NovelToon NovelToon
Suami Dadakan Super Aneh

Suami Dadakan Super Aneh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:198k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Pernikahan Mentari dan Bayu hanya tinggal dua hari lagi namun secara mengejutkan Mentari memergoki Bayu berselingkuh dengan Purnama, adik kandungnya sendiri.

Tak ingin menorehkan malu di wajah kedua orang tuanya, Mentari terpaksa dinikahkan dengan Senja, saudara sepupu Bayu.

Tanpa Mentari ketahui, Senja adalah lelaki paling aneh yang ia kenal. Apakah rumah tangga Mentari dan Senja akan bertahan meski tak ada cinta di hati Mentari untuk Senja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Mengenal Senja

Mentari

Kenapa gantungan kunci milik Senja bisa ada di Pelangi?

Bagaimana bisa?

Kapan mereka bertemu?

Benar di kantor Pelangi?

Untuk apa Senja main ke kantor Pelangi?

Aku menatap tajam Senja yang tersenyum ramah penuh terima kasih pada Pelangi. Untuk apa kamu tersenyum lebar pada Pelangi?

Pasti kamu senang bukan dia datang dan membawakan gantungan kunci kesayanganmu itu?

"Ya ampun, aku pikir hilang loh. Terima kasih banyak ya Pelangi. Kamu sampai repot-repot mengantarkan malam-malam begini," kata Senja sambil tersenyum ramah.

"Tak apa, Ja. Sekalian jalan," balas Pelangi.

"Masuk dulu yuk! Mau coba es teh manis buatan Mentari tidak?" ajak Senja.

Eh apa kamu, Ja, kenapa malah menawarkan es teh manis buatanku pada Pelangi? Ih, malas ya, aku buatin es teh manis buat dia!

"Tak usah, terima kasih, Ja. Sudah malam, tak enak bertamu di rumah orang malam-malam," jawab Pelangi sambil tersenyum.

Ish, apa sih tuh cewek?

Sok iye?

Sok oke?

Sok cantik?

Kali ini aku tak tahan. Akan kubalas dia!

"Betul itu, Pelangi. Tak bagus dilihat tetangga kalau kamu main ke rumah orang malam-malam," balasku sambil tersenyum. Kuberikan senyum terbaikku agar Senja bisa lihat kalau senyumku jauh lebih cantik dari senyum Pelangi.

"Eh, begitu ya. Iya sih." Pelangi nampak tak enak hati. "Aku pamit dulu ya, Ja. Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam," jawabku cepat.

"Terima kasih ya, Pelangi!" sahut Senja.

Cepat-cepat aku tutup pintu dan kukunci rapat sebelum cewek centil itu datang lagi. Senja sudah berbalik badan dan hendak masuk ke dalam kamarnya.

Aku berjalan cepat dan mendahului Senja yang sudah memegang gagang pintu kamarnya. "Kok bisa sih gantungan kunci kamu ada sama Pelangi?" tanyaku dengan tatapan penuh selidik.

Senja mengangkat kedua bahunya. "Entah. Mungkin terjatuh. Untunglah Pelangi temukan."

Aku masih menatap Senja dengan tatapan menyelidik dan kening berkerut. "Kamu... ke kantornya Pelangi? Untuk apa?"

Senja melepaskan tangannya dari gagang pintu dan balas menatapku. "Mau tau banget?"

"Iya," jawabku tanpa pikir panjang.

"Bayarannya apa?" tanya Senja balik. Sebuah senyum menyebalkan terukir di wajahnya. Aku perhatikan bulu halus di dagu Senja nampak mulai tumbuh dan belum ia cukur. Sepertinya, jarak kami terlalu dekat sampai aku bisa melihatnya belum bercukur. Aku mundur selangkah.

"Es teh manis?" tawarku.

"Hanya es teh manis?" Senja kembali tersenyum penuh maksud.

"Pecel ayam?" Aku terlalu penasaran kenapa Senja bisa ke kantor Pelangi. Untuk apa?

