NovelToon NovelToon
The Ruler Of Absolute 2

The Ruler Of Absolute 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Wibuu Sejatii

The Ruler Of Absolute season 2

Kelahiran Ji Chen, seorang pemuda terpilih yang disebut dalam ramalan kuno sebagai penyelamat alam bawah dari kehancuran oleh para Dao surgawi yang selalu menyerang pada waktu tertentu. Dengan takdir yang besar, Ji Chen akan menghadapi tantangan berat untuk melindungi alam bawah dan mewujudkan ramalan kuno tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 : Upacara Alkemis

Jhi Chen membawa kedelapan murid Gerbang Suci itu menuju Paviliun Jubah Emas Misterius, sebuah tempat yang terkenal akan kemewahan dan pelayanannya yang sempurna. Para penjaga, mengenali Jhi Chen dari aura dan lencana yang dikenakannya, menyambutnya dengan hormat luar biasa. Di dalam paviliun, Manajer Touba Mei, seorang wanita berparas elok dengan tatapan tajam nan cerdas, sudah menanti.

“Tuan Muda,” sambut Touba Mei dengan senyum ramah, “tak kusangka Anda akan mengunjungi Paviliun dalam waktu dekat.”

“Manajer Touba,” jawab Jhi Chen, suaranya tenang namun berwibawa, “aku hanya ada sedikit bisnis untuk dibicarakan dengan Anda.”

Touba Mei mengangguk, lalu memberi isyarat pada salah satu pelayan untuk membawa kedelapan murid Gerbang Suci itu ke ruangan lain. Mereka, yang baru saja diselamatkan dari Rawa Hitam Kematian, sangat terkejut melihat betapa hormatnya Manajer Touba Mei kepada Jhi Chen. Namun, mereka tak banyak berkomentar, hanya mengikuti pelayan dengan langkah yang masih sedikit gemetar.

Jhi Chen dibawa Touba Mei ke sebuah ruangan pribadi yang dihiasi dengan perabotan mewah dan lukisan-lukisan indah. Touba Mei sendiri yang menyajikan teh pilihan kepada Jhi Chen. Setelah menyesap teh harum itu, Jhi Chen memulai pembicaraannya.

“Manajer Touba,” kata Jhi Chen, “aku tahu Anda mengenali identitas ku, dan aku juga tahu identitas Paviliun ini. Jadi, aku tak akan berbasa-basi. Delapan orang yang kubawa ini adalah murid Gerbang Suci yang terjebak di Rawa Hitam Kematian. Aku mendapatkan misi untuk menyelamatkan mereka, dan aku juga telah menyelesaikan semua misi yang berkaitan dengan Rawa Hitam Kematian. Aula Misi memberikan waktu dua bulan, namun aku berhasil menyelesaikannya dalam enam belas hari. Karena masih banyak waktu, aku akan berjalan-jalan dulu, dan aku meminta tolong kepada Manajer Touba Mei untuk menjaga mereka sementara. Aku berharap Manajer Touba tidak keberatan.”

“Tuan Muda tenang saja,” jawab Touba Mei dengan senyum anggun, “itu hal yang mudah.”

“Aku benar-benar berterima kasih kepada Manajer Touba,” kata Jhi Chen. “Dan aku mendapatkan panen lain di Rawa Hitam Kematian. Aku akan menjualnya di sini.”

“Tuan Muda… harta apa yang ingin Anda jual?” tanya Touba Mei, penasaran.

“Itu bukan harta apa-apa,” jawab Jhi Chen, “hanya dua puluh tanaman Azzola dan Lotus Flame berusia dua ratus ribu tahun.”

Begitu usia tanaman itu disebutkan, Touba Mei tak sengaja menyemprotkan teh yang sedang diminumnya. Teh itu bahkan masuk ke hidungnya, menyebabkan ia terbatuk-batuk hebat.

“Tuan Muda… apakah itu benar berusia dua ratus ribu tahun?” tanya Touba Mei, suaranya sedikit gemetar.

