NovelToon NovelToon
Kos Murah Dengan Hutang Nyawa Setiap Malam

Kos Murah Dengan Hutang Nyawa Setiap Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi / Misteri / Horror Thriller-Horror / Kutukan / Hantu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: ittiiiy

DILARANG DIBACA SEBELUM TIDUR!!!
Hanya untuk kalian yang sudah dewasa, yang sudah bisa tidur sendiri tanpa lampu😏

Cerita dalam novel ini akan membawa kalian pada malam mengerikan tanpa akhir. Malam panjang yang dingin dengan teman sekamar yang tanpa tahu malu tidak perlu patungan biaya kamar kos.

Bersama Penghuni kos lain yang tidak tercatat dalam buku sewa. Begitu sepi saat siang tapi begitu ramai saat malam. Dengan bayang-bayang penghuni sebelumnya yang sebenarnya tidak pernah pergi darisana.

Seakan mendapat diskon untuk sebuah keberanian sia-sia. Karena bayaran mahal yakni nyawa setiap malamnya.

Setiap inci gedung kos begitu tipis untuk menghalangi antara yang Hidup dan Mati. Dimana pagi adalah harta terindah yang telah kalian lupakan. Karena memang hanya untuk mereka yang sudah tidak punya pilihan lain.
Cerita horor ini sangat berbeda dari yang kau bayangkan.

Apakah Calista bisa melunasi atau masih berutang nyawa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ittiiiy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30 : Dari Jari Kaki Lonceng Menjadi Gua

Seperti semua hal terjadi karena sebuah alasan sesuai dengan kalimat andalan Calista selama ini. Meski dia juga lupa darimana dia mendengar hal itu hingga akhirnya dijadikan sebagai prinsip hidup. Sekarang semuanya menjadi jelas, apa yang menjadi hambatan atau masalahnya ternyata semuanya adalah untuk menuju takdir yang telah menunggu. Walau awalnya terlihat tidak ada harapan tapi pada akhirnya menguntungkan Calista juga. Seperti semua telah disusun dengan rapi semuanya demi Calista.

Semua luka sudah terlihat mulai sembuh dan Elvara sudah mulai membuka mata meski Calista melihat itu merasa ikut tersiksa karena Elvara sangat kesakitan dengan luka di lehernya yang tidak kunjung membaik.

"Bagaimana aku menyembuhkan ini?"Calista bahkan sudah sengaja menambah luka di tangannya dan menyiramkan darahnya pada leher Elvara, "Apa aku harus ...." Calista melihat Elvara yang membuka mulutnya dan memutuskan untuk meneteskan darahnya untuk diminum Elvara, "Maaf aku melakukan ini, tapi tidak ada salahnya mencoba ...." sambil menutup mata Calista berharap.

"Sudah cukup, aku bukan vampir!" lelucon yang tiba-tiba muncul dari suara Elvara yang seharusnya masih belum bisa berbicara.

Calista membuka matanya, "Kau sudah sembuh? Akkk ... Sakit!" barulah dia sadar dengan luka yang diperparah oleh dirinya sendiri. Sebelumnya Calista tidak terlalu merasakan sakit di tangannya, kemungkinan karena terlalu dimabuk adrenalin pahlawan tiba-tiba.

Elvara langsung bangun seperti tidak terjadi apa-apa padahal beberapa saat yang lalu dia hampir saja mati karena sulit bernapas. Mungkin karena melihat Calista yang mengeluhkan soal luka kecilnya, "Sini!" Elvara menggigit tangannya tanpa mengeluh sedikitpun.

"Tapi, aku tidak bisa bersentuhan dengan apa yang ada disini ...." Calista menjauhkan tangannya.

"Buktinya aku bisa menyentuhmu. Apa maksudnya?" Elvara memegang bahu Calista.

"Benarkah boleh?" Calista sebenarnya bertanya pada Shavira.

"Kau bisa menyembuhkanku, maka seharusnya aku juga bisa." Elvara heran dengan pertanyaan Calista.

"Jangan tanya aku!" Shavira tidak mau menjawab atau lebih tepatnya dia lebih memilih untuk Calista agar berhati-hati dan agar tahu ada akibat dari semua perbuatan dan pilihan yang dibuat.

"Tidak! Lebih baik tidak! Biarkan saja ... Aku bisa tahan kok!" Calista merasa lebih baik mendengarkan Shavira yang selama ini membantunya, lagipula ucapan Shavira terdengar ragu dan Calista bisa merasakan hal itu.

