NovelToon NovelToon
Pemuda Terhebat

Pemuda Terhebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: Elang Malam

Adrian adalah pemuda biasa yang berasal dari kampung. berkat kehebatan dan kejeniusannya, dia berhasil bangkit dan menjadi pemuda yang paling di takuti di dunia bawah tanah Eropa. bahkan negara-negara di benua Eropa maupun di luar Eropa, sangat menghargai Adrian berkat kejeniusan dan latar belakangnya sebagai raja bawah tanah Eropa.

Namun Adrian meninggalkan semua status dan gelarnya yang telah dibangunnya itu demi baktinya kepada bibinya. Namun, sebuah hal buruk terjadi pada kekasih dan keluarganya. dengan terpaksa, dia menggunakan kekuatan dan pengaruhnya lagi demi melindungi kekasih dan keluarga tercintanya.

Untuk kisah lengkapnya, silahkan lanjutkan membacanya di karya baru saya ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elang Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29 :Ruangan Pribadi Amanda

   Bagi pria mata keranjang dan mata duitan seperti Herman tidaklah sulit menemukan dan meniduri wanita cantik di kota guangzhou, apalagi ketika dia masih menjabat sebagai kepala biro keamanan, tidak sedikit wanita cantik yang telah dia tiduri. Dapat meniduri wanita cantik dan berstatus seperti Amanda, itu adalah pencapaian terbesar dalam hidupnya.

   Herman bukanlah orang yang bodoh. Dia tentu saja dapat melihat, niat terselubung Zhou Haito yang mengajaknya bekerjasama untuk bermain dengan Amanda. Akan tetapi, tubuh indah Amanda lebih menggoda daripada memikirkan niat terselubung Zhou Haito tersebut.

“Baiklah, mari kita cari keberadaan CEO perusahaan melati itu sekarang juga?”, ucap Herman yang tidak tahan lagi menahan hasrat yang telah sampai ke ubun-ubun.

   Zhou Haito tersenyum tipis, “tidak usah buru-buru begitu, kita beli dulu obat perangsang untuk mempermudah aksi kita nantinya!”, sahut Zhou Haito sambil menepuk pundak Herman dengan pelan.

   Mendengar kata-kata Zhou Haito, Herman dengan terpaksa meredam hasrat yang telah sampai ke ubun-ubun itu, dan mendengarkan pengaturan dari Zhou Haito.

***

   Sore harinya. Setelah menemani Amanda membahas kerjasama dengan bibinya, Cecilia Lin. Adrian melanjutkan menemani Amanda menuju perusahaan Melati untuk menyelesaikan pekerjaan Amanda yang masih tertunda semalam.

   Perusahaan Amanda secara teknis bukanlah perusahaan besar, tidak mencapai ratusan karyawan. Sangat berbeda jauh dari perusahaan bibinya yang memiliki ratusan karyawan di kantornya.

   Jika dilihat dari para karyawan yang Amanda miliki, mereka semua memiliki semangat kerja yang besar. Adrian merasa, jika suatu saat nanti perusahaan yang dikelola oleh Amanda tersebut akan semakin besar dan sukses. Apalagi para karyawan itu sangat sopan, dan pandai menghargai orang lain.

   Menyadari Amanda yang masih sibuk dengan pekerjaannya, Adrian mulai sedikit jenuh berada di dalam ruang kantor CEO tersebut. “Amanda, saya ingin ke toilet!”, ucap Adrian yang langsung melangkahkan kakinya menuju ke sebuah pintu yang terdapat di ruangan itu.

“Berhenti!”, di saat Adrian mengulurkan tangan ke arah gagang pintu tersebut, Adrian dengan seketika langsung menghentikan gerakannya setelah mendengar teriakan Amanda.

“Ada apa, bukankah disini toiletnya?”, tanya Adrian sambil menatap pintu ruang pribadi tersebut. Sesaat kemudian Adrian menundukkan kepala dengan wajahnya yang ikut memerah.

   Tanpa Amanda ketahui, Adrian adalah seorang praktisi seni beladiri. Dan kemampuan pendengaran dan penglihatannya ada kemajuan yang sangat pesat dalam beberapa waktu belakangan. Saat ini dia sudah dapat melihat dengan samar-samar, benda yang berada jauh di dalam ruangan yang tertutup rapat.

“Bukan!. Itu adalah kamar pribadi saya”, sahut Amanda dengan pipi yang mulai terlihat kemerahan. Dia kemudian meminta sekretarisnya untuk menunjukkan arah toilet para karyawan untuk di gunakan oleh Adrian.

   Sebenarnya ruangan pribadi yang berada di dalam ruangan CEO itu adalah tempat pribadi buat Amanda untuk melepas rasa lelahnya. Di dalam ruangan itu sebenarnya cukup lengkap, ada tempat tidur dan ada juga toilet. Hanya saja masih ada celana dalam gantinya yang masih berserakan di atas tempat tidur, dan belum sempat dia rapikan kemarin malam.

“Baiklah!”, sahut Adrian yang langsung keluar dari ruangan itu dengan ditemani oleh sekretaris Amanda.

   Di saat dia berada tepat di pintu keluar, Adrian tidak dapat menahan diri untuk tidak memalingkan wajahnya ke belakang menatap Amanda, “Amanda, cepat singkirkan kain kotor yang berserakan di atas tempat tidur itu!. Jika tidak, nanti akan saya jadikan kain untuk mengepel lantai!”, ucapnya sambil menahan tawa.