“Manajer Touba bisa mengeceknya sendiri,” jawab Jhi Chen, sambil menyerahkan dua puluh tanaman tersebut.

Begitu Touba Mei melihat tanaman Azzola dan Lotus Flame itu, matanya langsung berbinar. Ia tak bisa berhenti tertawa bahagia. Bagi Kamar Dagang, menemukan harta langka adalah tugas utama mereka, dan tanaman ini adalah harta karun yang tak ternilai harganya.

“Manajer Touba, berapa harga untuk tanaman ini?” tanya Jhi Chen.

“Tuan Muda,” jawab Touba Mei, suaranya bergetar karena gembira, “karena tanaman dengan usia dua ratus ribu tahun sangat langka, bukan saja di Galaksi Sun Star Suci, tapi di seluruh Dunia Bela Diri yang luas… aku akan memberikan harga seratus delapan puluh miliar untuk satu tanaman. Jadi semuanya berjumlah tiga koma enam triliun. Apakah Tuan Muda setuju?”

“Ya, aku setuju,” jawab Jhi Chen.

Jhi Chen kemudian melemparkan lima Buah Umur Panjang ke atas meja.

“Buah ini tidak dijual. Anggap saja ini hadiah dariku.”

“Tuan Muda memang sangat dermawan,” kata Touba Mei, matanya berbinar. “Buah Umur Panjang juga merupakan buah yang langka. Para monster tua yang mendekati masa hidup mereka akan membayar berapa pun untuk mendapatkannya. Namun Tuan Muda memberikan lima buah dengan begitu santai…”

“Manajer Touba terlalu memuji,” jawab Jhi Chen, “aku beruntung mendapatkan lebih banyak, jadi tidak akan terlalu mengurangi jumlahnya.”

Setelah transaksi selesai, Jhi Chen kembali menemui kedelapan murid Gerbang Suci itu.

“Aku akan pergi sebentar. Kalian tunggu aku di Paviliun ini, dan kita akan kembali ke Klan Sun bersama-sama.”

Murid terkuat di antara mereka, yang pernah membuat masalah dengan Jhi Chen, maju ke depan.

“Adik Junior bisa pergi dengan tenang untuk mengurus bisnisnya. Kami akan menunggu di sini. Kami diselamatkan oleh Adik Junior, jika kami tidak bisa membalas kebaikan Adik Junior, kami benar-benar lebih rendah daripada anjing dan babi. Namun, sampai sekarang kami belum mengetahui nama Adik Junior. Bolehkah kami semua mengetahui nama Adik Junior?”

“Namaku Jhi Chen. Aku berasal dari Aula Alkemis,” jawab Jhi Chen.

“Baiklah, aku akan mengingat nama Adik Junior Jhi Chen,” kata murid tersebut.

Jhi Chen meninggalkan Paviliun. Ia ingin mengunjungi Kakeknya, Mu Lingxiao, namun untuk menghindari keributan, ia tak memasuki wilayah Klan Mu secara langsung. Ia menggunakan token komunikasi untuk memanggil Kakeknya.

Tak butuh waktu lama, Mu Lingxiao tiba di hadapannya. Jika Mu Lingxiao tidak menyaksikan sendiri Jhi Chen memasuki Rawa Hitam Kematian, ia tak akan percaya bahwa cucunya bisa meninggalkannya dengan selamat dalam waktu sesingkat itu.

“Hahaha… benar-benar hebat! Cucumu sangat luar biasa! Kamu bisa meninggalkan Rawa Hitam Kematian dengan selamat, tidak hanya itu, kamu juga berhasil membuat terobosan! Ini benar-benar luar biasa!” seru Mu Lingxiao, suaranya dipenuhi kebahagiaan.

“Kakek, aku hanya beruntung,” jawab Jhi Chen, merendah.

“Hahaha… iya, hanya beruntung… namun keberuntunganmu akan membuat iri banyak orang! Baiklah, kita akan bicara di kediaman ku.”