"Bukankah lebih baik jika aku menyembuhkan lukamu dan kau bisa bergerak bebas ...." Elvara merasa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan jika memang ingin agar bisa bekerjasama dengan baik.

"Kau tahu kan ini bukan wajahku, sebenarnya semua kulitku ini bukan milikku. Aku bisa selamat disini berkat kulit orang lain ini. Aku tidak bisa menyentuh apapun disini!" Calista akhirnya menjelaskan meski masih belum semuanya.

"Bagaimana kau melakukan itu? Okey baiklah ... Nanti lain kali kau jelaskan. Tadi kau bilang soal tahu cara keluar dari sini kan?!" Elvara menyerah juga berdebat, "Tapi jangan mengeluhkan soal lukamu lagi ya! Atau aku akan memotongkan satu jari kaki dia hanya untukmu."

"Kau dengar soal itu?" Calista takjub mengetahui Elvara mendengar apa yang dikatakannya meski dalam keadaan seperti tadi, "Kau menakutkan juga lama-lama, padahal dulu kau kelihatannya baik sekali ...." Calista kaget dengan kepribadian Elvara yang begitu berbeda atau dalam hal ini diubah paksa oleh kedadaan.

"Aku tidak mendengarkan semuanya, aku hanya ingat soal jalan keluar yang kau katakan. Aku tidak bisa mengabaikan itu meski dalam keadaan apapun!" Elvara menyeringai, "Jadi dimana?! Dimana jalan keluar kita?!"

"Kau tidak akan suka!" Calista menunjuk.

"Kau bercanda kan?" Elvara tidak mau percaya, "Jalan keluarnya di dalam jari kaki ... Maksudnya lonceng itu? Yang penuh kepala manusia? Kau tidak tahu seberapa banyak kepala yang ada disana dan dengan tanganmu yang luka ini, mustahil kita lewat disana tanpa bersentuhan langsung di tempat sempit itu." Elvara masih menatap Calista untuk memastikan itu benar bukan candaan karena tadi sempat menyebutkan ancaman soal jari kaki, Elvara mengira itu balasan untuknya.

"Jangan khawatirkan aku!" Calista sok tegar padahal sebenarnya dia takut juga. Apalagi semuanya masih belum pasti.

"Kau yakin benar ada jalan disana?" tentu saja Elvara sangat meragukan informasi dari Calista.

"Karena kau belum pernah keluar dari sini, belum pernah melihat mustahilnya jalan disini makanya kau akan tidak mudah percaya. Tapi percaya padaku! Disanalah jalannya!" Calista mengatakan sesuatu dengan yakin padahal sebenarnya dia juga belum yakin.

Pohon disana masih sibuk memanjat tubuh Makhluk berjari kaki lonceng itu untuk mencari sumber darah lainnya tanpa ada penolakan sama sekali.

"Kalau begitu, ayo!" Elvara sudah mulai memimpin jalan.

"Apa ini saat yang tepat? Mungkin kita harus menunggu ...." Calista yang masih bimbang ingin mengulur waktu.

"Tidak ada yang namanya saat yang tepat disini ...." Elvara jengkel juga dengan Calista yang tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya. Bagi Elvara, Calista terlihat pintar dan dapat diandalkan tapi dia kekurangan keberanian untuk memulai, "Kaulah yang datang menemuiku, kau kesini untuk menolongku kan? Aku percaya padamu! Bahkan jika tidak ada jalan disana, kita akan cari jalan lain bersama-sama." kepercayaan Elvara mulai tumbuh pada Calista yang walau kelihatannya keras kepala dan sulit diatur tapi niatnya untuk menolong bisa dirasakan.

"Kau ingat kan soal jalan keluar dengan misi atau jalan keluar ilegal? Jika menggunakan jalan keluar resmi, aku rasa akan memakan waktu lebih lama. Aku tahu itu karena dari pintu masuk saja sulit apalagi untuk keluar. Tapi pintu ilegal, memang cepat tapi ada resikonya ... Sangat berbahaya!" Calista ingin memperingatkan Elvara soal jalan yang mungkin akan menuntun ke neraka lainnya.

"Calista ...." Elvara tersenyum dan menjeda apa yang ingin dikatakannya, "Setelah apa yang telah aku lalui, kau pikir aku peduli soal hal itu? Ayo! Jalan apapun itu aku tidak takut lagi! Bahkan kali ini aku tidak sendirian lagi. Takut adalah kata dan perasaan terakhir yang bisa kau harapkan akan muncul dari diriku."

