*Important*
novel ini ekslusif ada hanya di NovelToon,bila ada di platform lain, bearti plagiat
tolong bantu report
"Ketika dunia mengandalkan pedang dan sihir, aku membawa napalm dan artileri. Oh, dan saldoku? Error Tak Terbatas." Rian, seorang buruh pabrik yang mati karena kelelahan, mengira hidupnya berakhir. Namun, dia membuka mata sebagai Zephyrion IV, Kaisar boneka di dunia Terra Vasta—sebuah planet yang 1.000 kali lebih luas dari Bumi. Nasibnya buruk: Negaranya di ambang kebangkrutan, dikelilingi musuh, dan nyawanya diincar oleh menterinya sendiri. Tapi, Rian tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa "Omni-Store System"—sebuah toko antardimensi yang mengalami ERROR fatal. Saldo Poin: UNLIMITED (∞).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29: MATAHARI TERBIT DI NERAKA
Benteng Timur berbau kematian.
Di atas tembok pertahanan yang retak-retak, Komandan Valen menatap cakrawala dengan mata cekung. Sudah tiga hari sejak skirmish (bentrokan) terakhir dengan patroli Wyvern Kekaisaran Naga.
"Laporan logistik?" tanya Valen parau.
Letnan di sampingnya menggeleng lemah. "Gandum tinggal dua karung, Komandan. Anak panah tersisa 300 batang. Tabib bilang perban sudah habis, mereka mulai menggunakan lumut untuk menutup luka prajurit."
Valen memukul dinding batu dengan frustrasi. "Surat permintaan bantuan sudah dikirim seminggu lalu ke Ibukota. Tapi dengan kecepatan kereta kuda, bantuan tercepat baru akan tiba sepuluh hari lagi. Kita akan mati kelaparan sebelum Naga membakar kita."
Matahari mulai terbit di ufuk timur, menyinari dataran tandus yang memisahkan wilayah Aethelgard dengan Kekaisaran Naga. Bagi Valen, matahari itu bukan harapan. Itu hanya penanda satu hari lagi untuk bertahan hidup di neraka ini.
Tiba-tiba, tanah bergetar.
Awalnya pelan, seperti dengkuran kucing raksasa di dalam tanah.
"Gempa bumi?" bisik Letnan itu panik.
"Bukan..." Valen menyipitkan mata. Getaran itu konstan. Berirama. Dan semakin keras.
GRRRRRRRR.....
Suara itu datang dari belakang mereka. Dari arah Barat. Arah wilayah mereka sendiri.
Para prajurit yang sedang tidur di barak terbangun. Mereka berlarian ke tembok belakang benteng, senjata terhunus, takut ada serangan bokongan.
"Demi Dewa..."
Mulut Valen ternganga.
Di kejauhan, debu membumbung tinggi menutupi separuh langit. Dari balik debu itu, muncul monster-monster besi berwarna hijau tua. Mata mereka (lampu depan) menyala kuning menembus kabut pagi.
Mereka tidak berlari seperti kuda. Mereka menggelinding dengan kecepatan yang tidak masuk akal.
Satu. Sepuluh. Tiga puluh. Lima puluh unit truk M35 meraung menaiki bukit menuju gerbang benteng. Suara mesin diesel mereka terdengar seperti musik perang yang paling intimidatif.
"Buka gerbangnya! BUKA GERBANGNYA!" Teriak Valen saat mengenali bendera Aethelgard yang berkibar di truk terdepan. "Itu Yang Mulia! Kaisar ada di sini!"
Gerbang kayu ek yang berat itu dibuka dengan susah payah.
Konvoi itu tidak melambat. Mereka masuk ke halaman dalam benteng dengan rem mendesis CIIITT! dan berhenti dalam formasi yang presisi.
Pintu truk terdepan terbuka. Zephyr melompat turun. Dia mengenakan seragam lapangan militer (tanpa jubah kerajaan yang ribet), sepatu bot kotor oleh lumpur, dan kacamata hitam.
