NovelToon NovelToon
Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Pengganti / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Balas dendam pengganti / Reinkarnasi
Popularitas:980
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Di malam yang sama, Yu Xuan dan Chen Xi meregang nyawa. Namun takdir bermain jiwa Yu Xuan terbangun dalam tubuh Chen Xi, seorang budak di rumah bordil. Tak ada yang tahu, Chen Xi sejatinya adalah putri bangsawan Perdana Menteri, yang ditukar oleh selir ayahnya dengan anak sepupunya yang lahir dihari yang sama, lalu bayi itu di titipkan pada wanita penghibur, yang sudah seperti saudara dengan memerintahkan untuk melenyapkan bayi tersebut. Dan kini, Yu Xuan harus mengungkap kebenaran yang terkubur… sambil bertahan di dunia penuh tipu daya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 4.Hidup dengan baik.

Malam semakin larut. Lampion di luar kamar bergoyang tertiup angin, bayangannya menari di dinding kusam kamar sempit itu. Chen xi atau tepatnya Xu yuan dalam tubuhnya yang terbaring pucat di atas dipan reyot, napasnya pendek dan berat. Bau obat tabib bercampur darah kering memenuhi ruangan.

Di sisi ranjang, Nyonya Heng duduk diam. Wajah cantik paruh bayanya tampak murung, matanya memandangi tubuh putrinya dengan tatapan rumit antara iba, curiga, dan takut. Sudah beberapa jam ia hanya terdiam, tapi hatinya bergolak.

Akhirnya ia bersuara pelan, nyaris berbisik,

“Xi’er… siapa dirimu?”

Chen xi membuka mata perlahan. Tatapannya tajam, dingin, seolah tembus ke hati siapa pun yang berani menatap balik.

“Apa maksudmu?” suaranya rendah, bukan suara seorang budak penurut yang selama ini ia kenal.

Nyonya Heng menarik napas gemetar, kedua tangannya menggenggam kain di pangkuannya.

“Sejak kau jatuh dari lantai itu lalu hidup kembali… ada sesuatu yang berubah. Cara bicaramu, tatapan matamu, bahkan… caramu menegurku. Xi’er yang kukenal… selalu memohon kasih sayang, selalu menangis jika aku menolak. Tapi kau…” Ia menelan ludah, suaranya bergetar. “Kau menatapku seolah aku ini orang asing. Kau berbicara seperti seorang bangsawan, bukan seorang budak hina.”

Chen xi tersenyum tipis, getir. “Kalau aku bukan putrimu, lalu siapa?.jangan bilang itu hanya alasan mu untuk menjauhkan diriku dari mu, siapa anak yang tidak marah jika ibunya sendiri memperlakukan anaknya seperti itu. selama ini pernah kah, kamu memberikan pelukan hangat,pernah kah kamu menjahitkan baju untuk ku. jadi jangan salahkan aku marah dengan mu! .”

Nyonya Heng tertegun, karena setiap katanya adalah kebenaran yang tidak bisa ia bantah.

“Maafkan ibu nak.., ibu menyesal karena perlakuan ibu selama ini. ”

Nyonya Heng lalu memeluk putrinya sambil menangis terisak-isak dalam pelukan Chen xi, Chen xi hanya diam dalam suara batinnya jika aku menjadi Chen xi, belum tentu bisa sebaik dirinya. dengan senyum menunggu pelukan dari ibunya.

Tatapan Chen xi melembut tapi penuh ironi. Ia menoleh ke arah jendela, menatap bulan pucat yang kini bersinar bersih tanpa noda merah.

Terimakasih, aku tidak akan membiarkan orang lain menginjak dirimu lagi Chen xi. karena sekarang aku adalah Xu yuan.

Malam itu tubuh Chen xi merasakan kehangatan pelukan ibunya walaupun melalui Xu yuan, pelukan itu berlangsung lama.

Tubuh rapuh Chen xi atau tepatnya jiwa Xu yuan dalam tubuhnya yang terbungkus dalam dekapan seorang ibu yang selama ini asing baginya. Tangis Nyonya Heng pecah, membasahi bahu anak yang dahulu selalu ia abaikan. Isakan itu bukan hanya penyesalan seorang ibu, tetapi juga pelepasan dari beban panjang yang tak pernah ia akui pada siapa pun.

“Maafkan ibu nak, ibu tidak bermaksud menyakiti mu. ibu cuma ingin kamu pergi dari tempat kotor ini, bagaimana pun kamu tidak pantas berada di tempat ini. ”

Chen xi melepaskan pelukan ibunya. “Memangnya, kenapa nyonya melakukannya padaku?. ”

“Karena.. ”ucapan nyonya Heng terpotong sambil menatap putrinya dengan lembut dan membela i rambutnya dengan lembut.

Seandainya kamu benar-benar putriku,aku akan memperlakukan mu lebih baik lagi. tapi kebenaran ini tidak boleh terbongkar, karena demi janjiku pada sepupuku. suara hati nyonya Heng.

Nyonya Heng hanya terdiam, Xu yuan menjadi penasaran alasan sebenarnya dibalik sikap kejamnya pada diri Chen xi.

“Nyonya.. nyonya katakan alasannya?. ”

“Karena aku tidak mau kamu seperti diriku. ” tanpa berani menatap Chen xi langsung.

