Setelah menikah selama 7 tahun, Erwin tetap saja dingin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arum Dalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ingin bercerai
"Dengan Erwin yang membuka jalan, keluarga Gori akan melambung di."
Dilan dan Clara mendengarkan namun tidak menanggapi.
Akhirnya, pihak lain menghela nafas, "Dengan Putri seperti itu, keluarga Gori benar benar diberkati. Sungguh patut di tiru."
Ketika tuan rumah perjamuan selesai menyatakan ini, Clara mendongak dan mendapati Erwin dan yang lainnya tidak lagi berada di ruang perjamuan, seolah-olah Mereka telah pergi terlebih awal.
Setengah jam kemudian, Clara dan Dilan juga pergi.
Ketika dia baru sampai di rumah, teleponnya berdering.
Itu Erwin yang menelpon.
Clara tertegun sejenak.
Apakah dia menelpon untuk memarahinya? Karena dia berpikir Clara dan Dilan telah menindas Vanessa?
Karena Dani memperingatkannya di perjamuan tadi, mungkin Erwin memang berniat demikian sejak awal.
2 detik kemudian, dia baru mengangkat telepon, "Halo."
Erwin berkata dengan nada dingin, "Pulang sekarang."
Clara merasa tidak perlu baginya untuk kembali, "Jika ada yang perlu dikatakan, katakan saja langsung."
"Elsa demam dan dia ingin bertemu denganmu."
Setelah itu, Dia segera menutup telepon.
Clara tertegun sejenak, kemudian bergegas mengambil kunci mobil dan segera keluar.
Setelah tiba di villa dia tidak melihat Erwin ketika dia masuk, tapi dia tidak peduli dan langsung pergi ke kamar tidur putrinya di lantai 2.
Elsa mengalami demam tinggi dan menerima infus, dia merasa sangat tidak nyaman.
Ketika dia melihat ibunya, Dia memanggil dengan lembut, "Mama," dan mengulurkan tangannya agar dipeluk.
Clara memperhatikan bekas jarum di punggung tangan Elsa, lalu dengan hati-hati memeluknya, dia juga bertanya kepada Bibi Sari yang berdiri di sampingnya, "Apakah dia sudah makan?"
"Dia memuntahkan semua makanan yang telah dia makan."
"Oh."
Dulu, Clara yang merawatnya setiap kali dia sakit.
Dia tidak bisa memakan bubur yang dimasak orang lain untuknya, karena dia selalu memakan bubur yang dimasak oleh Clara sendiri.
Elsa mengernyitkan keningnya dan bertanya, "di mana Ayah? Apakah Ayah belum kembali?"
Clara terdiam.
Saat dia menerima telepon dari Erwin, Dia mengira Erwin telah kembali.
Saat dia memasuki villa, dia tidak melihat Erwin dan banjirnya dia ada di ruang kerja.
Setelah mendengar apa yang dikatakan Elsa, dia baru menyadari bahwa Erwin belum kembali.
Hotel tempat perjamuan diadakan hari ini lebih dekat ke sini daripada tempat tinggalnya saat ini.
Selain itu, dia meninggalkan perjamuan lebih awal darinya.
Bahkan, jika dia mengantar Vanessa pulang, dia sudah sampai rumah sekarang.
Namun, jika dia tidak segera pergi setelah mengantar Vanessa pulang, itu masalah lain.
Pada saat itu, terdengar suara langkah kaki diluar.
Erwin kembali.
" Ayah!"
"Ya" Erwin masuk ke kamar dan menuju ke tempat tidur.
Melihat itu, Clara ingin menurunkan Elsa dari pangkuannya dan memberi ruang bagi Erwin, tetapi Elsa tidak mau turun dari pangkuannya.
Elsa bersandar di lengannya dan mengulur tangannya ke arah Erwin.
Erwin datang dan menyambut uluran tangan Elsa.
Ketika Erwin memeluk Elsa, dia berada sangat dekat dengannya, dan Clara bisa mencium aroma parfum maskulin yang familiar darinya.
Namun, di samping aroma parfum yang sudah dikenal, ada pula aroma parfum feminim yang ringan dan elegan merasuk ke dalam lubang hidung.
Dia baru saja mencium parfum jenis ini.
Clara memalingkan mukanya, berdiri dan menjauhkan diri dari Erwin hingga dia tidak bisa lagi mencium aroma parfum itu.
Erwin meletakkan tangannya yang mengenakan jam tangan indah di dahi Elsa yang putih, lalu menatap Clara, "Berapa suhunya sekarang? Apakah sudah turun sedikit?"
