NovelToon NovelToon
Ketika Hati Memilih

Ketika Hati Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Konflik etika / Kontras Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Selena Arunika (28), jika pernikahan yang ia bangun dengan penuh cinta selama tiga tahun ini, akhirnya runtuh karena sebuah pengkhianatan.

Erlan Ardana (31), pria yang ia harapkan bisa menjadi sandaran hatinya ternyata tega bermain api dibelakangnya. Rasa sakit dan amarah, akhirnya membuat Selena memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka dan memilih hidup sendiri.

Tapi, bagaimana jika Tuhan mempermainkan hidup Selena? Tepat disaat Selena sudah tak berminat lagi untuk menjalin hubungan dengan siapapun, tiba-tiba pria dari masalalu Selena datang kembali dan menawarkan sejuta pengobat lara dan ketenangan untuk Selena.

Akankah Selena tetap pada pendiriannya yaitu menutup hati pada siapapun? atau justru Selena kembali goyah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 04.

Kini papa Riza sudah dipindahkan keruang perawatan, Mama Jana dan Selena dengan setia menunggu papa Riza sadar. Sedangkan, Erlan pamit sebentar untuk mengambil perlengkapannya sebelum berangkat ke rumah sakit Sabda Husada untuk sementara waktu.

Sedari tadi Selena hanya duduk diam dikursi sofa memandang lurus kedepan. Ia tiba-tiba kepikiran tentang Erlan dan salah satu perawat tadi, ia penasaran apa yang mereka berdua lakukan didalam sana. Sebab, saat Selena membuka pintu dan masuk ia hanya melihat perawat itu tengah berdiri disamping Erlan sambil mengelap lengan suaminya, seperti baru saja terkena sesuatu.

Ingin sekali rasanya Selena bertanya dengan apa yang terjadi, karena raut wajah perawat itu juga terlihat kesal saat menatap kearahnya. Seperti tak suka dengan kehadiran Selena.

"Sel.." panggil mama Jana ketika melihat putrinya itu diam melamun

"Selena...." panggil mama Jana lagi kali ini dengan suara yang sedikit keras

Sontak saja, Selena seketika langsung tersadar dari lamunannya menoleh menatap mama Jana.

"Ah ya ma?" ujar Selena terbata-bata terkejut

"Kamu lagi mikirin apa hm? sedari tadi mama panggil cuma diam aja melamun". Tanya mama Jana

Selena menggeleng pelan seraya mengulas senyum tipis. "Gak mikirin apa-apa ma". Jawabnya lalu berdiri dari duduknya berjalan mendekati mama Jana.

"Ya sudah kalau begitu, mama titip papa dulu. Mama mau keluar sebentar beli sesuatu disupermarket didekat lobi depan". Kata Mama Jana bersiap hendak beranjak dari kursi nya

Tapi, dengan cepat Selena langsung menahan. "Mama mau beli apa ? biar Selena aja yang keluar".

Mama Jana menatap Selena sejenak, lalu tersenyum lembut. " Mama cuma mau beli beberapa keperluan aja, Sel. Gak usah repot, kamu istirahat sini aja,” katanya, mencoba menolak halus.

Tapi Selena menggeleng pelan. “Gak apa-apa ma, biar aku aja. Lagipula Selena juga butuh udara sebentar."

Mama Jana menghela nafas pelan sebelum akhirnya mengangguk.

"Ya udah, kalau kamu mau keluar, hati-hati ya, Sel. Jangan lama-lama".

“Iya, Ma.” jawab Selena pelan sambil mengambil tas kecil di kursi.

Lalu, bergegas melangkahkan kakinya pergi. Ia benar-benar butuh keluar sebentar. Sekadar cari udara dan nenangin kepala yang sedari tadi terasa berat.

Begitu keluar dari ruang perawatan, langkahnya sempat ragu berjalan di lorong rumah sakit yang sepi. Suara langkah kaki dari anggota pasien dan suster yang lewat sesekali terdengar berlalu lalang, dan sisanya hanya keheningan. Selena berjalan pelan, niatnya ia hanya ingin membeli air dan sedikit roti di minimarket kecil dekat lobi.

