AIR MATA PERNIKAHAN

Hotel tempat nya menginap menjadi sasaran amukan seorang Haykal. Ningrum dan Agung berusaha menenangkan. Tapi tetap saja tidak bisa, Haykal saat ini sudah seperti orang keshetanan.

Sama hal nya Lisa, dia tak bisa berbuat apapun. Toh dia sudah jadi amukan suaminya dari mulai keluar dari hotel Bulgary sampe hotel tempat mereka menginap. Doni pun sama, dia hanya menonton saja.

Doni masih teringat kejadian memalukan di hotel tadi. Dimana mereka jadi bahan tertawaan perusahaan lain. Apalagi dari dua puluh perusahaan itu masih ada kerja sama dengan nya.

Mulai dari Lisa yang di usir dari aula hotel tempat meeting. Sampai Haykal yang tak menguasai materi persentasi. Yang paling menohok adalah sindiran pedas dari pemilik utama Marcopolo. Seperti menyimpan dendam pada bos nya.

"Waktu berjalan tuan, aku tak datang hanya melihat mu sebagai patung." Ini Leon sendiri yang berucap.

"Waktuku sangat berharga, jika anda tak becus silahkan angkat kaki dari hadapan ku."

"Cuma segini kemampuan anda tuan, pengusaha hebat lima tahun berturut turut."

"Memalukan!"

Itu dari pemilik nya langsung,,, otomatis jalan Haykal menuju kemenangan sudah terblokir. Doni heran, apa kerja bos nya sampai tak sedikit pun melihat materi persantasi buat malam ini. Jadi jangan salahkan dia jika gagal.

Doni sebagai asisten tidak di beri kesempatan untuk bicara, atau menjelaskan. Meski dia sudah mencoba dan meminta ijin.

"Tuan Doni,,, maaf ini persentasi untuk CEO bukan asisten CEO," datar Malvin. Pandangan si asisten ini lebih menyeramkan ketimbang bos nya langsung.

"Tenang Haykal,,, semua bisa di selesaikan jika kamu bisa berfikir tenang. Cari solusi bukan nya malah mengamuk begini." Saran papa Agung.

"Tenang,,, kita di ambang kebangkrutan papa bilang tenang."

" Jika begini situasi nya, aku yakin perusahaan ku di ambang kebangkrutan pa," teriak Haykal.

"Deketi mereka lebih dekat,,, bukan nya kita habis musibah. Kamu bisa gunakan untuk menarik simpati mereka."

Haykal terdiam,,, mungkin benar kata papa nya. Dia bisa memamfaatkan itu. Selain menarik perhatian rekan bisnis nya, itu bisa menjadikan alasan ketidak fokusan nya hari ini. Bukan nya peristiwa itu baru terjadi kemarin.

Awal nya Haykal tak mau ada pemberitaan. Dia takut kehilangan nya banyak akan di manfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Tapi dia lagi menggurus kepemilikan semua aset nya lagi. Jadi tak ada masalah. Apalagi kebakaran itu jelas di sengaja, dan itu juga termasuk kasus kerampokan.

"Mas,,, bener yang di katakan papa. Kita bisa mamfaatkan itu. Dan aku akan membantu mu meyakinkan mereka" ujar Lisa, mendekati suaminya.

" Apa yang bisa di lakukan wanita pembohong sepertimu? Hardik Haykal. Bahkan untuk hamil penerus ku saja kamu tak bisa."

"Mas,,, rahim ku hanya bermasalah. Bukan di angkat.

Aku bisa berobat?" yakinkan Lisa.

"Tetap saja kebohongan tidak ku maafkan. Setelah keadaan ku stabil, kita pisah" final Haykal.

"Nggak mau mas,,, bukan nya kamu janji akan menikahiku secara sah," tolak Lisa.

"Buat apa? Kamu sudah tak ada guna nya," sarkas pak suami.

"Aku pikir menikahi model, orang berpendidikan seperti mu bisa mendampingi ku, nyata nya kau tak bisa apapun. Malah kamu terangan di usir dari tempat pertemuan, memalukan."

"Pa,, ma,,, tolong aku. Haykal tidak boleh menceraikan ku. Liatlah selama ini aku bertahan hanya pernikahan siri ku dapat. Aku bahkan sudah memberikan kalian cucu," tanggis Lisa.

"Sudah lah Lisa,,, jangan pikir kan itu. Papa yakin Haykal lagi panas hatinya."

" Nanti setelah semua kembali seperti semula. Kita akan bicarakan," saran Agung.

"Apa yang mau di bicarakan pa, jelas dia sudah menipu kita. Nggak hamil ngaku hamil dan sekarang rahim nya rusak. Bagaimana mau punya anak laki laki ?" Marah Ningrum.

"Sudahlah ma,,, ingat kesehatan mama," timpal Agung. Dia khawatir akan kesehatan sang istri yang akhir ini menurun.

" Doni,,, besok kamu cari wartawan untuk meliput apa yang terjadi dengan rumahku. Kamu buat berita nya sebesar mungkin, tekan kan ke kasus perampokan dan balas dendam."

" Kerugian ku jangan lupa. Beritakan istri ku yang keguguran gegara itu, dan ibuku sampai masuk rumah sakit. Dengan begitu, pihak Marcopolo pasti akan mengerti keadaan ku."

"Tapi tuan,,,,?"

"Jangan pernah membantah Doni. Ingat, kamu hanya asisten ku." Marah Haykal.

"Baik tuan," jawab Doni.