Mu Lingxiao merobek kekosongan, membawa Jhi Chen pergi. Hanya dalam waktu kurang dari satu menit, mereka telah sampai di puncak gunung, di mana terdapat sebuah rumah sederhana.

Setelah Jhi Chen duduk, Mu Lingxiao memberikan sebuah buku tebal kepada Jhi Chen.

“Sesuai janjiku, jika kamu bisa keluar hidup-hidup, aku akan mewariskan semua keahlian ku padamu. Ini adalah Kitab dari Leluhur Klan Mu kita. Itu adalah Kitab khusus Alkemis. Namun, walaupun aku sudah hidup selama ini, aku baru menguasai tiga puluh persen dari keahlian Alkemis yang tercatat dalam Kitab ini. Aku berharap di masa depan, kamu bisa menguasai semuanya.”

“Kakek, aku akan berusaha mempelajari semua metode Alkemis ini,” jawab Jhi Chen.

Ketika Mu Lingxiao hendak menanyakan pencapaian Jhi Chen di bidang Alkemis, ia tiba-tiba berhenti, menatap ke depan. Jhi Chen mengikuti arah pandang Kakeknya. Seorang lelaki paruh baya sedang berjalan mendekat.

“Mu Sangdaoxiao, ada apa kamu mengunjungi ku?” tanya Mu Lingxiao.

Mu Sangdaoxiao langsung berlutut.

“Laporkan kepada Tuan Ayah, hari ini adalah hari Upacara Para Alkemis. Namun, aku tak menyangka… tidak hanya orang dari Galaksi Kunlun yang tiba, bahkan orang dari Galaksi Wu Yaosu juga tiba. Menurut informasi yang kami dapatkan, generasi muda yang mereka bawa semuanya adalah Grand Master Alkemis. Mereka bisa menyempurnakan Pil Mulia Tingkat Menengah dan Tingkat Tinggi. Generasi muda di Klan… belum ada yang berhasil mencapai itu. Apakah kita benar-benar akan menjadi lelucon?”

“Jika memang dikalahkan, ia kalah. Mengapa harus menjadi hal besar? Kita tinggal menerima bahwa generasi muda Klan kita memang tertinggal oleh kekuatan lain,” jawab Mu Lingxiao, tenang.

“Ayah, itu tidak semudah itu…” jawab Mu Sangdaoxiao.

Jhi Chen, mendengarkan percakapan mereka, sedikit mengerti. Ia batuk pelan. Mu Lingxiao menepuk jidatnya.

“Aku sampai lupa! Sangdaoxiao, daripada membahas Upacara Alkemis… kamu lihat, ada pemuda tampan dan gagah di belakangku. Dia adalah cucuku, dan juga keponakanmu. Dia putra Mu’er…”

Mu Sangdaoxiao memandangi Jhi Chen. Jhi Chen buru-buru membungkuk.

“Salam kepada Paman.”

1
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
jooooz pooolll
Nur Aini
tetap semangat Thor
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Aman 2016
jooooz pooolll Thor 💪💪💪
Aman 2016
mantul Thor 💪💪
Aman 2016
gaaas terus Thor lanjut
Nur Aini
tetap jaga kesehatan Thor
Rulezz Emperor: siap 💪
total 1 replies
Dedy Dharmawan
saya sangat terhibur...dan alur ceritanya sangat bagus...semangat Thor...💪👍👍
Aman 2016
markotop top lanjut terus Thor
Rulezz Emperor: Oky 💪
Rulezz Emperor: Oky 💪
total 4 replies
Aman 2016
akhirnya jhi Chen bertemu dengan kakeknya...
Nur Aini
kok blm up juga thor
Nur Aini
lanjutkan lagi Thor
Aman 2016
mantab Thor 💪💪
Aman 2016
lanjut terus Thor
Aman 2016
gaaas terus Thor lanjut
Bilall
next
Aman 2016
jooooz pooolll Thor lanjut terus
Nur Aini
lanjut Thor
Bilall
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!