Time Travel Terlempar Ke Masa Depan

" Baiklah, kalau ada apa-apa langsung hubungi saja aku, aku juga akan tetap memantau kamu dari kantor melalui CCTV jadi kamu tidak usah khawatir " Brian tidak bisa lepas begitu saja.

" Iya terserah kamu saja Brian, yang penting kamu fokus saja bekerja ya, aku tidak apa-apa di rumah " Xia sambil tersenyum menyakinkan sang suami.

" Baiklah aku pergi sekarang, hati - hati di rumah ya sayang " Brian memeluk istrinya itu sebelum pergi bekerja.

" Iya kamu juga hati - hati di jalan ya Brian, semangat bekerjanya " Xia menyemangati suaminya itu.

Brian tersenyum dan langsung saja mengecup kening Xia setelah itu baru pergi, Xia juga langsung tersenyum dan melambaikan tangannya melihat kepergian sang suami.

Setelah kepergian suaminya ke kantor, langsung saja Xia bersantai di taman belakang menikmati hidup mewahnya bak seorang ratu itu.

" Mmmm,,, senangnya hidup kaya seperti ini, tidak usah capek - capek bekerja menjalani hidup seperti ini saja sudah sangat beruntung, beruntungnya aku memiliki Brian, sudah tampan kaya lagi, siapa coba yang tidak iri dengan keberuntunganku ini hahahaha... " gumam Xia sambil bersantai di taman itu sendirian.

Xia sangat menikmati perannya bak ratu istana itu, hidupnya berlimpah harta, suami yang begitu mencintainya, anak yang imut nikmat mana lagi yang Xia dustakan, jadi sudah sewajarnya Xia merasakan kebahagiaan itu sekarang.

Tapi kebahagiaan Xia tidak berlangsung lama, karena dua peganggu kembali datang, untung Xia sudah menyiapkan mentalnya mengahadapi keduanya, jadi dengan tenang Xia dengan keadaannya sekarang.

" Wah enak sekali ya kamu, bisa pergi dan pulang seenaknya, bahkan tidak menjalankan tugasmu sebagai seorang istri yang enak - enakan pergi saat suaminya tidak berada di rumah " kata siapa lagi kalau bukan bu Rita yang baru datangnya setelah Brian pergi ke kantor.

" Benar, tidak tahu diri sama sekali, bahkan dengan santai duduk di sini, tidak melakukan peran sebagai seorang istri di rumah ini " ucap Lila juga.

Mendengar itu Xia biasa saja, mungkin kalau Xia yang dulu pasti akan langsung takut dan langsung menunduk saat ibu mertuanya itu berkata seperti itu.

Tapi sekarang karena bukan Xia yang dulu, sekarang Xia bersikap tenang dan biasa saja tidak perduli kalau dirinya sekarang sedang terancam.

" Kamu dengar tidak dasar perempuan miskin tidak tahu diri " bu Rita dengan kesalnya melampiaskan pada Xia.

" Tahu, pantas saja tidak tahu diri seperti ini, mana cocok dengan kak Brian, ayo ma kita beri pelajaran wanita tidak tahu diri ini " Lila sungguh tidak sabar kembali menindas istri kakaknya itu.

" Hmm, kamu benar " Langsung saja bu Rita melayangkan tamparannya pada Xia.

Dengan sigap Xia menghindar sehingga tidak terkena tamparan ibu mertuanya itu.

" Sudah cukup ma, apa salah ku, kenapa kalian sangat tidak suka dengan ku, aku ini menantu mu ma " kata Xia sedikit drama karena Xia yakin pasti sang suami sedang melihatnya juga bagaimana sekarang.

" Jangan sebut saya seperti itu, saya tidak sudi punya menantu miskin seperti kamu, bisa habis nanti harta kami hanya untuk menampung hidup mu yang miskin itu " ucap bu Rita dengan angkuhnya.

" Cukup kalau mama tidak suka aku jadi menantu mama, mama jangan datang lagi ke rumah ini, untuk apa juga datang kalau hanya untuk menindas ku " kata Xia melawan.