Senja menggelengkan kepalanya. "Kalau satu ciuman di pipiku bagaimana? Akan aku beritahu apa yang membuatmu penasaran sampai melakukan negosiasi denganku."

Cium?

Kemarin waktu kamu sakit, kamu sudah menciumku, Ja. Di bibir pula. Ish, rasanya aku ingin meneriakinya begitu.

"Tak usah! Aku tidak jadi penasaran!" Aku berbalik badan dan masuk ke dalam kamarku.

Kudengar tawa Senja saat aku menutup pintu. Dasar suami aneh!

.

.

.

"Bawa bekal! Jangan jajan terus!" Aku sudah berdandan rapi ketika kulihat sebuah kotak makan sudah tersedia untukku.

"Bekal? Kamu masak bekal untukku?" Kulihat isi di dalam kotak bekal. Ada ayam goreng dan sayur labu tumis. Rajin sekali ia membuatkanku bekal. Ada dua kotak bekal, apa satu lagi milik Senja? "Kamu juga bawa bekal?"

"Iya." Senja menaruh roti bakar yang ia buat di atas piring. Ia membuatnya manual di atas teflon. Bangun jam berapa dia sampai sudah menyiapkan semua ini?

"Kamu... bawa bekal juga? Bukankah kamu bisa pulang saja ke rumah? Toh jarak dari masjid ke rumah ini tidak jauh." Kuambil selembar roti dan kuoleskan dengan margarin lalu kutaburi gula pasir.

Senja hanya tersenyum kecil. "Suka-suka aku." Senja memperhatikanku makan roti dengan gula. Aku yakin, sebentar lagi, dia akan berkomentar. "Ada selai cokelat, Non, kenapa hanya pakai gula pasir dan margarin?"

"Suka-suka aku." Aku tertawa, Senja pun ikut tertawa.

Aku rasa, kini aku mulai mengenal Senja. Tinggal dengannya selama beberapa bulan ini membuatku makin tahu sifat aslinya. Senja bukanlah suami yang suka memaksa. Ia tak meminta haknya meski tahu kalau ia berhak menerimanya. Mungkin karena itu, aku jadi nyaman berada di dekatnya.

"Pegangan yang benar!"

Kalau di motor, ia menyuruhku harus berpegangan yang erat. "Iya." Kuturuti perintahnya, toh demi keselamatanku juga.

"Habiskan bekalnya! Jangan kebanyakan jajan!" Pesan Senja saat menurunkanku di depan kantor.

"Iya."

Senja mengulurkan tangannya, salah satu kebiasaan baru sejak aku bekerja yakni harus salim. Lagi-lagi aku menurut tanpa protes.

"Hati-hati di jalan, Ja."

.

.

.

Kantorku memang hanya di ruko biasa namun pekerjaanku sangat banyak, mungkin mengalahkan karyawan yang bekerja di gedung bertingkat. Bukan hanya harus input penjualan barang secara manual tapi juga mengoreksi invoice. Kadang, aku tak sempat makan siang. Bekal dari Senja menjadi penyelamatku.

Cepat-cepat kuselesaikan pekerjaanku, aku harus pulang cepat. Purnama akan datang bersama temannya untuk menginap. Aku sudah memberikan alamat rumah kami dan memintanya menunggu di mini market depan gang.

"Kita beli ayam bakar dulu untuk makan malam. Purnama pasti lapar seharian di jalan." Senja berhenti di tukang ayam bakar.

Aku tak berkata apa-apa. Andai Senja tahu bagaimana perasaanku. Entahlah, aku bingung menggambarkannya. Di satu sisi aku rindu dengan adikku satu-satunya namun di sisi lain aku masih mengingat percakapan Purnama dan Mas Bayu.

Setelah mandi dan membereskan rumah, aku dan Senja menjemput Purnama yang mengabarkan kalau sudah sampai di depan mini market. Senja berjalan di sampingku, dia mengoceh macam-macam namun tidak aku tanggapi. Aku sedang galau. Bagaimana aku harus bersikap nanti?