“Adrian sialan!. Dasar kau otak mesum!”

“Pang…buk…buk…!!!!”

   Dengan marah dan pipi yang semakin memerah, Amanda berteriak marah dan mengumpat Adrian dengan berapi-api sambil melemparkan beberapa map dan buku-buku yang berada di atas meja itu ke arah Adrian. Bahkan semua benda yang berada di atas meja itu tidak luput dilemparkan oleh Amanda, melampiaskan kekesalannya.

   Tapi sayang, baru saja Adrian selesai bicara, dia langsung bergegas berlari keluar dari ruang CEO, dan tidak ada suatu benda apapun yang dilemparkan Amanda itu mendarat pada tubuh Adrian.

   Selepas kepergian Adrian dan sekretarisnya itu, Amanda tidak dapat menahan diri untuk tidak bergumam, “Adrian sialan, berani-beraninya kamu masuk kedalam ruang pribadi saya, Tanpa seizin dari saya!”, umpatnya dengan kesal sambil menatap punggung Adrian yang semakin menghilang.

   Beberapa detik kemudian setelah amarahnya reda, Amanda mengernyitkan keningnya dengan kebingungan. Dia kebingungan dengan Adrian yang tiba mengetahui celana dalamnya yang berserakan di atas tempat tidur, padahal ruangan itu terkunci rapat, dan kuncinya sendiri masih berada di tangan dia sendiri.

“Ya sudah lah, nanti saya tanyakan saja langsung kepada bajingan itu!”, gumam Amanda dalam hati. Dia pun melanjutkan pekerjaannya kembali.

   Di sisi lainnya. Di halaman perusahaan melati. Sebuah mobil SUV warna hitam milik Herman, mobil itu baru saja berhenti di halaman kantor perusahaan melati.

“Maaf tuan-tuan, siapa yang ingin anda kunjungi di perusahaan melati?”, ucap sekuriti, bertanya kepada Zhou Haito Dan Herman di pintu masuk perusahaan.

   Zhou Haito Dan Herman datang dengan membawa beberapa orang berpakaian preman, orang-orang yang dikirim langsung oleh johan. Dengan sikap profesionalnya, sekuriti itu tetap bertanya dengan sopan.

“saya Zhou Haito dari grup Haito, ingin bertemu dengan CEO kamu, cepat suruh dia untuk segera menyambut kedatangan saya!”, teriak Zhou Haito dengan nada keras.

   Mendengar grup Haito, sekuriti itu mulai sedikit ngeri, “baik tuan Haito, saya akan segera memberitahukannya kepada sekretaris pribadi CEO!”, ucap sekuriti itu yang langsung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi sekretaris pribadi Amanda.

“Sialan, perusahaan sekecil ini saja, memiliki banyak peraturan segala!”, Herman yang berada di samping tidak tahan untuk tidak mengumpat.

   Mendengar ocehan Herman, sekuriti itu hanya tersenyum kecil sambil terus menghubungi sekretaris pribadi Amanda.

   Tidak lama kemudian, panggilan itu akhirnya tersambung. Sekuriti langsung menceritakan keinginan Zhou Haito tersebut kepada sekretaris Amanda.

“Tuan Zhou, saya telah menyampaikan keinginan tuan itu kepada sekretaris pribadi CEO, dan dia akan memberitahu CEO. Mohon tuan Zhou sabar menunggu!”, ucap sekuriti dengan nada sura yang mulai bergetar.

Pada saat ini, Amanda masih sibuk dengan pekerjaannya mendesain kalung berlian yang diminta grup oleh Lin.

   Dari luar ruangan CEO, terlihat sekretaris pribadi Amanda sedang bergegas masuk ke dalam ruangan CEO menemui Amanda.

“CEO, di luar kantor ada Zhou Haito ingin bertemu dengan anda!”, ucap sekretaris itu dengan ragu-ragu.

“Zhou Haito?”, mendengar Zhou Haito yang ingin bertemu lagi dengannya, membuat Amanda mengernyitkan dahi tanpa sadar, “orang ini pasti merencanakan sesuatu lagi!”, gumamnya dalam hati.

   Setelah ragu sejenak, Amanda memutuskan menerima kunjungan Zhou Haito setelah mempertimbangkan banyak hal. Dia kemudian memerintahkan sekretaris pribadinya untuk mempersilahkan Zhou Haito masuk.

1
Bilall
ok
Bilall
up thor
Inyos Sape Sengga
Luar biasa
Aman 2016
mantul Thor
Aman 2016
markotop lanjut Thor
Aman 2016
lanjut terus semangat semangat
Aman 2016
lanjut terus Thor update nya
Aman 2016
bunuh saja Herman itu Adrian biar tahu rasa
Aman 2016
top top markotop Thor 💪💪💪
brajamusti
skip ah...... enek bacanya... bodoh
brajamusti
apa semua cerita seperti ini ya... blm apa2 langsung dijodohhin... katanya dah modern tapi otak mc nya ttp aja kolot.
Aman 2016
jangan jangan teman kencannya Melisa
Maulana Babakan
iklan ny ...gk kuat
Fati Aro Zega
dari mana Adrian dapat karcis nomor 17. Dia main sulap juga rupanya
Anna
tidak seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!