" Apa, berani sekali kamu mengatakan itu padaku, ini rumah putraku, seharusnya kamu sadar diri kamu yang cepat angkat kaki dari rumah ini, kamu tidak pantas menjadi nyonya di rumah ini " bu Rita tidak Terima Xia berkata seperti itu.

" Mama benar sekarang cepat pergi kamu dari rumah ini, dasar perempuan tidak tahu diri " plaakk... Lila dalam sekejap melayangkan tamparannya pada Xia.

karena mendadak tentu saja Xia tidak sempat menghindar, dan langsung terkena tamparan dari adik suaminya itu.

" Aw Shiiitt, tega sekali kalian " jerit Xia pura - pura menderita, karena Xia tahu meskipun sang suami berada dalam perjalanan menuju ke perusahaan, tapi sudah memasang CCTV sehingga bisa melihat mereka dari ponselnya.

Sedangkan kedua ibu dan anak itu tidak mengetahui tentang CCTV nya sehingga dengan leluasa melakukan apapun pada Xia sama seperti sebelumnya.

" Hahahah, tega kamu bilang, makanya kalau tidak mau di sakiti, cepat pergi dari rumah ini sekarang, tahu diri dong jadi orang " kata Lila dengan senangnya sudah menampar Xia.

" Cepat pergi dari sini, dasar perempuan miskin tidak tahu diri, ingat jangan bawa apapun dari rumah ini, kamu itu datang hanya membawa pakaian kampung mu itu jadi pergi juga tidak boleh membawa apapun, sana pergi " usir bu Rita yang tidak berperasaan sama sekali. Lila juga mengangguk mengiyakan.

Jujur saat ini sangat ingin sekali Xia membalas tamparan ipar jahatnya ini, tapi masih Xia tahan untuk menjadi bukti dan Xia juga tidak bicara yang agak keras karena tahu betul sang suami memperhatikannya.

Jadi Xia berpura-pura lemah, semakin dia di tindas dan di sakiti semakin banyak juga bukti untuk memberikan keduanya ini pelajaran.

" Tahan Xia tahan sedikit lagi, terus ladeni saja apa yang ingin mereka lakukan, toh Brian juga melihatnya jadi aku tidak harus repot- repot melawan kedua wanita sinting ini nanti " batin Xia sambil masih merasa lemah di hadapan mereka berdua.

" Tapi ma... " perkataan Xia terhenti karena bu Rita langsung mengangkat tangannya.

" Tidak ada tapi - tapian, segera pergi dari rumah ini, kalau tidak kami akan menindas mu lagi, cepat sana " Bu Rita masih dengan angkuhnya.

" Aw Shiiitt, jangan usir aku ma " Xia berakting seperti sangat teraniaya, padahal hanya di dorong oleh bu Rita saja untuk mengusirnya.

" Makanya cepat pergi dari rumah ini sekarang, lambat sekali rasakan ini. " bu Rita terus mendorong Xia menuju ke pintu mengusir Xia.

" Hahaha rasakan itu, pergi sana jangan kembali lagi, dasar perempuan miskin " kata Lila juga dengan kejamnya ikut mendorong Xia agar pergi dari rumah itu.

" Tolong ma, jangan usir Xia, ma Lila tolong jangan mengusir ku dari rumah ku sendiri, aku tidak mau berpisah dari suami dan anak ku, bagaimana mereka nanti kalau aku pergi " drama Xia di lakukan semenyakinkan mungkin agar benar-benar sedang dianiaya.

" Aku yang akan mengurus mereka, kamu tidak perlu repot - repot memikirkan mereka, cepat pergi dari rumah ini, anak dan cucuku tidak membutuhkan mu keberadaan mu tidak berarti juga untuk mereka, pergi sama " bu Rita dengan marahnya terus mengusir Xia dari rumah itu.

" Benar, enak saja rumah ini rumahmu, ini rumah kak Brian, kamu itu hanya numpang di sini jangan tidak tahu dirinya menganggap ini rumah mu, tidak pantas sama sekali, pergi sama " usir Lila juga.

Kemudian bu Rita dan Lila menarik paksa mengusir Xia dari rumah itu, tapi tindakan mereka langsung terhenti setelah melihat seseorang yang sudah berdiri di depan pintu ruang tamu rumah itu.