nre: Fantasi, Aksi, Sekte-Building, Antihero, Overpowered
Sinopsis:
Di benua Elvaria, kehormatan dan kesetiaan adalah dua mata uang paling berharga. Namun, bagi Kael Arvane, seorang jenderal muda yang pernah menyelamatkan kerajaannya dari kehancuran, keduanya hanyalah ilusi yang bisa dibakar oleh kekuasaan.
Dikhianati oleh rajanya sendiri dan difitnah sebagai pengkhianat, Kael diburu, disiksa, lalu dilempar ke lembah kematian yang dikenal sebagai "Jurang Sunyi"—tempat para monster, penjahat, dan kutukan abadi bermuara. Tapi justru di tempat itulah "Sistem Chaos Sovereign" bangkit dari sisa jiwanya yang penuh dendam.
Dengan sistem itu, Kael mampu menciptakan sekte dari nol: Sekte Chaos, sekte tanpa aturan moral, tanpa dogma suci—hanya kekuatan, kebebasan, dan ambisi pribadi. Ia mulai merekrut orang-orang yang dibuang oleh dunia: budak, pembunuh, monster setengah manusia, penyihir terkutuk, bahkan mantan bangsawan pengkhianat.
Dari mereka, ia membentuk Dua Belas Pilar Chaos
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febri_yeee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Cahaya Altar
Cahaya altar mulai meredup, menyisakan lingkaran energi yang berdenyut pelan seperti jantung dunia itu sendiri. Pilar Ketigabelas belum sepenuhnya terbentuk, tapi inti kekuatannya telah terpatri di dalam tubuh Raka. Di mata para tetua Sekte Chaos dan para murid, itu adalah momen kebangkitan dewa perang mereka.
Namun, malam itu tak membawa kedamaian. Langit terbelah.
Dari atas langit, sebuah retakan muncul. Bukan retakan biasa, melainkan celah dimensi yang perlahan membesar, seperti tangan raksasa yang hendak merobek kain kenyataan. Angin bertiup kencang, dan hawa dingin menusuk sampai ke tulang. Bahkan Arindra yang biasa tahan api beku pun mengerutkan kening.
Raka berdiri di tengah altar, menatap langsung ke arah celah itu. Ia mendengar suara.
> "Pemanggilan telah selesai. Markas dimensi ketiga akan dikirimkan. Dunia ini... akan diperbaiki."
Suara itu tak memiliki sumber jelas. Bukan suara manusia, bukan pula suara dewa. Tapi sistem mengenalinya.
> [Peringatan Sistem] Ancaman Luar Dimensi Terdeteksi! Jenis: Koloni Reclaimer (Dimensi Ketiga) Tujuan: Menghapus Kehendak Bebas Dunia Inang Status: Menilai Level Kekuatan Lokal...
"Semua pasukan, kembali ke pusat! Bentengi altar!" seru Raka. Suaranya bergema ke seluruh lembah.
Belum sempat formasi dibentuk sepenuhnya, dari celah itu muncul sosok pertama. Makhluk setinggi tiga meter, bertubuh seperti serangga berlapis baja, namun matanya menyala dengan cahaya biru mekanik. Ia melayang, lalu mendarat di tengah lembah.
Tanah bergetar.
Makhluk itu mengeluarkan suara gemuruh, lalu mulai berbicara dalam bahasa yang langsung diterjemahkan oleh sistem.
> "Kami adalah Penebus. Kalian telah menyimpang dari alur. Perlawanan adalah kesia-siaan."
Arindra melangkah maju dan menembakkan pilar api ke arah makhluk itu. Ledakan terjadi, menciptakan kawah di tanah. Namun saat asap menghilang, makhluk itu berdiri tanpa goresan.
"Apa itu tidak berefek padanya?!" seru Bhanu.
Raka menyeringai. "Kalau begitu biar aku yang coba."