"Ayo!" Calista juga akhirnya mulai melangkahkan kakinya yang lemah, "Apa ada strategi atau rencana? Kita tidak mungkin dibiarkan saja lewat ...." Calista melihat banyak sekali pohon yang sedang marah dan terus menusuk tubuh Makhluk berjari kaki lonceng itu. Tidak akan mengherankan kalau mereka adalah target selanjutnya.

"Lari!" Elvara dengan tersenyum dan tanpa persiapan.

"Hah?!" Calista yang masih belum siap hanya bisa mengikut tanpa bisa menentang tindakan nekat Elvara yang semuanya serba spontan, "Kau sepertinya sangat tidak cocok denganku! Jari kelingking! Tadi disana banyak kepala yang keluar, kurasa disana jalannya akan luas." Calista sambil berlari benar-benar tidak suka dengan Elvara yang tanpa perencanaan terlebih dahulu memaksanya berpikir secara mendadak.

Elvara mendapat serangan dari pohon yang datang menghadang, "Woah!" tapi Elvara bisa menghindar dengan cepat menunduk.

Sementara Calista yang diam membeku, pohon yang melewati Elvara tadi mengenainya karena tidak ikut menghindar, "Kau ...." Calista ingin berteriak marah tapi ditahan karena dia mulai batuk akibat serangan pohon yang tiba-tiba mengenai lehernya. Meski sekarang pohon itu sudah diam tapi Calista tetap menendangnya dengan sisa amarahnya.

Elvara kini merangkak kemudian berlari lagi seakan sedang melewati rintangan di permainan. Hanya saja Elvara sudah sangat ahli dan profesional. Tanpa disadari dia sudah di depan lonceng atau jari kaki kelingking Makhluk itu. Lonceng atau jari kaki itu seperti gua yang besar untuk ukuran Elvara dan Calista. Mereka berdua bisa masuk kesana tanpa harus menunduk susah payah. Bahkan bagian atap masih terlihat jauh, "Ternyata ini lebih besar dari yang kubayangkan, mungkin memang ada jalan disini ...." Elvara dapat melihat sebuah kemungkinan dari kemustahilan yang dikatakan Calista.

"Mungkin? Katanya tadi kau mempercayaiku!" Calista yang baru tiba dibelakang Elvara merasa sebal ternyata tadi Elvara hanya mengatakan apa yang ingin didengarnya.

"Jangan salahkan aku! Kau memang tidak bisa dipercaya ...." Elvara membela diri.

...-BERSAMBUNG-...

1
Mericy Setyaningrum
kos murah biasanya berhantuuu
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘRyan🤎
bagus bun cerita di awal
ittiiiy: hehe, gak apa" kak🤗
total 3 replies
💜⃞⃟𝓛 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇦ᴿᴷᴬ 𝗗🌀🖌
jujur aku mah takut mau baca, horor
Hasan Kumasi Junior
Thor.....Fantasimu tinggi buanget ya..?! tapi asyiiiik... jalan trussss semangat Thor..!! jarang-jarang nih orang yang ber imaginasi macam begini...💪👍👍👍👍
ittiiiy: Terimakasih banyak🥺🙏
total 1 replies
Arin
keren kak
"jiwamu akan tinggal dan tubuhmu akan jadi makan malam mereka"
aku sampai merinding
☘Chichie ͠ ⍣ᶜᶦᶠ 🇮🇩
jejak dulu belum baca biar enak ku tabung aja bab biar banyak bab episode buat baca
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Amita⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳
makin menarik kakak
❤️⃟Wᵃf Nesia
bahaya
Best
hai Thor aku mampir
Hasan Kumasi Junior
mantaafff Thor...! menggugah minat untuk membaca terus kelanjutannya ..ini cerita bisa macam 3 Dimensi pembaca bisa larut kedalamnya...Lanjut Thor..!!
ittiiiy: Terimakasih banyak🙏🥺
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf Nesia
semoga Calista cepat berfikirnya
❤️⃟Wᵃf Nesia
Ayo Calista jangan
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Amita⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳
mirip anu, tp its oke lah ya. Cukup menantang. semangattt akak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Amita⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳
mencurigakan gasih
Arin
keren 👍👍👍
@Reeartha1231
Ceritanya menarik.
ittiiiy: Terimakasih banyak🙏🥺✨
total 1 replies
🏡s⃝ᴿ ❤️⃟WᵃfSHanumˢ⍣⃟ₛ
murah banget sewa kosan nya
❤️⃟Wᵃf Nesia
lanjut
Wanita Aries
Agak puyeng bacanya
Ini kyk smacam misi yg harus di ungkap
Wanita Aries
Mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!