“Sebaiknya beberapa hari ini kamu istirahat, aku akan pergi. ”

Nyonya Heng pergi menutup kamar Chen xi, Xu yuan dapat merasakan betapa hangatnya pelukan itu, namun bersamaan dengan itu ada perasaan getir yang menyesakkan. Chen xi, gadis yang seharusnya hidup dalam tubuh ini, mungkin hanya sempat merasakan sedikit kebahagiaan di akhir hidupnya. Kini, yang tersisa hanyalah Xu yuan, seorang jiwa asing yang membawa janji untuk tidak membiarkan penderitaan yang sama terulang.

Malam itu Xu yuan tidur diranjang Chen xi, dengan selimut yang biasa di gunakan Chen xi.

Malam itu Xu yuan tidak bisa tidur, ia terus memikirkan bagaimana bisa dia berada di tubuh gadis malang ini.

“Aku kira Chen xi akan sama dengan ku, tapi ternyata dia benar-benar tidak berada di tubuhku. ”

Tak lama kemudian dia menutup matanya dengan perlahan, seakan nyaman dengan kehidupan sederhana Chen xi.

Dalam keheningan malam itu, Xu yuan akhirnya terlelap. Namun, tidurnya tidak membawa ketenangan.

Dalam mimpinya, ia berdiri di sebuah ladang bunga liar yang diterpa angin lembut. Bunga-bunga berwarna putih pucat bergoyang, seakan mengalun bersama bisikan alam. Di kejauhan, seorang gadis muda bergaun lusuh berdiri dengan rambut terurai menutupi sebagian wajahnya. Tatapan matanya teduh namun sarat dengan luka.

Xu yuan terdiam, napasnya tercekat. Itu Chen xi.

Gadis itu tersenyum samar, seolah sudah lama menunggu.

“Iya ini aku tuan putri Xu yuan,” ucap Chen xi dengan suara lirih, nyaris seperti bisikan angin.

Xu yuan melangkah mendekat, hatinya bergetar. “Chen xi… apakah ini mimpi atau kenyataan?”

Chen xi mengangguk pelan. “Ini bukan mimpi atau kenyataan,tubuhku hancur bersama semua rasa sakitku. Tapi rohku… hanya bisa menunggu di sini. Hingga ada seseorang yang cukup kuat untuk menanggung sisa takdirku.” Ia menatap Xu yuan dengan mata bening, penuh rasa pasrah. “Dan orang itu adalah kau putri.”

Xu yuan mengepal tangannya, matanya berkaca. “Kenapa harus aku? Aku sendiri tidak tahu bagaimana bisa masuk ke tubuhmu. Aku bahkan tidak bisa menghapus luka-luka yang sudah kau tanggung.”

Chen xi mendekat, jemarinya yang pucat seolah hendak menyentuh wajah Xu yuan, tapi berhenti tepat sebelum benar-benar menyentuh. “Kau berutang janji padaku, ingatkah dengan gadis budak yang kamu selamatkan dari tengah jalan saat menghalangi tandu pengantinmu.”

Xu yuan terdiam lalu menunduk, ia berusaha mengingatnya lagi. bayangan gadis yang akan dihukum oleh pengawalnya karena tidak sengaja terjatuh di tengah iringan pengantinya dua tahun lalu.

“Aku ingat!, ternyata kamu gadis itu. lalu apa hubungannya aku berada dalam tubuhmu, dan kenapa mesti aku?. ”

“Karena putri pernah menjanjikan padaku, akan melakukan apapun untuk ku. ”

“Lalu dirimu, bagaimana jika aku berada di tubuhmu?. ”

“Aku akan pergi ke tempat yang damai, dimana seorang Chen xi bisa tersenyum dengan bahagia. ”

Xu yuan tercekat. Kata-kata itu menembus hatinya lebih dalam dari luka manapun.

“Putri berjanjilah padaku, kalau kamu akan hidup dengan baik dan bebas seperti yang putri inginkan selama ini. ”

“Aku… berjanji,” jawabnya akhirnya, suara bergetar namun tegas.

Chen xi tersenyum, air mata jatuh di pipinya. Angin kencang bertiup, bunga-bunga liar beterbangan, membawa sosok Chen xi perlahan memudar.

“Terimakasih… putri…” suaranya semakin jauh, hingga lenyap bersama cahaya mimpi.

Xu yuan terbangun dengan napas terengah. Keringat dingin membasahi pelipisnya, namun di matanya ada keteguhan baru. Ia menatap langit-langit kamar yang reyot, lalu menggenggam erat selimut lusuh Chen xi.

“Chen xi… mulai sekarang, aku akan hidup untukmu. Dan aku akan memastikan tidak ada yang lagi merendahkanmu dan tidak, merendahkan kita.”

Malam yang dingin itu terasa lebih panjang, tapi untuk pertama kalinya, Xu yuan yakin bahwa hari ini ia akan hidup dengan baik di tubuh Chen xi.

1
SecretS
Sungguh kisah tragis, tapi kakak apa boleh kasih saran buat cerita kakak ini menjadi yang lebih menarik seperti akhir tak selalu harus menikah terkadang kembali merasakan hidup damai itu yang terpenting kak. Tolong buat yang berbeda dari punya tetangga ya karena kebanyakan sih selalu berakhir dengan fulgar atau menikah itu membosankan kak, tapi cerita kakak ini sudah menarik kok lanjutkan terus ya 💪💪 semangat 👍👍👍
Kitty: boleh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!