Dia terlihat segar bugar, kontras dengan prajurit benteng yang kurus kering dan berdarah.
"K-Kaisar Zephyr..." Valen berlari turun dan berlutut, hampir menangis. "Kami... kami tidak menduga bantuan akan tiba secepat ini. Kami pikir..."
"Kalian pikir kalian akan mati konyol karena kehabisan roti?" potong Zephyr sambil melepas kacamatanya.
Zephyr menatap sekeliling. Dia melihat prajurit yang terluka, baju besi yang penyok, dan wajah-wajah putus asa.
Dia mengaktifkan [Mata Dewa].
Moral Pasukan: 15/100 (Kritis/Putus Asa).
Loyalitas: 95 (Mereka setia sampai mati, hanya saja mereka pikir kematian sudah dekat).
"Gareth!" teriak Zephyr.
"Siap, Yang Mulia!" Jenderal Gareth melompat turun dari truk kedua.
"Buka bak belakang! Beri mereka sarapan. Makanan asli, bukan bubur gandum basi."
Atas perintah itu, prajurit Korps Logistik dengan sigap membuka terpal penutup truk.
PRAK!
Peti-peti kayu dibongkar. Isinya bukan emas atau permata, tapi sesuatu yang jauh lebih berharga bagi orang lapar: Kaleng Makanan.
Kornet Sapi (Corned Beef), Sarden, Biskuit Keras Militer, dan Buah Kaleng. Ribuan kaleng yang dibeli Zephyr lewat Omni-Store (Harga: 0 Poin).
"Makan!" perintah Zephyr kepada prajurit benteng yang bengong. "Perut kosong tidak bisa menarik busur!"
Dalam hitungan menit, suasana benteng berubah total. Bau amis darah tergantikan oleh aroma daging sapi yang dimasak instan di atas api unggun. Suara rintihan sakit berganti dengan suara denting sendok dan tawa haru.
Sementara itu, Zephyr memanggil Valen ke truk amunisi.
"Lupakan anak panahmu, Komandan," kata Zephyr sambil menunjuk peti-peti hijau panjang yang sedang diturunkan. "Mulai hari ini, Benteng Timur tidak lagi melempar ranting kayu."
Peti itu dibuka. Terpapar rapi di atas busa hitam: Senapan Serbu semi-otomatis SKS (Surplus Perang Dingin, Tier 2 Awal). Senjata yang tahan banting, mudah dirawat, dan mematikan.
"I-Ini..." tangan Valen gemetar saat menyentuh laras besi dingin itu.
"Ini 'Tongkat Petir'," kata Zephyr (menggunakan istilah lokal agar mudah dimengerti). "Jarak efektif 400 meter. Bisa menembus sisik Wyvern muda. Aku membawa 500 pucuk dan 50.000 butir peluru."
Valen menatap Zephyr, lalu menatap truk-truk di belakangnya. Dia baru sadar bahwa monster besi ini bukan hanya membawa prajurit, tapi membawa kehidupan dan kematian sekaligus.
"Yang Mulia..." Valen menunduk dalam, kali ini bukan karena takut, tapi karena kekaguman yang nyaris religius. "Anda memindahkan gunung untuk kami dalam dua hari."
Zephyr menepuk bahu komandan tua itu.
"Naga-naga itu berpikir mereka predator puncak karena bisa terbang," ujar Zephyr dingin, matanya menatap ke arah timur di mana pegunungan Kekaisaran Naga menjulang.
"Tapi mereka belum pernah melawan logistik industri. Habiskan sarapanmu, Valen. Nanti siang, kita ajari mereka arti kata 'Dominasi Api'."
Jadinya seperti pertarungan Fantasy sihir dengan teknologi modern/militer keren banget
Semoga semakin ramai pembacanya ya kakak author tetap semangat berkarya
Tetap semangat thor 💪
tetap semangat thor 💪
sudah di riview
Keren thor lanjutkan 💪💪