Tapi begitu Selena lewat kembali diruang kerja Erlan, langkahnya otomatis melambat.

Pintu ruangan itu tak tertutup rapat, hanya sedikit terbuka. Awalnya Selena tak bermaksud mengintip, tapi suara keras dari dalam sana membuatnya spontan berhenti.

"Kenapa kamu tiba-tiba berubah gini, Lan?” tanya suara seorang perempuan. Dan, Selena langsung mengenalinya, itu suara perawat yang tadi ada di ruangan Erlan tadi.

“Vera, jangan mulai lagi. Ini bukan tempatnya buat bahas ini.” suara Erlan terdengar menahan emosi, berat dan penuh peringatan.

"Tapi aku capek harus sembunyi terus! Kamu janji bakal ngomong ke dia setelah aku hamil, kan?” bentak Vera dengan suara yang bergetar.

Selena terdiam. Dadanya serasa diremas kuat. Hamil? Kata itu langsung berputar di kepalanya, membuat tenggorokannya tercekat.

“Vera! Tolong jangan teriak di sini, banyak orang,” jawab Erlan datar.

“Banyak orang?” Vera tertawa sinis. “Kamu pikir aku peduli? Aku istri kamu, Lan. Istri sah, meskipun cuma lewat penghulu kampung! Aku capek dibilang selingkuhan!”

Selena menutup mulutnya dengan tangan, matanya membulat tak percaya.

Langkahnya mundur pelan, berusaha menjauh tapi tubuhnya lemas seolah kehilangan tenaga.

“Kamu janji mau nganter aku besok ke rumah orang tuaku,” lanjut Vera dengan nada lebih lembut, “aku butuh kamu ada di sana, biar mereka tau kamu tanggung jawab.”

Erlan tak langsung menjawab.

Suara napas beratnya terdengar, lalu diikuti kalimat yang nyaris membuat lutut Selena tak sanggup menopang tubuhnya lagi.

“Iya, aku bakal datang. Tapi tolong jangan bikin masalah di rumah sakit. Aku akan urus semuanya setelah aku balik dari luar kota.”

Air mata Selena mulai menggenang, tapi ia tahan mati-matian.

Sakit.

Sakit sekali.

Ponsel di tangannya hampir saja terlepas, hembusan napasnya tak teratur. Ia tak berani dengar lebih banyak lagi, cukup!

Tanpa pikir panjang, Selena langsung membuka pintu ruang kerja Erlan lebar-lebar.

Brakkk!

Kedua orang yang ada di dalam sontak menoleh kaget. Vera sampai memundurkan langkah kakinya, sementara Erlan membeku di tempat, wajahnya tegang tak siap menghadapi pandangan istrinya yang kini penuh amarah bercampur luka.

"Mas Erlan..." suara Selena bergetar, tapi tatapannya tajam. “Apa yang barusan aku dengar itu benar?”

Erlan menelan ludah, tak langsung menjawab. Ia sempat melirik sekilas ke arah Vera, berharap perempuan itu diam, tapi Vera justru menatap balik dengan wajah menantang.

“Sayang, aku bisa jelasin semuanya—”

“Jelaskan sekarang!” potong Selena dengan nada tinggi, air matanya mulai menetes keluar. “Aku datang ke sini cuma mau pastiin telingaku gak salah dengar! Katanya dia hamil, mas? Katanya kalian udah nikah diam-diam?!”

Suasana ruangan mendadak hening. Hanya suara detak jam dinding yang terdengar menusuk telinga.

Erlan menarik napas dalam, mencoba tenang. “Sayang, kamu harus denger aku dulu. Semua ini gak seperti yang kamu pikir—”

“Gak seperti yang aku pikir?” Selena tertawa getir. “Aku denger sendiri, Mas! Aku liat sendiri kalian berdua di sini! Jadi masih mau bohong juga?". Teriak Selena menggebu-gebu

“Selena, tolong turunin suara kamu. Ini tempat kerja, banyak orang di luar—”

“Masih bisa mikirin citra, ya? Bahkan setelah nginjek perasaan aku kayak gini!”