Di saat Haykal mulai merencanakan, membuat berita besar tentang kemalangan nya. Di buat sedramatis mungkin. Di luaran sana sudah bergulir berita panas tentang nya. Tentu saja pelaku nya adalah Mentari di bantu Gina. Mereka langsung bergerak cepat.

"CEO Perusahaan besar berinisial HP, ternyata selama ini mempunyai istri lebih dari satu."

"HP,,, menzolimi istri tertua nya demi menikahi pelakor, berkedok istri muda."

"Model LM ternyata hanya istri siri alias Pelakor."

"Istri Sah CEO Purnomo Group, wanita malang yang tak di akui selama ini."

"Istri Sah,,,teraniyaya, Pelakor berkuasa."

"Ketidakadilan CEO HP pada dua istrinya."

"Istri sah di talak hanya lewat ponsel, demi Pelakor."

Dan masih banyak lagi tajuk lainya. Berita ini emang sengaja di buat besar besaran. Mentari tak ingin mantan suaminya ini menang teander sultan itu. Yang ada mereka akan semakin sombong.

Bukan hanya berita isu semata, tapi ini di sertai bukti yang akurat. Dan di keluarkan oleh banyak akun akurat, serentak secara bersamaan. Biaya nya tentu saja dari hasil penjualan apartemen Lisa.

Berita ini bahkan langsung trending topik saat di keluarkan tengah malam itu. Satu jam setelah

kemunculan, langsung meledak. Merajai dunia maya, baik di semua aplikasi berbayar hingga pemberitaan di televisi. Maklum akhir ini berita tentang Haykal Purnomo lagi di sorot besaran.

Dan sepertinya orang yang menjadi pemberitaan saat ini sedang tertidur pulas akibat kelahan aktifitas padat satu hari ini, dan tanpa hasil.

Dan itu membuat seorang Mentari tersenyum jahat.

Dia sedang menunggui bapak nya, bersama ibunya saat ini.

Berita itu membuat dia tersenyum lebar.

"Nduk,,, apa ada kabar dari mantan suami mu?"

"Kabar?"

"Iya,, bukan nya dia bilang mau mengurus nya di pengadilan. Ibu mau secepat nya, kita tak perlu lagi punya urusan dengan mereka."

"Nggak ada buk,,, Mentari tak punya nomor nya.

Mentari sudah membuang semua yang berkaitan dengan nya," bohong Mentari.

Selama ini,,, itu mantan suami nya sama sekali memang tak pernah menghubunginya. Mungkin ingat akan dirinya pun tidak. Dia beneran tidak ada harga nya.

Cintanya tak pernah di anggap selama ini.

Kembali Mentari ingat kehidupan mereka selama ini.

Mentari merasa jadi orang bahagia merasa di cintai, tahunya semua palsu. Dia saja yang bodoh terlalu cepat memberikan hatinya untuk suami bangsat nya.

Sesak tentu saja,, delapan tahun bersama. Mereka pernah bahagia, tertawa bersama, menjalani hidup layaknya suami istri sesungguh nya.

Tapi sayang nya kenangan itu hanya untuk Mentari, suaminya sama sekali tidak. Bahkan Haykal terangan merusak rahimnya. Menjadikan nya tak bisa menjadi seorang ibu, selamanya.

Di luar tampak tegar, dalam hati dia menanggis. Dia tak mau semua ini terjadi. Tapi mereka keterlaluan. Tentunya ini juga akan membawa namanya di kenal buruk nantinya. Bahkan kekurangan nya akan di kuliti. Parah nya kejahatan nya akan terendus.

Mentari sudah siap. Dia sudah punya banyak tabungan untuk hari tua ibu dan bapaknya. Jika nanti dia terciduk, dia akan menerima nya. Dia tak akan membawa nama Gina atau orang lain yang membantu nya. Dia sadar ini semua ulahnya.

"Nduk,,,tak usah kamu pikirkan. Laki laki bukan dia saja. Kamu masih muda. Siapa tahu akan datang jodoh yang lebih baik dari mantan mu saat ini."

Mentari menoleh ke arah ibunya singkat. Dia tahu impian ibunya tak akan terwujud. Cucu yang di nantikan tak mungkin ada. Dan Dia tak mungkin menikah lagi. Tak akan ada pria yang mau dengan wanita tua apalagi mandul seperti nya.

Jangankan ibunya, dia juga pingin memiliki seorang bayi munggil, menjadi ibu, dan menjadi wanita sempurna.

Sayang impian nya harus sirna.

" Udah lah buk,,, nggak usah mikirin itu dulu.

Mending kita berdoa buat kesembuhan bapak. Kita cepat pulang ke kampung."

Mentari sudah muak tinggal di kota. Mentari juga akan secepatnya ke pengadilan agama. Biar cepat selesai urusan ku dengan laki laki bangs4t itu.

" Ibu mendukung mu nduk."

"Iya,,,!"

Beralih ke Gina yang baru selesai mengantar Mentari ke rumah sakit. Tak sengaja dia melewati hotel Bulgary karena hunian nya melewati hotel megah itu.

"Ck,,, Si4lan, mereka masih saja memasang foto ku sebesar itu," kesal nya.

"Liat saja aku datanggi mereka besok."

" Black list sih black list,,, tapi jangan segede gaban itu Kan aku malu, artis aja nggak segitu nya."

"Sakit kayak nya sih Malvin."

" Awas aja kalok ketemu,,, gue kasi kenangan berharga lu"

"Tunggu,,, bukan nya itu si Anime jepang! Rejeki nomplok,gangguin ah?"

"Lumayan obat stress!"