Clara tidak punya pilihan lain selain mengulangi perkataan Dokter, "Demamnya sudah berubah dari tinggi ke rendah, tetap belum stabil dan bisa kambuh lagi."
"Oh."
Erwin menggendong Elsa dan duduk di tempat tidur.
Elsa yang berada dalam pelukannya dan tidak ingin turun, tapi mengerutkan keningnya lagi, "Ayah, jasmu ini sangat keras..."
Erwin segera melepaskan jasnya dan menyerahkannya kepada Clara, yang secara refleks mengambilnya dan menggenggamnya di lengannya.
Baru setelah dia mencium dengan jelas dua aroma parfum yang saling terkait pada pakaian itu, Dia tiba-tiba teringat bahwa dia dan Erwin akan segera bercerai.
Kalau dulu, dia pasti merasa bahwa bisa mendekap jas pria itu dalam pelukannya seperti ini adalah suatu kebahagiaan, begitu bahagianya sampai-sampai Dia tidak rela melepaskan.
Namun sekarang, dia menyingkirkan jas itu dan berkata pada Elsa, "Aku akan turun untuk membuatkan bubur."
Erwin dan Clara keduanya ada di rumah, dan Elsa merasa jauh lebih baik.
mendengar Clara mengatakan ini, dia mengangguk patuh, "Baik Mama."
Clara tersenyum, berbalik dan meninggalkan kamar Elsa.
Erwin menata punggungnya yang hendak pergi, kemudian pandangan Erwin tertuju pada jas yang ditaruhnya di sandaran kursi.
Setelah memasak bubur, Clara mulai menyiapkan bumbu-bumbu lainnya.
20 menit kemudian dia mencuci tangan dan keluar dari dapur.
Clara ragu-ragu sejenak, lalu naik ke lantai atas.
Ketika sampai di lantai 2, dia berbalik dan melihat Erwin berdiri di dekat jendela di ujung koridor, sedang berbicara di telepon, "Demamnya sudah turun, jadi jangan khawatir."
Apakah dia sedang berbicara dengan Vanessa?
Clara menarik pandangannya dan memasuki kamar Elsa.
Sesampai di kamar Elsa sudah tertidur karena infus.
Dia banyak berkeringat, dan Bibi Sari dengan hati-hati menyeka keringatnya.
Melihat Clara datang, Bibi Sari buru-buru memberi ruang untuknya dan menyerahkan handuk kepadanya, dia berpikir Clara akan mengurus Elsa secara pribadi.
Lagi pula, Clara selalu seperti ini sebelumnya.
Dia secara pribadi akan mengurus semua masalah mengenai Elsa dan Erwin.
Melihat itu Clara menggelengkan kepalanya.
Bibi Sari tertegun sejenak, tetapi dia tidak banyak memikirkannya.
Dia diam-diam mang ganti pakaian Elsa dengan pakaian kering.
Clara duduk di sofa kamar, dan setelah Bibi Sari menyelesaikan pekerjaannya, dia bertanya, "Apakah Dokternya sudah pergi?"
"Ya."
Apa kata Dokter? Apakah demamnya akan kamu lagi?
Dia sedang mempertimbangkan apakah akan tinggal di sini atau tidak.
"Dokter mengatakan hal itu mungkin tidak akan terjadi."
"Itu bagus"
Karena Elsa tidak demam tinggi, dia mungkin tidak perlu tinggal di sini malam ini.
Bubur masih dimasak dalam panci.
Setelah clar duduk sebentar, dia turun ke bawah.
Bibi Sari ada di dapur dan berkata, "saya akan menjaga api saja. nyonya, Anda pasti lelah. duduk dan beristirahatlah."
Ketika Clara keluar dari dapur, dia melihat Erwin duduk di sofa di ruang tamu sambil membaca koran.
Melihatnya, Erwin menatapnya sekilas, lalu mengalihkan perhatiannya kembali ke koran.
Clara berhenti sejenak.
Kalau itu dulu, dia pasti akan duduk di sana dan menghabiskan lebih banyak waktu dengannya tanpa mengganggu.
Tapi sekarang....
disakiti oleh orang terdekatmu
semoga kau kuat Clara dan semoga kebahagiaan akan datang pada waktu ya nanti..../Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
biar autorya ga pusing lagi di komplen sama pembaca.....biar karma si Erwin dan yg lain cepat berjalan .....ayo Thor semangat semangat ...../Good//Good//Good//Good//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
gantung kita ,,,,,udah gereget sama si Erwin
thor cepet donk balik keadaan biar menyesal orang yg menyakiti Clara
sudah gereget aku
love you more thor💗💗💗💗💗