Vera yang sejak tadi diam akhirnya ikut buka suara. suaranya terdengar tajam dan dingin. “Mbak Selena, saya gak bermaksud ngerusak rumah tangga siapa pun. Tapi kalau Mas Erlan memang udah milih saya, apa salahnya?”

Selena menoleh cepat, menatap Vera dengan sorot mata tajam. “Salah kamu satu. Kamu tidur sama laki-laki beristri!”

Vera terdiam, tapi senyum sinisnya masih tergambar jelas.

Erlan akhirnya melangkah maju, mencoba mendekat. “Sayang, cukup. Aku bisa jelasin nanti di rumah—”

“Gak usah panggil aku sayang!” seru Selena, langkahnya mundur menjauh. “Mulai sekarang, aku gak mau dengar lagi kebohongan dari mulut kamu. Dan lagi, aku akan segera ajukan surat perceraian kita dipengadilan".

"Apa??!!!"

Selena langsung berbalik badan dan berlari keluar dari ruangan tersebut. Dan, tak menghiraukan lagi Erlan yang terus memanggilnya.

.

.

.

Hai-haiii, gak bosen Buna selalu ingetin kalian buat kasih dukungannya... Thank you ❤️🎀

1
Dew666
👍👍👍👍
aleena
ya beginilah jika urusann rumah tangga dicampur dgn tanggung jawab kerja 🤭

seperti diriku jika masalah keungan tipis bahkan tak ada bayangan
Maka lampirku datang 🤣🤣🤣
Dewi Anggya
waaah masa lalu dtg menghampiri Selena...
aleena
ya terkadang perpisahan yg menyakitkan adalah tanpa kabar berita,,
dan sekarang datang
aleena: jaelangkung🤣🤣🤣
total 2 replies
Rida Arinda
jodoh pasti kembali 🤗🤗🤗
Jingga Pelangi
Cakra Maheswara dan Raja M apakah masih saudara
vnablu
wahh ternyata jodohnya Selena Cakra 😄😄
Reni Septianing
lanjut Thor..
partini
komen apa yah , belum ada sesuatu yg bikin jari jemari ku gatal untuk menulis kata kata mutiara 😂😂
Buna_Ama 🌹: tahan dulu yaa, lagi siapin boom biar komennya nanti makin nampil 🤣🤣
total 1 replies
Kusii Yaati
nggak usah malu,ya kan emang jalang istri kedua kau...jalang berkedok perawat tepatnya 😏
Dewi Anggya
SePD ituuuu kamu Vera dgn penampilanmu yg preeeeeeet gtu🤕
Buna_Ama 🌹: ngakak aku baca komennya 🤣🤣
total 1 replies
vnablu
perempuan gila si Vera ini selalu bikin naik darah readers 🤭🤭
Rida Arinda
Selena resmi jd jahe (janda herang) 🤭ya ampun apa pelakor begitu ya sikap nya klo menang dri istri sah 😲😲😲🙈🙈🙈
Rida Arinda: bening Buna 😁
total 2 replies
Rida Arinda
setuju Buna masalahnya clear gx bertele-tele jd gx ksono kmri cepet deh putusannya 👌🏻👌🏻
Dew666
🥰🥰🥰🥰
partini
gimana konsep babang kalau istri mengisi hari hari kamu ga bakalan selingkuh lah,, selamat yah dapat perek alias lacurrrr
partini: wkwkkwk ga mungkin si wanita cuma ngangkang doang kan Thor
di kasih berlian malah pilih batu kerikil silakan di nikmati hari hari mu tapi an kamfreeet
total 6 replies
vnablu
lanjut bunaa💪💪😄
Buna_Ama 🌹: napas dulu 😅
total 1 replies
Dew666
Aku lebih penasaran kehidupan erlan dan istri barunya setelah cerai 🔥🔥🔥
Dew666
💥👄🥰
dyah EkaPratiwi
penyesalan Erlan semakin dalam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!