Bella.
Pertama kali bertemu Elsa bertindak agresif karena dia memeluk Clara.
Dia sebenarnya agak takut kepadanya dan biasanya tidak berani berbicara dengannya.
Elsa mungkin masih marah, dia akan melotot ke arahnya setiap kali dia melihatnya....
Erwin, Vanessa, dan Elsa di depan tampak seperti keluarga bahagia beranggotakan 3 orang.
Clara melihatnya dan berpikir itu sangat bagus.
Dia segera mengalihkan pandangannya.
Setelah beberapa saat, Erwin dan Vanessa pergi, Clara keluar dari mobil bersama Bella.
disakiti oleh orang terdekatmu
semoga kau kuat Clara dan semoga kebahagiaan akan datang pada waktu ya nanti..../Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
biar autorya ga pusing lagi di komplen sama pembaca.....biar karma si Erwin dan yg lain cepat berjalan .....ayo Thor semangat semangat ...../Good//Good//Good//Good//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
gantung kita ,,,,,udah gereget sama si Erwin