Secara tiba-tiba ada tangan yang mengacak rambutku. Aku menoleh, kulihat Senja tersenyum seakan meyakinkanku kalau ia akan selalu ada di sisiku menghadapi semua ini. "Senyumlah! Tunjukkan kalau kamu baik-baik saja. Tunjukkan betapa kuat dan tegarnya dirimu!"

Ucapan Senja benar.

Aku tak boleh terlihat rapuh.

Aku harus tunjukkan kalau aku bisa melalui beberapa bulan ini dengan baik-baik saja meskipun hatiku sangat hancur dan terluka. Kupaksakan senyum di wajahku lalu kuanggukkan kepalaku.

"Nah, begitu. Nanti aku traktir jajan cilok!" bisik Senja membuat senyumku terukir lebar, tak lagi terpaksa.

Kupukul lengan Senja yang suka bersikap konyol. "Batagor juga," balasku.

"Oke. Kita borong cilok, batagor, cireng, cilung dan saudara-saudaranya," kata Senja.

Aku tertawa mendengar ucapan Senja. "Bisa mabuk aci dong kita? Ha... ha... ha...."

Tanpa kusadari, kami sudah sampai di depan mini market. Di depanku nampak Purnama dan temannya. Seketika tawa di wajahku menghilang.

Tidak bisa.

Aku tak bisa tersenyum.

Namun ucapan Senja membuat senyum di wajahku dengan cepat terukir.

"Senyum atau aku cium seperti malam itu?"

****

1
darsih
ya elah purnama nanti d sakitin rasa SM Bayu barubtau rasa deh
Bunda dinna
purnama ternyata.........
Putri Dhamayanti
ya ya yaaaa.... silahkan menikmati kegilaan mas bayumu ya purnama... mayanlah yaa dapet pak lurah, qiqiqii dahlah calon suami kagak cinta, calon mertua gila uang dan jabatan. Nikmati deh sono
𝐙⃝🦜尺o
purnama kan gak tau maksud terselubung nya. keluarga Bayu melamar, purnama terima Bayu selain karna masih suka juga dia mikir sama keadaannya yang sudah ternoda dia takut gak ada yang mau nerima dia dengan tulus nantinya
tehNci
Kayaknya ini hasil omongan Purnama saat bertemu Bayu kemaren deh....🙄
tehNci
Membutuhkan purnama untuk memulihkan nama baik, iya..... lain²nya sih SALAH BESAR
tehNci
Ish....selesein dulu pembicaraannya, jangannbiarkan salah paham menerpa berlarut-larut
Risa Amanta
Hhhmmm .sudah aku duga
Muhammad Dimas Prasetyo
udah sih mentari ikhlasin aja adikmu menikah dengan Bayu..lagian sekarang kamu punya senja yg aka melindungi mu dari kejahatan Bayu dan semua demi kebahagian adikmu juga
𝒩𝓎ᷱ𝑜ͥ𝓃ᷤ𝓎ͤ𝒶 𝑀𝑒𝓃𝑒𝑒𝓇
wong gemblung
wes, kita simak aja drama selanjutnya
semoga gak kalah seru dari drama tersandung nya indosemar
no 🎸 ve
Duhh Senja salah paham dehh 😅
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
pria seperti Bayu dan keluarga nya yang di pikir kan ambisi, tak ada ketulusan di dalam nya
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
mau memanfaatkan uang desa kah pak budi
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
pak Budi orang nya berambisi tinggi
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
ajaran yang menyesatkan itu pak🤦‍♀️
vivinika ivanayanti
Heemmmm karepmu purnama.....Tariii.... ternyata pengorbanan perhatian dan cinta senja blm membuat mu bersyukur
vivinika ivanayanti
Tari....jujur sama Senja, kalo si bayem itu dapat goda kamu ngajakin balikan biar senja juga ikut mikir seperti yg kamu pikirin
ani surani
nah, bagus nih. emg hrs gitu kalo emg gk suka jangan dipaksa 👍❤
Tati st🍒🍒🍒
tar giliran hari pernikahan purnama yg kabur wkwkwk
Purnama Pasedu
kenapa mentari marah,purnama cinta Bayu ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!