Ia mengaktifkan kekuatan Pilar Ketigabelas untuk pertama kalinya. Energi hitam dan perak meledak dari tubuhnya. Tombaknya menyala, dan sistem menunjukkan notifikasi baru:
> [Pilar Ketigabelas: Kekacauan Abadi] Aktif Skill Unik Terbuka: Penetrasi Dimensi - Menembus pertahanan makhluk antar realitas
Dengan kecepatan kilat, Raka menebas ke arah makhluk itu. Kali ini, tubuh baja musuh pecah seperti kaca.
Seluruh lembah bersorak.
Namun euforia itu tidak bertahan lama. Dari celah dimensi yang masih terbuka, ratusan makhluk sejenis mulai bermunculan. Mereka membawa senjata aneh, mengeluarkan suara-suara mesin dan mantra yang tak dikenali.
“Ini bukan pertempuran biasa,” ujar Karsa. “Ini invasi.”
Raka mengangguk. “Sistem, tampilkan peta taktis seluruh sekte.”
> [Memindai Lokasi]... Zona Rentan: Selatan dan Timur Saran: Gunakan Pilar Cadangan dan Aktifkan Menara Jiwa
Raka menoleh ke arah para pilar. “Bhanu, Karsa, jaga sisi selatan. Arindra, aktifkan Menara Jiwa bersama para penenun roh. Aku akan pergi ke dimensi celah. Kita harus tutup portal itu dari dalam.”
“Ketua, itu bunuh diri!” seru Arindra.
“Bukan jika aku kembali sebagai lebih dari sekadar manusia,” jawab Raka. “Aku akan membawa takhta Chaos menembus batas dunia.”
Tanpa menunggu jawaban, ia melompat ke dalam celah dimensi.
---
Dunia di balik celah itu tidak memiliki langit, hanya kegelapan dengan urat-urat cahaya yang menyala merah. Platform mengambang menyusun jalur menuju pusat realitas asing. Raka berdiri di atas batu mengapung, tubuhnya bergetar oleh tekanan dimensi asing.
> [Zona Interdimensi: Reclaimer Core World] Ancaman Level Dewa Minor Pilar Ke-13 Disinkronisasi: 67%... 80%... 94%...
Raka mulai berjalan.
Di tengah jalur, ia dihentikan oleh seorang perempuan bersayap logam. Wajahnya seperti manusia, tapi matanya memancarkan cahaya dingin. Ia mengenakan jubah putih perak dan memegang tombak energi.
“Aku adalah Perantara. Kau tidak seharusnya di sini.”
Raka tersenyum. “Aku selalu berada di tempat yang tak seharusnya.”
Pertarungan pun terjadi.
Perantara menyerang dengan kecepatan kilat. Tapi Raka telah menyatu dengan kekuatan kekacauan. Ia membaca gerak musuh sebelum musuh bergerak. Dengan kombinasi jurus Sekte Chaos dan energi Pilar Ketigabelas, ia menahan setiap serangan, lalu menembus pertahanan Perantara dengan satu tebasan bersih.
Tubuh Perantara runtuh, tapi tidak mati. Ia menatap Raka dengan ekspresi heran.
“Kenapa kau tidak takut?”
“Karena aku sudah mati sebelumnya. Dunia ini yang memberiku hidup baru. Dan aku akan menjaganya.”
Sistem memberi notifikasi:
> [Perantara Terkalahkan] Akses ke Inti Celah Terbuka
Raka melangkah ke platform terakhir. Di sana, bola energi raksasa berputar seperti jantung dimensi itu. Sistem memberi opsi:
> Hancurkan Inti – Menutup Celah, Namun Tidak Stabil Serap Inti – Risiko Besar, Potensi Bangkitnya Pilar Ke-14
Raka tidak ragu.
Ia meletakkan tangan di inti.
“Jika kekacauan adalah harga untuk kedamaian... maka biar aku yang menanggungnya.”
Dan dunia pun gemetar.
---